akan lebih baik kalau kita punya beberapa cara sistem pembayaran bisa, brics, swift dll. para pengamat biasanya condong ke barat padahal sekarang dunia sudah berubah. Yunani, serbia, negara2 afrika, bahkan brazil, venezuela & argentina ikut kerjasama dengan cina, klo ke barat as tidak ada kemajuan bahkan dibawah ancaman sangsi
Memang harus begini. Thailand juga sudah melakukan hal yang sama (mengajukan keanggotaan BRICS dan OECD). Non-alignment itu dulu jaman Sukarno, untuk sekarang lebih sesuai multi-alignment alias hedging alias main dengan semua.
Seharusnya masuk dulu OECD, kita masih diproses belum pasti bakal masuk. BRICS mah gampang wong mereka dari dulu yang mau kita gabung. Takutnya setelah ini OECD malah mempersulit kita Jadi manfaatkan BRICS sebagai daya tawar kita dihadapan OECD. Gua pikir ini strategi Jokowi kemaren nahan masuk BRICS karena OECD.
Itu turki kayaknya sikonnya lebih extreme lagi, dia Anggota OECD sekaligus anggota aliansi NATO... tapi ngebet gabung BRICS ..ini membuktikan kalau dak masalah kalau Indonesia main dua kaki (OECD + BRICS)🧐
Ternyata segini koleksi mobil mewah Valdimir Putin, Presiden Rusia yang ajak Indonesia gabung BRICS, nomor lima bikin semua orang kagum dan terharu hingga banjir air mata
Sebenarnya Indonesia 🇮🇩 bisa menjadi anggota OECD dan BRICS secara bersamaan, tapi Israel 🇮🇱 selalu menjegal Indonesia 🇮🇩 untuk menjadi anggota OECD. -
Menurutku lebih realistis Indonesia ikut BRICS daripada OECD, karena mayoritas anggota BRICS adalah negara berkembang. Dengan ikut BRICS juga kita bisa dapet pendanaan dari New Development Bank (NDB), ini bisa kita manfaatkan buat mendongkrak nilai ekspor. Sementara di OECD, 35 dari 38 anggotanya adalah negara maju. Kalau Indonesia bergabung, gak kebayang beban dan tanggung jawabnya harus bisa menyamai negara² maju lainnya. Pasti pontang-panting. Belum lagi OECD gak punya bank pembangunan bersama layaknya BRICS punya NDB.
@@ReygaAgano iya masih nunggu atau ratifikasi. Blm anggota tetap. Udh jalan 2th. Lama pak... gatau dah di prabowo lanjut OECD atau ngga. Klopun BRICS. Gabakal lgsg jadi anggota.
Ini pengamat hukum kok komen masalah ekonomi dan dagang. Udh jelas negara2 BRICS komoditas dagangnya kebanyakan mineral dan hasil SDA. Bsa2 malah saling perang harga tuh. Lagian perusahan2 di negara BRICS gak sbanyak G20 dan OECD, tentu minim investasi.
prof Hikmanto tidak netral lebih pro teroris hamas, hisbullah dan houtch dan tdk cocok disebut pengamat luar negeri lebih tepat pendukung hamas, hisbullah dan houtch
@@rahmatmansyur7661 itu betul, tapi keunggulan yg saya maksud tidak hanya dari sumber daya alam-nya. Indonesia relatif Masih mudah di pecah belah, Indonesia tidak punya kekuatan militer yg memadai, Masih banyak faktor dalam negeri yg harus dibenahi diperkuat. Jadi hati-hati !
Pengamat pengamat, semua org juga tau x. Gk perlu pengamat. Pengamat juga eleh bnyk meleset mys. Gk tepat. Pengamat perkiraan yg akan terjadi. Ke depan. Contoh wkt libanon peledak banget mana pengamat tau akan terjdi. Buk wkwkwkw. Bukan pengamat yg dibutuhkan tp bin yg kokoh. Pengamat mah gk jauh beda dengan org yg ikutin aktual berita. Cuma kalah titel tok. Mending bin dan veteran dari pagi pengamat
Omong kosong semua yang dihidangkan diambil. Kita tidak boleh menjadi bangsa yang tidak punya masa depan sendiri. Bangsa Indonesia tidak boleh menggantungkan nasibnya pada bangsa luar.
Ini fungsinya adalah hedging untuk mengurangi resiko, yaitu apabila kita terbentur dengan yang satu atau yang satu merosot, maka ada alternatif yang lain. Kedua superpower, yaitu Cina dan US, saja bermain dengan yang lain, maka Indonesia tidak mungkin bisa bermain sendiri di era globalisasi ini.
@@hitthedeck4115 Saya mengerti. Namun negara negara anggota BRICS kecuali Russia itu sendiri Bukanlah negara negara yang tulus dalam bekerja sama. Sejarah dan latar belakang Negara anggota BRICS menunjukan dengan jelas bahwa mereka hanya datang ketika "kita kaya". Memilih OECD adalah keputusan yang lebih baik. Sejarah dan latar belakang Negara anggota OECD sudah terbukti berpengalaman. Satu satunya "penyakit" di OECD hanya Amerika Serikat. Sisanya semuanya bagus dan bisa dipercaya. Namun, jika ingin menjadi negara yang kuat, Indonesia harus membuat sendiri rencana masa depanya. "Rasa Percaya diri" harus mulai ditumbuhkan sejak dini.
menguntungkan Indonesia. Ente misalnya mengexport hasil bumi ... biasanya dipatok pakai dollar sekarang menjadi dipatok dengan rupiah. Uang masuk , tak perlu lagi ke money changer untuk menukar uang untuk beaya produksi, karyawan dsb jadi tak rugi selisih kurs tukar dollar. Kemudian kan hutang negara mayoritas dalam bentuk dollar. kita kan tak mau dollar terus menguat bukan?dollar naik = hutang naik
@@Djawadwipa-m3b "Ketulusan" atau ketidaktulusan bukanlah suatu isu dalam geopolitik, karena sejatinya pun semua hal adalah untuk kepentingan negara masing-masing (national interest). Toh bisa kita nilai dan analisa sendiri juga kebijakan dan pergerakan negara lain.
@@joMan1060 ... jangan iri dong !!! ... masih banyak konoha masuk ke negara jiran ikut jalur tikus gelap naik kapal tongkang kayu tenggalam mati di laut !!!🛶🛶🛶😭😭😭😭😭⚰️⚰️⚰️⚰️⚰️🪦🪦🪦🪦🪦 ... penghasilan rendah di negeri sendiri !!!😓🥴😡🤬 Tradisi indon konoha ... ngomong nya super gede mendunia tapi ngak bisa apa-apa !!!💭🗯️🤧🥱😴