Pembicara tampak menyepelekan hafalan....Step paling bawah adalah menghafal dalam taxonomi bloom.... kalau menghafal diabaikan mana bisa mencapai step selanjutnya.... Step2 yang atas adalah lanjutan dari step sebelumnya bukan malah melompati
Punten para pemangku kebijakan dalam memberi nama kurikulum perlu dipikirkan. 1. Kurikulum 13. Nama kurikulum ini menurut saya konotasinya kurang tepat.Selama 34 tahun saya mengajar kurtilas cendrung baur membuat siswa di tingkat dasar menemukan kebingungan.Raport siswa cenderung menghabiskan tempat. 2. Kurmer, nama kurmer (kurikulum merdeka ). Merdeka identik anonim dari dijajah. Menurut saya yang bodoh, pemberian nama kurikulum terlalu berlebihan. 3. Pembuatan kurikulum diharapkan sumbernya digali dari rata rata pendidikan tingkat dasar, kampung - kota. 4. Kurikulum diharapkan mengidentifikasikan ke 50 % Pengetahuan,50 % keterampilan yang disesuaikan dengan minat dan bakat. Dengan demikian lulusan memilki pengetahuan dan keterampilan. 5. EBTANAS dan UN lebih memberi motivasi dibandingkan dengan AN.
ganti kurmer. kurikulum yg dibuat asal asalan oleh Nadiem. gara gara zonasi banyak siswa pandai tidak Bisa sekolah di Negeri, Karena sekolahnya tidak masuk zona.
Berdasarkan pengalaman saya sebagai guru, saya berpendapat : Jika dibandingkan antara era KTSP ke belakang, Kurikulum 2013, dan Kurikulum Merdeka, dari konsep materi, metode, dan sistematika pembelajaran masih lebih baik eta KTSP ke belakang. Batasan materinya jelas dan rinci sesuai tahap perkembangan anak ; ada Pokok Bahasan-Sub Pokok Bahasan Tujuan pembelajaran jelas ; ada tujuan umum-ada tujuan khusus. Pendekatan lebih spesifik; Mata Pelajaran Penerapan karakter : guru dengan bekal pendidikan keguruannya diberi keleluasaan dan keluesan dalam mendisiplinkan anak, tidak kaku bahkan dibuat tidak berdaya Dampaknya pada anak²; pintar, disiplin, dan beretika/santun. Umumnya idak pada bodoh dan brutal Syukur kalau pemerintah mendirikan lagi sekolah khusus untuk guru pendidikan dasar (SD), yaitu Sekolah Pendidikan Guru (SPG)
Silahkan turun ke lapangan..lalu beri pertanyaan random pada siswa ..mulai sd, smp, sma...lihat hasilnya..apakah kurikulum nya berhasil? Jgn teori saja..lihat sendiri ke lapangan secara nyata
Betul! Penerapan kumer ngga cocok pd kultur masyarakat kita. Materi yg diberikan terlalu gemuk, sehingga ketika dibahas tidak bisa secara mendalam krn wktu sdh keburu habis, jdi dibahas cma permukaannya sja, makanya di otak siswa cma sekedar lewat ditambah lgi dgn UN yg ditiadakan ya tambah hancur. Paling bagus KTSP atau CBSA
Kurikulum apapun yang diberlakukan kalo kualitas dan taraf hidup gurunya masih minim pada akhirnya yang berjalan di kelas ya tetap konvensional dan kreatifitas terbatas
Di Kurikulum Merdeka konsep pendidikannya tidak jelas, bias dan membingungkan kebanyakan pihak, terutama guru sebagai pengelola pembelajaran di sekolah.
Pendidikan bukan hanya hasil angka tetapi kwalitas,mari bercermin pada kwalitas pendidikan di Indonesia apakah sudah puas dengan kwalitas pendidikan yang sudah berjalan. kalau sudah ,kenapa sarjana S1, S2 dst masih banyak pengangguran... mari bersama membangun bangsa ini dengan tidak menjatuhkan orang lain, yang mendapatkan kesempatan membuat kebijakan lakukan dengan baik, untuk kepentingan bangsa yang besar ini. bukan untuk kepentingan kelompok. terimakasih salam Pendidikan
Proyek kurmer bukan muridnya yg berfikir kreatif, tetap gurunya yang mumet, belum kendala biaya, mau minta ke wali murid mikir2 dulu. Buku paket saja ada yg gak bayar apalagi di tambah biaya proyek🤣🤣🤣
Ujung2nya bisnis Bimbel dan buku2nya yang gak setuju. Pantesan dulu, pelajaran di sekolah asal2an..e gak tahunya agar anak muridnya ikut Bimbel yang biayanya 10 x lipat..... Setuju seleksi anak sangat tepat pada saat masuk PT saja.
KURIKULUM GANTI AJA PAK MENTRI KEMBALI KE KURIKULUM 74.PAKAI N E M. NILAI 4 & 5 DIRAPOT DGN TINTA MERAH.NAIK KELAS TIDAH DIHARUSKAN.KALAI TIDAK NAIK KELAS YA TINGGAL KELAS.