betul itu, skill yang penting, jangan mau kalah sama orang India, ayo developer Indonesia, jangan mementingkan gelar! kalau boleh kasih saran, jangan terlalu banyak belajar bahasa pemrograman, tapi cobalah untuk mendalami hanya beberapa, 1-3 bahasa pemrograman, menurut saya 3 sudah banyak jika ada yang mengeluh, tapi tuntutan pekerjaan bos! harus ahli 5-10 bahasa pemrograman saya yakin, jika developer fokus mendalami bukan fokus belajar banyak bahasa pemrograman, project yang dihasilkan bagi yang mendalami bagaikan langit dan bumi dibandingkan yang fokus belajar banyak bahasa pemrograman, dan yakinlah perusahaan tidak akan berani mendebat atau mengganti developer yang berbakat
Cakep. Klw pas sy lg ada schedule technical interview untuk bbrp calon EM atw HoE, sering kl nemuin yg sperti itu. 15thn lbh di dunia IT, bnyk nemuin fenomena2x lucu. Hahaha...
Dulu pernah ada orang Bijak bilang “Orang yang malas itu bisa jadi pondasi kuat untuk belajar otomasi (ngoding), karena dia mencoba mencari jalan yang membuat dia mudah” Terimakasih orang bijak🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Coba bang bahas fenomena IT palugada.. (itsupport+listrik+building+netadmin+sysadmin) atau pekerjaan it lainnya yang kerjanya palu gada, yang 1 jabatan mengerjakan kerjaan 3 divisi😂
bisa aja harusnya asal di coba, biasanya kita blom pinter sesuatu karena kita blom dapet "Aha" momentnya alias benang merah untuk memahami hal yg ingin di pelajari. Biasanya untuk cepat mendapat "Aha" momentnya bisa dengan menyukai dulu (suka dulu), contohnya itu mas Eko Kurniawan Khannedy (channel Programmer zaman now), beliau itu tadinya sukanya desain (photoshop, dll), jadi suka programming gara2 liat seminar terkait Java Swing Make Over, jadi bikin aplikasi desktop dengan java secara cantik UI nya, sampai bikin ebook dan tutorial Java Swing Make Over, abis itu ngerembet2 belajar Spring sampe sekarang jadi Senior Architect di Blibli (mostly kebanyakan beliau kebanyakan backend di kerjaannya), kebetulan saya follower beliau dari jaman Java Swing Make Over. Ada juga kenalanku, dulu dia orang network, eh belajar otodidak programming sendiri, malah ngeri euy kalau lagi bikin aplikasi, securitynya di pikirin banget sebelum populer framework2, karena kebiasaan di network jadi security oriented. Bisa di mulai belajar programming dari hal yang kita sukai, biasanya lebih cepet nyambungnya. Misal, kita suka design ya coba belajar frontend coding semisal HTML, CSS, trus baru ke react, dll. Toh di coding gak melulu terkait backend. Atau kita suka semisal sepakbola, kita bisa mulai belajar dengan "TARGET" bikin website sepakbola atau sejenisnya. Biasanya lebih enjoy saat belajarnya. Contohnya saya sendiri suka bikin tooling2 di programming yang memudahkan development karena saya orang yg pemalas.
