Saya pernah kerja di Jepang, jd share aja : 1. Jepang layak'a PDIP... ibu adl raja di rumah... bpk hanya dikasih uang saku (sumpeknya ndengerin curhat teman jepang yg dikasih uang jajan seuprit dan kadng cuma mbawa pisang de kebun sendr) 2. Biaya sewa apartemen (di Indo KOST ya) sgt mahal, apalg di kota besar 3. Pekerja kantoran gaji ga seberapa, krn gaji hampir merata baik kantoran maupun pabrik (teman Jepang-Brasil yg bolak balik keeja di pabrik, trus kantoran, mbalik pabrik lg krn kerja kantoran otak cape) 4. potongan pajak gede 5. biaya di warnet lebih murah (pernah nyoba tidur di warnet semalam 1rb yen, dah minum jus gratis, bisa mandi, wc, main game, internet n lumayan bisa tidur, jika dihitung sebulan cuma 3jt rupiah tanpa perlu bayar air, listrik, internet dll jd sgt hemat), cuma butuh koper dan laundri koin... Ga seburuk itu si, tidur di warnet... ya krn AKU PERNAH NYOBA TIDUR DI WARNET DEPAN STASIUN KYOTO
Ko aku nemun ada postingan di ig. Cewe indo nikah sama orang jepang. Katanya suami Jepangnya kaget biaya hidup di jepang sama indo ga beda jauh. Katanya harga makanan ga beda jauh di indo sama di jepang
Kenapa petani padi di bali hilang karena pajak PBB yg dinaikan terus oleh bupati dan gubenur bali. Pejabat dan DPRD BALI lah yg membunuh petani dgn pajak PBB yg mencekik leher padahal hasil padi tetap hasilnya😢😢😢😢😢😢
@@uminartirokani8751antologi nya itu. Yang memiskinkan kalangan kelas menengah ke bawah dan kalangan bawah adalah mereka sendiri. Belum lagi kehidupan yang menjunjung gengsi. Kalau ingin menjadi kawan harus setara seperti mereka. Atau cuma di acuhkan.
Saya dulu tinggal di daerah Ichikawa chiba perbatasan sama koiwa tokyo , kehidupan keras disana buat kerja enak kalau buat tinggal ogah Itu tahun 1998-2001 Tetap enak hidup dinegara sendiri gak enak jadi gaijin alias orang asing orang jepang sinis pada gaijin
percayalah jika ada orang-orang yang masih suka bilang 'masih mending di Indonesia'. sama persis dengan pepatah "semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak." sadaralah yang menganggap di Indonesia lebih baik, rakyat Jepang yang tidak makmur seperti pada konten ini memang benar adanya namun minoritas. sementara rakyat Indonesia yang tidak makmur itu mayoritas. ini realita yang tak terbantahkan.
Jepang negara maju klo indo negara berkembang itu fakta yg ga bisa terbantahkan, tp mnurut gua semaju² nya negara pasti tetep ada kekurangan nya apalagi d jepang data fakta nya bahwa tingkat kelahiran sangat rendah, org² nya lebih individualis, tingkat suicide nya tinggi (mnurut gua ini karna ga adanya pendidikan agama), jd menurut gua harusnya elu bersyukur tinggal di indo yg masih kentel sosial & agamanya buat ngebentengin dari hal² yg ga waras. Walaupun indo masih jauh maju nya dari jepang tapi seengganya elu masih bisa ngeyutub sambil komen disini
@@fatharahgals9462padahal sudah dijelaskan. Faktor utama penyebab perilaku individualis, gak pengen punya anak, dll di Jepang itu penyebabnya bukan karena agama, tapi tekanan dan ekspektasi sosial yg tinggi, biaya hidup yg mencekik, kultur senioritas yg jadi penyakit, dan gaji yg gak sebanding dengan beban kerja. Makanya stress.
@@abidinzaenal4631 menurut gua ini ada hubungannya sama agama, krna yg gua perhatiin di negara² maju yg make paham sekularisme itu ber dampak bagi warga nya yg jd nganut atheis/nihilisme yg ujungnya mereka lebih fokus pada diri sendiri yg mana manusia itu landasannya makhluk sosial saling interaksi/tolong menolong. Dan dari paham sekularis ini berujung kepada kapitalis yg dampaknya jg lgsg menonjol ke yg kaya makin kaya yg miskin makin miskinnn, coba ditiap negara pemerintahan nya ngilangin riba dan mewajibkan zakat bagi semua org gmn ga makmur tuh seduniaa dijamin ga ada org yg ngerasa pingin bunuh diri/ tertekan dgn ekspektasi sosial yg tinggi
@@fatharahgals9462 kesimpulannya tidak sedangkal itu. Orang-orang di negara maju, yang katamu lebih individualis, sebenarnya mereka juga bersosial, tapi terbatas pada kepentingan kerja, pendidikan dsb. Angka bunuh diri di Jepang, gak masuk 10 besar tertinggi. Padahal mereka punya kepercayaan harakiri, contoh, saat seorang pejabat ketahuan korupsi, mereka bunuh diri karena malu. Gak kaya di negara ini. Ketangkap korupsi malah senyam-senyum, karena tahu, bahwa hukuman bisa dibeli. Kazakhstan, yg mayoritas penduduknya 70% muslim, angka bunuh dirinya tinggi tuh. Coba jelasin. Saudi Arabia, pemerintahannya monarki, kerajaan, ekonominya kapitalis sejak 1950an. Rakyat Arab Saudi banyak yg kaya, karena negaranya penghasil minyak terbesar se planet bumi. Saudi jadi negara kaya sejak mereka sahabatan dengan Amerika Serikat yg menemukan sumber minyak terbesar di tanah Arab. Sebelum kerjasama dgn AS, arab adalah salah satu negara yg sangat melarat. Turki, negara yg banyak umat muslimnya, tapi pemerintahannya adalah demokrasi sekuler. Nyatanya, ekonominya cukup stabil. Untuk urusan angka bunuh diri, Indonesia sebenarnya termasuk yg agak tinggi. Banyak kasus bunuh diri di desa atau kampung2 itu ditutup2i, tidak dicatatkan sebagai bunuh diri tapi meninggal biasa, karena keluarganya malu. Dalam 5 tahun terakhir saja, di kampung gw ada 2 kasus bunuh diri, gantung diri, tapi gak tercatat.
@@abidinzaenal4631 yg gua bilang sistem sekularis nya liat di negara² maju sekarang moral nya kebilang bobrok bgt gara² ada agenda pelangi, soal gender aja masih diributin dan yg parah nya agenda nya menjalar ke ank2, dan lu liat jg berita² di jepang mereka sulit buat punya ank krna lebih mending punya peliharaan drpda punya anak. Gua mah ga liat org muslim nya bro, klo liat penguasa muslim yg skrg mah sama aja lebih ke arah sekularis, tapi gua liat sistem islam nya menurut gua klo bisa dan bener diterapin sama penguasa yg bener bakal bisa mencoret kasta yg paling kaya dan paling miskin
Pekerjaan paling mulia adlah PETANI. Klau tidak ada petani.tdk ada lahan buat tanam... Sudah dipastikananusia akan musnah kelaparan.gedung2 tinggi dan mobil mewah tdk akan bis menolong perut yg keroncongan
Sayangnya di INDONESIA (bukan Konoha) ingatttt INDONESIA.,, petani di anggap manusia rendahan,,, pemerintah ngga peduli terhadap petani,,, ada komoditas pertanian yg lumayan harganya,, langsung pemerintah import barang yg sama, pupuk mahal,,,, d saat komoditas pertanian murah,petani merugi, pemerintah tutup mata,,,,terkutuklah mereka yg menyakiti para petani
Jangan salahkan pemerintah. Dari dulu udah dukung petani. Wong warganya sendiri ogah jadi petani pengen jadi pembisnis online Crypto dan youtuber. Apalagi gen sekarang mana mau jadi petani. 💀🗿 Udah beras mahal koar koar kaya orang yg kesurupan wong warganya gak nyadar diri. 🗿🗿
Iya temenku kerja kantoran di tokyo gaji nya cuma 17jt sebulan (sudah potong pajak). Biaya hidup nya total sekitar 10-11jt sebulan. Mahal di sewa apartemen nya sekitar 7juta karna nyewa di kota. Begitu abis kontrak dia ga ambil perpanjangan dan balik k indo dpt gaji 8.6jt bersih di jakarta. Meskipun gaji lebih kecil tp lebih bahagia. Disana stress banyak tuntutan.
Betul ka, enak ga enak sebetulnya. Saya gaji 16 (bisa lebih atau kurang), pajak dan asuransi 1 juta lalu apartemen (sharing) dan makan (masak) 5 juta. Bisa nabung maksimal 9-10 juta alhamdulillah. Tapi temen yg seprofesi pas pulang ada juga yg ga punya tabungan. Tergantung kitanya juga ngatur keuangan, pokonya realita negara luar tidak seindah ekspektasi. Kadang di indonesia gaji umr kabupaten bisa mencukupi kebutuhan sekeluarga, bahkan bisa nabung sedikit2. Di jepang rasanya ga mungkin cukup
*Btw kerjaan apaan bro gaji 8,6 juta dijakarta?* Anggota dHewan??? 🤔👉 Karena setau gw UMR dijakarta aja untuk tahun 2024 cuma 5,4juta! *tapi kok temen ente banyak banget bisa sampe dapet gaji 8,6juta?* 🤔🤣👉 Udah kayak gaji eksekutif muda Sudirman aja (btw jgn bilang ngambil kuliah S2 - S3 di Jepang) soalnya kalo orang pendidikannya udah kelewat tinggi jarang ada orang tua yg mau ngelepas anaknya ke Jepang cuma buat jadi TKI (karena udah ngeluarin duit banyak buat modal sekolah) 😂
@@anandanexian9402 saya dulu kerja Jabodetabek terakhir gaji plus tunjangan rata2 sebulan 15jt lulusan S1. Itu juga masih level bawah ya. Kerja bagian rekayasa teknik di salah satu perusahaan plat merah. Banyak perusahaan juga kok yang tinggi seperti perusahaan telekomunikasi sampai manufaktur dan otomotif. Tentu ada buah dari hasil jerih payah selama sekolah atau kuliah ditambah pengalaman kerja atau portfolio lain. Tetap saja saya pilih resign 2019 sebelum Covid dan Alhamdulilah sebelumnya merintis usaha sendiri. Setelah sebulan bisa melebihi THP, bismillah resign dan mencoba walau memang qodarullah saat Covid berat banget tapi masih ada waktu luang daripada kantoran. Sekarang Alhamdulilah mulai stabil lagi. Pilihan hidup yang penting jalani dengan serius dan maksimal serta jangan lupakan kuasa Allah, tetap dekat dengan-Nya.
Gimana kalian gak akan punah. Lahan kosong bnyak,rumah kosong bnyak tapi pemerinthnya pelit bgtu. Jadi selama ini kita hnya dengar dongeng dong... Makin parah aja semakin kesini. Terimaksih Ya Allah aku bisa tinggal di Indonesia.
Dulu pas gw masih jaga warnet juga ada beberapa orang yg tinggal di warnet. Biasanya masuk jam 8/10malem keluar jam7 pagi(paket malem) terus gw tanya kenapa gak tidur di rumah,dia bilang rumahnya jauh dari tempat kerja jadi dia tiap malem ke warnet selain murah juga bisa internetan/main game.
Tidak ada yang lebih baik!, Semua ada problemnya masing-masing!. Penjelasan: *Tokyo, biaya hidup mahal, indeks kejahatan ±22,77, indeks keamanan ±77,23. Polisi di jepang selalu melayani masyarakat, contoh: pekerjaan WNI selalu menyapa anak kecil, anak kecil tersebut takut lalu telfon polisi, polisi langsung datang minta keterangan ke WNI tersebut!. *Jakarta, biaya hidup mahal (tidak semahal Tokyo dari beberapa aspek), indeks kejahatan ±52,65, indeks keamanan ±47,35. Contoh: Hansip indo, NO FULUS NO MULUS!.
@@moehammadanshori2924 konteks video Tokyo, notabene ibu kota dan pusat ekonomi serta informasi, makanya saya memakai konteks yang sama untuk Indonesia yaitu jakarta!
Mirip di indo sekarang udah gaada karyawan2an jadi tua dikit di buang cacat dikit kecelakaan kerja ya di buang tanpa tunjangan tanpa uang pensiunan cuma cair duit bpjs paling ga seberapa dan gatau lagi harus ngapain.. nyoba usaha beresiko tabungan paspas2an sekalimya abis dari ngebebanin anak😅
@@bangtung13 bahkan sekarang sudah merambah ke pemerintahan dengan sistem kontrak buruh berkedok ASN alias pppk jadi klo gak guna dibuang aja nasib...nasib..🤣
Beda jauh dgn kehidupan warga jepang di thn 50-80an dimana saat itu warga jepang hidupnya relatif lebih baik & proporsional ketimbang skrng ini. Kehidupan di negara2 maju tdk seindah yg dibayangkan oleh warga2 yg hidup di negara2 berkembang saat ini. Benar2 memprihatinkan kehidupan mereka di sana
Klo di wakanda ini bisa hemat klo rakyat kelas menengah bawah tdk melakukan hal yg boros ya bisa jd kita jd bangsa maju sayangnya bnyk di manfaatin kepentingan politik tertentu jd koplak 😂
Jepang masuk fase stagnansi ekonomi dari tahun segitu artinya perbedaan gaji bulanan pekerja yg diterima dari tahun segitu 80 &90an sampai sekarang hampir sama aja, sedangkan biaya hidup cenderung naik khusus untuk kebutuhan papan atau housing, listrik, air , gas dll itu naiknya luar biasa.......makanya banyak org Jepang sendiri yg merantau sekarang ke luar jepang contoh aussie/US/eropa karena faktor jauhnya penghasilan yg mereka terima.... cuma org Indonesia aja banyak yg ngebanggain tinggal di Jepang sampe sono shock pasti liat harga2 mahal terutama kebutuhan sehari.... gue tau begini karena baru aja mutusin pulang balik ke Indonesia setelah 7 tahun jadi pekerja kantor disana faktor ga tahan liat biaya2 naik, yen melemah jauh, gaji naiknya secuil.... sekarang mutusin kerja di jakarta scbd gaji ga beda jauh sama jepang wkwkw.... malah itungannya bisa saving lebih gede, yakin deh Jepang lagi dalam fase bubble economy bentar lagi kaya balon yg udah ga kuat di pompa terus.... kalo logika orang waras andaikata di Jepang seindah yg Influencer Indonesia (yg tinggal disana) bilang, ga bakal ada itu krisis populasi sampe2 perusahaan jepang buka karir fair di luar jepang buat cari pekerja yg mau diupah murah kalo standard sana
Apa ya yang menyebabkan bubble economy...? Apa karena produk produk Jepang skrg udah banyak yg gak laku / kalah saing kyk elektronik, otomotif, makanan instan dll jadi perdagangannya lemah. Dan apa miskin sumber daya alam/energi? Padahal orang-orang nya terjamin pinter pinter dan pekerja keras pantang menyerah, serta pemerintahannya juga nggak ada korupsi besar-besaran yg sangat merugikan negara.
Hidup di kota metropolotan yg dibanggakan seluruh dunia, tapi begitu kerasnya perjuangan hanya utk tidur , pemerintahan yang kaya dan maju tapi ada masyarakatnya yg sengsara begini.
Tingginya tingkat ketidakpastian pekerja untuk mendapatkan pekerjaan disebabkan krn warga Jepang masih berkutat pada mindset "Bekerja di perusahaan atau instansi pemerintah". Inisiatif untuk membuka usaha mandiri (klo di Indonesia UKM/UMKM) sangat rendah disebabkan mereka takut melakukan hal itu. Mereka takut melakukannya krn trauma peristiwa "Bubble Economi" yg saat itu simpanan dan janji-janji yg pernah mereka dapatkan lenyap begitu saja. Sehingga kini mereka takut berinvestasi dlm usaha-usaha mandiri krn tidak adanya jaminan dari pemerintah.
Menjadi negara maju tidak hanya berhentu setelah meraihnya tapi bagian tersulit adalah mempertahankannya karena tidak semua warganya bisa cepat beradaptasi dan tidak semua jajaran pemerintah dan pengusaha juga cepat/konsisten melakukan regenerasi. Ibaratnya, jumlah kelahiran, jumlah kelulusan, jumlah ketersediaan pekerjaan, semua harus terus berotasi, stuck di satu titik, akan menyebabkan kematian rantai ekonomi ini.
Seorg penulis mesir muhamad qutb pernah menulis buku "salah faham terhadap islam" yg menyatakan di dlm nya bhw soviet union akan runtuh..ketika buku itu di tulis, soviet msh soviet blm jadi russia. Knp penulis yakin perkara itu berlaku krn mana2 tamadun yg tidak sejalan dgn islam pasti akan runtuh. Ini salah satu nya..penghuni warnet hasil kepercayaan kpd ideologi ciptaan manusia. Akhirnya manusia yg Allah angkat darjat nya jd seperti ini
Pada akhirnya, hidup di Indonesia adalah yang paling menyenangkan. Indonesia yang kekerabatannya masih kuat membuat tuna wisma masih bisa tertolong. Hanya yang mempunyai kondisi ekstrem yang membuat terpaksa jadi tuna wisma.
@@whowanttoknow2611 Sebetulnya yang di kepala saya bukan hanya Jepang, tapi negara lain juga. Hongkong, Amerika, Argentina, dll. Di Singapura ongkos parkir minimal 100k. Di Australia, ART harus minimal UMR (ada benarnya sih). Tapi di Indonesia bisa nego. Di Rusia tidak setiap saat tersedia macam-macam buah. Agak keluar topik. Intinya, bagaimana pun, Indonesia masih lebih baik.
Inilah hal yg masarakat kita mesti tahu bahwa kehidupan di dunia sama saja,ada yg kaya ada yg miskin,jangan apa2 negara kita payah sekali katanya kurang perhatianlah pada rakyat miskin padahal mah sama saja di dunia ini .
Ya itu tergantung orangnya itu gaji gede gak bisa manfaatin situasi aja pdhl orang yg survive ya bisa berfikir dan kreatif gak hanya ngandalin gaji gedhe 😂 ada juga kok di indonesia gaji 3,3jt masih ngeluh ....😂 Aku aja S1 gaji 700rb ngeluh wajar tapi ya kita yg penting bisa bertahan apapun itu dg penghasilan luar gak harus mengandalkan gaji utama 😅
Setuju. Kalo liat berita di yutub emang dimana-mana kebanyakan negara itu emang begini, ga semuanya kaya dan keren-keren. Ini menjadi contoh buat kita yang suka meremehkan negara kita sendiri, seolah olah negara kita paling bobrok. 😅
Komen kayak gini bikin orang-orang di pemerintahan jadi jumawa bersyukur boleh tapi pemerintahan harus kite tekan untuk memberi kesejahteraan sosial,ekonomi dan pendidikan serta kesehatan bagi rakyat hal yang wajar itu bagi Rakyat
Sistem Staf temporer ini yang di canangkan jokowi lewat UU cipta kerja.. para pegawai tetap siap siap saja PHK dan tidak nyaman kerja. Dan itu sudah ada di BUMN !!!
@@bebastv856 kerjaan apaan di kampung Luh? Pake gegayaan paling jg kerja masuk di sawah atau mangkal jadi ojek, emang kerjaan apa yg bisa diharapkan di kampung (kalo kita dasarnya bukan orang kaya yg punya lahan yg bisa digarap sendiri) yah pasti ujungnya ujungnya kita lari ke kota buat nyambung hidup bahkan buat sebagian orang yg bosan miskin dan kebelet kaya (kek gw) pada nekat lari ke luar negeri jadi TKI baik itu di Jepang, Arab Saudi, Taiwan, Hongkong, Korea dan lain lain 😂😅🙏
@@anandanexian9402 ah gak juga sy di kampungku sekrang kerja di tempatx orang garap rumput laut tiap bulan dapet sampe 2 digit malah udah bisa beli rumah sendiri bandingin waktu kerja di kota gaji cuman umr doang buat kos,listrik,makan aja kadang gak cukup pulkam jadi kayak gembel😂
Syg bgt skg ga ada warnet,. Gw jg dlu pernah tidur diwarnet ambil paket mlm cuma numpang tidur,ngetjain tgs, dengerin musik. Bilgy ke org tua ngerjain tgs ke rmh temen.
Setauku pemerintah jepang sudah ada program untuk menggunakan rumah kosong di desa" dan pengolahan lahan + di kasih uang jg tiap bulannya. Atau mungkin mindset org nya aja yg gk mau mengelolah lahan di desa.
Di Indonesai, selain kehidupan disini yang alhamdulillah lebih mudah, kita juga memliki rasa persaudaraan yang sangat tinggi. Antar manusia apalagi antar hubungan darah. Kita tak membiarkan jika ada keluarga kita yang tidak mampu untuk hidup menggelandang. Tradisi dan budaya kita udah demikian, jangan kata menggelandang, kalau seseorang dianggap kaya tapi saudaranya miskin, hampir dipastikan si kaya jadi cemoohan...
@@gufronfelani3261 Betul memang,, bahkan di Indonesia saja bisa beda² walo kurs nya sama... Gaji IDR. 3jt/ bulan di Jogja masih lebih banyak dgn Gaji IDR. 5jt/ bln di Pekanbaru... Tapi sewa ruangan sempit 6jt/ bulan tetap lebih tinggi dibandingkan dgn gaji rata² org Indonesia yg terasa berat utk bayar kos 500rb/ bln....
Alhamdulillah hidup di Indonesia lebih enak dan indah. Dieropa aja biaya hidup tinggi sekarang, harus ada gas untuk musim dingin, dan bahan makanan juga lumayan mahal krn sesuai iklimnya. Hanya beberapa negara saja yg enak, tetapi harus kerja keras. Dan meteka tdk mbatasi umur dengan kondisi badan masih sehat Kalau Indonesia ur dibatasi untu yg Sdh lbh dari 36 keatas kena sortir pdhl di Indonesia banyak yg umur seperti itu mknnya UKM digalakkan untuk bisa mengatasinya 😢.... semoga Indonesia lebih baik lagi...amin😊
sy heran juga liat negara ini...bisa maju dengan pesat..tp koq pemerintahannya gak bisa nurunin biaya hidup rakyatnya...banyak yg tdk punya tempat tinggal tp di channel yg lain banyak rumah yg kosong...apakah mereka tdk mengenal yg namanya transmigrasi...pemerataan pembangunan sampai ke pelosok???
di jepang mau makan mi instan aja rata" 100 yen atau kurang lebih 10rb per biji nya merek Indomie karna halal,itupun sulit di temui , masih beruntung hidup di Indonesia bisa menyesuaikan.
Kata nya di jepang banyak Rumah mangkrak nggk di tempatin. Karena orang 2 nya lebih pilih melajang daripada Menikah. Kontras dg yg di tokyo ini.malah hidup menggelandang di Warnet. Bersyukur tinggal di Indonesia 😢 ngebayangin kalau Kita orang Islam bagaimana cara Sholat nya. Mengingat tempat nya hanya cukup untuk rebahan
@@arifmunadi6688 lah iya kan,kondisi sakit atau tidak bisa brgerak sama sekali hanya kedipan mata yg bisa bergerak ya jalankan sholat dengan kedipan mata sekalipun,,anda tidak tau soal ini?
Yang banyak rumah kosong itu daerah pedesaan Yang dibahas di video itu kan di Tokyo, di kota-kota besar, wajar aja kalo di kota besar biaya hidupnya mahal
Krna ekonomi di sana terpusat di satu kota,terutama kota besar,klo mau apa2 hrus ke kota,pekerjaan di desa gk banyk,pling petani,krna tuntutan untuk jadi yg terbaik di jepang tinggi,klo cm jadi petani pasti di anggp kurang menjanjikan krna mereka bisa bwt robot,tp masih jadi petani jlas gengsi...
Saya kerja di Jepang sewa apartemen per orang setara 1.200.000. Listrik , gas,air 1000.000 Gaji perjam masih 110.000/ jam Lembur 140.000 Gak semahal yg dibayangkan
Pernah baca di media lain. Mereka tu aslinya kaya kalau beneran nabung. Tapi sebagian besar mereka tu duitnya habis buat gacha di kasino, ditambah penjelasan dari Anda jadi memperkuat statement tersebut.
Banyak orang Indonesia yang meremehkan profesi petani, padahal petani bisa atur sendiri berapa penghasilan mereka 😂 Saya punya kebun kakao 3 hektar, tiap panen (20hari) bisa dapat 15-30jt
Apalagi yg ngaku gen Z atau generasi modern...otak cerdas tapi adab...sopan santun sama sekali hilang......merendahkan pekerjaan petani/penduduk desa.....padahal asal dr beras dan sayaur mayur berasal dr desa
Gw pernah hidup susah waktu umur 20an..makan ngirit..pulsa ngirit..semua ngirit de..tapi masih tinggal dan tidur di tempat yang masih layak laahh. Gak sampe numpang2..atau di warnet. Sekarang umur gw 40...kondisi jauh jaih jauh lebih baik.Begitulah kehidupan😊
Alhamdulillah hrs penuh syukur pd Allah, hdup di Indonsia mskpn ktanya msh klah maju dr jpang. TP kita lbih2 bhagia., mskpn gji cm 4jt an sj... Asal pagi sdh punya beras n grg tempe sdh bhgia skli ....alhamdulilah banget pd Allah
resiko tinggal di kota. mungkin klw di pinggiran kota/kampung biaya hidup g semahal itu. kasusnya sama kyk indonesia. biaya hidup klw masuk daerah jawa barat-jakarta lumyan mahal. beda dngn daerah jawa tengah. relatif lbh murah. tp standr gajinya jg kecil
Manajemen Jepang emang raja tega di negara sendiri ato negara asing, mereka tegas, disiplin, dan kencangkan ikat pinggang alias efisiensi dalam keuangan.
yg unik sebenernya para "gelandangan" atau yg tinggal di cafe² beberapa punya rumah tapi diluar Tokyo jadi seperti dikampung. lalu mereka yg tinggal dicafe ga hanya masalah duit tapi beberapa karena ga mau kesepian aja di apartment. Jepang bisa dibilang realita kalo ekonomi negara terlalu sentralisasi, Korea Selatan juga sama dengan semua terpusat di Seoul yg akibat nya taraf hidup diluar kota sentral nya pelan² mati, mungkin sekarang Indo masih "aman" dengan semua² di Jakarta tapi ya ditunggu saja berapa lama bisa bertahan
pendatang yg ke jakarta udah menurun tiap tahun nya, tahun 2020 ada 24 ribuan pendatang ke jakarta, terus 2021 turun jadi 20 ribu, ya efek covid ya pasti, tahun 2022 sempet naik drastis jadi 27 ribu pendatang, tahun 2023 turun lagi jadi 25.918 dan tahun 2024 semakin turun hingga cuma 10 ribu smpek 15 ribuan, ini berarti pembangunan udah cukup merata sebenernya, jadi jakarta udah gk terlalu jadi sentral urbanisasi lagi, kebanyakan udah pada merantau ke kota" lain ato bahkan cukup kerja di daerah nya sendiri karna sudah tersedia sektor pekerjaan yg sesuai sama kompetensi nya, selain itu juga karna kebanyakan dari mereka cukup wfh aja, jadi gk perlu ke jakarta lagi buat ngerantau
@@wahyuaw132betul banget. Dulu gue merasa Jakarta itu kota impian buat cari kerja, hidup. Tapi pas liat transportasi aja penuh, busway aja macet, jadi males punya rumah, kerja, mobil di Jakarta. di kota lain gak terlalu penuh, gak terlalu macet dan pastinya gak banyak polusi kayak Jakarta dan lebih banyak ruang hijau
Semua negara jg begitu. Bahkan Paris yg diidam-idamkan orang pun banyak yg bikin kecewa. Sy pernah nonton dokumentasinya yg menyebutkan kalo orang2 kena Paris syndrome saat berkunjung ke Perancis. Begitupun dg Bali. Klo di sosmed, brosur, iklan sepertinya tempat terindah di dunia. Padahal klo tau macetnya, sumpeknya, turis bar2, sampah di laut maka akan membuat turis yg belum siap dg kenyataan bakal kecewa.
kalau masalah koper dibawa karyawan ,saya sudah mengetahui karena saya naik jabatan jadi direktor HRD atau senior HRD .Saat aku melihat di CCTV sambil meretas beberapa CCTV(aku sudah ijin meretas hanya memantau karyawan) 3 orang nginap diwarnet setelah 12 hari ngobrol sambil penasaran pada akhirnya saya menyarankan 3 orang kerja disalah satu PT ,memberi 2 antara tinggal di apartemen aku buat atau beli mobil khusus (3 orang karyawan memilih tinggal di apartemen khusus aku buat hanya perlu biaya air ,listrik saja sisanya aku cover )waktu aku jalan² di akihabara ,saitama,tokyo sekitar 12 orang indo nginap diwarnet waktu itu aku sarani ke KBRI tapi 12 orang indonesia tidak mau karna 12 orang mau kerja di jepang kena tipu bahkan sampai mereka tidur diwarnet kerja harian (pada akhirnya aku mengeluarkan biaya +uang supaya mereka bangun usaha sesuai mereka mau )=itu pengalaman ku waktu di jepang sebelum pulang ke indo alasan mau nikmati di indo dulu
Gaji 10 juta belasan juta itu di Jepang kecil sekali, klo di Indonesia ya mungkin setara dengan UMR 2 juta. Tadi biaya sewa apartemen di jepang aja tembus 6-7 juta per bulan kan. Blum utk makanan yg jg tergolong mahal disana. Klo transportasi kyknya gak begitu mahal di jepang bnyak KRL murah sampe pelosok negri / bisa hemat beli BBM.
Biaya hidupny yg tinggi,ekonomi hanya terpusat di satu kota,mkany orang jepang lebih seneng tinggl di kota,krna bisa kerja pa ja,gk seprti di desa yg cm bertani...
masalahnya di kampung jepang itu akses kemana mana susah, konbini jauh banget, spbu jauh, stasiun kereta jauh, stasiun bus kadang-kadang ada, pemikiran orang jepang terhadap kampung gitu makannya kampung dijepang sepi dan semakin sepi karena aksesnya yang sangat susah
kalo kita kampung terpencil pun yang bener-bener gaada aksesnya kita usahain banget biar kehidupan bisa gerak, gaada jembatan kita terobos sungainya, jalanan rusak? yang penting gak salah arah, emang beda mindset orang indo sama jepang, mereka kalo udah kena bahaya dikit langsung nyerah kalo kita bener-bener berjuang biar besok bisa makan
Beginilah negara jika dikelola dengan dasar sekularisme dan liberalisme, dan tampaknya Indonesia akan di arahkan kesana, sekarang hampir semua di pajakin , padahal negara ini kaya SDA nya , tapi yang nikmatin kekayaan negara itu segelintir orang , contohnya 9 naga , dan yang ada di lingkaran istana dan pemerintahan . Rakyat kecil hanya kebagian remahannya. Padahal jika SDA tadi di kelola berdasarkan syariat Islam , di pastikan kekayaan itu akan merata , tidak ada kemiskinan , bahkan pajakpun tidak ada . Yang aneh , di Indonesia mayoritas Muslim tapi sebagian besar rakyat menolak syariat Islam, bahkan dengar kata syariat Islam sudah alergi ... padahal sudah lebih 75th merdeka dgn sistem sekularisme tidak juga menjadi negara maju , malah semakin terpuruk dengan rezim yang sekarang.
Betul gan krn kita Guoblllok, padhl jaminan jelas maju 100% syariat islam diterapkan, non muslim juga sdh dpt jaminan keamanan beribadahnya dan ekonominya
@@gloomysunday1965 penerapan syariat, akan melenyapkan pencuri2 asing itu dah pasti,kecuali investor asing yg tau aturan main konsesinya ketat dan gk keruk brutal. Tau sndri pripot dll aja diembat brutal amerika, cina, ya hars dienyahkan, walau cara perang demi harga diri kita. Maka rakytlah yg akan makmur mengelola bangsanya sdnri, kalopun ada asing maka harus tujuan saling menguntungkan, gk main embat serakah
Paling enak di indonesia, udah bebas ,di luar sana banyak aturan ,biaya hidup walaupun mahal gak semahal gila disana , bersyukur ajah , kadang ada ajah yg macem2 bilang yang gak2 hidup di indonesia ini itu ,bersyukur ajahlah
Saya dr dulu bercita cita kerja di jepang sampai skrng masih blm kesampaian.karena faktor kendala tidak punya ke ahlian dan tidak bisa berbahasa inggris
Bhs inggris hnya sekedar pengantar aj utk kepentingan kunjungan wisata komersil di sana, klo utk kepentingan studi & karir mau gak mau emang hrus fasih berbahasa nasional di negara ybs
kalo di tokyo emang gokil sih.. sudahlah, mending di desa aja walau ga besar dan sedikit jauh tapi msh enak kok.. walau kadang msh ada yg "kepo" sama gaijin... hahahahaha... buat yang mau ke jepang jangan patah semangat ya...
Fun facts: Pemerintah sana sengaja melakukan ini biar populasi di tokyo berkurang. Karena ada bbrp daerah yg bener2 kosong Dan sepi tapi udah disediakan fasilitas. Kasar kata dipaksa untuk transmigrasi tapi warganya pada gamau. Ibarat lu tinggal di Jakarta smwnya dibikin mencekik smp akhirnya lu nyerah dan pindah ke garut tapi udh disiapin sm pemerintah
Padahal desa2 mereka sepi. Bahkan nyaris kosong. Kenapa gk bertani aja di desa mereka. Padahal jepang teknologinya maju kan soal pertanian. Dari pd di kota tapi hidup kyk gitu.
@@anitawin9305 mungkin krn mereka dlm hal ini yakni generasi mudanya merasa gengsi klo bekerja sbg petani yg terkesan kampungan & tdk menjanjikan dri segi keuntungan komersil ditambah penggunaan teknologi modern yg hanya bisa dinikmati oleh penduduk di kota2 besar saja di sana shgg membuat generasi muda yg tinggal di pedesaan & kota2 kecil merasa cemburu dgn kehidupan org2 di kota2 besar di Jepang. Inilah yg mungkin bisa dikatakan membuat arus urbanisasi di Jepang menjadi tdk terkendali belakangan ini
Tokyo memang metropolitan di jepang tapi bukan berarti hidup mereka hanya bisa di sana, hidup di desa dimana lahan kosong bisa di pakai buat apapun yang inofatif kaya peternakan,pertanian dll lahan di desa lebih murah karna banyak yang ga terpakai. Kekurangannya akses internet buruk tapi bukan berarti ga ada aksesnya sama sekali,barang elektronik kalo rusak pergi ke kota terdekat untuk di perbaiki atau beli yang baru. Memang kedengerannya sih ogah tinggal di pedesaan tapi tinggal di pedesaan ga buruk sama sekali, harga bahan makananrelatif lebih murah kenyang buat apa menyengsarakan diri,hidup tersiksa hanya karna ingin uang tambahan lebih. Btw gue denger dari kakak gue yang tinggal di pedesaan harga 2 ekor ayam gede gemuk 50.000 rp Rumah deket peternakan dan pertanian Gue juga mau ngungsi tinggal disana "UANG ITU PENTING TAPI MENSEJAHTERAKAN DIRI SENDIRI LEBIH PENTING" Dan mirisnya jakarta meski ga ada pengungsi warnet tetep banyak yang serba susah😒
Kadang bingung gua sama jepang, gaji rendah tpi kok loker di sana bnyk, bahkan banyak perusahaan tutup karna ga ada pekerja yang lamar. Demand sedikit harusnya gaji di sana besar
Sungguh miris seperti Amerika😂 nayatanya hasil penjualan mobil,motor, kamera dan teknologi lainnya yang laku di seluruh dunia jepang bisa saja memangun 1juta gedung burj khalifa entah kemana duitnya disimpan
@@kangcwy5131ya namanya juga manusia manapun kalau punya pilihan juga maunya kerja kantor, ada jenjang karir semakin usia tambah, gaji makin naik. Kalau jadi petani mah, kerja bertahun2, gaji segitu aja. Mana cukup buat kebutuhan hidup.
akses di desa lebih sulit hampir ngga ada toko atau kendaraan umum sekali ada letaknya jauh butuh mobil paling petani yang punya buat akses dan jual komoditas ke kota kalo dikota serba ada dan sudah banyak fasilitas umum tp ya lebih mahal biaya sewa dan kehidupan apalagi tokyo
Di indonesia lama² jg sperti ini. Udh terlihat gejala awalnya dmn pertumbuhan penduduk tidak seimbang dgn lahan pekerjaan yg tersedia yg akan mempengaruhi daya beli masyarakat
@@busridalelfia311 nah itu dia masalahnya, pemerintah jepang pernah sampai mengiming2i setiap warganya agar kembali ke desa/kota kecil dgn imbalan jutaan yen (persisnya lupa) dgn harapan agar terjadinya pemerataan demografi di setiap wilayah tapi tetap saja para generasi mudanya ogah utk kembali ke desa2/kampung2 di sana dgn alasan kesulitan beradaptasi dlm gaya hidup jika kembali ke desa2/kampung2 di sana
SELURUH permasalahan diseluruh negara adalah HANYA KHILAFAH dengan KHILAFAH semua umat manusia akan sejahtera. Bukan hanya umat islam tapi SEMUA umat manusia.
@@kokubyakuinchannel2988 mungkin krn butuh waktu juga bwt proses balik nama dsb apalagi biaya renovasi & perawatan rumah di sana terbilang cukup mahal jika dibandingkan di +62
Orang Jepang ada yg jadi gelandangan? banyak jg yg gelandangan itu berumur 30 th an? Disisi lain banyak rumah dipedesaan di Jepang yg kosong krn ditinggal begitu saja oleh pemiliknya. Pemerintah Jepang kurang gesit mengatasi ini semua.
Pantes stlh 7 tahun teman sy krja di jepang di perusahaan laundry akhirnya dia balik ke Indonesia & buka usaha laundry dsini. Biaya hidup di jepang sangat lah tinggi, di desa2 sepi Krn anak2 muda ny lebih memilih krja & berdikari di kota2 besar, sehingga banyak rumah2 kosong di desa2 jepang, penerus or anak2 ny pada memilih krja di kota2 besar, belum lg biaya tinggi klu rumah2 tersebut di urus atau diserahkan ke pemerintah jepang akhirnya banyak rumah kosong tak terurus di desa2 jepang, belum lg di jepang skrg krisis angka kelahiran
Banyak RU-vidr-RU-vidr Jepang menceritakan pengalamannya 'mondok' di warnet meskipun semalam hanya demi kontennya. Tapi dari sini kita belajar dari channel JOLEDAR bahwa itu benar karena menurut pengakuan para RU-vidr Jepang katanya menginap di warnet lebih murah dan seperti disengaja para pebisnis warnet menyediakan fasilitas di warnet seperti hotel mini seperti perpustakaan,makan camilan/sarapan gratis hingga keperluan lainnya komplit ada di warnet,udah mirip hotel kapsul😆
Ternyata banyak juga penduduk lokal warga Jepang yang jadi gelandangan karena gak ada kerjaan tapi di sisi lain banyak orang Indonesia yang kerja di Jepang.
Persis kayak di Indonesia. Orang2 muda ogah kerja di ladang, sawah, mereka lebih tertarik kerja di kantor ato pabrik. Akibatnya desa sepi dari orang muda, karena para pemudanya pada migrasi ke kota nyari kerja di pabrik, nggak dapet kerja pabrikan terpaksa kerja di toko-toko yg ada di mall, kerja jadi pembantu, ada juga yg akhirnya jadi pencopet, tukang jambret, tukang todong bahkan perampok. Itu realita yg ada dinegara sendiri tapi anehnya kita lebih senang ngebahas keadaan negara orang laen.
@@adisutjiptosadaak7076 ga ada kebun ma sawah tuk digarap Gue dikampung warisan udah dibagi trs dijual ma ahli waria akhirnya dibuat rumah semua g ada tempat nanam. Mungkin yg masih ada tanah luas di pegunungan & luar jawa
Biaya apa2 mahal. Tapi pemerintah minta penduduk untuk mempunyai anak banyak. Lawak bngt jepang..padahal industri otomotif terbesar di impor oleh jepang, otomatis pendapatan kas negara gede bngt
Maka nya saya bingung kalo ada orang yg memilih hidup di luar negeri dari pada di Indonesia.. Bayangkan saja gaji belasan juta cuma bisa hidup sendiri dan tidak beraturan seperti itu.. Di Indonesia, gaji 4jutaan sudah bisa menghidupin 1 keluarga..
Lu keluar negeri udah tau apa yang dikerjain Beda sama warga lokal Makanya disimak Orang indo gaji 4 juta, nilai mata uang juga udah beda 😂 gak ada artinya kalo di jepang Disini 4 juta mau jadi gelandangan Mentallu kuat? Gak diomong saudara, teman, tetangga?? Disana gak ada yang begitu Lu ya lu gw ya gw 😂, di amrik aja anak kalo bisa kerja gak boleh tinggal sama orang tua 😂
@@RrZz-ng3zy sy tidak bilang kerja di luar negeri, tapi sy bilang hidup di luar negeri..jadi ada sebagian masyarakat lokal indo itu lebih memilih hidup di luar negeri..beranggapan lebih enak tinggal di luar negeri.. Kalo kerja di luar negeri untuk mencari uang lebih dan modal sy setuju..tapi jangan sampai orang itu berpikiran untuk hidup di luar negeri selama nya..itu yang sy maksud..
inilah salah satu faktor kenapa populasi jepang turun, krna biaya hidup disana sangat tinggi, apa2 serba mahal, jangankan mikirin anak buat diri sendiri aja kurang.
