Pak Agus, kapan-kapan bahas variasi qiraat Alquran dong. Bagaimana kita sebagai umat muslim untuk memahami ayat-ayat Alquran yang berbeda dalam segi qiraat, sebab setahu saya ada beberapa perbedaan qiraat yang mempengaruhi makna ayat.
Mudah"pak Agus selalu sehat.. Tolong dong pak Agus di cerahkan juga hukum ber qurban dlm Idhul Adha,mana yg boleh dan mana yg gak boleh.apakah itu muncul penjelasan dalam Al Qur an ataukah hadist sakih
Setiap tahun di bulan ramadhan Nabi Muhammad Saw menghafal Al Qur'an di bimbing oleh Malaikat Jibril. Sehingga sampai pada ajalnya Al Qur'an sdh lengkap dihafal oleh Nabi dan dicatat oleh sahabat. Mohon pencerahannya pak Agus.. terimakasih.
Menit 4:16 sampai selesai : Al Quran diturunkan bukan dlm bentuk tulisan tapi dlm bentuk HAFALAN. Crosscheck kebenaran Al Quran bukan pd tulisan tapi pd hafalannya. Subhanallah ❤ Menit 2:54 sampai 3:17 : dilarangnya catatan2 selain Al Quran yg dikhawatirkan bisa mengganggu tulisan2 wahyu Al Quran ❤
Mohon penjelasannya pak Agus tentang surah Al-Hijr 28 dan Ar-Rahman 14... Soal penciptaan manusia (Adam) yg katanya disitu dibentuk dan seperti tembikar Apakah itu artinya penciptaan sosok Adam dgn cara dibentuk oleh tangan seperti pembuatan tembikar ??
Utk sejarah penulisan alquran ini, kok msh ada mislink sejarah jika ditinjau menurut sejarah yang diriwayatkan hadis ,.....pertama : 1. Ada Angapan nabi seorang buta huruf. ( ummi) padahal kalo mnrt quran umi itu orang yg blom pernah mengenal kitab. 2..jika nabi umi diartikan buta huruf, bagaimana nabi bisa mengarahkan dan mengkoreksi susunan ayat2 quran menjadi sebuah kitab. ( sedangkan turunannya ayat yg tidak beraturan bisa dijadikan sebuah kitab diawali dgn surat al-fatihah dan ditutup dgn surat annas) tentunya ini dikerjakan seorang yg tentunya mendapat bimbingan lsg wahyu dr Alloh. Sekelas sahabat tidak mungkin bisa. 3.dgn ditemukan manuscrif quran Birmingham Inggris, yg diukur dgn carbon menunjukan usia kertas sama dgn keberadaan nabi msh hidup, ini menunjukan alquran di bukukan dijaman nabi msh hidup. 4.tentang alquran pertama dijaman nabi yg dibakar oleh sahabat dgn "tujuan tertentu" Ini juga jd misteri. Harusnya menjadi dokumen yg Agung yg perlu dijaga.... Kenapa mesti dibakar dgn alasan yg kurang jelas mnrt saya. 5. Tentang sejarah alquran ditulis di pelepah kurma, batu dan tulang2 tidak pernah ditemukan manuskrip manuskripnya hingga sekarang..... Ini juga jd sesuatu yg ambigu. 6.alquran disusun berdasarkan dari hapalan sahabat juga jd mislink. Tentunya hapalan tersebut dari kitab alquran yg dah tersusun di jaman nabi dan di hapalan oleh para sahabat. 7.utk point penting bahwa alquran ditulis dari hapalan sahabat apa tidak bertentangan dgn surat Al-Baqarah:2 ..... Yg disitu disebutkan "itulah kitab yg tidak ada keraguan padanya "...... Artinya quran dah berbentuk kitab.... Dan baru dijadikan hapalan. Mungkin beberapa hal tsb, yg msh menjadi mislink sejarah penyusunan dan penulisan kitab alquran menurut saya.Mkn bisa dibantu dijabarkan dan diuraikan lagi oleh pak ustad agus mustofa.... Suwun & salamun alaikum. 4:31
Mohon izin bantu jawab berdasarkan yang saya tahu: 1. Disebut ummi memang benar sesuai definisi bahwa Nabi itu awalnya buta huruf tulisan. Karena pada waktu itu di masyarakatnya juga tidak berkembang bahasa tulisan, jadi bukan hanya Nabi yang disebut ummi, melainkan masyarakatnya juga (Al-Jumuah ayat 2). Waktu itu yang ada baru bahasa lisan dan itu pun setiap bani/golongan punya standarnya masing-masing yang biasa digunakan untuk berdagang. Familiar disebut sebagai bahasa amiyah. Nah, bahasa tulisan yang waktu itu sempat ada di kisaran kota Mekah (mulai dari utara -- jordan sampai ke selatan -- yaman) itu masih berupa bahasa arab nabathean. Ini banyak artefak yang ditemukan. Seiring berjalannya waktu, Nabi sudah banyak menerima wahyu, dan juga sudah diajari oleh Jibril (selain secara lisan, juga secara tulisan). Buktinya adalah banyak surat di Al-Quran dimulai dari rangkaian huruf hijaiyah (alif lam mim, alif lam raa, yaa sin, tha ha, dst). Bahkan, wahyu yg turun setelah Al-Alaq 1-5 itu adalah surat Al-Qolam yang dimulai dari huruf "nun". Sehingga setelah beberapa tahun, terutama setelah hijrah ke Madinah, Nabi sudah expert dalam hal bahasa tulisan, sudah tidak disebut lagi sebagai orang yang ummi. Sehingga beliau sudah bisa melakukan surat menyurat kepada raja-raja yang berkuasa pada saat itu (Romawi, Persia, Mesir). 2. Sekaligus sudah terjawab dari poin 1 di atas, bahwa penyusunan Al-Quran masih dalam pengawasan Rasulullah ketika beliau masih hidup. Hanya saja tulisannya belum ada tanda titik (i'jam) dan bunyi vokal (harokat). Ini nanti dikembangkan di zamannya Utsman bin Affan bersama 12 orang panitia yang disebut oleh pak Agus. 3. Memang sudah dibukukan, tapi medianya masih sangat beragam. Berupa pelepah kurma, batu, kuli binatang, dll. Ini juga yang waktu itu disebut sebagai al-qirthas (diserap ke dalam bahasa Indonesia sebagai kertas). Nah, di zamannya khulafaur rasyidin lah dilanjutkan prosesnya untuk ditulis ke dalam media kertas. Karena semakin mengkhawatirkan, banyak sahabat yang gugur dalam peperangan. 4. Perlu diketahui bahwa waktu itu ada banyak sekali dialek pengucapan Al-Quran dari banyak daerah-daerah yang sudah memeluk islam. Nabi sendiri memafhumi hal tsb. Karena persoalan lidah masing-masing suku kan beda-beda, sehingga dianggap tidak apa-apa. Hanya saja agak sedikit masalah jika dialek itu dituliskan. Inilah yang dibuat standarnya oleh Utsman bin Affan. Sehingga yang tidak sesuai dengan standar tersebut dibakar/dihancurkan. Khawatir menjadi bahan perseteruan di masa yang akan datang, walaupun hanya masalah penulisan dialek saja. Itulah mengapa standar yg kita kenal sampai saat ini disebut sebagai rasm utsmani. 5. Manuscript birmingham itu tertulis di atas kulit binatang. Kalau yang tertulis di pelepah kurma, dll wallahu'alam, apakah sudah dihancurkan atau karena memang belum ditemukan. 6. Ini sudah terjawab. Sahabat khulafaur rasyidin hanya meneruskan kebijakan Rasulullah dalam menuliskan Al-Quran untuk dijadikan standar kitab suci. 7. Yang disebutkan di Surat Al-Baqarah ayat 2 itu menggunakan kata "dzaalikal kitaabu" artinya bukan kitab "yang ini", melainkan kitab "yang itu" (kata penunjuk jauh) yang mana "itu" ditujukan kepada kitab induknya, yaitu lauh mahfudz (ada banyak ayatnya yang menceritakan hal ini). Dan ini juga sekaligus menjawab banyak tudingan yang mengatakan bahwa Al-Quran ini hanyalah tulisan di atas kertas biasa, mana mungkin wahyu Allah, kalau dibakar ya habis dan hilang sudah. Tapi kan tidak. Allah senantiasa menjaganya (Al-Hijr ayat 9). Karena Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dada orang-orang yang diberi ilmu (Al-Ankabut ayat 49). Wallahua'lam bishshawaab...
Mnrt pandangan sy kt. Nabi yg ummi ( tidak bisa baca dan tulis ) tetap melekat pd diri beliau sbgmn yg disebutkan dan dinyatakan dlm. al-Qur'an ( QS. Al-Araf :157-158 ) serta korelasinya dgn QS. Al-Ankabut :48 sbg penjelas utk menunjukkan bhw Al-Qur'an bkn-lah hasil buatan dan karangan nabi ttp adalah wahyu. Wallahu alam.
" KAMI akan membacakan ( Al-Qur'an ) kepadamu ( Muhammad ) maka engkau tidak akan lupa ' ( QS. Al-A'la :6 ) Dari narasi ayat diatas yg sy pahami bhw metode penyampaian wahyu Al-Qur'an melalui Jibril kpd nabi dgn memasukkan bacaan Qur'an kedalam kalbu / hati nabi sehingga nabi ingat ( hafal ) sbgmn dgn firman-NYA dlm ayat yg lain, " Katakanlah ( Muhammad ) : Barangsiapa yg menjadi musuh Jibril, maka ( ketahuilah ) bahwa dialah yg telah menurunkan ( Al-Qur'an ) kedalam hatimu dgn izin ALLAH..... ... " ( QS. Al-Baqarah :97 )