PERSPEKTIF Eps. 98 - ATHEIS YANG MENTOK NISCAYA LARINYA KE TUHAN 

Aamiin.

Amiin🤲

Aku gagal jadi nomor satu.😂😂

Nol itu tidak bisa menjadi alat pembagi. Jadi lebih tepatnya Ahad: ghaib= Tak terhingga. Atau Ahad= Ghaib x Tak terhingga. Atau Allah yang Esa itu sifatnya Ghaib dan besarnya tak terhingga.

@@IbuSalmaem Gpp yg penting ibu gak gagal masuk dalam hatiku😘

​@@RoroJonggrang854AlhamdulillahiRabbil'aalamiin.

@@IbuSalmaem Yess...that's right...👍 Krn otak manusia itu terbatas . SPT adragon de Mello yg punya IQ 400 pun nggak bisa jawab😁

Beberapa ciri agama yang benar diantaranya: 1. Kitab sucinya bukan terjemahan, karena hasil terjemahan tidak dijamin akurat. 2. Dalam melangkah manusia selalu berpijak pada akal, maka kitab suci tsb harus menghargai penggunaan akal sehat. Tetapi akal tetap tidak boleh dituhankan. 3. Antar ayat tidak boleh saling bertentangan. 4. Agama tsb mampu membuat manusia lebih mulia dan lebih bahagia. Kemuliaan harus lebih diutamakan dibanding kebahagiaan. Berakit -rakit ke hulu Berenang-renang ketepian. Bersakit -sakit dahulu Bersenang -senang kemudian. 5.....

Menurutku sih agama yang benar Islam , Krn semua agama menampilkan wujud tuhanya , hanya Islam yang tidak menampilkan wujud tuhan karena memang Allah SWT adalah tuhan yang asli .

@@IbuSalmaem 5.bisa di uji dgn sains 6...

@@ahmadyugo4829 Tuhan yahudi memang ada wujudnya?😇

@@RoroJonggrang854 ada yhwh = Allah , agama yang hampir mirip sama Islam , tapi Islam adalah agama yang sudah disempurnakan oleh nabi Muhamad , sedangkan agama yahudi di bawa oleh nabi Musa, sama sama menyembah Allah maksudnya .

Aku setuju sist..apabila otak kita sudah mentok kembali ke kitab suci.

_Dengan S&K berlaku, yakni hidayah yang merupakan prerogatif Allah..._

Atheis itu belum tentu menjadi mukmin.ada orang yg atheis sampai mati masih tetap atheis juga ada😁

@@RoroJonggrang854 itu pilihan dg sgl konsekuensinya. Metode skeptis dari atheis,tidak sembarang percaya sebelum membuktikannya, jauh lebih efektif dlm mencari kebenaran ketimbang metode taqlid buta tanpa berani mempertanyakannya.. Selama masih menggunakan parameter rasional empirik sbg patokannya dia akan tetap mjd atheis, Krn tuhan tidak akan pernah bisa dibuktikan scr empirik. Momen masuknya variabel metafisik akan berpotensi menjadikan dia sbg mukmin,

Jika Tuhan adalah entitas yg empiris, maka Tuhan dibatasi ruang dan waktu, berarti ruang dan waktu sesuatu yg lbh besar dari Tuhan, padahal Tuhan adalah yg menciptakan ruang dan waktu itu sendiri. Kita akan dapat mengamini bhw Tuhan itu ada dgn melalui dan kenali keberadaan ciptaan-NYA. Wallahu alam

@@MuhammadTaufik-iq9qi itu pernyataan salah kaprah yg terlanjur dianggap sbg kebenaran, padahal keliru total scr subtansi. Keberadaan tuhan tidak bergantung kpd adanya ciptaan, sebagaimana eksistensi tukang tidak tergantung oleh adanya karyanya yg bisa dilihat org ( meja kursi dsb). Jika itu dijadikan indikator keberadaannya, maka ketika dia tidak membuat karya/ mempertontonkan karyanya /org2 belum menemukan karyanya, otomatis dia dianggap tidak ada, Bahwa ketika melihat ciptaannnya bisa memicu keinginanmu utk bertemu yg mencipta, itu betul, tapi bukan itu pintunya. Dlm hal keberadaan tuhan, kita harus memperjelas definisi ADA. Jika ADA diartikan dg makna bisa dijangkau scr empirik oleh panca indra ataupun dg bantuan teknologi yg dibuat oleh para teknokrat, maka tuhan jelas TIDAK ADA. Tuhan hanya bisa dijangkau oleh RASA SEJATI yg mmg sudah ada di dalam diri setiap manusia, hanya perlu latihan yg benar utk memfungsikannya.