@@abahhuseinchannel3611 setuju!!! Seharusnya negara wajib beri jaminan kesejahteraan untuk orang" sperti beliau...ilmunya banyak. Produknya bisa disubsidi dan disebarkan kepada masyarakat...
Banyak yg TDK suka sama pak Bayu,karna TDK menguntungkan buat kartel - kartel yg bergerak di bidang pertanian dan parmasih,kayaknya sanggat berat bang Helmi mengundang beliau,takut kebongkar semua rahasia di bidang pertanian,l😂😂😂😂😂.
@user-ye4cq8rg4f bayu diningrat favourite saya. Nanti saya mau terapin 1005 tak buatin channel youtube buat update tanaman, biar semua ikut pertanian model pak Bayu Diningrat ya 😊 Tani modal yang ada saja, modal dengkul dan management hahaha...
Salam BSM. Saya sudah bergabung dan praktek. Pak Bayu kontribusinya sangat Luar Biasa. Beliau di tawar/ dikasih modal 300M oleh Nasa untuk mengembangkan Pertanian di USA ditolak kok. Jiwa Nasionalis tidak goyah.
Panji Gumilang sudah berpikir keras kedepan soal Pertanian Indonesia....banyak pemikir handal di Indonesia..tapi ya gitu..pertanyaannya bukan ndak bisa...tapi Bangsa inin bangsa ini Gak mau menuju kesana....
Sebaiknya memang semua warga negara Indonesia harus punya rumah dengan luas tanah (halaman) seluas 500m2-1000m2. Dengan begitu mereka bisa: 1. Beternak ayam petelur sekitar 9-15 ekor(2 jantan). 2. Beternak kambing susu/etawa 4-6 ekor (1-2 ekor jantan), syukur2 bisa beternak sapi 2 betina dan 1 jantan. 3. Bertani hidroponik/aquascape sayuran sekitar 4-6 meter persegi. 4. Beternak Aquaculture 2-4 kolam ikan dari fiber masing2 ukuran minimal 1 s/d 1,5 meter kubik (syukur2 bisa pake sistem bioflok). 5. Plus menanam berbagai buah2an yg tidak musiman (pepaya, pisang, sawo, jambu, anggur, plus jeruk). 6. Dengan begitu, tak punya pekerjaan dengan penghasilan besar pun, tiap hari bisa makan sayuran, makan telur, minum susu, dan makan daging (ikan) secara berkelanjutan. Plus kalo dihitung secara moneter, mareka tak akan pernah miskin baik dalam standar eropa/amerika, dan apalagi dalam standar miskin versi BPS Indonesia, alias jadi jutawan dengan sendirinya tanpa khawatir dipecat dari tempat dia berkerja / tanpa khawatir usahanya bangkrut karena tidak laku. 7. Kalo sudah begini, semua rumah tangga warga negara Indonesia yg menerapkan sistem ini akan merdeka / mandiri (Omah Perdikan/homestead). Pola ini problem utamanya: 1. Jika ada kejadian tak terduga, khususnya sakit (tapi saat ini BPJS sudah sangat membantu) 2. Masalah di energy/listrik. Agak berat kalo harus pake tenaga matahari karena masih mahal dan harus pakai batre jika mau stabil, apalagi kalo tenaga angin selain mahal juga sangat tidak stabil kalo skala rumahan. 3. Akan sangat tergoda untuk meningkatkan skala dari pemenuhan untuk kebutuhan sehari-hari, / mingguan / bulanan ke perdagangan (untuk memenuhi kebutuhan / tepatnya keinginan level tersier ke atas. :)) Alias tegoda dari hidup merdeka ke konsumerisme ;)) Indikasi keberhasilan sistem ini adalah jika si rumah tangga hanya pergi ke pasar dalam frekwensi maksimal 1 kali saja dalam 2-3 minggu. Tentu saja pola ini kalo sekaligus memang berat (khusus di aspek penyediaan lahan), tapi bisa dimulai dengan yg terjangkau. Misalnya dirumah yg sekarang: 1. Memelihara ayam petelur dgn sistem batere 4 ekor (full betina) 2. 2 kolam ikan pake drum air bekas 1 meter kubik atau lebih kecil lagi ukuran akuarium 50cmx100cm 3. Menanam ayuran hidroponik sendiri yg nempel full bidan dinding depan dan belakang rumah. 4. Kalo tetangga gak komplen bisa tambak ternak 2 ekor kambing etawa betina. Pola ini tantangannya dipenyediaan pakan baik untuk ayam, kambing, dan ikannya karena kalo rumahnya kecil apalagi kalo tak ada sumber pakan gratis, maka rintisan ini agak berat. Tapi apapun itu, memulai merintis homestead/omah perdikan, usahakan jangan terlalu jauh dari kota dan usahakan memiliki akses ke jalur jalan kendaraan roda 4. Negara akan diuntungkan oleh sistem homestead / omah perdikan ini: 1. Keuangan negara tak akan lagi tertekan oleh import bahan2 pokok khususnya beras, 2. Keuangan negara tak akan lagi tertekan oleh import khususnya bbm yg nilainya hampir 300 juta dollar tiap tahun 3, Keuangan negara tak akan lagi tertekan oleh import produk2 konsumsi dapur seperti bawang merah, kentang, jagung, kedele, dll 4, Keuangan negara tak akan lagi tertekan oleh keharusan membagikan bantuan tunai yg nilainya triliunan tiap tahun (sejak covid sampai saat ini sudah mencapai 400 triliun), bantuan makan gratis yg nilainya bakal puluhan triliuan pertahun, pembayaran tagihan bpjs yg saat ini sudah menunggak 6 triliunan akan menurun drastis karena akan banyak penyakit yg dipicu oleh obesitas dan makanan olahan hilang dari list utama pasien2 bpjs, dll dll. 5. Negara juga terbantu dalam melaksanakan tugas yg diamanatkan konstitusi untuk mensejahterakan rakyatnya, menjaga kemandirian bangsa dari kendali asing gara2 utang sana sini ribuan triliuan (sekarang sudah mencapai 8000 triliun lebih dengan bunga pertahun yg harus dibayarkan mencapai 1000 triliun) 6. Pola ini tak akan menyingkirkan industri pertambangan, industri manufaktur, telekomunikasi, dll bahkan industri apparel pun tak akan terganggu. Kita semua tetap membutuhkan mereka. 7. Harus diingat pula diseluruh dunia, yg berstatus pengusaha itu tak pernah lebih dari 5% dari total penduduk. Sisanya jadi karyawan. Jadi negara harus fokus gimana cara 95% warganya tak kelaparan pas di PHK, tak dagang daging pas nganggur, tak mencuri pas kena layoff massal. 8. Teori bisnis mengatakan setiap jenis usaha akan mengalami masa sunset, masimal 7-10 tahun akan bangkrut. Untuk itu semua karyawan harus siap2 di PHK karena industri apapun akan bangkrut pada akhirnya. Itu sebabnya unilever dll kerjaannya mengakuisisi, supaya bisa tumbuh secara anorganik, karena mereka tau dan mereka sudah mengalami berbagai pabriknya akan bangkrut pada waktunya. 9. Negeri ini tak pernah mendapatkan pajak yg besar dari mayoritas penduduknya yg rata2 malahan tak berkontribusi banyak pada pajak karena mayoritas memang tak mencapat tresshold untuk membayar pajak. Mayoritas orang2 inilah yg harus memulai pola rumah perdikan/homestead. 10. Secara GDP memang jadi tak mudah untuk menghitungnya, karena kita tau 50% GDP datangnya dari sektor konsumsi. Tapi tak mudah bukan berarti tak bisa dihitung. 11. Saya tak berpretensi super tahu, tapi toh saat ini 60% rakyat kita masih miskin padahal sistem pasar yg sudah berlaku 70 tahun lebih tak terbukti bisa mensejahterakan mereka. Saya tak anti sistem pasar atau ekonomi uang, tapi kalo sudah puluhan tahun tak terbukti, harusnya kasi kesempatan sistem lain untuk juga hidup. Wallahualam
@@CimongBocil Topmarkotop... karena berarti anda diam2 sudah masok kategori kaya tanpa banyak diketahui orang lain. Dalam hitungan kasar, kalo kita sekeluarga minum susu produksi sendiri tiap hari, bisa makan dengan ikan dan telur tiap hari, dengan sayuran sesuka kita, plus potongan buahnya (saya sampe bingung mau dikemanain kelebihan produksi pepaya california saya meski cuma 6 pohon saja, apalagi sayur yg tiap 1,5 bulan panen), berarti pendapatan pertahunnya minimal setara Rp 90-120jt/tahun (jika dikonversi ke nilai pembelian / biaya makan 3x perhari untuk 4 orang anggota keluarga dengan harga jakarta). 🤑😇 😎
Saya lulusan komputer . Tapi saya jadi petani kopi sekarang sudah tahun ke 5...dibanding kerja di PT dr bulan kebulan gali lobang tutup lobang lebih baik saya jd petani..yg penting harga BAGUS dan kami butuh pengusaha exportir yg berpihak ke petani ,semangat petani muda 💪💪💪 2:52
Pak Helmi terima kasih sudah menghadirkan praktisi di bidang agribisnis seperti mas Tesar & pak Arief ini, menginspirasi saya untuk belajar tentang agribisnis padahal background saya banker, semoga saya bisa memberi kontribusi lebih kepada usaha sektor ini dari kacamata seorang banker, mohon doanya pak
saya ada kelompok mengelola pertanian organik (buah pisang, nanas, kelapa, alpokat) di lereng Slamet Banyumas Jateng, brand kami Javatani Union, kami mengelola langsung baik dari produksi pengelolaan lahan, dan pengolahan pasca panen,,
saya umur 26 bertani..harga beras selalu rendah kami sangat membutuhkan kerja nyata pemerintah buat memotong rantai yg merugikan petani. selama ini pemerintah cuma kasih subsidi pupuk tapi dikit
Udah ngerasain melon ini...manis banget ..bahkan daging dekat kulitnya juga masih manis..jadi kulit yg terbuang hanya tipis saja..... Bahkan ada yg makan sama kulitnya....😅
Saya sangat bangga kalau anak muda. ,mulai. Mencintai pertanian ,di segala bidang jenis tanaman , kalau program ini jber lanjut. Indonesia menjadi. Petani. moderen yg seperti. Perlu di galakkan Kur dari dari BRi. Tidak baik ,Rakyat petani masih di makan tengkulak dan Rentenir
Tolong atasi pera tengkulak yg makan hasil petani koprasi hanya jalan hanya di wilayah Ter tentu, rakyat pinjam uang ijon Rentenir. ,ini penyebab petani miskin di makan tengkulak. Kur BRi kurang merakyat ,ini sangat menyedihkan sistem ijon yang mewabah. Di masyarakat petani. Siapa yg kaya tukang ijon. Dan Rentenir. ,silahkan survey. Pembuktian di lapangan ,
terima kasih pak Helmi telah kritis dalam bertanya kepada narasumber dan terima kasih banyak untuk pak Ahmed dan pak Arief atas ilmu yang sangat baru bagi saya yang baru menetas di dunia kerja
1. Luas lahan yg dikelola petani 2. Biaya produksi rendah 3. Harga jual panen yg mahal Selama 3 komponen itu tdk diperhatikan,maka omong kosong mensejahterakan petani
Gua stju bngt. Bro. Slema itu msh ancur y Kya gtu2 aj. Gua dlu nanam pisang 2000 poho pas panen cmn d terima dngn harga 800 perak per kg Krna daerah ploks susah lah. Gua muak skrg SMA pmrintah daerah yg cuek SMA daerah Krn jln2 masih bnyk yg ancur d ploksok desa yg jdi alasan harga ancur.
@@nob_gamer1014 mereka merasa mensejahterakan petani hanya dengan memberikan subsidi pupuk saja bang🤣🤣 Padahal masifnya para pemburu tanah diperkampungan mereka tutup mata.. Dengan sistem pertanian yg seperti ini, membuat kaum tani melepaskan lahannya dengan berbagai faktor seperti membiayai anaknya kuliah agar kelak mereka TIDAK MENJADI PETANI dikarenakan terkesan dihinakan dari segi pendapatan dan kesejahtraan di zaman sekarang.... Pelik sekali sebenarnya masalah pertanian ini, bukan hanya butuh pupuk dikasih subsidi beres🤣 itupun subsidinya ga beres 100%? Para tani diwawancara jawabannya pupuk susah (wajar karena tidak semua paham realitas yg ada) orang yg paham karena ga mau pusing hanya memenuhi jawaban atas keresahan petani saja yg tadi saya sebutkan (pupuk)🤣 kapan mau beres #gerakanPanganLokal#pemberdayaanPetaniLokal#bukanPetaniYgdikolektipAtasNamaKelompokSaja
Tontonan yang sangat menginspirasi, saya anak petani dari kecil hidup dari padi yang ditaman orang tua tapi dilemanya di daerah saya Kec. Rangkasbitung adalah semua orang tua tidak ingin anaknya menjadi petani karna saking melaratnya untuk hidup dari hasil bertani. Ketika hasil panen bagus, cukup untuk menyambung hidup ke panen selanjutnya. Namun jika gagal panen melaratnya luar biasa. Bertani itu mahal (didaerah saya) mulai dari air irigasi, bajak sawah, pupuk dan kepemilikan lahan yang sangat sedikit untuk setiap petani menjadi pemicu kurangnya minat kaum muda di tempat saya untuk bertani. Betul sekali yang dikatakan mas tesar, lebih baik kerja lain dibayar 50rb setiap hari pasti, dari pada bertani dengan keuntungan 45rb perhari dengan bayang bayang gagal panen.
Saya memulai bertani secara organik dari tahun 2018 itu saya lakukan itu sebagai bentuk menjaga alam karna keyakinan saya kalau kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita.. Mohon bimbingan untuk bisa lebih maju para suhu
@@nursyah8855 Tidak tarlalu karna saya tidak menanam padi dulu tapi sayur dan kacang2ngan setelah tanah saya kembali sehat baru mau tanam apapun bisa. Salam dari Lombok Organik
Salam pertanian dari Cilacap Jawa tengah.. Kami sebagai petani dan penjual durian merasa podcast seperti ini sangat penting,agar anak anak muda tertarik dengan dunia pertanian
1.Perketat impor habiskan dulu stock pertanian dalam negri biar harga jual petani stabil dan tinggi jd petani bisa sejahtera. 2. Buka komuditas baru yg baik harga jualnya dan bisa di tangani langsung oleh petani dr hulu sampai hilir contoh misalnya ganja dan kratom. 3. Petani itu butuh pupuk klo gak bisa kasih harga pupuk yg murah ya paling tidak harga jual nya di buat setara lah jgn udah pupuk mahal harga jual busuk. 4. Petani itu bukan cuman di jawa buat lah pabrik2 di daerah contoh di kalteng tanah luas tp parbik adanya karet sama sawit doang, contoh coba ada pabrik gula enak bisa tanam tebu.
Pak Helmi, saya petani cabe dan semangka sekala besar , dari Kalimantan, dan saya sebagai petani, sangat kesulitan, untuk harga jual yang tidak sesuai dari petani , shingga mmbuat banyak petani jera , Untuk pertanian saya pribadi , sebagaian menggunakan pupuk organik , karya saya sndiri , untuk memotong biaya pupuk , yg sangat mahal ini pasdahal pertani adalah ketahanan pangan yg sangat perlu di perhitungkan
Simpel kalau negara agraris mau maju: 1. Jadikan petani sebagai subyek bukan objek ( masak petani padi makannya raskin?) 2. Negara gak boleh lepas hasil panen 100% ikut mekanisme pasar (selama ini yg terjadi harga komoditas pertanian tergantung pure mekanisme pasar) 3. Kesejahteraan petani wajib dilindungi negara diatas profesi lainnya (ini yg akan menarik minat generasi muda) Emang berani???? preettttttt enak makan tambang, siap saji untung jelas, gaji buta melimpah!!!
@@imachannel8962 yap betul....malah guru standarnya wajib tinggi.....bukan hanya skedar modal ijasah. Siapa aja boleh jadi guru asalkan mumpuni dan beretika tinggi!
Saya umur 17 thn beternak ayam kampung unggul/kub. Beternak sejak smp kls1 sampai .skrng SMA kls 2,dengan populasi 2000 ekor..berharap ayam kampung ini ga akan musnah.
Pertanian memang menjanjikan.. tapi sebagian budaya, karakter, metode jaman dahulu dan kondisi anak muda zaman skrg jauh dari relevan.. Bisa bertahan lebih dari 5 tahun sudah bagus... Percaya atau tidak sembako atau bahan baku apapun yang sifatnya sangat fundamental dan di butuhkan oleh masyarakat tidak bisa dikomersilkan apalagi di boomingkan secara sembarangan.. tidak boleh diluar kontrol dan kendali.. pasti ada yang mengontrol dan mengendalikan secara tak kasat mata.. Becarefull brother.. You muat be nice young..
Pertanian itu adalah bisnis yg menggiurkan.. 1. Pertama tani masih bisa di gocek oleh oknum dan makelar 2. Petani masih bisa ditekan soal pupuk 3. Hasil pertanian harus terjangkau oleh masyarakat karna itu tekan terus taninya agar gabah terjangkau 4. Paksa tani untuk meningkatkan kualitas dengan sedikit nya solusi dan perhatian dari institut pemerintahan terkait 5. Jejalkan pupuk/insektisida dll yg berbasih kimia (dengan harga tinggi).. tanpa dasar pemahaman akan penggunaannya
YTH PAK HELMI , TOLONG PERJUANGKAN PERLINDUNGAN TANAH PERTANIAN DARI PENGALIHAN PERUBAHAN FUNGSI LAHAN. Nah ini masalah mengubah fungsi lahan pertanian menjadi perumahan. Padahal tanah pertaniannya subur.
Lah. Klo tanah pertaniannya ada dikawasan kota, urban ato sub urban saya rasa positif aja buat di alih fungsikan..!ingat pikiran orang jangan cm pangan aja, papan juga penting, klo misal lahan pertaniannya ada bukan di urban ato sub urban, niscaya ga akan di alih fungsi
Sy petani selada hidroponik dalam greenhouse, problem terbesar saya di pemasaran. Sy tinggal di pelosok yang notabene warganya dengan ekonomi rendah. Sekali panen bisa menghasilkan 2,5 kwintal. Kalo sy jual secara ecer ke end user, sudah pasti lakunya sangat lama keburu tumbuh bunga. Skarang sy jual sendiri ke pasar induk di daerah sy tanpa melalui tengkulak. Seiring berjalannya waktu petani hidrponik makin banyak, otomatis stok selada makin melimpah dan efeknya harga selada terjun bebas sampai diangka 6rb/kg😢. Jangankan mengambil untung, untuk balik modal aja berattt💔
Kita butuh pasar yg jelas... pertanian presisi it was great choice,yg jelas perhitungan dr mulai biaya produksi,harga jual yg pasti dan perhitungan penggunaan pupuk yg presisi...
@@ekoferi9156 Itu karena harga komoditas 100% diserahkan kepada mekanisme pasar...negara tidak ikut kontrol....semua dikongkongi tengkulak modal besar...
Pekerjaan Rumah bagi Pemimpin Selanjutnya adalah tentang regulasi terhadap sumber daya alam yang ada di indonesia baik itu pertanian,peternakan,perikanan dan pertambangan yang seharusnya menguntungkan kesejahteraan alam dan rakyat indonesia
Pertanian klo mau maju dinas pertanian Dn negara hrus nyatu Dimna desa dilibatkan lngsung Setiap desa ada pupuk...smua hasil & pengolahan dikontrol Klo masih pbrik dan pengusaha yg berkuasa ..percuma bhas pertanian. Dri smua ...tk ad yg berfikir bertindak bgaimna satu lhan sekitar desa dikelola dikmbangkn. Pmerintahn desa hrus dirubh fungsinya..semestinya desa bukn lgi pmerintahn tpi negara dan pmerinthn.
Nanas dan karet produk petani mulai zaman kolonial, belakangan beralih ke sawit karena terpengaruh harga, padahal juka di maksimalkan tidak hanya menjual bahan baku bisa jaya petaninya khusus di Ogan ilir..
Saya anak petani, fakta di lapangan pembagian pupuk bersubsidi sangat tidak efisien bahkan sangat merepotkan, banyak sekali petani yang mempunyai sawah luas cuma dapat jatah pupuk sedikit, sedangkan orang yang tidak punya sawah justru malah dapat jatah pupuk, padahal kita para petani itu pupuk beli juga loh ngga minat gratis,tapi aturannya sangat merepotkan petani, perasaan zaman sekarang sudah eranya tekhnologi kok ya ngga di manfaatkan supaya lebih efisien gitu, dengan banyaknya peraturan petani bukan semakin di permudah malah sebaliknya,dan ketika petani panen yang Sono malah impor beras🤦 #swasembadapangan tapi boong
+ untuk pemasaran jangan lupa giliran panen musuh tengkulak dikasih harga murah dan semoga sistem penjualan dibantu pemerintah dari awal hingga penjualan
Padahal problem petani udah jelas masalahnya di tengkulak yg tega memainkan harga...pemerintah diam seribu bahasa...masa bodo dan malah impor yg makin menghancurkan harga jual hasil tani lokal
Tantangan terbesar meningkatkan produksi berbagai komoditi agro adalah tingginya HPP Krn mahal nya upah.kerja,rendah nya ethos kerja,kurang nya alsintan,mahal nya saprotan trutama pupuk.dan pestisida dan pasca panen yg krg efisien..dll
Pak Helmy tolong bahas tentang regenerasi dalam tekhnolagi petani muda supaya seperti jepang atau china dan supaya Indonesia emas 2030 kebutuhan pangan sudah terpenuhi di dalam negeri dan tidak import lagi
Saya umur 28 berprofesi sebagai petani,petani Sekarang benar2 hancur bagai mana tidak hancur pupuk dan pestisida sangat mahal,sedangkan pemerintah sibuk membuat kontrak dengan petani luar, contohnya wortel sekarang tidak bisa di jual karna pemerintah membuat kontrak dengan petani wortel cina selama 5tahun,jadi menurut saya kalo pemerintah masih menerima dan membuat kontrak hasil tani dari luar saya jamin petani indo semakin melarat ( btw saya punya wortel 2hektar dan gak bisa dijual tidak ada pengepul yg mau beli dan terpaksa saya traktor semua untuk menanam tanaman baru dengan harapan bisa laku)
Bertani itu bikin bangkrut .. yakin gua .. yg bisa kaya hanya petani yg ounya lhan luas .. saya 20 tahun jadi petani sampai saya berumur 35 tahun sekarang . Tanam padi giliran panen hrga murah.. terparah bulan ini .. tanam cabai modal banyak giliran panen 10 k per kilo . Kuta sebagai petani cuma satu pengennya.. ada standar harga yg pasti untuk semua komoditas pertanian..
Klo bertahun2 pikiran dah mentok dan udah sampe bikin ruwet hidup keluarga ya berarti bukan rejeki disitu. karena siklus pertanian tuh paling lama setahun. Dalam setahun harus ada hasil untung apa rugi. Klo rugi bertahun tahun tentu ga baik di terusin. Masih ada usaha lain yg bisa dipikirin untuk masa depan. Orang2 diciptakan berbeda beda karirnya.
Mungkin metode bertani anda yg salah. Kemana saja selama 20 tahun ? Apa tidak mempelajari siklus pasar, musim dll.. Sy dari nenek moyang sy bertani, astungkara cukup dan berlebih.. tinggal menyesuaikan cara bertani masa lalu dan skrg berbeda. Sy bangga jadi petani
Yg masalah bukan d harga panen sebenarnya cuma petani selalu salahkan harga,, harga tidak ada masalah jika kita panen nya produktivitas sehektar bs 8-10ton per ha bukan 3ton perha,, kesalahan ya tergantung ke pupuk kimia akhirnya merusak tanah subur
Semoga petani dan apapun yang berhubungan UMKM ketahanan pangan pemerintah mau ikut berpartisipasi kerja dilapangan dan memang di bidang masing2 gak oknum sekarang jabatan bagi2 + pemerintah gak cuma teori tok praktek di lapangan 0
Idealnya bukan "bisnis masa depan"....saya lebih setuju kalo "Pertanian adalah Perniagaan..." Setelah para petani panen hasilnya secara otomatis mereka akan menjual hasilnya langsung ketengkulak atau koperasi...artinya setiap petani juga punya jiwa niaga....dan itu harus kita libatkan secara masif....dan yg terpenting adalah membuat kebijakan yg fair...bukan menguntungkan salah satu pihak antara petani juga pengusaha....melihat kondisi yg ada sekarang petani benar -benar cuma sapi perah buat para tengkulak dan pengusaha...padahal mereka adalah produsen puncak namun karena sistem kapitalis juga ketidak pedulian pemerintah sama petani membuat petani cenderung jadi korban... Selama tidak ada perhatian serius dari pemerintah juga mindset para pejabat otaknya cuman korup....sampai kiamat pun nasib petani ga bakalan berubah...
Tolong undang juga dong Pak Helmy orang-orang yang sudah berjasa membangun beras merah kemudian di tendang begitu saja, siapa yang berhasil mencantumkan logo bank Indonesia, logo Sucofindo, logo IPB, Pak Samahudi yang punya benih beras merahnya diundang juga kabarnya sudah ditendang 😂 pragmatisme yang berduit
ah masa???? Lebih baik jadi tengkulak gak sih? Tengkulak gak capek² merawat & kotor²an ... Badan bersih kulit putih... Harga jual bisa berkali lipat dri harga beli ke petani 😮
Beda kepentingan . Yg pengusaha mikirnya harga jangan di atur pemerintah biar bisa jual setinggi2 nya. Yg tidak terjun di sektor pertanian pingin harga beras jangan terlalu tinggi. Menurut teman2 semua, setuju sama pemerintah mengatur harga beras biar gak terlalu tinggi 30:25 atau melepas harga beras ke pasar? Mungkin 1 KG bisa 20.000 atau 25.000
FAKTA REALITA Anak muda yg bisa sukses jadi petani apabila punya warisan tanah sawah dan modal... Kalo anak muda miskin tidak bakal bisa jadi petani paling cuma biea jadi buruh tani..
warisan tanah luas tp minim ilmu dan kemauan ya akan mangkrak ,,apalagi anak muda pd gensi bertani,,,saya gak py tanah saya py kebun pisang sistem sewa,,,,juga kak ya sabar intinya takdir hidup kita beda2 warisan yg paling awet itu ilmu,,,
Assalamualaikum bang Helmi. Sedikit unek2 dari petani mayoritas. Kalau belum ada jaminan kesejah teraan yg jelas dan layak jauh api dari panggang untuk kata swasembada. Harga jual - hpp masih tipis sekali.
Saya karyaman+petani cabaipadi,dan yg bisa di tanam,,untuk mensiasati ekonomi yg sekarang parah,bukan inflasi lagi ,malah deflasi parah,uang100ribu sekarang nilai nya parah
Disaat panen buah bnyak harga jatuh. Tp pupuk pestisida gk pernah turun malah naik terus. Sy hobi bertani tp gk cukup utk hidup krn harga hasil panen gk stabil cendrung turun. Kopi karet dan pinang yg dulu pernah berjaya skrg ancur. Susah mau senang klo cuma jd petani yg kaya pengepul.
Menjadi Petani murni akan susah menjadi kaya, kalau panen harga direndahin, kl hasil disimpan kok kebutuhan harian cukup banyak.Hal itu karena Indonesia terlalu banyak kartelnya, yang hanya pengen untung sendiri
Pertanian masih bagus jaman p.harto,pupuk gampang,sekarang pupuk susah yg punya lahan gak dapat malah yg gak punya lahan yg d masukkan d data pupuk tingkat desa.
Pertanian itu terlalu beresiko, bisa gagal panen dengan segala hambatannya seperti hama dll. Lebih baik jadi agen properti, ga ada resiko. Bang helmi juga kan pernah bergerak di bisnis agen properti
@@Opopo.p lebih gampang kerjanya kalo jadi perumahan karena ga ada yang perlu diurus, kalo urus tanaman itu seperti kita mengurus bayi, resikonya terlalu besar, karena benda hidup, ini sepertinya bang helmi takut bisnis utamanya kerebut, yaitu kerja di bisnis property, bayangkan kalo kita jadi pemilik agent property itu kita bener bener tidak punya resiko apapun, bahkan pegawe pun nyaris ga ada, semuanya disebutnya rekan kerja, betapa nikmatnya punya bisnis kaya gitu
Saya jualan barang hasil bumi. Hanya modal dengkul dan HP bisa hasilkan 30-50juta perbulan. Ho hoak, no flexing. Hanya ingin mengabarkan kalo kita semua sudah dikasih modal buat cari duit. Tinggal mau atau tidak