Masya Allah terimakasih banget bang abang sekalian. Podcast nya banyak memberikan informasi seperti UIM, Jamiah Tabuk dan Arab Saudi beserta kehidupan santri disana seperti apa.
@@ghazaliawang559 suatu saat dunia ini pasti bakal jadi wahabi kok, karna wahabi lah yang kalian itu katakan mengikuti dengan jelas tanpa menambah tanpa mengurangi ajaran murni rasulullah,sahabat dan murid sahabat (orang sholeh terdahulu)
Kalo saya pribadi sering di tuduh Wahabi karna nonton Chanel dakwah Sunnah padahal aslinya aku amaliyahnya umum seperti masyakarat indo cuman beda nya ga joget joget Musikan dugem cuman musik musik biasa aja si.. tapi aku pribadi suka Chanel dakwah salafiyah mudah di pahami sih ... Barakallahu fiikum
Subhanallah... Yg sabar Ustadz, biarkn org mau ngomong apa, karena mereka blm tau aja, coba aja mereka mau bljr pasti mereka akan nikmat & gak akan berani lg ngomong wahabi. Semoga ank2 ku bisa seperti para Ust2 yg ganteng ini bisa menuntut ilmu di UIM
Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman At Tamimi An-Najdi mempunyai seorang kakak kandung bernama Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab Al-Najdi Al-Hanbali. Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab menulis sebuah kitab Ash-Shawaiq Al-Ilahiyyah fir Raddi Alal Wahhabiyah ( Petir-petir Ilahi dalam membantah paham Wahhabiyah). Dari kitab inilah istilah Wahabi atau Wahabisme itu diambil. Jadi bukan dari kalangan orientalis barat ataupun syiah. Sedangkan Abdul Wahab bin Rustum, bukanlah pencetus ajaran Wahhabiyah, melainkan pengikut aliran atau kelompok yang disebut sebagai Wahbiyyah yang dicetuskan oleh Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi wafat tahun 38 hijriyah atau 658 masehi. Dan aliran atau kelompok Wahbiyyah ini adalah termasuk kelompok khawarij. Dalam kitab Tarikh Ibn Khaldun (w 808 H)(4/247) disebutkan: Abdul Wahab bin Rustum merupakan bagian dari Al-Wahbiyyah bukan Wahhabiyah ( Wahhabi ). Pada halaman lain ( 6/543) disebutkan, "mereka tegak atas pandangan khawarij, dan tetap dengan pandangan khawarijnya sampai sekarang ada dua kelompok, diantaranya Al-Wahbiyyah...." Memang sekilas mirip antara الوهابيه dan الوهبية, entahlah apa memang mereka tidak bisa membedakan atau sengaja mengkelirukan istilah antara Wahhabiyyah dan Wahbiyyah, yang jelas ada usaha mengaburkan, atau mendistorsi sejarah tentang wahabisme ini, diantaranya dg mendistorsi (tahrif) terhadap fakta2 sejarah dalam kitab2 dari kalangan wahhabi sehingga nisbah wahabi itu terdistorsi menjadi dinisbahkan kepada ibnu Rustum. Nisbah Wahabi kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri terkonfirmasi dengan pernyataan putra mahkota KSA Muhammad bin Salman kepada The Conversation, tahun 2022 lalu. Bahwasanya faham Wahabi sudah melekat dengan Saudi karena pendirinya Muhammad bin Abdul Wahhab berkontribusi terhadap terbentuknya dan pembangunan kerjaan Saudi Arabia. Dan ajaran Salafi-Wahabi dianut oleh sekitar lima juta Muslim Sunni di Saudi. KSA sendiri padah tahun 2022, populasinya skitar 32 jt. jiwa, dan sekitar 42%-nya adalah warga negara asing. Maka dapat dikatakan Wahabi dikenal sebagai paham yang paling berpengaruh di Kerajaan Arab Saudi. Jadi terkonfirmasi, bahwa ajaran Wahabisme/Wahabi memang benar-benar ajaran yg dicetuskan oleh Muhammad Bin Abdul Wahhab At-Tamimi An-Najdi ( wafat 1206 H / 1791 Masehi).
RIWAYAT SHAHIH TENTANG TANDUK SETAN (ANTEK ANTEK DAJJAL) DARI NAJD (sekarang YAMAMAH RIYADH, DIR'AH, dan sekitarnya di KERAJAAN SAUDI ARABIA) : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ الْحَسَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna yang berkata telah menceritakan kepada kami Husain bin Hasan yang berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Aun dari Nafi’ dari Ibnu Umar yang berkata [Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “Ya Allah berilah keberkatan kepada kami, pada Syam kami (Syam saat ini : Palestina, Libanon, Suriah, Jordania) dan pada Yaman kami”. Para sahabat berkata “dan juga Najd kami?”. Beliau bersabda “disana (Najd) muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah akan muncul tanduk setan” [Shahih Bukhari 2/33 no 1037] حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا أَزْهَرُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ ذَكَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَأْمِنَا اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَفِي نَجْدِنَا قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَأْمِنَا اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَفِي نَجْدِنَا فَأَظُنُّهُ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ Telah menceritakan kepada kami ‘Aliy bin ‘Abdullah yang berkata telah menceritakan kepada kami Azhar bin Sa’d dari Ibnu ‘Aun dari Nafi dari Ibnu Umar yang berkata Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam berkata “Ya Allah berilah keberkatan kepada kami pada Syam Kami dan pada Yaman kami”. Sebagian sahabat berkata “wahai Rasulullah dan pada Najd kami?. Beliau berkata “Ya Allah berilah keberkatan kepada kami pada Syam Kami dan pada Yaman kami”. Sebagian sahabat berkata “wahai Rasulullah dan pada Najd kami?. Pada kali ketiga Beliau berkata “disana (di Najd) muncul kegoncangan dan fitnah, disana muncul tanduk syetan” [Shahih Bukhari 9/54 no 7094] Selain Bukhari, Hadit shahih ini diriwayatkan juga oleh al-Turmudzi (3888) dan Ahmad (5715). Menurut para ulama seperti al-Imam al-Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Al-Hafidz Al-Ghummari, al-Hafidz al-‘Abdari dan lain-lain, maksud dari generasi pengikut syetan adalah yang akan lahir di Najd dalam hadits tersebut adalah kelompok Wahabi. Pelopor kelompok ini adalah Muhammad bin Abdul Wahab an Najdi. Oleh karena itu para ulama mengatakan paham/sekte ini dengan sebutan Wahabiyah, dinisbatkan kepada ayahnya yaitu Abdul Wahab. Walaupun secara nomenklatur penamaannya sebenarnya salah, karena pembangun pertama asas gerakan ini adalah Muhammad bin Abdul Wahhab, bukan Abdul Wahab nya. Namun bukan merupakan esensi mengenai permasalahan ini. Muhammad bin Abdul Wahab berasal dari kabilah bani Tamim, lahir tahun 1115 H, dan wafat 1206 H. menurut buku Kasyfus Syubahat yang ditulis oleh cucunya, yaitu Abdul Lathif bin Ibrahim Ali Syekh bahwa Muhammda bin Abdul Wahab lahir di suatu desa yang bernama “ainiyah”. Pada awalnya dia belajar di Makkah dan Madinah, diantara gurunya adalah Syekh Muhammad Sulaiman Al Kurdi, Syekh Abdul Wahab (ayahnya sendiri), dan kakaknya Sulaiman bin Abdul Wahab. Namun sungguhpun demikian, walaupun semua gurunya berfaham ahlusunnah wal jama’ah, akan tetapi Muhammad bin abdul Wahab ini mengajarkan ajaran baru yang nyleneh dan tidak sesuai dengan kebanyakan para ulama. Mula-mula pada saat dia di Madinah melihat amalan-amalan/ibadat-ibadat orang Islam dihadapan makam Nabi yang berlainan dengan syari’at Islam menurut kacamatanya. Kemudian pindah ke Basra dan menyiarkan fatwanya yang ganjil-ganjil tetapi dia segera diusir oleh penguasa dan dikeluarkan dari kota Basrah. Kemudian ia menyampaikan fatwanya yang lagi-lagi sangat ganjil di negerinya sendiri yaitu ‘ainiyah. Tetapi Raja di negeri itu yang namanya Utsman bin Ahmad bin Ma’mar yang mulanya menolong tetapi setelah mendengar fatwa-fatwanya lalu mengusir dan berusaha membunuhnya. Kemudian ia pindah ke Dur’iyah yang rajanya bernama Muhammad bin Sa’ud. Di daerah ini Muhammad bin Abdul Wahab didukung sepenuhnya oleh penguasa negeri tersebut, sehingga bersatulah antara ulama dan penguasa yang akhirnya bergabunglah antara paham agama dengan raja. Karena didukung oleh kekuasaan Raja, maka Muhammad bin Abdul Wahab sangat leluasa menfatwakan faham-fahamnya tersebut, bahkan pengikutnya semakin bertambah. Biasanya dia menfatwakan orang-orang di Makkah itu banyak yang kafir, karena mereka berdo’a dengan bertawasul dihadapan makam Nabi, membolehkan berkunjung jauh menziarahi makam Nabi, memuji-muji Nabi dengan membaca sholawat burdah, dalailul khairat yang dianggap berlebih-lebihan memuji Nabi, membaca kisah-kisah maulid Barzanji dan akhirnya mereka dikafirkan karena tidak mau mengikuti Muhammad bin Abdul Wahab. Pendapat-pendapat mereka yang terkesan berani dan ekstrem, antara lain: mengingkari kenabian Adam, Syits, dan Idris, mengkafirkan Hawa, mengatakan alam azali, neraka fana’, menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya, mengatakan Allah jism, menisbatkan anggota badan, duduk dan sifat-sifat makhluk kepada Allah. Faham-faham Wahabi yang bisa kita lihat pada saat sekarang adalah dengan cara mengetahui amalan-amalannya antara lain : mengharamkan berdo’a berjama’ah, mengharamkan adzan kedua pada sholat Jum’at, mengharamkan sholat sunnah qobliyah Jum’at, mengharamkan berjabat tangan setelah selesai sholat berjamaah, haram beristigotsah, tawasul, tahlilan, mengharamkan wayang, dan lain sebagainya. Penisbatan radikalisme dalam kubu gerakan wahhabi ini dikarenakan barang siapa yang tidak sesuai atau tidak ikut dalam kelompok wahhabi, maka halal darahnya untuk dibunuh karena sudah berstatus kafir. Salah satu contohnya adalah seperti yang dikutip dalam koran As-Safar Sabtu 30 Mei 2001, Muhammad Hasanin merilis isi sebuah dokumen yang mengatakan bahwa salah seorang pembesar Wahabiyah mengatakan: “Tidak seyogyanya ada peperangan antara orang-orang pilihan Islam (Wahabi) kecuali melawan orang-orang musyrik dan kafir, orang kafir yang musyrik pertama kali adalah orang-orang Turki Usmaniyah dan juga keturunan Bani Hasyim dan ringkasnya seluruh pengikut Nabi Muhammad selain kelompok Wahabi.”
Tuhan ALLAH menurut aliran Wahabi : 1. Tinggi Allah 30 Meter. 2. Allah seperti Nabi Adam. 3. Allah Bertempat Dilangit. 4. Bentuknya Sama Dengan Manusia. Berikut penjelasan dari Ulamanya Wahhabi (dalam kitab mereka): 1. Ibnu Baz Berkata: Tingginya Allah sama dengan tingginya adam yaitu 60 hasta atau kurang lebih 30 meter. (Majmu' Fatawa Allamah Abdul Aziz Ibnu Baz Dar Al-Ifta Jilid 4, Fatwa, No 2331, Hal,368). Bin Baz Dalam kitab Akidah Ahl Iman fii Khalqi Adama 'alaa suratir Rahman", Juga menjelaskan hal yang sama bahwa Allah seperti nabi Adam. 2. Syaikh Utsaimin Berkata: Allah Seperti Adam Mempunyai Wajah, Mata, Tangan dan Kaki. (Ibnu Utsaimin Syarh al-Aqidah li ibni Taimiyyah, Dar Atstsuraya cetakan 1,hal,107,293). Di dalam kitab “ Fatawa al-Aqidah “ karya Muhammad bin Shalih al-Utsaimin yang dicetak Maktabah as-Sunnah cetakan pertama tahun 1992 di Mesir, pada halaman 72 Ibnu Utsaimin berkata: في هذا إثبات القول لله و أنه بحرف و صوت ، لأن أصل القول لا بد أن يكون بصوت فإذا أطلق القول فلا بد أن يكون بصوت "Dalam hal ini dijelaskan adanya penetapan akan ucapan Allah Swt. Dan sesungguhnya ucapan Allah itu berupa huruf dan suara. Karena asli ucapan itu harus adanya suara. Maka jika dikatakan ucapan, maka sudah pasti ada suara ". 3. Ibnu Taimiyah sebagai ulama rujukan utama akidah wahabi berkata : bahwa Allah berada pada tempat dan bahwa Allah memiliki bentuk dan ukuran dengan sangat jelas ia sebutkan dalam karya-karyanya sendiri. Di antaranya dalam karyanya berjudul Muwafaqat Sharih al-Ma’qul, Ibn Taimiyah menuliskan sebagai berikut: "Semua manusia, baik dari orang-orang kafir maupun orang-orang mukmin telah sepakat bahwa Allah bertempat di langit, dan bahwa Dia diliputi dan dibatasi oleh langit tersebut, kecuali pendapat al-Marisi dan para pengikutnya yang sesat. Bahkan anak-anak kecil yang belum mencapai umur baligh apa bila mereka bersedih karena tertimpa sesuatu maka mereka akan mengangkat tangan ke arah atas berdoa kepada Tuhan mereka yang berada di langit, tidak kepada apapun selain langit tersebut. Setiap orang lebih tahu tentang Allah dan tempat-Nya di banding orang-orang Jahmiyyah" (Kitab ”Muwafaqat Sharih al-Ma’qul, juz 2, hal. 29-30) Dalam kitabnya :"Bayan Talbiis al-Jahmiyyah" juz 7 ; hal. 290, Ibnu Taymiyah menshahihkan hadits dha'if dan munkar ru'yah Ibn 'Abbas ra dengan lafal pemuda Amrad, sedangkan redaksinya sebagai berikut :Takhrij Hadis Ibnu Abbas ثنا حماد بن سلمة عن قتادة عن عكرمة عن بن عباس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم رأيت ربي جعدا امرد عليه حلة خضراء "Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Qatadah dari Ikrimah dari Ibnu Abbas yang berkata Rasulullah SAW bersabda “Aku melihat Rabbku dalam bentuk pemuda amrad berambut keriting dengan pakaian berwarna hijau”. Di dalam kitab andalan wahabi-salafi yaitu Majmu’ al-Fatawa Ibnu Taimiyyah al-Harrani imam wahabi juz 4 halaman 374 : إن محمدا رسول الله يجلسه ربه على العرش معه "Sesungguhnya Muhammad Rasulullah didudukkan Allah di atas Arsy bersama Allah" Di dalam kitab “ Syarh Hadits an-Nuzul “ cetakan Dar al-’Ashimah halaman 182, Ibnu Taimiyyah berkata : أن الله فوق السموات بذاته "Sesungguhnya Allah itu di atas langit dengan Dzatnya" Dalam halaman yang sama Ibnu Taimiyyah berkata : إذا جلس تبارك و تعالى على الكرسي سمع له أطيط كأطيط الرحل الجديد "Jika Allah duduk di atas kursi, maka terdengarlah suara suara saat duduk sebagaimana suara penunggang bintang tunggangan karena beratnya ” Kitab tersebut dicetak di Riyadh tahun 1993, penerbit Dar al-‘Ashimah yang dita’liq oleh Muhammad al-Khamis. 4. Di Dalam Kitab "Aqidah ahlu Iman fii Khalqi Adam ‘ala shurati ar-Rahman" karya Hamud bin Abdullah at-Tuajari syaikh wahabi, yang dicetak di Riyadh oleh penerbit Dar al-Liwa cetakan kedua, disebutkan dalam halaman 16 : قال ابن قتيبة: فرأيت في التوراة: إن الله لما خلق السماء و الأرض قال: نخلق بشرا بصورتنا Berkata Ibnu Qathibah “ Lalu aku melihat di dalam Taurat : “ Sesungguhnya Allah ketika menciptakan langit dan bumi, Dia berkata : “ Kami ciptakan manusia dengan bentukku “. Kesimpulan: Dari uraian diatas, kesimpulan yang dapat dipetik : Tuhan ALLAH menurut aliran wahabi adalah Tuhan itu berambut kriting, berpakaian hijau,tinggi seperti nabi adam yakni 60 hasta, memiliki wajah,tangan, kaki, dan ia tinggal di langit, duduk diatas kursi dan kalau ia duduk bunyinya berdetak.
Sunnah memang menyatukan, sedang perbuatan bid'ah adalah yang mencerai beraikan, Wallahu a'lam, makanya nabi shalallahu alaihi wasallam melarang keras bid'ah di setiap khutbah Jum'at nya
Wahaber itu gak ada yang mengakui dirinya Wahabi, tpi kriteria nya kami tau, salahsatunya mudah membidahkan, mengkafirkan dan menyalahkan orang lain yang gak sefaham dengan ya.
Ya sama, ahlul bidah juga gak mengakui dirinya ahlul bidah, tapi ktiterianya para "wahabi" tau, diantaranya suka membuat buat ibadah baru tanpa dalil tegas lalu kemudian paling anti apabila ada kajian ilmu yg membagas tentang bahaya perkara bidah dalam amalan agama, sering kali juga mereka masuk kolom komentar pembahasan ilmu2 yg ga sepaham dengan mereka sehingga mereka merasa pemahamannya di salahkan 🤭
@@pemudahijrah3318 ya itu masalah nya.. kaum antum menjustis orang lain ahlul bid'ah, pdhl mereka juga sodara muslim punya dalil Qur'an dan hadits nya..kaum antum merasa paling nyunnah', bagaimana mungkin Islam akan bersatu?
@@usmetriyadi2056 ya ampun, fokus mas.. Dikatakan ahlul bidah kan memang kpd oknum yg mengajarkan dan menyeru umat kpd amalan2 yg sudah sepakat kebidahannya didalam agama.. Tenang mas kita ga sedang judge mas ahlul bidah kok.. Nah kalau mas bilang "padahal mereka punya dalil alquran dan sunnah"..berarti itu bukan yg kita maksud.. Gitu aja kok repot mas.. Kaum ane belum paling nyunnah mas jangan gegabah..ane sampai sekarang masih terus berusaha agar dalam hidup tidak lepas dari lingkupan sunnah..jadi belum paling nyunnah sepertinya.. Inshaa Allah akhi Inshaa Allah kalau semuanya sesuai tuntunan rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam islam akan brsatu..Inshaa Allah
Yg sekolah di Madinah dan yang dimekkah, dibilang Wahabi padahal dikota tersebut adalah Dajjal aja tidak bisa masuk ke 2 kota tersebut dan dikota tersebut dapat doa nabi Ibrahim alaihi salam dan juga doa dari nabi shalallahu alaihi wasallam, Wallahu a'lam
@@pemudahijrah3318 kalo hal2 qot'i tentu yg menyelisihinya adalah sesat, tpi biasanya yg berkaitan dengan tradisi yg gampang2 antum katakan bid'ah, sprti mauludan, rajaban, tahlilan, bid'ah di mananya sih..