#podcastFISIP 

Semakin banyak yg keren di fisip

omo omo, putera rama keren banget🤩

Asallamuaikum selamat malam semuanya aku mau ngucapin banyak terimakasih kepada tim fisip yang telah memberi aku ruang untuk sharing bersama teman teman dan aku juga sebelumnya mohon maaf banget apabila ada salah kata ataupun informasi yang kurang baik dan benar ke teman teman saya mohon maaf banget. Baik disini sebelumnya aku mau ngasih juga sedikit informasi terkait kendang jimbe yang sempat dibahas di dalam podcast teersebut dan kebetulan juga aku sedikit salah dalam penyampaian ku jadi disini aku juga mau sedikit menjelaskan nih teman teman terkait kendang jimbe ☺☺☺ Jadi Siapa sangka salah satu alat musik yang berasal dari negara afrika ini juga dimiliki oleh kita loh teman - teman menurut salah satu pengerajin kendang jimbe yang ada di kota blitar kendang ini merupakan sebuah alat musik yang hingga saat ini digandrungi oleh luar negeri, dalam hal ini tidak ada sejarah khusus dalam masuknya kendang tersebut ke Indonesia melainkan terdapat satu pengerajin yang mempopulerkan hal tersebut ke masyarakat kota blitar dan beliau adalah Ahwani. Menurut wawancara dalam sebuah berita kompasiana pada tahun 2014 kerajinan bubut kayu di Blitar dimulai sejak 1880, yang dirintis oleh Mbah Toirono. Dengan peralatan dan kemampuan terbatas, Mbah Toirono menyebarkan ilmu membubut kayu pada tetangga dan masyarakat sekitar. Jenis kerajinan yang diproduksi saat itu hanya tempat sirih, tempat perhiasan dari kayu, dan yoyo. Pemasarannya sekitar markas tentara Belanda di Blitar. Industri kendang Jimbe berawal dari beberapa orang yang sedang merantau ke Bali. Salah satu orang yang pergi ke Bali yaitu Ahwani. kemudian dia bertemu temannya yang dari negara Zimbabwe.Ahwani dan teman-temannya disuruh membuat kendang. Setelah berhasil membuat kendang kemudian mereka kembali ke Blitar untuk dikembangkan dan diperdagangkan. Kerajinan ini pada awalnya menggunakan tenaga manual, yakni dengan kaki dan peralatan sederhana. Secara singkat waktu Ahwani memulai mendirikan industri ini sekitar tahun 1997 dan bertahan sampai sekarang. Pada tahun 1998 merupakan gencar-gencarnya masyarakat menyukai kendang Jimbe ini. Namun siapa sangka seiring berjalannya waktu hal tersebut semakin pudar dikalangan masyarakat indonesia yang disebabkan karena berkembang nya zaman terutama pada alat musik traditional, maka dari itu yok dulur... Kita lestarikan salah satu kebanggaan warisan budaya kita agar kelak hal tersebut dapat menjadi warisan untuk generasi yang akan datang SO.. NUNGGONI OPO MANEH, YUK DOLEN NANG KOTA BLITAR LAN OJOK LALI KENDANG JIMBE DIGAWE OLEH OLEH PORO DULUR KABEH SING ONOK MENYANG OMAH...!

Duta parekraf jatim kak sugiyanto juga hebat kak