Mendengar lagu ini, terkenang saat-saat indah ketika bersama seniorku Fr. Albert di Ledalero. Lagu ini digubah Fr Albert pada saat menjelang beliau menghembuskan nafas terakhir akibat kanker ganas. Damailah di surga kakakku.
Dari Halmahera ya? Salam buat gembala dan umat Allah di Paroki di Halmahera dari umat Paroki Ambon yang lagi merantau di Keuskupan Agung Jakarta. Tuhan Yesus memberkati. Bunda Maria menolong dan membantu kita untuk tetap setia mengikuti Tuhan Yesus Kristus, Puteranya.
Pada wajahmu yang suci, matamu nampak bening sejuk lembut. Kau pandang para abdimu berdoa, Oh Bunda penolong abadi. Engkau pangku anakmu Yesus Putra Allah, sumber suka dan duka hatimu. Hanya engkau sendirilah yang tahu pahit dan manisnya hidupku Bukanlah kepadamu oh Bunda, pandangan penuh cintaNya tertuju. Salib dan tombak bengis dilihatNya, Oh Bunda penolong abadi. Tangan Bunda dipegang didekapNya erat, gambaran gelisah manusia. Bagaikan terbayang sengsara maut, siksa salah manusia Matamu ya Bunda suci, memberitakan pesanmu terindah. Wahai kamu orang-orang berdosa, lihatlah juru selamatmu. Terdengar pesan indah namun kami lemah terbawa gelombang masa kini, Kami pinta doamu pada Bapa,oh Bunda penolong abadi Pandanglah dunia ini oh Bunda, dunia yang penuh kebencian. Doakan perdamaian yang sejati, sadarkan hati manusia. Arahkanlah pikiran tingkah laku kami, biarkan tampak cinta sesama. Bantulah disaat ajalku tiba, oh Bunda penolong abadi.