samalah kayak dulu awal² hp ada fitur kamera, trus makin kesini makin canggih... profesi photografer katanya bakal kehilangan kerjaan karena semua orang bisa pake kamera yg ada di hp... lihat sekarang... kamera hp ya sebatas kamera aja, tapi photografer profesional tetep masih ada job kan... masa pas wedding lu sewa fotografer yg pake kamera HP kan gak gitu juga... 😅
Sebenernya alasannya karena sensor segede di dslr termurah pun belum bs stabil dipakai di smartphone, dan udah hampir ada smartphone android yg pakai sensor kamera gede ini, tp hasilnya tetep g bs ngalahin kamera prosumer sekalipun yg kalau dr kelasnya ada dibawah dslr. Apalagi smartphone yg bs gonta ganti lensa. Kalaupun ada yg bs gonta ganti lensa ya itu bukan smartphone karena g bs buat telpon, tp sampai skrng kalau g salah belum ada penerusnya, kamera yg lensanya bs digonta ganti yg pakai os android merek china pernah di review sm om dhiarcom, ya gitu hasilnya sebatas menyaingi kamera prosumer
tp tetap brkurang bro, job ny fotografer. jalan² zaman dulu, ap² harus bawa fotografer, sekarang coba liat. fotografer ny ya kita sendiri yg punya hp+kamera bagus
Kurang Masuk sih bro,tapi ini bakal tetap kena Impact bagi photo/videografer. Coba aja misal sekarang sebenarnya SEMUA HP itu ga ada Kamera,tapi kita butuh membuat konten video. dari kasus itu ,bayangkan berapa banyak orang yang rela beli kamera mati-matian atau nyewa jasa kameraman yang mungkin akan makin membludak
AI gk bs ngadepin client dan merubah kebutuhan menjadi bisnis proses. Kemampuan utama AI adalah meniru dan beradaptasi. Bukan berpikir dan problem solving
Bener mah mempermudah, bukan menggantikan, kek nya ntar ada job kek operator AI soalnya AI sekarang belum perfect masih ada miss jadi tugas manusia ya buat koreksi AI
Di Amerika sana ada yang namanya prompt apa gitu, pokoknya tugasnya kasih perintah ke AI dengan cara yang detail dan bisa dipahami betul sama AI gitu dan pastinya ada orang yang tugasnya ngoreksi kodenya
Secara gak langsung menggantikan si. Karena tenaga orang yang dibutuhin berkurang, yang tadinya butuh 3 orang buat ngerjain mungkin skrg cmn perlu 1 (layoff udh kejadian dbbrp tempat) + kompetisi bertambah karena coding (perlahan) bukan jadi penghambat untuk jadi programmer lagi, orang2 ahli dari bidang lain bisa masuk.
Kesimpulannya belajarlah apa yg kalian suka, karena yang kita hadapi adalah ketidakpastian. Kemarin kemarin jurusan IT jadi prestise. Profesi Programmer seolah wah banget, Skill langka bla bla bla. Di masa depan Skill Programming cuma jadi skill general aja, gak terlalu istimewa, yg paling dibutuhkan justru bidang pertanian. Pilihlah jurusan kuliah yang kalian mau, minat, dengan niat ketulusan belajar. Kalau kalian serius belajar, jadi expert di bidangnya, Insya Allah gak akan susah nyari kerjaan.
Kasusnya sama kayak ilmuwan, matematikawan, ahli sejarah, dll. Meskipun sudah smartphone yang dilengkapi dengan kalkulator dan wikipedia, tapi profesi nya tetap ada. 😁👍
AI hanya membuat code yang sifatnya generic seperti CRUD standard. Faktanya software development tidak sekedar CRUD, umumnya setiap perusahaan punya kebutuhan khusus yang sifatnya rahasia dan itu tidak bisa dikerjakan AI. Contohnya codebase Qualtrics, SAP, Google Search, dll. Yang tergantikan adalah programer abal-abal. Tingkatin skill, focus ke bahasa pemprograman yang paling Anda suka. Dikira semudah ini? "Hai AI, buatin situs berita"... tek tek tek tek.. jadi... Tidak semudah itu. Butuh desain yang unik, optimasi query, deployment, dll.
@@oktavianusgieya nggak dalam waktu singkat juga. Kemampuan AI saat ini emang cuman sebatas generic fungsi code yg umum. Setidaknya 20-30 tahun lagi masih aman menurutku. Yg nggak terjamin itu profesi programer di jaman dimana anak-anak yg saat ini masih balita dah jadi kakek kakek kelak pasti dah beda banget 😅
Gw berani nantang org yg gabisa coding suruh bikin web fungsional lengkap sama sistim akun, server ,payment gateway. bebas mau pake devin atau ai apapun
Saya sebagai programmer merasakan sendiri, banting setir ganti profesi terutama designer saat ini.. Butuhnya perusahaan itu teknisi bukan programmer, semua orang emang bisa jadi programmer apalagi yg dibutuhkan dalam programming itu algoritma bukan sintaks lagi
Tetep ada tapi permintaan jadi berkurang. Temen gw dapet demand yang lebih dikit sekarang karena client udah "cukup" happy sama hasil AI walau gak sebagus bikin manual ya.
Ingat AI bisa mematikan manusia, dg AI tenaga manusia akan berkurang banyak. Sedangkan bisnis butuh manusia untuk menghasilkan cuan. Tanpa manusia cuan gk ada.
Yang beranggapan programmer tidak tergantikan oleh AI adalah salah besar. Kalian harus berpikir lebih luas. Misalnya, 1 projek dulunya membutuhkan 10 progammer untuk menyeelsaikannya. Akan tetapi, karena adanya AI, pekerjaan para programmer tersebut terbantu, sehingga hanya membutuhkan 4 programmer. Dengan kata lain, AI dapat meggantikan kerjaan 6 supporting programmer tersebut. Apakah AI dapat menggantikan semua programmer? Mungkin bisa tetapi sangat sulit terealisasi. Saya setuju dengan pendapat CEO NVIDIA Jensen Huang. Karena sebenarnya coding itu hanyalah perantara untuk menyelesaikan permasalahan di dunia. Permasalahan di dunia sebenarnya terletak di sektor manufaktur, agrikultur, penddikan, dan biologi sehingga seharusnya bidang ini yang menjadi fokus untuk dikembangin. Menurut dia di masa depan seharusnya coding akan menjadi hal yang sangat lumrah seperti halnya kalkulator saat ini. Sehingga masyarakat awam dapat menggunakannya untuk menyelesaikan permasalahan mereka tanpa bantuan profesional yang dinamakan dengan PROGRAMMER.
Programmer itu tukang ketik, yang dibutuhin itu enginner yang bisa bikin program. Lulusan ilmu komputer bisa coding tapi bego di problem solving harusnya bakal kena imbas. Paling banting setir di IT supports dan infrastructure.
Utk jd seorang programmer, harus punya logika dan analisa dulu.. jika pun ada AI, itu makin baik dlm membantu pekerjaannya. Kemajuan teknologi jgn dirakuti tp justru harus dikuasai. 😊
Pemikiran yang pendek bisa dibilang. Walaugitu semuanya masih masuk ke probabilitas yang mungkin terjadi. Tapi jelas, walau programmer bisa di ganti AI. Demand Programmer Profesional kemungkinan akan tinggi untuk memanage para AI bekerja sesuai prosedur yang diinginkan.
Progremer bukan hanya apalin sintax tapi yang terpenting adalah paham alur pemrograman nya algoritma nya karna percuma juga ai nya cangih tapi kita sendiri gak paham alur untuk ngarahin si ai mau buat apa 🤔.
Saya sendiri belajar coding buat ngembangin games jadi nggak bisa banyak komen😅 karna kurang wawasan juga sih😅. Kalau menurut saya. Mungkin bukan "tergantiin" tapi mungkin aja"value" dari programmer yang bakalan nurun ko. Anggep aja kek bisnis. Dan ibaratkan Jagung yang tadinya susah dan sedikit yang nanam tanam karna perlu pupuk yang kompleks banget. Nah tiba2 ada pupuk yang bisa nyatuin semua pupuk yang kompleks itu😅 yaaah gitulah pemikiran saya kalau ada yang salah tolong komentarin. Tapi jangan yang pedas2😅 ok itu saja TERIMAKASIH🙏
Tetep aja, kalau mempermudah berarti semua orang bisa, kalau semua orang bisa, ga akan jadi pekerjaan. Paling yang dibutuhkan bakal jauh lebih sedikit, artinya tetep aja lapangan pekerjaan bagi programmer bakal terancam.
gak gitu, programming punya beberapa level, kalo semua kualitas program sama kayak AI-nya bakal lebih rawan untuk di retas. Jadi tetep butuh sdm yang profesional.
AI layaknya seperti kalkulator. dalam perhitungan.. hanya membuat efisien dalam pekerjaan.. tapi tidak dapat menggantikan manusia, karena manusia jauh lebih kompleks..
*Siapapun yang melihat AI sebagai ancaman, biasanya akan ketinggalan, namun siapapun yang melihat AI sebagai alat buat membantu pekerjaan, disitu Kita punya nilai kompetisi yang lebih kuat* Wah quote yang mantep dan juga optimis 😊
Jelas ini mempermudah, siapa yg bilang mengantikan. Logikanya gini ainya kan butuh perintah, perintah nya kan yg pasti ngerti dan tahu ya jelas programmer itu sendiri yang tahu perintah nya kayak mana
@@axandraalex5869 ngak kok, emg semua programmer megang semuanya. Enggak kok ada yg ngurus PHP, ada yg ngurus bug, ada yang ngurus design. Gw kerja sana jadi tahu. Mana ada mengantikan
@@axandraalex5869 enggak bakal itu, yang tahu design ya designer itu sendiri. AI aja ga sebagus itu kok, kami programmer itu hanya butuh ai kalo ada kesalahan cuman males nyari. Design ai pun ngak akan sebagus manusia kok.
@@HertaIsMyWaifu Sekarang untuk programming emang belom, tapi lagi-lagi AI masih terus berkembang. Di industri kreatif udh mulai digantiin (art, videografi, dll) kata temen saya yang kerja disitu (and bisa research sendiri dari sumber internet) request demand client berasa berukurang & pas mereka survey rata-rata client "satisfied enough" sama hasil output AI, walaupun gak sebagus dibuatin manual. Waktu selesainya lebih cepet & biaya lebih hemat itu juga jadi pertimbangan client, gak semua client masang standar tinggi buat kualitas paling top.
Dibilang mempermudah iya, tapi harus tetep paham bahasa pemrogramannya. Contoh lu punya codingan pakai bahasa python terus pingin dirubah ke javascript, bukan sekedar copy paste tambah prompt, tapi juga harus paham codingan JavaScript nya juga semisal ada bug di generated code nya itu Tapi memang bener, improvenya lebih cepet sekarang pakai AI, gak perlu buka dokumentasi bisa belajar function dan algoritma setara professional, cuman generate code dari AI aja..
Ai ini sebenarnya punya dua jalur yaitu dimana ai digunakan secara positif atau digunakan secara negatif kalau ai digunakan secara positif akan mempermudah manusia dalam sistem coding dan juga dalam bidang lain hingga ai digunakan sebagai alat bantu manusia masa depan kalau bagian negatif ai bisa digunakan untuk melakukan kejahatan kejahatan cyber yang bisa membahayakan banyak orang tapi ai itu hanya lah alat bantu saja tergantung orangnya saja apa digunakan sebagai alat bantu positif atau digunakan sebagai alat yang bisa merugikan banyak orang
Kalo dipikir pake akal sehat manusia tetap memegang peranan penting dalam dunia IT. Jadi mau ada Al kek pasti ada error nya dan yang mampu mengendalikan adalah manusia
Kemampuan coding tetap penting hanya untuk menyusun coding dg AI jadi jauh lebih cepat, kita tidak harus susun semua detail codenya serahkan ke AI hanya menyusun potongan potongan blok program yang diberi AI tetap mengandalkan coder agar sesuai request
Gw rasa gak akan menggantikan, paling² mengurangi kerjaan programmer karena dengan AI perusahaan gak usah hire banyak² programmer, karena kerjaan masing² lebih gampang karena AI. Tapi omongan CEO NVIDIA yang bilang kalo lu gak perlu belajar coding agak misleading. Meskipun udah ada AI, perusahaan masih harus hire programmer yang paham coding untuk mengecek dan ngerjain tugas yang gak bisa dikasih ke AI.
Ujung2nya AI kan dibikin agar perusahaan ga keluar banyak buat hire orang. Kalo dikatakan membunuh sih engga, tp lebih ke mengurangi. Dulu harus hire 10 sekarang hire 1 saja cukup.
lebih ke arah mengurangi si bang, kayk perusahaan atau start-up yang perlu 10 programmer baru bisa menyelesaikan sebuah program, sekarang dengan adanya ai perusahaan hnya butuh 5 atau lebih sedikit karena lebih efisien
Udah lama aware soal ini. Tepatnya sejak team Shellphish menang DARPA Cyber Grand Challenge. Sempat beberapa kali juga manfaatin AI buat beberapa riset iseng, awalnya cuma iseng dengan copilot, tapi sempat juga agak serius, misalnya generate shellcode sederhana.
AI saat ini masih pada fase mempermudah pekerjaan, tapi kalau di kembangkan lebih jauh lagi bukan nggak mungkin apa yg kita liat di film2 fiksi kayak terminator bakal jadi kenyataan.
Bukan punah, tapi akan lebih banyak. AI adalah tools yg bisa membuat gap antara Programmer Pemula dan Expert makin kecil. Karena kita udah nggak lagi harus belajar sampai bertahun-tahun hanya untuk mengisi gap tersebut, dan bisa lebih fokus ke apa yang bisa kita buat.
junior2 saya banyak yang ngoding ngandelin AI, codenya works fine tapi dia ga pahan apa yang dia kerjain... programmer butuh belajar tentang "how to deal with AI wisely"
Emang nyatanya bakal ada banyak yang ngerasa ketinggalan karena menganggap AI sebagai ancaman. nyatanya Kalau banyak orang bisa coding di masa depan dan itu cuman satu2 nya keahlian kalian, Mereka ga bakal butuh lagi keahlian kalian karena mungkin saja mereka bisa melakukannya sendiri tanpa butuh jasa kalian lagi, dan mungkin parah nya mereka bisa melampaui kalian. Simpel nya, mau ga mau harus cari kerjaan baru. Udah saatnya berhenti dari sekarang, mending jualan nasi atau buka usaha kecil aja. Karena ga semua orang bisa yakin bahwa AI bisa jadi alat bagi mereka, beda orang beda beban pikiran..
Lu programmer bukan bro? Secanggih apapun AI perusahaan masih butuh manusia buat konfirmasi kerjaan AI dan ngerjain apa yang gak aman dikasih ke AI, misalnya database perusahaan. AI gak akan memusnahkan programmer, tapi mengurangi. Tapi kalo gak mau adaptasi ya lu bener, mending jualan nasi kuning
@@valerioharvey7289kak, saya baru aja kursus Software Engineer 2 bulan lalu, kira2 masih worth it gak sih?😢 Jadi khawatir juga? Ada tips dan trik biar dapat kerja? Aku belum punya pengalaman kerja di bidang IT.
Kalo di bidang seni agak gimana gitu kalo full AI. Mnrt gw seni ttp harus murni kreativitas dan skill. Gw menyayangkan orang2 yg ngaku artist padahal gk bsa gambar cuma modal prompt kata doang. AI kalo untuk pekerjaan selain seni mnrt w masih masuk akal.
Ketika aku magang di tempat yg memang bikin system atau aplikasi untuk client, perusahaannya memang sudah mulai mengadopsi AI kayak ChatGPT 4, dengan tujuan ya membantu programmer motong waktu pengerjaan agar development systemnya lebih cepat dan efisien. Itu kalau dibagian implementasinya ya. Tapi kalau dibagian kita nentuin desain, spesifikasi dan testing tentu tetap perlu programmer full turun tangan. Proses development system tetap bisa saja dibantu AI, tapi disini programmer yang menggunakan AI. AI ngga bisa jalan sendiri kalau ngga dikasi tau modul dan perintahnya dari programmer. Maka dari itu programmer sekarang mulai diminta belajar Machine Learning dan AI, karena implementasinya sudah mulai ada dimana mana. :)
Gw programmer, dan gw make ai. Dan gw rasa ai masih sering salah banget sampe saat ini dalam membuat kodingan yang sesuai gw mau, gw blm bicara flowchart dll. Jadi tetep butuh programmer gw rasa
Klo pribadi saya koh... Ya ai ku jadikan koresi dn pembantu buat kodingan saya... Tapi saya tetap mengkoreksi balik dan tidak mengandalkan ai sepenuhnya.. 💫
Programer sekarang kebanyakan pada manja jadi ngiranya kalau pakai ai semuanya bakal jalan dengan lancar tanpa hambatan, menurutku kebanyakan yang punya persepsi tersebut mungkin biasanya pakai bahasa pemrograman kelas atas makannya ai gampang garapnya. Tapi kalau sudah masuk ranah optimisasi bahasa kelas bawah well... Semoga beruntung
Ya semua ilmu yang berdasar bisa di copy. Makanya butuh hal yang baru/teori baru/kode baru. Kalau tidak ilmu akan stuck/tidak berkembang. Sebentar lagi semoga AI tidak perlu pakai kode perintah tapi kalo bisa yang memberikan ide
Emm Ada yang baru namanya Devin, hal hal umum dan biasa sangat membantu walau belum pakai banyak. Kalo udah spesifik gak bisa, bisa tapi gak sesuai dan salah. Jadi kesimpulan yang aku dapat, AI Devin cuma membantu mempercepat hal hal simple sehingga gak overload di kepala.
yg saya bayangkan kalau AI sudah bisa bikin program, dia udah langsung di low level machine language alias level asembli. gak perlu preprosesor, compiler, asembler dll dll, langsung 10101010 ke mesin
Di Hongkong sudah mulai bermunculan mencoba kicked orang2 Product karena merasa AI bisa gantikan programmer, jadi hanya fokus ke product saja. Dan itu diinisiasi para programmer2 disana. Tapi padangan itu cmn ada di small company dan software house. Sampai saat ini AI belum mencapai tingkat advanced untuk coding. Dapet info demikian, karena wfh dari company sana jadi agak tau.
Dgn AI versi sekarang pekerjaan harian saya sangat terbantu. Padahal saya bukan programer. Cuma tukang dagang coklat😂😂. Enak bener zaman sekarang. AI tu kaya konsultan gratis bagi saya. Asal tau cara input pertanyaanya❤❤❤
Orang dulu bilang matematikawan bakal ilang karena kalkulator yang canggih, namun sampe sekarang matematikawan masih tetap ada sampe sekarang Begitu pula ai buat programmer, soalnya ai itu cuman ngebantu aja nyariin program yang sesuai dengan kemauan dan yang ngebenerin dan nyusun program nya tetep kita
Coding itu kan flownya ke mana-mana , ga mungkin dimasukin semua code yang ada ke ai. Ai itu bisanya cuma baca code sepotong kecil aja, coba aja masukin code yang banyak sampe ratusan baris. Saya coba tes begitu , AI nya langsung bingung ga ngerti maksud dari codenya. Kalo codenya sepotong kecil dia masih bisa ngerti
gw makek AI buat bug fixing soalnya dulu kelamaan buat nyari bug karena bejibun kodingannya, tapi yaa balik lagi semua tergantung pengguna dan mindset-nya, btw gw gara² AI bisa bikin website 3 hari yaa meskipun sekelas website portofolio full beranimasi sihh
Tapi emang keren sih AI, saat gua menemukan masalah sama projects gua, dengan cepat dia memberikan solusi bahkan bisa memberikan syntax baru, dan yeah projects yg di idam idamkan selesai 😂😂😂
Lapangan kerja di Indonesia sebenarnya banyak bukan sedikit hanya saja untuk menemukan lowongan kerja yg cocok sangatlah sedikit karena syarat nya banyak
sejak ada chat gpt, ngerjakan fitur kodingan yg biasanya 3 hari bisa beres setengah hari doang. tapi saya yakin kalo yg pake orang baru tau ngoding terus suruh buat fitur yg sama, tetep ga bakalan beres
Iyaa kadang masih ada aja temen saya yang nganggap AI itu cuma akal"an dan bisa nyusahin kita dapat kerja pendek banget sih pmikirannya, gua aja bikin usaha cemilan minta idenya dari AI
jadi gini gais, tahun tahun kedepan coding website seluruh framework bisa jadi akan diubah menjadi drag and drop tanpa coding, seluruh fitur hanya pilih pilih saja klik klik saja, semua framework akan jadi drag and drop, dan bisa jadi ada fitur prompt code karena AI sudah di tahap 2
INGAT! AI itu bukan manusia, dan AI itu butuh manusia untuk mengoperasikan dia, karena AI itu mati kalau tidak ada manusia yang mengoperasikan dia. Tapi manusia bisa hidup tanpa AI atau dengan AI.
Kalo ketergantungan bakal bikin insting logic tumpul, dan jadi malas berfikir. Programmer ga hanya coding,tapi juga problem solving. kalo cara berfikir ga jalan, bakal susah.
AI menciptakan programmer paling buruk menurut gw. Udah 2 orang programmer pemula yang gw temuin, dua-duanya belajar pake AI. Gak teliti sama sekali, blas, mereka gak tahu sama sekali gimana codingan tersebut bekerja. Bisa bikin halaman web keren, animasinya muter-muter kayak hacker, tapi gak tahu yang mana yang bikin gerak tersebut. Pengen misuh...
Dampak buruknya bukan itu sih programmer punah atau tergantikan, dampak buruknya tuh, perusahaan nge hire programmer bakalan dengan spesifikasi nyari programmer yg bisa makek AI juga, dan pasitnya bakal di bayar murah karena mikirnya akan seperti ini "ngapain bayar mahal² toh coding aja makek AI ga sampe meng gebu² mikir keras" perlu di ingat perusahaan berani bayar seseorang mahal karena pekerjaannya yg cukup mikir keras dan tidak mau membayar mahal yg perkerjaan instan atau sudah di bantu semacam AI, dan pasar freelance bakal perang harga, banting harga dll, dan harga tidak akan stabil
Justru para senior SE pada cemas dengan generasi programmer didikan AI. Ntar coding tanpa internet auto mandul, belum kalo develop embedded system. Copas gak jalan2, trus stress minta hiling 😅 Sebaik2nya tools, tergantung pemakainya juga.
Dia bilang gitu karena dia pebisnis yang artinya sebenernya awalnya dia punya 100 progammer dengan ini dia hanya butuh separuh atau seperempat atau bahkan hanya 10 orang saja yang jago masukin prompt dengan bayaran yang kurang dari biasanya walaupun gaji mereka kalau di hitung ya sama aja
AI itu Inovasi & buah pikiran dari Programmer, AI bisa bertindak layaknya Programmer. Programmer = Manusia, AI = Ciptaan Manusia. Masa manusia takut sama ciptaannya 😂 Sampai detik ini AI masih jadi “Peran Pembantu” belum jadi Tokoh Utama. Semua yg di kerjakan oleh AI berasal dari Informasi masa lalu, itu sebabnya Pekerjaan berulang bisa lebih cepat di kerjakan AI. Contoh: di Pabrik Tesla pakai Robotic buat rakit mobilnya. *tuhkan masih jadi Pembantu belum jadi Penemu mobil listrik
tapi menurut saya sudah ada efeknya bang. kapitalis yang didukung teknologi menghasilkan pengangguran dan salah satu hasilnya tingkat kelahiran menurun. yah yang saya liat di komen orang2 pada nggak mau nikah karena ya biaya hidup tinggi dan sudah banyak pekerja yang di gantikan robot (contoh nyata amazon). nah setau saya ada politikus amerika yang ngasih solusi yaitu universal basic income . siapa tau mau di bahas😅😅😅
Dulu Facebook pernah menghentikan riset AI mereka karena AI chatbotnya saling berkomunikasi dengan bahasa yang hanya mereka yang tahu alias bahasa yang mereka temukan sendiri.
Susah koh kebanyakan programmer klo di indo itu misal dalam perusahaan udah punya programmer ya itu terus yg di pake ga bakal ganti ganti orang lagi klo pun dia mau nambah orang itu karna part time atau freelancer aja yg di cari klo di luar negeri freelance kita kalah saing sama programmer india pakistan yg jauh lebih keren dan murah biasanya apalagi dengan adanya wordpress persaingan ketat junior dengan sesepuh pro yg udah kerja😢
Gw kurang setuju kalau ai bisa menggantikan programmer karena yg gabisa coding jadi bisa. Lebih setuju ai bisa mematikan programmer karrna mempersingkat kerja programmer sehingga membuat perusahaan memangkas programmer sebanyak mungkin
Tujuan gua pas smk dari pengen jadi programer sekarang butuh jadi 10X programer, mungkin sama kayak juru ketik surat buat orang engak bisa baca tulis, sekarang semua orang udah bisa baca tulis
Ttp butuh hafalin syntax sih soalny klo smua AI yg kerjain klo ad error setidakny kita bsa tau dmna letak eror ny , klo smua 100% AI yg ngerjain kek ny itu bukan programer namany
Kalau pendapat gw sih, minimal paham konsep dan logika alurnya mau apa. AI itu gak sempurna dan gak selalu benar. Pengalaman gw sih pake AI, tentu perlu manusianya juga lagi yang harus ngebenerin supaya jadi tepat. Jadikan AI itu asisten