Prodi Anestesi Undip Dibekukan, 42 Titik Pelayanan RS Terhambat: Kita Terlalu Reaktif |  

Hikmah besar memiliki menkes bukan berlatar belakang orang kesehatan. Masalah2 disistem kesehatan mulai muncul di permukaan publik, dimana puluhan tahun mmg sengaja tidak serius utk diperbaiki. Bpk budi sadikin menkes terbaik yg dimiliki indonesia. Semoga masih diberi kesempatan dipemerintahan prabowo-gibran, krn bgsa ini masih memerlukan sosok budi sadikin.

Tidak seribet itu. 42 titik itu memang ada. Tapi coba lihat rs swasta yg gede lah. Mereka tanpa ppds yg cover 42 titik itu kok bisa. Ya karena memang bisa. Cuma selama ini ppds dimanfaatkan secara gratis tenaganya di rs vertikal sebagai tenaga kerja. Ini termasuk penyalahgunaan atau perbudakan dari manajemen dan staf rumah sakit

Dunia kedokteran Indonesia sangat foedal. Perlu dibongkar dg cara direktur2 RS pemerintah dg Profesional yg tdk berlatar dokter. Biar dokter2 fokus pada pelayanan kesehatan pd masyarakat.

Saya sebagai tenaga medis mengapresiasi analisa bapak yang begitu mendalam, sebagian besar setuju dengan yang diungkapkan. Hanya ada satu yang ingin saya komentar, mengenai jumlah tenaga dokter yang masih kurang di Indonesia, itu yang diperlukan data lebih lanjut. Berapa penduduk Indonesia, berapa jumlah dokter di Indonesia (tentunya IDI punya datanya). Apakah benar kurang tenaga dokter, atau pemerataannya saja yang tidak merata. Kenapa di daerah terpencil, masih sedikit dokter. Itu yang perlu dicari tahu. Apakah pemda di daerah terpencil itu serius membangun taraf kesehatan di daerah nya. Apakah hak2 dokter di daerah terpencil dipenuhi. Saat ini pendidikan kedokteran khususnya S1, sudah dijadikan ajang komersial. Biaya SPP awal yang mencapai ratusan juta, membuat universitas berlomba2 membuka fakultas kedokteran. Kualitas peserta didik, asalkan punya uang, bisa masuk FK. Dan kualitas FK yang baru buka itu juga perlu diperhatikan. Itu yang menurut saya masih misinformasi.

Saya dulu pernah kuliah kedokteran pada semester awal benar2 menderita pelajarannya bertubi2 dan harus ujian bertubi2 sampai sulit tidur, akhirnya saya keluar dan mengambil fisioterapi..saya bersyukur dgn profesi saya skarang.

Bravo, Prof. Saya salut sekali dengan analisis Prof. Rhenald yang netral melihat dari berbagai sisi dan mengajak lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, serta menyinggung gorengan dokter influencer yang berisiko memperkeruh suasana, terlepas benar atau tidaknya informasi yang disampaikan. Validasi terlebih dahulu. Saya pribadi adalah seorang spesialis bedah saraf lulusan Universitas negeri di Jakarta, termasuk yang beruntung karena saat saya menjalani PPDS, perundungan sudah tidak ada lagi, digerus perlahan-lahan oleh para senior saya yang ingin melakukan perubahan pada sistem residensi, walaupun hukuman tetap ada, hanya bila kesalahan berhubungan dengan pelayanan terhadap pasien. Saya memang tidak menyangkal ada sistem perundungan di center pendidikan lain, tapi saya juga tidak berani menjelaskan detail karena saya tidak mengalami atau melihat langsung, sehingga menurut saya itu bukan kewenangan saya, takut menjadi misinformasi yang bisa memancing reaksi yang salah.

Selama ini menteri kesehatan selalu dokter sehingga masalah bullying dan pemalakan tidak pernah terbongkar, kebetulan menteri sekarang ini bukan dokter dan tidak perlu "merapatkan barisan" sehingga aib bullying dan pemalakan yang sudah mengakar bisa terbuka. Mungkin kementerian kesehatan memang membutuhkan seorang Budi Gunadi Sadikin sama seperti KAI membutuhkan seorang Ignasius Jonan.

Hahahahaa Prof sendiri survey ke dokter yang mana? Sebanyak apa survey dilakukan? Kakak saya sendiri sedang mengambil spesialis di salah satu kota di Indonesia, dan real bully dari senior dan dokternya sendiri. Yang dibilang harus beli makan buat senior, mengerjakan tugas senior dan dokter, ditendang, digampar, menggantikan shift jaga senior dan dokter, itu semua real!!!! Kenapa tidak speak up, ya karena ketakutan tadi. Tidak speak up pun, sampai didatangi di kediaman untuk digampar. Bayangkan senior/manusia model begitu kelaknya akan menjadi seorang dokter yang mengobati manusia lainnya. Kakak saya ga mungkin keluar, karena dia pendidikannya dari beasiswa. Terus IDI kerjanya apa?? Apa pernah mereka menginvestigasi?? Nol besar!!!!

saya setuju karena selama ini dilakukan pembiaran, terima kasih pak Menkes

Akhirnya ada yg mengulas kasus ini dg sudut pandang yg lebih berimbang. Ga cuma nyorotin soal bully terus. Padahal kasusnya masih dalam penyelidikan. Trims prof.

ulasan yg sangat luar biasa ... sehat selalu Prof Rhenaldi🙏🙏

Dokter kerja pagi siang malam 😂 tidur aja engga tenang , dokter anastesi itu masuk duluan , pulang terakhir dalam sebuah operasi , iti waktu operasi kelahiran anak saya sampe subuh2 jam 3.30 dokternya , ya mental dokter kudu semen 3 roda ( kokoh tak tertandingi )

Ada baiknya,disuatu wilayah ,jangan hanya dimonopoli lulusan fakultas kedokteran tertentu.Sehingga kalau terjadi spt yg di Semarang,pelayanan ke pasien agak terganggu,Krn ada monopoli diwilayah tertentu,oleh fakultas kedokteran tertentu

Kepolisian kt skrg berada pd tingkat kepercayaan yg sangat rendah...hrs ada reformasi bsr2an agar kembali dpt kepercayaan dari masyarakat

Bagaimana kalau dendam itu dilampiaskan kepada pasien? Bahaya kan..?

Anestesi memang punya peranan vital untuk pelayanan RS. Masih ada Staff2/ konsulen yang bisa melakukan pelayanan kok. Biar mereka merasakan yang mereka bangga2kan terima operasi elektif 120x/ hari. Kan selama ini dibebankan ke PPDS tanpa mau melihat situasinya kondusif atau kaya budak. PPDS Senior maki2, hukum PPDS junior. Pendidikannya dibekukan, pelayanan masih bisa jalan.. tidak perlu alasan

Pak Menkes harus bertindak cepat dan tegas. Telusuri hingga keatas untuk memutus mata rantai bulying.

Kalau manusia dibuat bekerja 70 - 100 jam per minggu bahkan bisa lebih, justru aneh kalau tidak ada perundungan, depresi, kecemasan.

Tapi setelah tamat pemerintah daerah kadang tidak menghargai kami dengan layak pak,,,satu kali tindakan hanya dibayar 100K,,,

Bravo pa Rhenald angkat topik ini

Gapapa, kan dpjp nya banyak jg. Kerja keras dikit skali2

Bljr dr kesalahan dlm sidang kasus Vina thn 2016, maka segala macam bukti scientific harus dilengkapi, spt otopsi, bukti percakapan di HP, dll. Bahkan catatan diary korban juga penting.

obat bius terbawa pulang itu mah biasa... saat obat yang sudah disiapkan tidak jadi diberikan ke pasien biasanya cuman di taruh di tas pocket, lupa di kembalikan ke farmasi. tau tau saat buka tas pocket nya di rumah ada obat yang terbawa.. Thank's Prof atas bahasannya yang obyektif.. kita mmg terlalu reaktif..

Pekerjaannya udah berat, belum masalah lain2nya… entah dr keluarga atau apalah itu. Masih di bully….. senioritas emang penyakit gila hormat

Jelas rinci penjelasannya,bravo frof Renald Kasali.

sikat habis mafia dokter senior dan pejabat UNDIP serta Pejabat RS KARIADI yg menutup-nutupi kasus perundungan yg mengakibatkan kematian peserta PPDS

Tidur ternyenyak itu adalah setelah yudisium. Bener2 tidur pulas tanpa keganggu alarm. Tapi pas kerja ternyata tidur juga ga bisa nyenyak2 banget. Lagi jalan makan diluar eh ditelp. Tapi bangga menjadi anestesiolog

bullying di FK undip bukan perkara baru, sudah lama terjadi, kampus kmi bersebelahan dikala itu bahkan kmi satu atap dlm RS karyadi, berharap FK undip akan terbuka bagai mimpi di siang bolong, mereka kuat dlm senioritas, hirarki, dan saling berketergantungan, ingat bahwa RS karyadi adalah RS besar yg banyak tenaga dokter ASN bahkan Dosen ASN aneh pada saat PPDS di jadikan sumber baru utk mengerjakan pekerjaan mereka, Polda diharapkan bisa kerja profesional.

setuju semua ny Prof, tolong audit juga RS yg stase luar almh dr ALR

Persepsi kelulusan Dokter masih banyak yg keliru. Jadi lulus saja gak cukup harus sampai dapat ijin praktek.

Sebaiknya dokter yang bully, Meski dia seorang Profesor, dicabut gelarnya dan dihukum seberat-beratnya. Sehingga menimbulkan efek Jera. Profesor dan dokter dokter yang lain agar menjadi takut dan tidak membully.

Betapa keras dan berat untuk menjadi dokter spesialis, termasuk biayanya yg super jumbo. Tak heran jika tarif dokter spesialis sekarang sangat muahal.😂😂

1. Di banyak negara, dokter yang ambil spesialisasi itu tidak dipungut biaya kuliah, karena mereka serentak juga berdinas sebagai dokter dan tidak digaji. 2. Di banyak negara, spesialisasi kedokteran itu diadakan oleh rumah sakit yang sudah disertifikasi oleh kementerian kesehatan, bukan oleh universitas. 3. Beban kerja dokter yang ambil spesialisasi memang sangat berat. 24 jam berdinas itu sudah biasa bahkan seringkali berdinas sampai dengan 36 jam. Sungguh melelahkan secara fisik.

Dengan kejadian ini dunia dapat melek bahwa sekolah kedokteran di Indonesia harus dikelola yg lebih baik dan yg terpenting hukum adili petinggi kedokteran yg membuat para mahasiswa/i yg mengalami tekanan yg tidak semestinya... Harus ada perbaikan yg serius demi perbaikan kedokteran di Indonesia...

Prof, mungkin perlu mengundang pihak yang memberi beasiswa, untuk mengonfirmasi apakah memang tidak ada peluang pindah jurusan jika dirasa tidak sanggup menjalani pendidikannya bagi penerima beasiswa... Trus, mungkin juga perlu menghadirkan IDI juga Prof, untuk mengetahui sikap dan langkah apa yang akan mereka ambil untuk menyikapi isu perundungan di PPDS...

Dosen kedokteran Universitas Diponegoro banyak yang bagus kok, adik sepupu saya dosen muda yg profesional dan baik kok padahal muridnya dokter juga, semoga dia cepat jadi profesor muda

"jika bisa dipersulit, kenapa dipermudah?"

karena sudah tradisi, jangan2 guru2 besar atau dokter2 disana bahkan juga merukapan salah satu pelakunya.

Stop Bullying & tindak tegas pelakunya. ...Krn hal ini sdh mjd tradisi turun temurun di dunia kedokteran ....& korban gk berani buka suara....Kasihan mereka semua pak....

Sebagai orang pintar saya sarankan Anda melakukan penelitian kesejahteraan / penghasilan para nakes sebelum dan sesudah era BPJS. Pasti anda terkaget kaget.dan jangan lupa di umumkan secara terbuka dalam bentuk buku

Klo di bilang meninggal bkn krn bundir, tp krn “sakit”… keliatan’nya gak semua org percaya gitu aja deh. Apalagi dunia sekolah kedokteran byk kasus bullying. Bullying di Kedokteran keliatan’nya udh jadi rahasia umum.

Terlalu reaktif? Sudah tahu bakal parah akibatnya tanpa dokter anestesi kok budaya pemerasan ala preman di lingkungan itu tidak segera ditindak? Undip malah bela diri.

Hormat dan salut pada UNPAD yang tegas terhadap pembulian.. Tapi kalo UNDIP?? Tanda tanya..

Thanks prof, proud you, sangat menginspirasi

Terlalu reaktif untuk kematian seseorang…? Really, Prof…? Just imagine when she was your daughter or your relatives…will you have the same thought? Pelayanan tetap berjalan hanya saja skrg yg turun tangan dpjp nya lgsg. Kasus ini harus segera diungkap shg tdk ada lg korban2 lainnya di kmd hari

Dokter menjaga nyawa manusia maka tidak ada kesempatan untuk berbuat salah sedikitpun,karena salah 1 persen saja maka, nyawa manusia melayang maka dokter harus kuat mental dan fisik serta cerdas.

Ada juga Rumah Sakit (yg kurang tahu barangkali) menganggap tugas dokter Anestesi sama dgn dokter radiologi

Izin prof, coba cek dan ricek lebih "mendalam" tentang dunia PPDS, IDI dan Setelah PPDS, para dokter spesialis yg baru jadi ini dan kembali ke daerah asal, apakah langsung praktek atau harus sembah sana sini dulu dok? 😊

Ya Allah.menangis mendengarkannya.😭😭

Terima kasih Almarhumah dr Aulia yg akhirnya harus menjadi martir supaya kebobrokan sistem dan budaya bullying puluhan tahun ini terbuka lebar.. jadi ada harapan untuk perbaikan..

Bayaran untuk dokter anestesinya juga pak diperbaiki,,,kebetulan saya juga dokter anestesi di daerah dg PAD yang rendah

Indonesia lebih butuh mantri kesehatan drpd dokter.. Krn mantri kesehatan mau berkunjung ke rumah.. Yg diobati juga paling flu pilek batuk gatal keseleo

Pak Rheinald kalo kena BNP cepat ke Dokter Spesialis Akupuntur Medik di RSCM Salemba Jakarta.. Pasti sembuh

ijin prof..perkenalkan prof, saya julius. pendapat saya. 1. ppds itu sifatnya hanya membantu dokter spesialis, hanya saja, ppds itu ketakutan dan tergantung dengan dpjp. karena kekawatiran akan proses pendidikan. 2. untuk mahal atau tidak , memang itu kewenangan univ. ketika saya sekolah s1, spp hanya 150 ribu persemester. saya juga heran sekarang univ jadi mahal. mestinya biaya peneidikan kedokteran jangan di komersialkan. dan kemudian dokter baru ditempatkan sesuai kebutuhan daerah. 3. pendidikan spesialis tdk seseram yang disampaikan. tetapi untuk mengurangi bulkying kakak kelas ke adik kelas susah sekali, karena. mereka membuat sistem tertutup. saya sangat kesusahan untuk menghentikan.

PPDS tidur sambil berdiri...sekian menit,...itu adalah anugerah....setiap nafas adalah karunia Allah SWT

Mari kita duduk bersama mengumpulkan data yg lengkap ; penyimpangan oleh siapapun harus ditindak dan duganjar dengan hukuman yg setimpal ( apa lagi pidana = pemerasan ) . Depkes dan pemda harus sinergis ; jasa dokter /nakes tidak diberikan semestinya dan molor ( ingat mogok2 di prop N .T) , kemenkeu juga harus mengatur soal tunjangan dan honor ubtuk kerja tambahan ( sbg dokter klinis _ fungsional - staff luar biasa yg nyatsnya cm 1 pembayaran untuk tugas2 ganda) .Zaman berubah prof RK bilang " Shifting?" Berubah menjadi lbh baik

Sudah tau dokter spesialis punya beban waktu kerja yg luar biasa, kenapa kemarin IDI nolak dokter diaspora atau dokter luar? Kita pasien ingin dpt pelayanan yg bagus dan di infokan penyakit/diagnosis yg baik. Kalo dokternya saja kurang tidur bagaimana memberi pelayanan yg baik

Terima kasih sharing insight-nya. Semoga sehat dan sukses selalu, Prof 🙏

Banyak anak titipan yang sekolah spesialis jadi mereka bertindak seolah penguasa semena mena🎉

Betul.. belum ada Polisi secara transparan memberikan detail hasil kinerjanya pada kasus ini. Baik itu hal Almarhum, kasus bully dsb

Prof, sharing donk beasiswa utk sklh specialist di LN spy ppds Indo yg pinter2 bs pindah semua ke LN. Skrg sudah gampang utk dokter2 LN masuk ke Indo

Kog nggak disinggung IDI? Sorry yah pak, itu kunci semua dr keresahan didunia kedokteran dr sisi pandang saya. Dr dulu sampai skr tdk ada perubahan yg berarti, yg diributkan hanya pelayanan kesehatan diluar lingkup dokter. Kalau angkat kasus jgn hanya "membenarkan mrt research" yg lain sentil jg, kalau berani yah prof

Jadi ingat eks murid teman saya yang commit suicide coz' ternyata dia tertekan dan tidak berminat masuk di kedokteran hewan. Karena, dia lebih suka di art namun based on my friend's testimony bout' eks muridnya itu, anaknya pada dasarnya tidak mau mengecewakan orang-orang dekatnya or well mungkin bisa dibilang people pleaser.

ternyata benar , dari salah 1 buku yang saya baca bahwa saat ini banyak sekali dokter2 yang malah banyak hutang bukan malah kaya.

namun jasa medik yang dibayarkan ke dokter anestesi jauh lebih kecil ...mungkin tidak percaya jika dibayarkan rp 20.000 saja

Ada baiknya jasa yg disediakan BPJS kepada para dokter ,baik dokter konsulen,dokter spesialis,dokter umum dipertimbangkan dan datanya terbuka utk umum..Krn yg saya dengar jasa dokter umum mirip jasa juru parkir (apakah benar?)

Benar sekali pak. Saya juga sakit pinggang, fisioterapi dan pakai korset serta berenang. Buang air kecil juga tidak boleh ditahan dan sakitnya ampun sampai geletak di ubin😂

Jadi ingat konten lawasnya prof waktu sebut Wings Air miliknya Wings group.

Semoga peristiwa Aulia bisa memberbaiki sistem di kedokteran.....❤❤

Masya Allah bagus skli kata penutupnya…’ untuk para dokter skligus influencer, kembalilah ke science, cek validity, realibilitas brita sblm buka mulut

Harus tegas dipisahkan yang berkarir di Rumah Sakit atau praktisi kedokteran ikut kemenkes, yang akan menjadi pengajar atau dosen ikut Diknas, memang sulit & mustahil kelihatannya, seperti dulu Pak Jonan mengubah KAI jaman dulu. Apa perlu Pak Jonan yg jadi Menkes sama2 alumnus banker dengan Pak Menkes sekarang

Bullying dan semi-perbudakan di dunia pendidikan PPDS merusak harapan dan kehidupanku.

Tutup saja kedokteran UNDIP,

BULLYING DI PPDS ITU MEMANG ADA DAN NYATA. MENKES SUDAH MENGAKUINYA. TINGGAL TINDAKAN DAN KEPUTUSAN MENKES. TINGGAL MENKES MAU ATAU TIDAK.

Itulah yang tidak pernah dilihat oleh orang awam banyak hal yang dikorbankan yang tidak kasat mata yang menurut saya "tidak manusiawi"

Stop bulyying di semua fakultas.. terkhusus kedokteran di indonesia Usut tuntas.

Kita jarak 40km dr Jakarta, kalau sakit serius oleh RS setempat direkomendasikan ke RS Grade A di Jakarta dengan segala alasan.Gimana yang ratusan atau ribuan KM dari Jakarta atau kota besar? Pak Menkes, buat FKUI mahasiswanya 5000 1 angkatan instead of cuma ratusan. RSCM, Persahabatan, Fatmawati full orang2 yang ngantri butuh pertolongan.Percepatlah Pak rubah kebijakannya...

Bully sjk dl ada di sklh kedokteran. Junior nntinya akan mnjd pesaing seniornya di saat praktek, itu yg mnjdi kejengkelan seniornya

Kuliah dokter muda 3,5 tahun, koas 2 THN, insip ,1 THN, spesialis 5 thn

beban kerja PPDS juga didasari dengan tercapainya sejumlah kompetensi tertentu dalam waktu yg relatif singkat. dulu PPDS bedah bisa menyelesaikan kompetensi dalam waktu 5-7 thn. skrg dituntut untuk selesai dalam 4 thn. dpt dibayangkan mereka harus mencapai semua kompetensi itu dalam waktu singkat. otomatis jam istirahat yg dikorbankan.

Pendidikan yg mengandalkan senior sebagai pengajar atau pembimbing biasanya selalu bermasalah karena senior cenderung meneruskan bagaimana mereka diperlakukan oleh pendahulunya. Ini yg harus dicarikan solusinya. Di dunia kedokteran tidak jarang Profesor akan dianggap seperti Dewa karena paling senior, meski tidak berlaku pd semua spesialis tp hal tersebut umum terjadi. Rantai senioritas yg bisa berlaku mutlak ini yg harus dipotong & dicarikan solusinya. Karena ini adalah satu2 nya solusi kekuasaan itu cenderung korup, & kekuasaan senior yg mutlak terhadap junior itu pasti korup ini tdk hanya berlaku di dunia politik tp pd segala bidang

Terima kasih ulasannya yg relevan Prof. Mendinginkan panas nya suasana.. Prof menurut saya lepas dari apapun itu, apakah mungkin ini juga karena adanya Gap generasi ya Prof? Saat anak cowok jaman dulu digunting rambut karena panjang, itu tdk jadi masalah untuk kultur masa itu. Tapi guru bisa masuk penjara kalau dilakukan saat ini. Apakah mungkin karena ada perubahan generasi yg tidak disikapi dengan perubahan metode pendidikan Prof? Kebetulan saya pun pendidik. Cara2 lama saya pikir tidak bisa dipraktekan pada generasi saat ini. Dan kalau pendidikan tidak berubah sesuai jaman maka akan menjadi masalah yg besar suatu saat nanti. Karena setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya.. Stay positive, stay relevant Salam hormat Prof..🙏

Tak ada yg salah dari sdm.kesehatan kita,kita membutuhkan pemeirintah yg kuat,yg punya sdm yg kuat bagus di bidang kesehatan yg bisa menciptakan sistim yg bagus,harus ada potong generasi yg baik,dan melahirkan sistim yg membuat nkri setara eropa,amerika,singapore,dalam sistim kesehatan.

Prof. Rhenald mencoba membangun argumen dengan posisi beliau melawan arus. Sudahlah Prof.... Membangun opini pembelaan seperti itu, tidak akan mampu ciptakan kain dan kapas penutup mulut, telinga kami. "Penghormatan terhadap manusia berilmu, HARUS DILAKUKAN, Namun mengabaikan manusia tak ber-Adab, adalah selayaknya.

Yth Prof Rhenald, ayo dorong Pemerintah agar tdk cm perhatikan sistim perkuliahan pd ppds, tp sistim seleksinya yg penuh dg intrik dam nepotisme, hanya org yg punya koneksi dam fulus yg banyak yg bs masuk,..,, mosok wawancr seleksi olh para dokter spesialis yg ditanya adlh Saldo tabungan!!! Hadeh

Profesor, coba buat konten dari warkop jalanan. Minum makan di warkop ala Starbucks di luar kemampuan ramai orang Indonesia. Saya tampak seolah2 Prof bicara dari langit.

mmg smua hal ada sisi + & - nya. dpt beasiswa, jk g berhasil sy kira cm diberhentikan, g perlu kembalikan uang yg berlipat ganda,

Saat ini prof, banyak sekali viral model vidio seperti ITU, Kita hrs ngeh, Sy sendiri Langsung hapus atau lewati tdk mendidik, merusakan moral masyarakat. Rahayu. 🙏

Kemenkes sdh bagus dan tidak reaktif. Lanjut pak Menkes...

saya dokter, baru ini saya mengakui bagus analisis dari yg bukan dokter..

Pak coba liat deh pak. Jangankan dokter spesialis, yg akademi kebidanan aja jg dlu nasib saya sama kok😅 sering di kumpulin malam klo 1 salah satu mahasiswanya ga respek sama seniorny😂 setiap ad yg di depan mata junior harus disapa, meski itu kucing/pohon dan benda mati lainnya 😂 belum lagi rapat kamar tiap minggu ga cuma sekali, sering saya dpt keluhan yg katanya ngomongnya kenceng, tengil dan segala macem. Pdhl sy ga pure salah satu suku bangsa yg terkenal kalem, ya itu jd masalah jg pak 😂 dan yg intinya yg bersih2 kamar asrama itu tingkat 1, tingkat 2 msh kebagian walau ga spersh tingkat satu sih, soalnya tingkat 2 dpt tekanan jg buat ngebully tingkat 2. tingkat 3??? Ongkang2 kuliah doang menikmati hidup. Sisanya?? Junior yg kebagian apes, mandi harus yg paling pagi (jam 2-4) itu sambil nyapu kamar, ngosek wc. nnt tingkat 2 (4-5.30) tingakt 3 ?? Kaga ad jamnya 😂 haram bagi junior pokoknya mandi stlah subuh. Ah banyak lagi lah pak😂 alhamdulillah saya bersyukur pak budi sadikin jd mentrinya, jadi perpanjang str kaga perlu aneh2😂 dan str seumur hidup berlakunya. Oh iya str saya sempet mati 4 than krn males perpanjang ya lagi2 sistemnya ruwet harus ini itu segala macem wkwkw kocak dah, indonesia bukan kekurangan tenaga keshatan, tp perbaiki sistem aj dlu deh drpd bapak berat sebelah dan menutup mata kasus bullying ini.

kemana aja selama ini bro, kita rakyat jelata aja udah tau informasinya dari jaman dulu banget.

Pasien juga harus diberi pengertian, kalau memang sekolah kedokteran dibuka dimana2, mau endak pasien diperiksa dokter magang, banyak yang menolak juga

Bagi saya Prof...Pola Pendidikan di Indonesia secara keseluruhan tidak manusiawi. Pendidikan di Negara ini sangat mahal. Bantuan dari Pemerintah pun di catut sama penguasa.😡

Sebagian bsr pendidikan PPDS Bully.....

Sekolah itu bisa di bikin terjangkau HARGANNYA .... BIROKRASI YG BIKIN MAHAL BUKAN ILMUNYA HARUS SEGERA DI EFISIENSI BIROKRASI DAN HAPUS PUNGLI DARI PIHAK2 YG GA BERTANGGUNG JAWAB BUAT MENGURANGI EFEK INDONESIA CEMAS 2045 SEMOGA PAK PRABOWO BISA 🎉🎉🎉

pemerintahan yg bersih yg bisa membersihkan yg kotor..

Bullying ini nyata...tapi ditutupi...ada konspirasi mafia kedokteran.

Dr anastesi tuch dalam 1 RS swasta aja cuma satu. Operasi dari pagi ampe siang dia bius sendiri dan asisten nya satu. Sore atau malam operasi lagi, shubuh2 sudah ada operasi lagi. Memang beraaaat sekali. Bayangkan kerja senin-jumat dan sabtu-minggu on call. Gak ada libur nya,,, cuma sendiri gantian nya cuma ama asisten doank.

University base membuka peluang untuk terjadinya bullying karena kesuksesan peserta PPDS sangat tergantung pada kekuasaan seniornya yang sangat besar yang sering disalahgunakan para seniornya.