PUISI WISUDA ANGKATAN KE-22 DAYAH TERPADU AL-MUSLIMUN TAHUN 2019 "Boleh di pakai ulang dengan syarat menyertakan link asli video dan nama pengarangnya yaitu Alumni Angkatan XII (22) Dayah Terpadu Al Muslimun Lhoksukon
mungkin ada yang butuh textnya, bisa di Copas di bawah ini, sengaja tidak saya bentuk dalam file Word/ PDF, agar lebih mudah di copas. makasih telah menciptakan puisi ini denga makna yang begitu dalam.. ... .Bibir ini tak sanggup lagi terbuka untuk pagi ini yang ada hanya satu titik fokus di sini, 12 Juli 2019 pertama kali kami menapaki jejak di sini di saat itu hati terasa berat melepas genggaman ayah dan bunda lalu kau datang dengan semangat menyambut kedatangan kami dengan senyum yang ikhlas lalu kau berkata selamat datang dan selamat berjuang di tempat yang nantinya kau akan merakit mimpi dan akan menatap wajah-wajah baru yang asing bagimu, kini semua telah usai terbayang sebuah kisah tempat dimana kami berdiri, berlari bahkan bahkan menyapa masa depan guru.. Kami ingin kau tau pagi ini lidah kami terasa keru karena tak mampu mengingat kesalahan dulu, mengingat apa yang kami lakukan padamu yang terbiasa mengabaikanmu, meledekmu, bahkan enggan mengingat bagaimana kabarmu, guru terima kasih telah menjemput kami dari ketidak tahuan hingga kami mampu berlari jauh dari kesesatan, dari bodohnya sebuah pikiran hampanya sebilah hati. Ibu masa itu kami menangis dalam pangkuanmu yang dulu meneteskan keringat jenuh untuk kami masa kau rela ketenanganmu kami usik, menahan lapar siang malam sama saja bagimu, ibu kuat jalan kami karna landasan dibangun oleh paduan kukuh tulangmu air matamu dan keringatmu tak pernah kering berhenti menetes, ibu engkau yang dulu selalu khawatirkan kami, tapi tak pernah biarkan kami menghawatirkanmu, terima kasih kami terlahir dari cinta, ayah kami masih ingat saat dulu hadir di dunia ini ada manusia lain yang memeluk kau membisikkan panggilannya senyum indah merekah diparasmu ini kami yang dulu mengenggam tangan dan selalu mengajaku bermain tampa lelah terima kasih karna kalianlah kami disini dapat menikmati mentari di ufuk pagi merasakan kebersamaan ini setiap hari maafkan kami ayah, maafkan kami ibu karena kamilah kalian tak dapat mejamkan mata, karna kamilah wajah kalian terlihat sangat rentah kau melampaui batas dayamu hanya untuk kami hanya untuk biaya sekolah kami agar kami tak malu dengan teman teman kami agar kami bisa berlajar dengan nyaman disini, maafkanlah kami yang tak tau diri, tak mau tau bagaimana lelah kakimu berdiri maaf kami tak mampu menepati janji, kami tak mampu menepati untuk belajar dengan sepenuh hati maaf kami kembali dengan tangan kosong dengan rasa kecewa dengan hati yang gosong, sahabat senang bisa mengenal kalian senang bisa tertawa panjang malam dengan kalian suaramu yang memanggilku dari kejauhan terasa indah mesti terdengar bising bagi mereka terdengar ditelingaku begitu aman, akan tersimpan dibenakku yang dalam terima kasih kasih mau mendengar ceritaku sebelum kau tidur malam terima kasih telah menghias hariku dengan penuh makna bersamamu adalah penghormatan tawa besarku kanterus terkenang dalam sejarah hidupku dalam dasar sanubariku mulai esok aku akan melihat mentari yang terbit sendiri aku mulai menjadi puzzle yang kehilangan aku akan sendiri aku akan memulai cerita seperti sd lagi sahabat aku janjikan bercerita pada teman baruku nanti bahwa aku punya teman yang sangat luar biasa membantuku mengatasi masalah menghias hariku dengan penuh suka, tehuan ini kami terima kasih telah menyatukan hati kami engkau yang maha baik engkaulah yang menjadi saksi di antara kami pernah menggelar sajadah bersama pernah meneteskan air mata bersama di sepertiga malammu kami pernah berbagai senyum bersama tuhan hari ini kami berpisah dan engkau menjadi saksi kebersamaan kami dalam cinta dan taat kepadamu taat kepadamu di dunia ini andai disutu hari nanti kami tak bisa bertemu lagi maka kembalikan kebersamaan yang pernah yang pernah engkau berikan ini di surgamu yang kekal abadi.....
Masyaallah.. yang membacakan puisinya intonasi nya tepat. Sehingga menyentuh dalam sanubari... Mohon izin pakai puisi nya untuk perpisahan di sekolah 🤗☺️..
Bismillah.. Maa syaa Allah, sangat menyentuh puisinya. Kalo boleh tau pengarangnya siapa ya kak? Afwan ana izin membawakan puisinya, semoga puisi ini dapat menjadi amal jariyah untuk kakak🙏🙏 aamiin..