Presiden Rusia Vladimir Putin menyambangi sekutu lamanya, Korea Utara, Rabu (19/6), setelah terakhir mendatangi Pyongyang hampir 24 tahun lalu.
Putin dan Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong Un, menjajaki kemitraan strategis komprehensif, yang menandai hubungan keduanya yang makin dekat.
"Perjanjian mitra komprehensif yang ditandatangani hari ini mencakup, salah satunya, saling membantu jika terjadi agresi terhadap salah satu pihak dari perjanjian ini," kata Putin.
AS dan sekutunya khawatir kunjungan ini 'meloloskan langkah Korut memasok senjata kepada Rusia terkait agresi di Ukraina'. Imbalannya, tuding negara-negara Barat, 'Rusia bakal memberi bantuan militer hingga teknologi untuk program misil dan senjata nuklir Korut'.
Namun, baik Moskow maupun Pyongyang membantah pengiriman senjata pada Korut, yang dilarang dalam resolusi Dewan Keamanan PBB.
Seberesnya kunjungan ke Pyongyang, Putin akan bertandang ke Hanoi, Vietnam, yang diperkirakan untuk membahas hubungan dagang.
AS, yang bertahun-tahun berupaya menguatkan hubungan dengan Vietnam, mengkritik bahwa 'Putin tak seharusnya diberi panggung untuk mempromosikan agresinya terhadap Ukraina'.
Korut dan Rusia merupakan sekutu lama, meski hubungannya selama ini dilaporkan pasang-surut.
Dulunya, Rusia sempat mensponsori sanksi DK PBB terhadap Korut terkait program nuklirnya. Namun, pemantauan sanksi DK PBB terhadap Korut berakhir Maret lalu akibat veto Rusia, yang memicu tudingan dari negara-negara Barat.
Bagaimana pun, menurut pakar, semakin eratnya hubungan Rusia-Korut menggarisbawahi posisi keduanya yang sama-sama 'terisolasi' menghadapi sanksi internasional, dan berupaya membangun 'alternatif dari tatanan dunia yang didominasi AS'.
Di sisi lain, China, yang dekat dengan keduanya, tampak tak vokal merespons pertemuan keduanya.
#putin #kimjongun #pyongyang
Kunjungi website kami 👉 www.voaindones...
Ikuti VOA di akun media sosial lain:
Instagram: / voaindonesia
Facebook: / voaindonesia
Twitter: / voaindonesia
Kanal RU-vid VOA Indonesia menghadirkan berita terbaru dari berbagai dunia, khususnya berita dari Amerika. Ikuti juga kisah seru diaspora Indonesia di Amerika yang inspiratif lewat berbagai serial kami seperti Amerikuy dan Ketika Hidup Diperjuangkan. Kamu juga bisa intip berbagai aspek kehidupan di Amerika termasuk budaya, teknologi, seni dan hiburan.
Voice of America menyiarkan beragam program dalam 48 bahasa dan berpusat di Washington DC.
27 сен 2024