Тёмный

Respons Rocky Gerung Dilaporkan ke Polisi seusai Sebut Gibran Terima Uang dari Menteri Jokowi 

Tribunnews
Подписаться 13 млн
Просмотров 188 тыс.
50% 1

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Pengamat politik Rocky Gerung dilaporkan ke polisi karena menyebut Gibran Rakabuming Raka menerima uang dari menteri kabinet Presiden Jokowi.
Menanggapi laporan ini, Rocky justru merespons dengan santai.
Lewat akun RU-vid resminya, Rocky bertanya-tanya mengapa dirinya dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Ia menilai, pelaporan tersebut justru akan menimbulkan kehebohan baru.
Rocky lantas menyindir orang-orang terdekat Presiden Jokowi yang gemar memperkarakan hukum seseorang.
"Buat apa dilaporkan? Sesuatu yang justru akan menimbulkan kehebohan baru," kata Rocky, Minggu (8/9/2024).
Adapun pihak yang melaporkan Rocky adalah DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia (Foksi).
Organisasi ini merupakan bagian dari relawan Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Foksi Muhammad Natsir Sahib mendatangi Polda Metro Jaya pada Sabtu (7/9/2024).
Menurutnya, tuduhan Rocky berdampak negatif terhadap Gibran, seolah-olah ingin mengamputasi kepercayaan publik.
Rocky dalam sebuah diskusi sebelumnya menyebut Gibran menerima uang dari para menteri setiap hari Sabtu.
Ia melontarkan kritik karena diminta Gibran sendiri saat putra sulung Jokowi tersebut masih menjadi Wali Kota Solo.
(Tribun-Video.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Relawan Gibran Laporkan Rocky Gerung ke Polisi Buntut Tudingan Terima Uang Setiap Sabtu Dari Menteri, www.tribunnews....
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Adi Suhendi
Program: Tribunnews Update
Host: Agung Tri Laksono
Editor Video: Nur Rohman Urip
Uploader: bagus gema praditiya sukirman

Опубликовано:

 

16 сен 2024

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 861   
Далее
Сколько стоят роды мечты?
00:59
Просмотров 883 тыс.
Inside Out 2: BABY JOY VS SHIN SONIC
00:19
Просмотров 831 тыс.