Berikut liputan rumah film Sitinurbaya di Kampung Tuo, Koto Tangan Kota Padang yang berusia ratusan tahun. Sampai saat ini rumah bermotif rumah gadang Pasisie masih berdiri kokoh. #viralrumahsitinurbaya
Saya salah satu anak/cucu dari nenek/ninik dari Rumah Gadang Ini, Rumah Gadang Bawah Mangga. suku Balaimansiang. Terletak di Kelurahan Koto Tuo, Kecamatan Koto Tangah, Kotamadya Padang, Sumatera Barat. Memang Rumah Gadang ini dulu pernah dipakai waktu shooting sinetron Siti Nurbaya, Novia Kolopaking. Sehingga terkenal juga dengan Rumah Gadang Siti Nurbaya. Tapi kami bukan keluarga/keturunan dari Siti Nurbaya.
Assalamu'alaikum w.w, indahnya rumah dahulu, berkesan sanang macalieknyo adem, tolong di jago sanak, jangan sampai dituka dengan model kini, hilang khasnyo.salam.
MAKA SAYA BERHARAP SEKALI JALAN TOL SUMBAR JADI.SAYA INGIN SEKALI KUNJUNGI "RUMAH SITI NURBAYA",RUMAH MIDUN ("Sengsara membawa nikmat),Teluk bayur,jam gadang,beras solok,keripik balado,rendang minang asli,kunjungi sawah lunto,danau singkarak,danau maninjau,malin kundang,rumah para pahlawan nasional,rumah para sastrawan pujangga baru,sensi melawati terowongan terpanjang (kalau jadi).
@@alkawakib3489 BETUL.Kalau jalan tol sudah jadi kan bisa datang berulang kali,sesuaikan anggaran dan waktunya.Seperti pergi ke Yogya,Bali,Jakarta ,Bandung,Bogor,Lampung ,Palembang ,Belitung .Labuan bajo gagal karena korona.
@@agustinuswiyoto4590 tapi jl tol yg akan dibangun Pekanbaru- Sumbar setahuku, tidak ada jalur tol antar kota di Sumbar sepertinya gak berpengaruh terhadap budget
@@alkawakib3489 jelas pengaruh Mas.Contoh sebelum ada jalan tol waktu tempuh antara 2 kota 6 jam ,berarti harus istirahat makan diperjalanan.setelah ada jalan tol cukup 2 jam.Tidak perlu istirahat dijalan dan tak perlu makan.Makan setelah sampai tujuan.
@@agustinuswiyoto4590 maksud saya mas dari Jawa ke Sumbar,kan? kalau via darat memang ada pengaruhnya, tapi kalau langsung penerbangan ke Sumbar kan gk menggunakan tol karena di propinsi sendiri belum ada setahu saya jalan tol kayaknya jalur KA yg akan diaktifkan kembali seingat saya sih
Emang itu hanya sebuah karangan dari novel marah Rusli . Tpi di saat itu banyaknya padusi Minang kabau yg di paksa kawin .sedikit jln ceritanya ada di Hambil di kisah nyata seseorang padusi Minangkabau yg tinggal di kota Padang.
Siapa bilang cerita..itu asli kisah nyata dari negri padang.bukan isapan jempol.saya pernah bercerita dengan tetua tetua yg secara turun temurun merawat kuburan nya yg ada di gunung padang sampai sekarang