TRIBUN-VIDEO.COM - Sejumlah negara barat memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia seusai aksi invasinya ke Ukraina.
Sanksi itu membuat pemerintah Rusia berinisiatif untuk membalasnya dengan menasionalisasikan aset asing di wilayahnya.
Penyitaan aset itu dilakukan baik milik perorangan atau perusahaaan yang berlokasi di Rusia.
Usulan menasionalisasikan aset asing itu disampaikan oleh mantan Presiden sekaligus pejabat tinggi keamanan Rusia, Dmitry Medvedev.
Pihaknya menyerukan perintah untuk para pejabat Rusia agar segera menerapkan nasionalisasi aset.
Nasionalisasi aset itu dilakukan dengan cara menyita segala properti maupun dana asing.
Dana asing itu baik milik perorangan atau perusahaaan yang berlokasi di Rusia.
Nantinya, nasionalisasi aset akan berlaku bagi seluruh warga asing yang tinggal di wilayah Rusia termasuk aset properti dari rivalnya yaitu para imigran Amerika Serikat hingga Uni Eropa.
“Rusia harus simetris dengan penyitaan aset asing dan perusahaan asing dengan nasionalisasi properti orang-orang yang terdaftar di yuridiksi yang tidak bersahabat,” jelas Medvedev.
Munculnya kebijakan ini sebagai respon setelah adanya penyitaan aset asal Rusia di luar negeri.
Selain itu juga pemblokiran akses perbankan Rusia dari sistem pembayaran global SWIFT, serta pembatasan kerjasama disektor keuangan dan teknologi.
Imbas dari adanya sanksi Barat tersebut, kini masyarakat Rusia terancam mengalami inflasi besar di negaranya,
Bahkan, tindakan barat juga membuat anjloknya mata uang Rusia sebanyak 30 persen terhadap dolar AS.
Dampak inilah yang membuat Medvedev geram hingga melayangkan sanksi serupa.
Akan tetapi, tak dijelaskan secara detail mengenai bentuk aset asing apa saja yang akan disita pemerintah Rusia.
Namun, kebijakan diklaim mampu memukul ekonomi asing di negaranya.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Balas Sanksi Barat, Rusia Sita Aset Warga Asing di Negaranya,
www.tribunnews.com/internasio....
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
2 мар 2022