Ini tokoh terfavoritku. Orang yang dalem banget pemikirannya. Actionnya juga sesuai dengan pemikirannya, dengan Sabda selalu berusaha memperbaiki pendidikan. Akulah salah satunya, Sabda dan Zenius udah mengubah pola pikirku, yang harapannya akan masih terus berkembang, dengan bekal basic tools yang diberikan.
@@Sabda_PS waduh, dibales sabdaa:") and I wanna say thanks a ton for the great learning experience, the big inspiration, the light etc etc that you and zenius always give to us :)) keep up the superb work :))
Menurutku relevan sama kompetensinya bang sabda ya kalau jd insan pendidikan (lulusan antropologi sains), tapi kalau menteri itu ribet kerjanya, krn bukan cuma metode pendidikan ke anak2 sekolah, tapi juga usaha pemerataan pendidikan. Tanggung jawabnya jauh lbh besar intinya
"Nyokap gue ngomong menurut gue hal yang paling penting dalam hidup gue saat itu. 'Mas, kalo kamu ngambil PHD mas, kamu enam tahun delapan tahun kan katanya kan, kamu mungkin pinter sendirian mas, tapi kalo disini jadi guru apalagi dengan IT tadi yang kamu ceritain, mungkin kamu bisa mendidik jutaan orang, kamu bisa membuat yang pinter jutaan orang, bukan cuman kamu sendirian.' . Ah itu udah susah, nyokap gue ngomong gitu hahaha, yauda akhirnya gue punya decision, oke mungkin gue harus melupakan ambisi gue untuk jadi PHD. So ya here i am, now gue become a teacher." . -SABDA PS, founder Zenius Education on Rebeltalks Podcast (spotify, apple podcast, google podcast)
siapa bilang Phd gak bisa buat pinter? Mendingan Phd terus buat produk sendiri. Kan ambil studi bisa sambil sharing biar gak gila sendirian. Mamak kau understatement
Terus berkarya zenius. 10 tahun ke depan akan ada generasi zenius user yang mungkin jadi dokter, insinyur, Farmasis, akuntan, lawyer atau bahkan pemangku kebijakan di negeri ini yang dapat membawa big impact dari bang sabda
guru virtual gw dari jaman gw sma, sampai masuk stei, bahkan pas kuliah gw sempet curhat iseng dan dijawab thoroughly sama babang ini. It's like 10 years ago, but this guy is still as inspiring as ever
Halo semua! Ada kabar gembira, nih. Sekarang BukaTalks sudah bisa kamu dengerin di Podcast. Jangan lupa follow dan langsung buka link-nya di bukl.pk/podcast-bukatalks Setiap hari Kamis akan ada talk-talk baru, lho! Yuk, dengerin lagi Talk inspiratif, inovatif dan kreatif dari para pembicara dengan beragam topik.
Sabdaaa , gak tau lagi deh , apa kata yang pantas buat ngegambarin pengaruh lu buat hidup gue , makasi banyak buat semua yang lu ajarin lewat zenius , it's really an impactful change to my life .
Ayu Harnis wkwkwk , baikk , ya pokok e dia itu merubah sudut pandangku mengenai belajar , kalo belajar itu bukan soal nilai aja , gitulah pokok e , liat o zenius education engkok lak ngerti dewe :v
gara gara ni orang semua pelajaran di kuliah jadi terasa gampang, kuliah berasa ga susah.. fundamentals yg lo ajarin bermanfaat banget buat hidup gua bang haha..
terpukau, terkagum-kagum, terharu, semuanya menyatu saat denger seminarnya. Orang yang bahkan dulu gua kagumi tanpa pernah tahu mukanya kaya gimana, dan terus berkontribusi untuk pendidikan Indonesia sampai sekarang. Respect
Pantesan aja bang sabda pernah gagap yah, pantesan dari cara ngomongnya keliatan setiap dia mau beralih pembicaraan baru ngomong 2-3 kata udah langsung dirubah lagi pembicaraan nya tapi masih searah. Yah karena cara ngomongnya yang santai dan enak cara presentasi nya cara ngomong nya ahirnya gak ada yg nyadar yah kalo banh sabda awalnya gagap. Tapi gue sedikit ngeh sih, tapi gue salut banget kok bisa yah dari awalnya gagap jadi sembuh bahkan jadi sekeren ini. Sukses terus banh Sabda
Sepertinya hanya sugesti saja, karena gagap bukan suatu trauma yang selalu membekas pada pribadi masing-masing. Masalah gagap sama seperti pengidap autis, kalo ditreatment bener bener bisa menjadi anak yang normal. Saya atau mungkin kebanyakan orang tidak gagap saat berbicara biasa, tapi ketika berbicara di depan orang banyak terkadang berubah menjadi gagap. Kondisi ini akan hilang jika sering berlatih, sesuai pendapat yang mengatakan untuk menjadi master diperlukan 10rb jam.
"so bagian terpenting dari proses pendidikan bukan tentang seberapa besar nilai2 ujian yang lo dapet, tapi menjadi manusia yang tercerahkan" ini bener banget 👍 Opini gw, pencerahan gak akan didapet dari cara berfikir yang salah. Kalau cara berfikirnya salah, you will miss the dots. Parahnya lagi kalau produk dari cara berfikir yang salah itu kesebar ke orang lain, hiii 😨
Connecting the dots. Nah ini. Gw paling benci banget sama matpel ato matkul yang ga bisa gw korelasikan satu sama lain. Akhirnya gw males,bodo amat. Bolong deh si 'ilmu pengetahuan' itu, lanjut ke jenjang berikutnya. Tambah parah.
Kabarnya politik hoax berhasil memenangkan Donal Trump dan Brexit. Dan kabarnya salah satu kontestan pemilu ingin meniru langkah tersebut. Masyarakat yang sudah cerdas akan mampu menangkap hal ini. Namun masih cukup banyaknya orang yg 'doyan' hoax menimbulkan pertanyaan di benak saya. Demikian pula dengan debat politik maupun agama yg mana sering ke arah debat kusir dan saling membodoh2kan. Ternyata.. Pak Sabda punya jawabannya : ketidak lengkapan ilmu dan skill tapi tetap naik kelas yg akhirnya karena ada mising link, maka alur logika yg benar jadi dianggap gak masuk akal dan akhirnya hampir selalu berujung pada debat kusir sampai kebencian akut. gitu kali yach ?
Yes,point on voting in an election is a skill too,not a random intuition.and like any other skill it needs to be taught "Sistematically" to people,letting citizenry vote without proper education is disaster!,we need education like zenius in teaching ;).
@@arunaputra2266 Enggak Ndri. Kamu agak blur.Kalo yg satunya jelas gak butuh Hoax karena sudah berkuasa. Tetapi yg dilakukan adalah pencitraan. Kayaknya ada perbedaan deh : - Hoax : Hal baik diomong/ dipersepsikan buruk - Pencitraan : Hal biasa/baik dibuat supaya dipandang biasa atau kalau bisa jauh lebih baik dari sesungguhnya. Tetapi kembali lagi. Jika saya condong ke oposisi, definisi di atas mungkin berubah. ;P BTW nice try.
Seharusnya "Kominfo dan Kemendikbud" membuat platform khusus milik pemerintah seperti Zenius ini. Dengan setiap guru yang mengajar setidaknya mengupload video mengajar guru tersebut sesuai dengan kemampuannya. Jadi kalo peserta didik susah atau belum paham akan materi yang diajarkan / ingin mengulang untuk mengerjakan pr, bisa di akses di rumah. Kan ingin mendukung perkembangan teknologi, harapannya pemerintah melihat platform seperti ini. CMIMW :D
Perihal connecting the dots emang bener bgt ini. Pernah dikasih tau dosen b.indo pas kuliah bahwa yg namanya belajar itu yaa harus bisa disambungkan sama hal2 sekitar. Dari situ, kita bisa nemu pola dan solusinya. Sayangnya, praktikal yg mendukung hal tsb dibeberapa sekolah membatasi itu. We just know, not connecting what we know
Menurut gue kayak ada yang ketinggalan sih bang Sabda di sini, dulu pas gue dengerin lewat CD zenius dan baca blog yg bahas Deliberate Practice poin yang ditekanin itu "belajar terus menerus dengan cara yang benar". Kalo di sini kan kayak ngejelasin "pokoknya belajar terus-terusan aja deh, biar jam terbangnya banyak trus mahir". Kurang ngejelasin bagian "belajar dengan benar", kayak pemain sepak bola kan latihan terus menerus tapi latihannya gak cuman 1 doang, tapi latihan giring bola, tendang bola, oper bola. Nah itu, si pemain bola latihan dengan benar, biar kemampuan menggiring, menendang, dan mengoper meningkat semua.
proses belajar ada tiga tingkat : ilmu konseptual (umumnya mata pelajaran di Indonesia mengharapkan muridnya untuk menghafal, ketika murid sudah merasa informasi ini legit, murid perlu inisiatif menghubungkan potongan potongan informasi ini menjadi konsep yang utuh), ilmu spesifik (melihat dunia dengan objektif)
Suatu saat nanti Rocky Gerung akan membuat platform edutech baru bernama "Akal Sehat" dan yang jadi tutornya Fadli Jon, Fahri Hamzah, Dengkul Zul, Haris Azhar, Ratna Sarumpaet, Neno Warisman, Vgnc, Karni Ilyas, Mardani Ali Sera, Said Didu, dan Coki-Muslim
Bagian akhir sama banget sama pengalaman saya, dari kelas 4 SD gagap (ngomong normal pun gagap) sampe kuliah, pas kuliah 'terpaksa' presentasi minimal 3 bulan selama 3 tahun, alhamdulillah sekarang jd banyak ngomong depan publik dan bahkan seneng pas punya kesempatan ngomong di depan publik :D
tumbuhlah kecerdasan kecerdasan elok di Indonesia. berkembanglah ke ceria an talenta talenta Indonesia. ber Djayalah negeri Indonesia tercintaku .. ... damai bahagia Indonesia ...
Sesuatu "haq" Saya anak orang miskin dan tetangga selalu mencibir, hanya satu biarlah prestasi yang menjawab, sudah terjadi bertahun-tahun dan Yess w bisa untuk selalu berprestasi. Thank mas sabda keren abis buat w makin termotivasi connecting the dots