"SANGKALA DI GUNUNG KEMUKUS"
Seorang perempuan cantik bernama Sulastri mempunyai pekerjaan sebagai seorang penyanyi. Awalnya karirnya melejit, tetapi lambat laun jobnya berkurang. Dalam kondisi ekonomi terpuruk, tidak sengaja Sulasti bertemu dengan Lasmini teman seprofesi penyanyi yang job panggungnya semakin membludak. Lasmini pun membujuk Sulastri agar mengikuti lakunya "menjalankan ritual di Gunung Kemukus". Merasa tidak sanggup dengan semakin terpuruknya kondisi ekonomi, Sulastri berniat datang ke Gunung Kemukus untuk menjalankan ritual tersebut.
Saat tiba di Kemukus Sulastri kelelehan hingga tertidur, dalam mimpinya Sulastri didatangi sosok Nyai Ontrowulan yang menceritakan kisah dirinya dengan arya Damar (nama lain pangeran Samudra yang dimakamkan di Gunung Kemukus).
Sebelum meninggal Pangeran Samudra memberikan wasiat kepada masyarakat
"Sapa ndue pajangka maring barang kang dikarepake .... kudu mindeng marang kang dituju, cedhakna dhemen e kaya dene arep nekani marang panggonanne...."
yang artinya "siapapun mempunyai tujuan....untuk mencapainya harus fokus pada yang diinginkan, dekatkan keinginan seperti menuju ke tempat yang diinginkan" kata "demenan" yg artinya "keinginan" disalahartikan sebagai kekasih lain/orang lain/bukan istri sah, sehingga muncul ritual bermalam 7 kali tiap Jumat pon dengan pasangan yang tidak sah untuk tujuan teraihnya hajat.
Dalam mimpi itu Nyai Ontrowulan menjelaskan maksud arti wasiat yang diucapkan oleh Pangeran Samudra kala itu sebelum disalahartikan dan menjadi ritual yang salah.
Film ini memuat kisah dalam kehidupan masyarakat, yang bertujuan untuk mengedukasi dan menanamkan pendidikan karakter dengan upaya menghilangkan stigma negatif Gunung Kemukus yang sudah terbangun di masyarakat selama bertahun-tahun serta menjadi media edukasi pengenalan dan pelurusan sejarah Gunung Kemukus pada generasi muda.
MAHASISWA STIT MADINA SRAGEN
#stitmadinasragen
#porseniptkisVI
#porseniptkis2024
#sragen
#kemukus
#gunungkemukus
19 сен 2024
