Sejarah Indonesia: Konflik Sampit di Kalimatan 

saya melayu kalbar saksi hidup konflik sambas 1999 kalo blh jujur konflik ini terjadi karena arogansi sikap pendatang, murni bukan krn konflik agama buktinya suku melayu dan dayak tidak pernah berkonflik intinya saling bisa menghargai satu sama lain nya

Waktu konflik dayak madura dikalbar sya masih di kampung di kabupaten sanggau dan mlm pas mau tdr kmi udah disiapkn parang utk berjaga jaga dikamar..rasanya kmpung mncekam skli..lupa sya umur brp saat itu...stlh bbeberpa tahun kmudian sya udh remaja sekolah di pontianak..terjadi konflik melayu madura..tmpat tgglku sekitaran bnyak suku madura dan melayu.. rasanya mncekam skli palagi tgl jauh dari kmpungku .hnya bisaa berdoa.. saat itu pgn pulang k kampungbtpi ga bisa..untuglah saat ini udh damai...sbnrnya suku dyak itu ramah trkadang sangat mnerima pndatang..waktu ku masih kecil ad bupati orang madura.. sering berkunjung kekampungku yg semua warga ny suku dayak..stiap beliau dtg kami smbut dg tarian dayak..ank ank warga antusias berbaris mnyambut kdtgn beliau..pernhh beliau beri susu kntal manis..untuk d minum sm ank ank...saat itu susu kental manis itu udh ckup mewah bagi kami..mknya sgt mmbekas di hati saya yg waktu itu masih ank ank..waktu beliau mnjabat bupati belum konflik.. Tapi mmg suku madura sgt keras pengalaman sndri dlu belanja sayur gr gr nawar aq disumpah serapah😅trus tanah opaku di ptk ..ad lahan kosong yg mereka awalnya pinjam smntra ktanya..bngun pondok llu keterusan ga mau pergi,malah lebih galak dari yg punya😂 (ayahku suku Melayu Sambas dan ibuku suku Dayak Sanggau) salam kenal smuanya..maaf kpnjangan🙏

ini bukan masalah agama tetapi murni etnis. Kita org Dayak dari berbagai macam agama yg sampai saat ini kita rukun bersama, banyak Gereja dan Mesjid berdampingan, itu menunjukan bahwa kami org Dayak bersatu rukun dalam keberagaman keyakinan. Jadi mohon dgn sangat untuk konflik ini tidak disangkutpautkan dgn masalah agama. Semoga kejadian masa lampau tersebut tidak terulang kembali. Dayak cinta damai.. Adil Ka'talino Bacuramin Ka'saruga Basengat Ka'Jubata.. NKRI Harga Mati.. Salam dr Palangkaraya..

bukan karena kecemburuan sosial deh kyaknya, tapi menurut cerita alm ayah ku. ini akibat akumulasi. contoh kecil bangun warung/pondokan ditanah org lain tanpa izin. banyak juga kasus pengeroyokan dll. org dayak welcome, tapi karena merasa org dayak diam. lalu diremehkan di anggap tidak berani. dan akhirnya meletus lah tragedi ini. ini akumulasi sih intinya.

konflik sampit terjadi ketika saya SMA, bahkan merembet ke provinsi tetangga walau dalam skala yang sangat2 kecil. bahkan belum sepenuhnya reda, reda dalam arti sudah dianggap bagian masa lalu, timbul konflik antar etnis pula di tarakan 9 tahun setelah tragedi sampit. tragedi2 seperti ini membuat dikotomi yg ada di masyarakat luar semakin diperjelas, seakan-akan dayak itu non muslim dan yang muslim bukan dayak. ini salah. karena dayak itu bukan sebutan atau identitas 1 komunitas, tetapi adalah sebutan kolektif untuk lebih daripada 400 suku di pulau kalimantan ini, juga 3 negara. yang di pesisir kebanyakan muslim. semoga NKRI tetap bersatu dibawah bendera merah putih dan pancasila, jangan biarkan keturunan bangsa2 asing menggerogoti persatuan ini dari dalam. salam damai dari kami pribumi kalimantan.

Saya asli suku Dayak ngaju Sampit. Waktu konflik saya masih SMA. Daerah kami adalah daerah perantauan, suku paling banyak adalah suku Jawa. Kami menerima semua orang yang merantau ke daerah kami. Konflik Sampit terjadi karena arogansi oknum, bukan kecemburuan sosial. Korban konflik sebenarnya sangat banyak, karena dimana-mana banyak ditemukan mayat tanpa kepala. Konflik tidak ada yg diuntungkan, menang jadi arang, kalah jadi abu. Sekarang kota Sampit sdh aman, warga yang dulu mengungsi sdh kembali. Semoga konflik sosial (suku) tdk terulang kembali. Salam habaring hurung, bara uluh itah kia.

Mba Cantik, aku asli Dayak Ngaju, maaf sebelumnya mba konflik ini jangan sampai terulang lagi. Konflik terparah ini cukup jadi pembelajaran semua pihak. Bagi kami bangsa Dayak yang nama konflik bukan sekedar kerusuhan tapi itu sebuah perang karena setiap darah orang dayak akan mendidih ketika harkat dan martabat orang dayak di injak2. Kami toleransi dengan siapapun kami menerima sepenuh hati PANCASILA, kami setia pada NKRI, satu saja yang harus di ingat sebangsa dan setanah air. "SALING MENGHARGAI". Sekedar info aja Mba Aurel, yang namanya "Pangkalima" bukan panglima itu adalah roh gaib, roh leluhur bukan sosok manusia, siapapun orang dayak bisa menjadi Pangkalima apabila roh leluhur memilih dia. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf dan terimakasih🙏

Sedikit cerita rel, paman ku adalah polisi yang lagi tugas di kalimantan. Dia adalah ORANG YG PALING GAK PERCAYA SAMA MISTIS MISTISAN sampai tragedi sampit terjadi, dia katanya melihat mandau terbang dengan mata dan kepala dia sendiri. Percaya atau engga percaya tapi kesaksian paman ku kayak gitu

Iya benar kak aurel, konflik ini mengerikan dan sangat sadis, soalnya saya pernah lihat dokumentasi dokumentasi nya pas sekolah SMA dulu di kasih lihat sama guru saya, asli foto nya ngeri ngeri dan sadis banyak kepala kepala orang madura yg kepisah dari badan nya, di arak keliling gitu, mayat-mayat berhamburan, malah ada di video nya itu ada orang yg kepala bolong gitu masih hidup lari nyelamatin diri dari konflik itu, kalau saya lanjutin sih gk ada habis nya kengerian nya, tapi Alhamdulillah sulu dayak sama suku madura udah damai kak aurel, salam dari kalsel kak aurel. Terima kasih udah ngebahas konflik ini kak

Saya dayak kanayant dari kalbar..🙏 ketika pristiwa perang suku dayak mandura di kalbar saya salah satu orang yg turun ke lapangan. Bertepatan dengan kerusuhan perang dayak madura di sampit 1997 kalimantan barat pun pecah juga. Awal mula terjadi perang Dayak vs madura di kalbar itu di karenakan orang madura apabila bermasalah dengan orang dayak selalu menyelesaikan permasalah dengan kekerasan yg bahkan sampai berani menghilangkan nyawa orang dayak. Mempersingkat cerita, vaktor awal mula kerusuhan di sebabkan oleh seorang gadis dayak yg berpacaran dengan seorang peria madura ya berakhir pembantaian keluarga si gadis dayak oleh pacar nya yang orang madura. Hubungan percintaan gadis dayak dan pacar nya orang madura itu adalah hubungan secara diam-diam yang tidak di ketahui oleh orang tua dan keluarga dari gadis dayak, sehingga ketika hubungan mereka di ketahui oleh orang tua dan keluarga si gadis dayak, orang tua dan keluarga si gadis dayak itupun marah dan meminta si gadis dayak untuk segera mengakhiri hubungan nya dengan peria madura itu. Singkat cerita si gadis dayak itupun memutuskan untuk mengikuti keinginan org tua dan keluarga nya untuk mengakhiri hubungan percintaan nya dengan pacar nya peria madura itu. Mendengar gadis dayak minta putus dengan alasan orang tua nya tidak setuju dan akan menentang hubungan mereka sampai kapan pun, pacar nya si peria madura itupun marah dan tidak terima kepada si gadis dayak sebari berjanji akan menghabisi orang yg menentang hubungan mereka tidak perduli itu orang tua ataupun keluarga si gadis dayak. Singkat cerita, selang waktu dekat berahir nya hubungan mereka, si gadis dayak pun akhirnya menyelesaikan setudi nya di salah satu universitas di pontianak kalbar, singkat cerita si gadis dayak pun wisuda. Untuk menghadiri acara wisuda si gadis dayak kedua orang tua dan keluarga si gadis dayak yang di kampung pun turun dari kampung menuju kota pontianak untuk ikut menghadiri acara wisuda si gadis dayak. Kampung gadis dayak itu berada di Sanggau Ledo kabupaten bengkayang. Singkat cerita, ketika orang tua dan keluarga si gadis dayak selesai melaksanakan acara wisuda di kampus si gadis dayak, merekapun sekeluarga kembali pulang ke kampung nya di sanggau ledo menggunakan mobil penumpang yaitu bus angkutan umum dengan rute/jurusan Pontianak- Sanggau Ledo. Singkat cerita, di tengah perjalanan pulang menuju pontianak-sanggau ledo bus penumpang yang membawa keluarga gadis dayak tiba2 di stop oleh beberapa orang yang tanpa di sadari dan di ketahui oleh supir bus dan para penumpang bus lain nya ternyata orang2 itu tanpa ragu, tidak takut dan tidak manusiawi dengan beringas nya langsung membacok dan membantai gadis dayak dan keluarga nya yang ada di bus itu dengan celurit sampai mati. Kejadian pencegatan bus dan pembantaian di dalam bus itu terjadi di jalan raya wilayah desa Paniraman, kec sui pinyuh, kab mempawah. Singkat cerita, akhirnya jenasah gadis dayak beserta keluarganya pun di bawa pulang ke kampung. Melihat kejaian itu semua keluarga korban dan semua warga dayak di sanggau ledo pun murka mereka menduga yg melakukan itu adalah pacar dari si gadis dayak yang berasal dari suku madura. Dugaan berat bahwa yg membunuh gadis dayak beserta org tua nya itu adalah pacar si gadis dayak yg orang madura itu di dasari dari celurit yg di gunakan untuk membacok dan tempat kejadian yg mana wilayah desa paniraman itu adalah kampung nya orang madura tidak ada suku lain yg berdomisili di desa itu. Setelah kejadian itu akhirnya segenap dayak dan tetua adat dayak yang ada di sanggau ledo pun membuat ritual adat "MATOK" yaitu ritual memanggil leluhur penguasa keramat air tanah untuk berperang dengan orang madura. Target perang utama sebenar nya adalah desa paniraman, namun sebelum masa dayak dari sanggau ledo sampai ke desa peniraman semua orang madura yg ada di kampung2 yg mereka lewati mereka swiping satu persatu, mereka bunuh, mereka tebas kepala nya, mereka munum darah nya. Sehingga isu kerusuhan ini menyebar sampai ke daerah kalbar lain nya sampai ke pelosok kalbar dan dayak pun bersatu kompak untuk mecari si pembunuh sampai ketemu sampai ke pelosok desa kalau melihat orang madura pasti langsung di eksekusi. Pasukan dayak mau menerobos masuk ke desa peniraman tidak bisa lolos karena dari arah sanggau ledo mau ke peniraman harus melewati desa anjungan mempawah, sedangkan di desa anjungan ada markas besar TNI AD, jadi untuk menuju ke desa paniraman kita harus melewati markas TNI AD di anjungan. Itulah kenapa desa paniraman yang menjadi target utama aman dari kerusuhan karena setiap masa dayak yg ingin masuk nerobos ke peniraman harus melalui ranjau dan blokade dari aparat Polri dan TNI di anjungan. Itulah akhirnya masa dayak emosi dan mencari orang yg berdarah madura di setiap pelosok desa untuk di eksekusi mati. Kejadian itu de sebut Kerusuhan Sanggau Ledo 1997 yang kemudian berlanjut di sambas 1998 yg di kenal dengan sebutan kerusuhan sambas.

Adil ka' Talino, bacuramin ka' Saruga, basengat ka' Jubata.. Arus..arus..arus.. Kami orang Dayak cinta damai ❤ Orang tua ku bilang, perang besar ini akan diingat sampai 7 keturunan.. Saat itu usiaku masih 6 tahun.. Perang pecah diKalbar tahun 97 hampir diseluruh wilayah, terutama Sambas, Bengkayang, Landak dan Pontianak.. Semoga hal ini tidak terulang kembali.. Karena sangat mengerikan.. Btw.. Kami orang Dayak sekarang hidup modern seperti biasa, tapi Roh Leluhur tetap bersama kami, dan bisa kapan saja 'ngayau' tersebut dilakukan saat Marwah Bangsa Dayak dilecehkan. Terima kasih 🙏🙏 Salam Damai..

Arogansi, tempramen, kasar, cenderung keras kepala, merasa paling berHAK, suka melakukan kekerasan verbal, mengintimidasi suku lain, susah di atur, kalah ngomong nantang carok, kalau sendiri nampak baik tapi kalau banyak kaumnya datang berani buat ulah.. Itu watak permanen mereka

Kalimantan orang nya ramah2 asal ga di senggol, sampai saat ini warga madura msh banyak di sini. Aku sendiri dan keluargaku jga prnh di ancam sm orang madura karna nolak cinta dia, jadi mama aku ngebelain dan bilang kalo kami orang dayak sampit langsung ciut orang nya denger itu padahal kami asli suku banjar bukan dayak 🤣

hadir... itu kejadian 3 hari aja.... masa itu aku uda kuliah di surabaya tahun 2000, cuman di suruh balik dulu bulan februari.... untungnya kejadian itu di sampit bukan di palangkaraya.. pas hari minggu aku ingat banget... kota palangkaraya uda jadi kota TEXAS... mulai dari pagi jam 10 uda ada pembakaran rumah dimana2, saat itu aku lagi di rumah sodara...langsung pulang ama ibu aku... kondisi palangka mati lampu, wah benar2 mulai mencekam palangka...untungnya penduduk lokal suku madura sudah pada ke banjarmasin, lanjut... pas pulang ini baru pertama akuliat kkepala manusia di arak keliling kota, pasrinya pake motor(seperti konvoi juara main bola, kurang lebih seperti itu) dan di kepala terdapat ayaman tikar yg aku liat mengitari kepalanya... wah kaki gemetar pertama kali liat kepala di arak keliling kota kayanya, saat itu pas berpapasan di jalan yosudarso, sekedar indo sampit saat itu lagi rame2nya perang, dan kisah ini adalah kondisi di palangkanya aku cerita karna palangkaraya terkena dampak juga, karna jaraka palangkaraya sekitar 250km dari sampit... ok lanjut cerita... singkat cerita kita uda di rumah dan aku ingat banget waktu itu sore, kondisi rumah gelap dan aku di suruh cari beli lilin, kesempatan aku melihat dunia luar, waktu itu jam 16.00 gila palangkaraya.. mungkin teman2 yg baca dan merasakan saat itu pati cerita 100% sama... palangka jalanan di palang sama kayu, oranga2 keluar bawa mandau naik motor dan mobil ber ikatkan tali merah di pala, polisi hanya diam aja aku liat..... selama aku cari warung mau beli lilin engga ada yg buka, semua pada tutup.... 1 hari itu palangkaraya mencekam.....tepatnya hari minggu. dan kalian pasti ridak percaya...1 harinya mencekam.. pas hari senin normal seperti biasa kaya engga pernah terjadi apa2.... itulah cerita ku, gimana cerita mu, salam uluh itah

Ada harga mahal untuk sebuah perdamaian.. jadi ingat, jangan terprovokasi oleh oknum oknum yg merasa memiliki negara ini.. apalagi merubah ideologi Pancasila yg diperjuangkan oleh para nenek moyang dahulu, tanpa membeda-bedakan

Aku masih kecil mengingat lagi banyak hal2 traumatis. Saya dan keluarga Jawa udah bertah tinggal di Kalteng selama 30 tahunan. Banyak dari suku Dayak yang sudah seperti saudara kandung. Sekarang udah damai Alhamdulillah semoga tidak terulang Amin

Saya sendiri adalah saksi mata kerusuhan rasial ini ketika kecil masih SD kalo gak salah ketika kerusuhan ini meluas ke seluruh Kalteng. Saya menyaksikan langsung dimana kepala lepas dari badan dan bergelimpangan di jalan. Kebetulan rumah kami dekat dengan pemukiman Madura atau kampung madura hanya berjarak kurang lebih 2 kilometer. Saat serdadu dayak atau kami menyebutnya Pasus ( Pasukan khusus ) Dayak menyerbu dan mengepung pemukiman medura, kebetulan saat itu saya dan bapak saya lewat pake motor dan menyaksikan langsung peristiwa itu seperti menonton adegan horor. Pasus dari berbagai daerah pedalaman Kalteng terus swiping dan memburu seluruh Madura di seluruh kalteng, dari kota ke kota dan desa ke desa. Sampai akhir etnis madura habis tak tersisa di Kalteng, kalo etnis Madura gak mengungsi keluar dari kalteng ya dibantai. Selain kepala yg bergelimpangan di jalan rumah2 Madura juga habis dibakar. Dan yg membakar rumah2 Madura ini sebenarnya sebagian besar adalah sosok2 gaib pelindung Dayak, kami menyebut mereka panglima apui, apui dalam bahasa Dayak ngaju artinya Api. Jadi kami menyebut sosok ini adalah panglimanya Apui atau panglima Api. Mitos mengenai mandau terbang juga benar adanya, namun yg pegang Mandau bukanlah manusia, tapi sosok2 gaib leluhur kami atau panglima kami. Kemudian mitos mengenai Dayak yg bisa mencium aroma tubuh madura juga benar, setiap serdadu Dayak atau Pasus Dayak dilengkapi dengan minyak yg fungsinya untuk penciuman supaya penciuman lebih peka beratus kali lipat dan bisa membedakan aroma tubuh etnis madura yg berbau tai sapi dengan yg bukan etnis Madura, ini lebih kepada penciuman gaib. Mitos tentang minyak Bintang yg bisa menyembuhkan orang yg luka parah bahkan membangkitkan orang mati juga benar adanya, minyak ini juga merupakan perbekalan serdadu dayak ketika berperang. Isu mengenai kanibalisme juga benar adanya, dalam kebudayaan dayak, memakan hati musuh dan minum darah musuh punya fungsi untuk menambah spirit atau kekuatan magis sehingga bisa menang dalam peperangan, kami menyebutnya penyang, menambah penyang atau spirit atau kekuatan magis. Uniknya makan hati musuh dan minum darah musuh juga dipakai oleh tentara bayaran Wagner saat berperang di Ukraina. Nampaknya Wagner mungkin tau hal ini sehingga mencontoh hal ini. Dibeberapa kebudayaan di dunia memakan hati musuh dan minum darah musuh juga banyak di lakukan, saya sudah banyak riset hal ini dan menarik untuk diteliti.

Bapakku orang dayak kalteng dan ibu ku orang kutai kaltim, aku pernah di ceritakan tentang perang sampit itu, sumpah merinding parah aku ngebayangin darah yang berserakan di sepanjang jalan belum organ2 dalam yang keluar rasanya gk tau lagi makanya sampek sekarang gk pernah mau lihat video dokumenter nya, padahal kakak ku punya waktu itu. Kata Bapakku, beliau sempat khawatir sama beberapa keluarganya di sampit tapi Alhamdulillah semuanya aman meski situasi porak poranda, makanya beliau selalu bilang dimana tanah kamu pijak di situlah langit kamu junjung, sebagai tamu hormati adat istiadat pribumi, jangan serakah kalok di kasih kemurahan hati sama orang. Tapi jujur ya di Kalimantan itu tidak hanya suku pribumi tapi dari suku2 luar pulau disana juga banyak bahkan bikin desa sendiri contohnya tempatku ada beberapa desa yang khusus orang jawa atau suku bugis dan lainnya. Tapi semuanya damai karena mereka menghormati orang2 pribumi bahkan mereka jika ada konflik sama suku lain minta bantuan suku pribumi bermusyawarah bersama, begitupun sebaliknya suku pribumi jika ada masalah perdagangan atau segala macam mereka akan minta bantuan dari suku2 pendatang saling bahu membahu, bahkan banyak suku pendatang yang di kasih tahan atau di tampung selama beberapa bulan sampai akhirnya menjadi saudara meski tidak sedarah

Aku orang sambas, emang benar sampai sekarang orng madura gak boleh menetap dan tinggal disambas, kalau main berkunjung gak masalah.

aku lahir disampit 1990. februari 2001 aku masih kelas 4 SD. Skrng sampit sdh damai. intinya dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

Selama saya di Kalimantan.. Tinggal di pedalaman.. Suku pedalaman sangat baik, welcome.. Kadang kebaikan mereka di manfaatkan oleh para pendatang yg jeli dengan potensi bisnis, baik,kayu, bahan galian tambang dll.. Akibat sifat pendatang ini yang greedy alias maruk.. Sehingga kearifan lokal tersinggung.. Kejadian ini berulang x.. Puncak nya yaa kejadian sampit.. Pihak keamanan saya kira mereka tempatkan strategy efek jera.. Dibiarkan dulu sehingga ada traumatik aqut.. Dengan sendirinya akan kapok dan pilih berdamai.. Disini pihak berwajib tidak salah.. Mereka sudah sering meredam letupan2 akhirnya no choise... Di biarin rame dulu.. Baru dikendalikan.

Cerita ini akan terussssss terdengar sampai kapan pun... Ga pakan kusam

kejadian kelam itu bukan soal agama, kejadiaan itu akibat pendatang (madura) Tidak menghargai adat istiadat ditanah Kalimantan,merampas tanah berkedok menunggu tanah,petantang petenteng (giliran diajak duel lari kaya kucing kurap) dll. sebenarnya kejadian ini hampir terulang lagi beberapa kali,beruntungnya aparat sigap persoalan ini. perlu diingat dimana bumi berpijak disitu langit dijunjung,jangan pernah mengusih/merendahkan keragaman budaya,adat yang sudah lama mendarah daging disuatu daerah! SALAM BARIGAS URAS

Salam dari Dayak Bakumpai Di Barito Utara Kalimantan Tengah ❤❤❤❤❤

Akar masalah sebenarnya dari Kalimantan barat, berawal dari pertikaian di suatu daerah yg bernama Bengkayang dan sebagian Landak tahun 1997 waktu itu Etnis Dayak bertikai dengan Etnis Madura, lalu berlanjut di Sambas tahun 1999 pertikaian antara Etnis Melayu vs Etnis Madura , waktu itu kebetulan suku Melayu juga dibantu Dayak dari daerah Singkawang dan Bengkayang, lalu konflik ini ikut menyebar hingga ke Ibukota Provinsi Kalbar yaitu Kota Pontianak , konflik ini terjadi di Pontianak pada tahun 2000 antara Etnis Melayu dan Dayak vs Etnis Madura , Konflik ini menyebar hingga ke seluruh pelosok Kalimantan dan berlanjut tahun 2001 di Kalimantan Tengah

Salah satu alasannya adalah premanisme oleh beberapa orang suku Madura, gua asli Kalbar. Di daerah gua gak ada namanya kerusuhan karena bupati waktu itu bermati-matian agar gak pecah konflik alasannya simpel seluruh daerah di Kalbar udah rusuh tinggal daerah gua yang belum waktu itu, gua denger beberapa cerita langsung dari mamak, mantan bos, dan beberapa orang yang hidup dan merasakan efek kerusuhan. Pov bos : waktu kerusuhan tersebut disambas bos gua masih SMA ikut perburuan orang Madura dia bilang isu utama premanisme/perilaku orang madura yang seenaknya di tanah orang. Dari sudut pandang bos gua dia bilang waktu itu kesultanan ngasi jeda 2 minggu agar Madura pergi dari Kalimantan atau ngungsi di tempat militer tinggalin rumah, nah kalo udah lewat dari 2 minggu sultan udah angkat tangan pasrah sama keadaan, beberapa orang Madura ngungsi selamat dan yang milih tinggal ☠️ yap tapi ada 1 larangan sultan, kalo di ranah rumah ibadah jangan sampai membunuh orang Mesjid, Gereja, Kelenteng. Nah pov bos gua masih lanjut, waktu itu disatu perumahan Madura ada ibu" dan anak bayi baru lahir, otomatis dikejar dong....nah untungnya ada gereja tu ibu" lari ke pekarangan Gereja otomatis masa berhenti dan ada yang manggil TNI buat mengungsikan ibu dan anak tersebut. Pov emak gua saat 1 tahun setelah kerusuhan di daerah gua itu tegang tapi gak pernah pecah konflik alasannya 1. Bupati kerja mati"an bersama tokoh adat setempat buat mendamaikan suasana, nah pov emak gua orang Madura rata-rata emang rada-rada resek ....... Contoh nih halaman depan rumah lu kosong, ada orang Madura datang izin buka usaha gerobak dijadikan rumah.... masalahnya ketika udah bertahun-tahun dan diminta pindah tu orang ngamuk-ngamuk padahal tanah masih atas nama si pemilik rumah. Ada lagi pov emak gua, di dekat rumah gua pernah ada 1 orang melayu sewa motor dengan Madura perjanjian 3 hari, nah bentuk salahnya ini menurut gua di 2 pihak si melayu dan si madura tapi gua bisa ngerti alasan orang Melayu tersebut dan ada iba selagi dia ada itikad baik. Kejadian si melayu ini pulang kampung 7 hari otomatis lewat masa perjanjian alasan emaknya sakit keras dihari ke 5 meninggal, otomatisasi secara kemanusiaan ngerti ada penguburan, tahlilan....nah niatnya mau ngembalikan+ bayar sewa motor lebih 3x lipat, sampai ditempat orang Madura tersebut tiba-tiba ( dipukul, diseret, di ikat ditiang listrik, ditelanjangi, posisi tiang listriknya di penurunan jembatan utama kota lu bisa bayangin serame apa???? ) Si melayu ini ada salah, tapi dia ada itikad baik bukan niat mencuri, tanpa bertanya keadaan posisi tahun 2003 gua baru lahir gua gak tau HP udah lazim/serame sekarang apa belum🙄😢

Org dayak itu tabah ramah...pkonya trbaik deh..soalnya istruku org dayak..slm dari labuanbajo.

Tahun 2007 saya dikasih tahu ttg konflik ini, setelah saya bisa internetan, saya buka di RU-vid ttg konflik Sampit, gak bisa berkata-kata, tidak bisa menyalahkan pihak satu dengan lainnya karena banyak orang yang tidak tahu apa-apa menjadi korban. Semoga tidak ada lagi konflik seperti ini, hargai tempat dimana kita datangi, jgn arogan, bagaimanapun pendatang harus hormat kepada pemilik rumah.

luar biasa penjelasannya. dulu pernah lihat video Dokumentasi konflik sampit yang tanpa sensor. ngeri banget lihatnya sampai ndak bisa tidur. kebayang kengerian saat itu. terima kasih Aurel Val. kau adalah Bidadari surga RU-vid sesungguhnya. krn cantik jelita. Tuhan berkati.

Bener bgt ni krn prnh dpt video hsl pembantaian warga madura. Jasad dan darah dimana2 tdk cm dewasa jg anak2 dan bayi Mmg sgt benar...dimana bumi dipijak langit hrs dijunjung ya. Sejarah kelam yg tragis

Di Kalimantan ini, suku Madura memang tak bisa menyesuaikan diri dgn penduduk asli,maunya menguasai&sok jagoan dihadapan penduduk asli.Padahal mereka lama disini.Satu hal yg pasti kalo mereka bersatu dlm komunitas suku mereka akan membentuk sikap menguasai.

Benar sekali, Kak Aurel. Semoga saja semua suku di Indonesia bisa hidup rukun dan saling menghormati, termasuk dalam aspek agama. Kasus seperti ini pernah terjadi di daerah Bogor. Dua suku besar, Sunda dan Jawa, sering kali mengalami gesekan. Banyak orang Jawa yang merantau ke Bogor, dan penduduk asli Sunda merasa tertinggal dan sulit mendapatkan pekerjaan. Situasi ini menyebabkan ketegangan hingga hampir berujung pada konflik besar di masa lalu. Bahkan, orang Sunda sampai harus tinggal di pedalaman Bogor. Bahasa Sunda asli di daerah tersebut juga mulai pudar dan hanya bertahan di pedalaman. Sayangnya, ada beberapa oknum yang tidak menghargai prinsip "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung." Beberapa orang Sunda mengalami diskriminasi hanya karena menggunakan bahasa mereka sendiri. Ini sangat disayangkan, terutama karena Bogor memiliki warisan budaya Sunda yang kuat. Meski tidak semua orang Jawa bersikap demikian, ada oknum yang memaksa orang Sunda untuk menggunakan bahasa Jawa. Harapannya, kejadian seperti ini bisa segera terselesaikan. Kita semua bisa belajar dari situasi ini untuk lebih menghargai suku dan budaya daerah tertentu. Toleransi adalah kunci untuk mencegah konflik seperti yang pernah terjadi antara Dayak dan Madura. Kita harus saling mendukung dan menghargai, agar kebebasan berpendapat dan kerukunan tetap terjaga. Semoga semua ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, dan semoga kasus di Bogor bisa segera diselesaikan dengan baik

Kuncinya 1 dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.hormati tuan rumah dan tuan rumah akan menghormatimu,dan bahkan akan menjamu sebaik2nya seperti saudara sendiri,tapi ingat sebaliknya..salam damai❤

“Adil ka’talino bacuramin ka’saruga basengat ka’jubata”

Orang kalimantan ramah banget, orang sebaik itu klo disakiti ngeri. Salam damai Indonesia

wah tragedi di kota ku akhirnya dibahas😢 semoga tak terulang lgi. aslinya kami orang dayak cinta damai❤ dan ramah2 kok..

Sumpah konflik ini sangat sadis bahkan sampai terjadi di kota kota lain sampai ke Kalimantan barat. Saya ingat cerita bapak saya, banyak bagian tubuh mayat berserakan dimana-mana,, sampai ada orang yang makan sate hati manusia yg dibakar. Pokoknya benar" seram sampai gak ada jalan yg ga ad darah atau mayat manusia.

saya sendiri orang madura. Dengan diangkatnya lagi tragedi tersebut, semoga bukan untuk dijadikan mengungkit luka lama. melainkan dijadikan pembelajaran untuk kita semua khususnya pada suku yg terlibat. Agar generasi kita bisa lebih menghargai perbedaan, apalagi di tanah rantau.

Just info aja Kak Aurel untuk tradisi mayau atau berburu kepala , Alhamdulillah sekarang udh ngak lagi karena seluruh Dayak Borneo melakukan perjanjian tumbang anoi, dimana dilarang melakukan hal itu jika masih melakukan maka ada ritual yang harus dilakukan untuk menebusnya berupa kerbau/babi dan juga bisa juga nyawa sendiri

Emang suku madura ini terkenal keras kepala dan untungnya suku Dayak adalah suku yang baik sehingga tidak membawa korban pendatang dari suku lain

Sebenar nya kejadian yg di sampit itu continue dari kejadian asli dan pertama kali nya ber awal dari kalimantan barat tepat kejadian awal bermula dari daerah ledo kabupaten bengkayang,bermula dari acara dangdutan di mana malam itu terjadi penusukan oleh pemuda madura ke pemuda dayak,dan menewaskan pemuda dayak tersebut,penyebab nya yaitu memperebutkan seorang wanita.

Yg sebenarnya terjadi adalah akumulasi dari rasa kebencian yg berlarut2 Krn sikap dan kelakuan dari etnis Madura emg gak semua tetapi rata2 bgtu. Etnis Madura dikalimantan itu kelakuannya intimidasi massa, arogansi, monopoli, memaksakan budayanya ke etnis lain, contohnya; klu usaha mrk sering mengintimidasi saingannya hingga pindah dr tempat itu Atau klu terjadi bentrok mrk suka menurunkan massa utk menyelesaikan itu dgn cara sepihak Mrk jg suka menempati lahan org yg kosong dgn bangun bedeng utk usaha dan tinggal tanpa ijin bgtu pemiliknya minta pergi maka mrk akan minta ganti rugi lwt kekerasan dan massa maka dl pemilik lhn pasti pagarin dgn seng utk ini. Sikap suka bermusuhan dgn etnis lain dan suka merasa lbh superior dari etnis lain sehingga sikap arogansi dan intimidasi kpd etnis lain bahkan tdk segan2 melukai bahkan membunuh. Itulah beberapa hal yg menjadi gunung es terjadinya konplik klu hal lain itu cuma pemantiknya saja, ini sy tahu sendiri Krn sy sdh lahir jauh sblm konplik. Emg tdk semua Madura begitu ada jg yg baik makanya dikalbar msh byk etnis Madura yg tinggal beda dgn Kalimantan lain yg diusir semua. Salam dari Kalbar,....

Hitam putih nya sejarah Indonesia semoga membuat orang Indonesia semakin dewasa dan maju dalam pola pikir dan toleransi. Itulah kenapa Indonesia karena kita negara majemuk dan disebut negara yang besar. Semoga tidak lagi terjadi hal-hal buruk dan NKRI semakin bersatu.

Terimakasih sudah upload dan bahas supaya tidak terjadi lagi

Semoga jadi pembelajaran dan pendewasaan bagi bangsa ini agar konflik-konflik seperti itu tidak terulang lagi.

ditengah banyaknya konten kreator yg menormalisasi politik adu domba aurel tetep terbang tinggi tanpa menjatuhkan apapun dan siapapun,rispek auto sabkrep ka🥰😙🫶

Gue waktu sd dahulu udah pernah nonton videonya. Tapi entah kenapa sekarang udah gak ada lagi videonya. Pengen nostalgia.

TLDR Latar Belakang: 1. Konflik antar etnik di Kalbar dan Kalteng pada umumnya terjadi karena perbedaan sosial, sedangkan alasan lainnya adalah faktor pembenaran (Arkanudin, 2006). 2. Puncak konflik di Kalbar terjadi pada Kurusuhan Sambas (1999). 3. Puncak konflik di Kalteng terjadi pada Konflik Sampit (2001). 4. Konflik di Sampit yang parah kemungkinan berkaitan secara tidak langsung dengan keadaan Kalbar yang tidak kondusif. (Walaupun berbeda provinsi, hal ini memiliki korelasi yang tinggi) 5. Konflik Sampit menyebar ke seluruh Kalimantan. Dampak Kerusuhan Sambas: 1. Kabupaten Sambas pecah menjadi 3 daerah tingkat II, mengakomodasi 3 suku mayoritas: Melayu (kab. Sambas) dan Dayak (kab. Bengkayang) dan Tionghoa (kab. Singkawang). UU No. 10/1999 diundangkan tanggal 20 April 1999 (pembentukan Bengkayang) sedangkan UU No. 12/2001 diundangkan tanggal 21 Juni 2001 (pembentukan Singkawang). 2. Orang Madura diusir dari kabupaten Sambas, hingga saat ini (hampir) tidak ada orang Madura di kabupaten Sambas (kab. hasil pemecahan). Walaupun ada orang Madura atau keturunan Madura, biasanya mereka enggan menyatakan diri sebagai orang Madura pada saat sensus. 3. Orang Madura korban kerusuhan Sambas banyak mengungsui ke Kota Pontianak dan sekitarnya.

Apapun konflik/perangnya, pasti warga sipil yg gak tau apa² yg jd korban. Rest In Peace utk semua Warga Sipil yg telah gugur baik itu dari suku Dayak dan suku Madura. Padahal mayoritas mereka cm mau hidup damai tp gara² provokator di kedua belah pihak, malah banyak memakan korban. Di era modern, org² lebih aware dan justru benci provokator meskipun dia dari suku/agama mereka sendiri. Contohnya org islam benci ama org islam yg suka bikin gaduh dgn agama lain kyk kasus RT yg bubarin acara rosario. Yg benci ama mereka bukan cm org kristen tp juga org islam sendiri. Karena tindakan mereka bisa bikin perpecahan.

Begitu banyak pendatang yg arogan sampai berani melangar adat lokal, semoga tidak terulang lagi di tempat kelahiran ku seperti dulu😢

Yang terpenting saling menghargai dan sopan santun adab agar kita selalu damai dan sejahtera 😇😇😇

Dulu berita TV belum ada sensor2 , Kalau liat berita sampit & poso merinding bgt. Berasa perang jaman dulu. Sampe gak boleh keluar rumah kalo udh malem. Padahal gw di bgr, jauh bgt dari sono 😅 Oiya, abis tragedi ini banyak banget yg jual mandau, bokap gw punya, beli biar dikira org dayak 😂 Nah, kalo gk salah tradisi dayak ini jadi alasan mitos kuyang disana. pelajarannya sih sederhana, jangan rusuh dinegeri orang. Kesatuannya suku dayak itu ngeri cok, apalagi kalau dayak dalam udh turun, mending sujud ampun deh. 16:01 yg salah itu Emosi manusia.

Intinya dimana bumi dipijak,disitu langit dijunjung.

Saya dan keluarga saya melihat video ini haya bisa berdo,a mudah2an jangan ada lagi kjadian sperti demikian, karena saya masi ingat pas masih kelas 5 sd d jemput dari skolah , spenjng jln pulang saya liat orang2 berlarian , mudh2n smua tidak akan berulang lagi, .salam toleransi

Luka lama ... jangan dibongkar lagi ... kita ber-beda2 suku tapi tetap 1 bangsa Indonesia kita tetap bersaudara utk bersaing dlm hal kebaikan dan kemajuan .... shg bangsa kita tetap kuat kokoh dlm gilasan waktu & zaman ... GBU

Saya akan koreksi,.kerusuhan disampit itu murni bersifat kesukuan,.tidak ada karena agama.,. Orang madura lah yang maunya melebarkan ke ranah agama karena mereka kalah jumlah,. Namun pada saat itu di tegaskan oleh pemuda² dari perwakilan umat agama (ada konfersi pers nya) bahwa tidak ada masalah agama di kerusuhan sampit,. Makany orang dayak banyak didukung oleh suku² lain seperti suku banjar/melayu dll..suku selain dayak yang ingin membantu ikut perang, sebelumnya di pastikan tidak ada keturunan madura sama sekali..setelah itu dilakukan ritual untuk tubuh jadi kebal,.dan mempunyai mental kesatria perang melawan musuh yaitu suku madura saat itu.. sekali lagi saya tekan kan orang dayak tidak pernah permasalahkan soal agama..karena sebelum ada agama orang dayak hidup rukun dengan budaya rumah betang.. Trima Umpu Kakah

Kalo di sambas, ada namanya "tugu ketupat berdarah" sebagai monumen sejarah konflik tersebut...

Terimakasih sudah angkat cerita ini kak. Aku masih SD waktu kejadiannya itu terjadi. Cukup aja tragedi ini pernah terjadi, jangan terulang lagi😢

Aku lahir dan besar di Kalimantan, orang² dayak itu adalah orang² yg tenang dan baik, tapi kalo orang madura (maaf) kebanyakan memang g baik.

Menurutku ini bukan masalah kecemburuan sosial atau agama, mohon maaf ya khusunya untuk orang madura rata2 bahkan hampir semua orang madura di kalimantan itu tidak berpendidikan bahkan tamat SD pun tidak, kadang2 kalau ada lahan kosong langsung ditempati seolah olah itu milik dia, arogansi juga, kalau masalah agama dari dulu dayak vs melayu pasti sudah terjadi! Tapi buktinya dayak dan melayu hidup rukun & damai melayu yg beragama muslim dan dayak yg mayoritasnya katolik/kristen tidak ada masalah sama sekali🙏🏻Bahkan orang2 madura yg merantau di malaysia pun bikin pusing orang melayu! Fyi dayak juga banyak banget di malaysia tepatnya di sabah dan sarawak mereka juga hidup rukun dengan warga melayu, kak..

Semoga pelarang pembangunan Greja di negri kita nih juga di tanganin serius oleh pemerintah. AMIN....

Saya kelas 6 SD saat kerusuhan itu terjadi. Saya berasal dari Pangkalan Bun Kab. Kotawaringin Barat. di Pangkalan Bun pun beberapa kali terjadi pecah kerusuhan dengan suku Madura, ntah itu dengan suku Melayu atau dengan suku Dayak itu sendiri. Namun dari pengalaman yang saya rasakan, tidak semua orang Madura memiliki sifat yang sama. Ada beberapa orang Madura yang sudah menetap lama di kota kami yang sudah seperti keluarga sendiri karena mereka juga bisa menghargai orang pribumi, dan saat kerusuhan terjadi kami orang pribumi berusaha membantu mengamankan mereka dengan patungan untuk pulang ke kampung halamannya agar bisa selamat. Di kota kami ada kelurahan yang mayoritas penduduknya orang Madura yaitu Madurejo. Alhamdulillah sekarang semuanya aman dan bisa hidup berdampingan kembali. Jujur walau terkadang sifat asli mereka masih ada untuk mengancam dll, tp klo sudah berurusan dgn warga asli mereka pasti akan menahan diri. Dari sekian banyak komentar yang saya baca, semua orang asli pribumi di kalimantan tidak mau peristiwa menyeramkan itu terulang lagi. Kami yang orang asli kalimantan pun ngeri bila ingat peristiwa itu lagi dan kami bersyukur sekarang sudah damai dan bisa hidup berdampingan.

Makanya hargai penduduka asli. Jangan sombong. Belajar untuk hargai Dayak sebagai penduduk asli di KalBar. Penduduka Madura masa itu memang sdh tdk bs di tolerir dan akumulasi. Disayangkan tapi ya mau gimana mengharagai perbedaan dan adat penduduk setempat WAJIB di hargai dan tdk merendahkan etinis warga asli spt yg di lakukan oleh orang Madura.

Kalau sekarang lebih banyak konflik dengan perusahaan. Buruknya administrasi, kadang ada pendataan tanah yang tidak beres (tumpang tindih kepemilikan) mengakibatkan sengketa baik antara tanah adat, transmigrasi dan perusahaan (tambang ,sawit dll) tak sedikit ada mafia tanah dan premanisme Dan bahkan ada 3,3 juta hektar perkebunan sawit ilegal yang ketahuan mengambil kawasan hutan

Dilihat dari 2 sisi, membuka luka lama yg dibalut dgn belajar sejarah.

Aku salah satu korban yang mengungsi saat itu. Masih kecil, tapi membekas di kepala sampai jadi trauma ketika di keramaian dan takut banget kalo liat banyak darah, selalu keingat masa itu. Tapi Alhamdulillah sekarang justru aku yang orang Dayak menikah dengan suami yang suku Madura. Ma Syaa Allah indahnya perdamaian. Semoga gak terulang lagi di manapun karena sangat menyayat hati.

Dulu waktu kejadian gak ada yang boleh keluar rumah , di jalanan itu penuh mayat manusia , polisi ato tentara pun gak bisa melerai , cuma bisa ngangkut mayat" di jalan pake truk lu bayangin aja siang" liat orang bawa kepala manusia dari dalam rumah 😂

gk heran sih emang dmna2 mreka sllu bikin onar alih2 datang 1-10 org bisa smpai bikin kampung , dan ujung2 nya lupa bahwa mreka tinggal d tanah org krena sikap mreka sllu bgitu

Komplik ini sangat mengerikan saya waktu itu masih kelas 1 SD dan saya berasal dari suku Dayak juga sangat ketakutan semoga tidak terulang lagi . Satu pengalaman saya melihat tetangga saya memakan organ hati di campur mie instan sangat mengerikan😢

Mantab kontennya... Ini buat sejarah kalo kejadian yg serupa jangan sampai terjadi lagi...Damai itu indah apapun suku agamanya...PISS MEEENNNN....... saya pernah lwt d sampit tengah malam dari bjm k kabupten seruyan.........pertama kali k sana yaa pakai google maps...heeee....

Kalbar hadir kak

Salam hangat dari madura untuk Kalimantan 😁

Wih iya kak, jaman aku masi SD tuh. Dimana, belom ada Yt dll. Jadi di tv seliweran berita ini . Jadi terngiang sampe sekarang 👏👏

Hy kak aurel,, saya Putra Dayak Iban asli.. bahkan saya memiliki beberapa tato khas suku kami, tradisi ngayau sudah lama di tingalkan,, bahkan kepala2 hasil ngayau sudah kami kebumikan dengan layak.. sekarang ritual2 di ganti dengan kepala Hewan seperti babi dan ayam... Praktek2 ngayau sangat2 di larang dalam perjanjian sesama dayak. Namun sekarang banyak sekali org2 menyalahgunakan Nama dayak demi Kepentingan sepihak,, itu yg sangat Berbahaya menurut saya.. sekarang kami masi berjuang terhadap pengakuan Wilayah adat dan Hutan Adat.

Pentingnya menjaga sopan dan santun

Tahun itu adalah tahun dimna provokator merajalela di seluruh Wilayah NKRI Janganlah hal ini terulang lagi

Salam budaya salam lestari bang kak, sehat selalu dan tetap berkarya

Cerita ini berasal dari Kota Sampit, Kalteng. Aku dari kota muarateweh, Kalteng. Berterimakasih kepada sang kreator terutama kepada kak Aurel Vallen yg sudah bikin cerita ini.

Kalbar, kabupaten Sanggau hadir kak.. teringat dulu waktu kecil lihat orang kami pegang kepala dan dimasak di kuali besar😢

Wktu itu aku msih SMP kelas 1, smntara proses pembelajaran di kelas tiba2 di luar guru2 pada panik, trus orng2 tua murid dpa datangan buat jemput anak mereka pulang.. klo teringat kejadian nya.. asli bikin merinding dan trauma sampe skarang Smoga gak kejadian lagi dah.. 😢😢

Wahh..... saya masih simpan.minyak BINTANG

Jaman waktu saya smp sekitar tahun 2007 atau 2008 dulu masih banyak video yg beredar terkait tragedi sampit ini.. JANGAN TERULANG LAGI, SALING MENGHARGAI MENGHORMATI GUYUB RUKUN BHINEKA TUNGGAL IKA, JANGAN MUDAH TERPROVOKASI KENDALIKAN AMARAH EMOSI SESAAT.. SALAM RAHAYU DARI JAWA..

bersyukurnya hidup di jaman sekarang, tidak ada lagi namanya ngayau, udah damai sekarang kata kakek ku, dan di daerah bengkayang masih memegang ngayau itu, tapi tidak berburu kepala, tetapi dengan membersihkan kepala hasil ngayau tersebut,,..

Ini opini pribadi berdasar pengamatanku thd orang2 Madura di kotaku: 1. Kebanyakan orang2 Madura yang merantau ber SDM rendah. 2. Karena SDM rendah,mereka jarang bisa berbaur dengan masyarakat lokal. Dan ini mengakibatkan tidak terjadinya akulturasi dengan harmonis. 3. Orang2 Madura cenderung memanggil sanak keluarganya jika mereka merasa cukup sukses di perantauan. Bukan mempekerjakan masyarakat sekitar. 4. Kebanyakan orang madura fanatis terhadap agama. (Islam). 5. Orang madura itu ulet dan irit. Ini menyebabkan mereka cenderung sukses secara ekonomi. Ini juga menimbulkan kecemburuan sosial.

Menurut saya narasi dijabarkan disini kurang pas dari lapangan, narasi dsini berat sebelah seakan org dayak “iri” dgn etnis trsebut, SALAH BESAR, pda saat itu msh byk putra daerah yg mnjabat bahkan etnis lain jg ada, knp hanya bentrok dgn 1 etnis? perlu dipahami karakter kbyakan org dayak (Menghindari keributan tp tdk suka jg dganggu) dan karakter kebyakan etnis tersebut (pada saat itu disini). Kalau tanah kita dipnjam utk jualan awalnya cuma grobak, lalu dibangun beton permanen, saat kita mau gunkakan yg notabene tanah kita malah kita yg ganti rugi dan malah diancam? Apa itu wajar? , itu hanya salah 1 cth msalah yg ada. Saya yang lahir besar & skrg menetap di Palangka Raya, dan pada saat kerusuhan keluarga saya yg laki” kbyakan jg ikut pergi ke sampit. Tau keadaan Sampit? Bahkan diblokade org dayak tdk bisa masuk utk menolong. Org dayak dsweeping disetiap rumah, bahkan sembuyi drmh etnis lainpun dcari utk dibantai, lari ke hutan bersembunyi sampi meninggal. Lalu mulai pembalasan pembataian olh org dayak. Saya tdk mendukung pembataian baik dari pihak manapun. Sekrang Dayak & etnis tersebut tidak ada maslah lg damai” saja. Tapi pada saat kejadian kerusuhan sampit saya tau persis keadaan lapangan bagaimana, berbeda dari narasi dsini.

Saya msih kecil dpat cerita dari paman dan nenek saya, bahwa orang2 dayak dikampung bawa kepla musuhnya keliling kampung. Pokoknya saat itu sngat mngerikan, semoga hal demikian tdak lgi terjdi dimsa2 kita yg skrang

Turut menyimak. Terima kasih kak Aurel. Salam sehat selalu!

Kasus lama jangan sampai terulang kembali, ini akibat hoax yang memicu perang etnis , yang dirugikan mereka yang tidak berdosa malah terbunuh , terutama anak anak dan perempuan , pembantaian massal itu perbuatan keji dan biadab , masyarakat sekarang harus cerdas dan jangan gampang terprovokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab agar tidak terulang kembali ,

Ceritanya hampir mirip kayak tragedi Bali vs Lampung di desa Bali nuraga ya.. efek salah paham , di provokasi jadi besar

Semoga ini jadi pengingat yg lgi merantau khususnya ke kalimantan slalu menjaga sikap agar tidak terulang lagi kami tau pasti ada sbagian bersepsi suku kami salah kami maklumi itu tapi kami yakin apa yg terjadi itu adalah bentuk leluhur kami slalu menjaga anak cucunya

Salam Dari Dayak Kayan Benuaq Kaltim kab kutai barat save indonesia !!!!

Tumben banget Aurel mau bahas sejarah Indonesia, sekali nya ngebahas Perang Sampit dong padahal ini sensitif banget. Hmm..

Kebanyakan orang taunya perang Sampit doang, padahal di tahun 1996-1997 juga terjadi perang yang mengerikan antara Dayak & Madura di Kalbar.. sampe² Aparat harus membrondong pasukan Dayak yang beringas karena ritual Mangkuk Merah..

Best memang tim nya riset, smpai ketemu videonya, gatau itu potongan atau aslinya. Yg jelas potongan video yg ada manusia dlm gerobak kaki terjulur keluar itu ada di slh satu scene video asli kejadian kerusuhan sampit, dan dlu nya du ytube no sensor. Sekarang udah pasti ditakedown

Yang jadi masalah itu oknum sama provokator,gua yakin dari suku manapun pasti diajarin tata krama dan sopan santun dan pasti inget dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Btw nice video as always.

Hmm, sekedar informasi aja di Bali saat ini itu kenapa ada anti sama orang jawa khususnya "Madura dan timor" itu karena mayoritas dari mereka suka buat onar. Itu sebabnya kami itu ga terlalu suka dgn mereka, tapi ketika kita nyinggung2 soal prilaku mereka orang " jawa " dibilang-nya orang bali rasis, padahal merekanya ga bisa menghargai. Beberapa waktu lalu kejadian orang dari timor ditebas sama orang dari Madura karena hal sepele, takutnya kejadian2 kek gitu terulang lagi, apalagi bukan di tanah mereka dan ini sangat meresahkan.

Saya melihat seperti budaya bagi suku madura yg menyelesaikan perkara dengan kekeraaan ini di bawa ke tempat orang yg kerap kali membuat gerah penduduk asli setempat

Valid ini, sumbernya bagus2

Hallo kak Valen selamt malam semoga sehat selalu mendengar penjelasan dari vidio ini saya sebagai orang Dayak jadi ngeri tetapi terima kasih karena sudah membuat vidio ini, semoga kami tidak salah paham dan salam toleransi untuk kita semua tetap bersatu dan demi NKRI maju

Saya Dayak Kalteng. Saya denger sendiri seberapa ngerinya kejadian itu dari mamah saya. Katanya darah dimana-mana, telinga manusia digantung berjejer kaya jualan, bahkan ada kaki anak kecil masih sama sepatunya tapi badannya gak ada. Mama saya hampir gila di kota Palangkaraya waktu itu, jadi dia ngungsi ke daerah Kalimantan selatan, Banjar.