Sejarah KH Mas Mansoer: Jasa Besar Sang Ulama Intelektual 

KH Mas Mansyur memang lahir dari rahim kyai NU, tapi karena waktu itu NU belum berdiri, dan beliau terispirasi dari pergerakan Islam di Makkah dan Mesir, beliau sependapat dengan pola pikir KH Ahmad Dahlan, sehingga beliau gabung dgn MU dan SI , dan menjadi anggota 4 serangkai, dan setelah didesak kaum muda MU untuk menjadi ketua umum MU, beliau merubah pola pikir Islam tradisional MU yg mirip NU yg diajarkan KH Ahmad Dahlan menjadi Islam modern versi M Abduh , salah satu ulama/rektor Al Azhar Mesir yg berhaluan Ikhwanul muslimin. Ini yg bikin perubahan besar, pola pikir dan pola ibadah MU dan NU, yg asalnya sama, jadi beda. Tapi setelah beliau ditangkap Jepang dan dipenjara bareng KH Hasyim Asy'ari di penjara Kalisosok Surabaya, beliau sering diskusi dgn KH Hasyim Asy'ari, beliau kemudia berubah mjn NU kembali dan setiap malam, walau beliau di dipenjara, tapi beliau bisa pulang ke pesantren nya untuk mengajar ajaran NU seperti waktu beliau berguru di pesantren Madura, dan kembali ke penjara setelah selesai mengajar, setelah kedatangan KH Wahid Hasyim ke penjara, beliau diajak keluar bareng KH Hasyim Asy'ari dengan bantuan negoisasi KH Hasyim Asy'ari, beliau menolak dan lebih memilih untuk dipenjara sampai meninggal, beliau cuma pesan, jika meninggal..beliau ingin dimakamkan di komplek makam keluarga Sogipodi di samping masjid Ampel Surabaya, sebagai kyai NU dan ingin di tahlil tiap malam Jum'at. Ini sejarah yg tak ditulis di buku sejarah ..yg diungkap keluarga dan santri beliau.

​@@firmanhidayat8270bukan nya Kyai ahmad dahlan tahlilan juga ya

@@isal3774 betul , amal ibadah KH Ahmad Dahlan mirip dgn KH Hasyim Asy'ari Krn satu guru, yg beda pola pikir dan ketertarikan ilmu sosial, KH Ahmad Dahlan lebih fokus ke politik perjuangan Krn itu condong ke gerakan pembaruan, sedangkan KH Hasyim Asy'ari lebih fokus kedalaman ilmu Hadits, MU awalnya pakai qunut dan tahlilan, baru berubah setelah muncul majelis tarjih yg mulai dikembangkan oleh KH Mas Mansyur dgn golongan muda lulusan Al Azhar

kan yang ujian adik nya

Yupps betul banget pertanyaan cerdas

Cocok.. Gue mndukung mu

NU dulu kaum tradisional Islam puritan, anti modernisasi pendidikan modern (ala Belanda), anti penulisan latin hanya menggunakan Pegon Arab Jawi, sangat taklid dengan Kyai/Habaib mengikuti tradisi-tradisi Arab Hadramaut, karena itu mereka dipanggil KADRON sama kaum Abangan(SODRON) dijamannya. NU geblek didoktrin pimpinan"nya malah panggil muslim lainnya KADRON mengikuti perkataan kaum Kafir dan Munafik supaya dapat label Islam Toleran. Apa NU sudah jadi SODRON...?

Omongan ora mutu

Semua suda beruba, Muhammadiyah bukan seperti awal pendirian, hidup 2 kan Muhammadiyah, jgn mencari hidup di MD...maaf ini hanya pendapat pribadi