Selepas pemberontakan Ranggalawe terjadi, Kuda Anjampiani (guru Gajah Mada) menjadi anak yang tak lagi punya orang tua. Ayahnya, Ronggolawe Tuban gugur di sungai Tambak Beras setelah kuda Ronggolawe berhasil diselesaikan lebih dulu oleh Kebo Anabrang. Kala itu, Ronggolawe memang tidak mudah dikalahkan. Menurut lontar Kidung Rangga Lawe (Kitab Ranggalawe yang menceritakan sejarah Ronggolawe), Adipati Ronggolawe dalam pertempuran terakhirnya menggunakan baju besi. Baju inilah yang membuat kebal senjata dan kesaktian Ronggolawe tak terkalahkan. Mahesa Anabrang kemudian bersiasat dengan cara menubruknya ke dalam sungai dan lantas menenggelamkannya di air hingga kehabisan nafas. Kisah Ranggalawe yang menyedihkan terus berlanjut ketika kedua istri Ranggalawe turut menyusul kematian suaminya. Kuda Anjampiani, anak keturunan Ronggolawe satu-satunya kemudian diasuh kakek dari pihak ibu, yakni Kyayi Geng Ing Palandongan.
Menyimak lontar Kidung Ranggalawe, asal usul Ronggolawe tidak begitu jelas. Dia hanya dikatakan berada di daerah Tanjung, Madura Barat, ketika ayahnya Arya Wiraraja memanggilnya menghadap dan diberi tugas berangkat ke desa Majapahit, dalam rangka mengabdi pada Dyah Wijaya. Namun hal yang menunjukkan Ranggalawe adalah anak Arya Wiraraja mendapat dukungan dari lontar lain, yakni Kidung Sorandaka dan juga sejumlah lontar Bali lainnya. Lontar Babad Bali itu cukup jelas menunjukkan silsilah keturunan Arya Wiraraja ke atas maupun ke bawah. Asal usul Arya Wiraraja disebutkan dari Bali dan merupakan anak dari Manik Angkeran yang merantau ke Jawa dan lantas menikah dengan seorang anak patih. Dalam lontar tersebut, Kuda Anjampiani juga tercatat sebagai cucunya, anak dari Ranggalawe. Setelah pemberontakan Ronggolawe, Arya Wiraraja mendapat hak wilayah Lamajang Tigang Juru dan bertahta disana. Sejak saat itu, Sejarah Arya Wiraraja kemudian banyak dikaitkan dengan Sumenep serta wilayah tapal kuda (Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso dan sekitarnya).
Tokoh lain yang berhubungan dengan Kisah Kuda Anjampiani tentu saja adalah Patih Gajah Mada Kerajaan Majapahit. Asal Usul Gajah Mada memang masih misterius hingga saat ini, namun konon, Sikap dan Nilai Gajah Mada terbentuk oleh ajaran guru-gurunya, hingga kemudian dengan lantang mengucapkan Sumpah Palapa Gajah Mada. Isi Sumpah Palapa Gajah Mada kemudian memicu kebangkitan Majapahit menjadi sebuah kerajaan besar yang berpengaruh di nusantara dengan pusatnya di Jawa Timur. Sebagai Patih Majapahit, Gajah Mada diangkat di masa Ratu Tribuwana, namun Cita-cita Patih Gajah Mada baru terwujud pada masa Prabu Hayam Wuruk. Sejumlah karya sastra kuno dan modern menyebut keberhasilan Mahapatih Gajah Mada ini tak lain dari penggemblengan dan jasa Kuda Anjampiani, Anak Ranggalawe yang juga lebih dikenal sebagai Brahmana Anuraga.
****
TRAKTIR KAMI NGOPI :
karyakarsa.com/traktirkamingo...
****
CERITA SERIAL VERSI VIDEO:
karyakarsa.com/jagadmandala/d...
KAJIAN DAN WACANA
Jagad Mandala: / jagadmandala
CERITA , MITOS DAN LEGENDA
Jagad Mandala Pictures: / jagadmandalapictures
KONTAK - OFFICIAL
Facebook Jagad Mandala :
/ jagadmandalapictures
Kerjasama dan Penggunaan Tayangan wajib menghubungi secara resmi via: jagadmandalacopyright@gmail.com
KAMI BERHAK UNTUK :
Menghapus komentar tidak mendidik, menista suatu golongan atau atas pertimbangan kenyamanan publik lainnya. Kami ingin tiap komentar di channel ini ramah bagi segala usia.
Tujuan channel ini adalah mengangkat ulang wacana kebudayaan lokal, demi menjaga kemajemukan yang telah menjadi takdir bangsa ini. Sudut pandang yang berbeda tidak masalah karena suatu wacana memang selalu punya dua sisi yang berbeda.
JAGAD MANDALA PICTURES adalah channel yang diset dalam kategori hiburan, dengan harapan, para penyimak tidak terlalu serius saat menonton wacana yang disajikan. Apalagi jika sampai terseret menjadikan layaknya berita televisi, debat politik bahkan SARA.
#JagadMandala #JagadMandalaPictures
4 янв 2022
