Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah bersiap melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-32 di Pekalongan. Pemilihan Pekalongan sebagai tempat pelaksanaan Munas Tarjih bukanlah keputusan sembarangan, melainkan dipertimbangkan dengan seksama.
Panitia Munas dan anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Royan Utsany pada Sabtu (17/02) menjelaskan bahwa Pekalongan dipilih karena memiliki nilai sejarah yang mendalam, menjadi tempat berdirinya Majelis Tarjih dan Tajdid pada tahun 1927. Keputusan ini memperkuat ikatan historis yang tercermin dalam perjalanan panjang Muhammadiyah.
Royan juga menegaskan bahwa agenda Munas Tarjih yang akan dibuka pada 23 Februari 2024 dan berakhir pada tanggal 25 Februari 2024 ini akan membahas tiga pokok materi yang sangat vital. Pertama, pembahasan akan difokuskan pada Pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah, sebagai upaya untuk terus memperkaya pemahaman keagamaan dan menghadirkan pandangan yang sesuai dengan konteks zaman.
Melalui Munas Tarjih, diharapkan bahwa pembahasan mengenai Pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah ini dapat memberikan arah yang lebih jelas dan komprehensif dalam merumuskan pandangan keagamaan Muhammadiyah.
9 окт 2024