1. Raja Ampat itu destinasi Minat Khusus, tidak untuk MASS TOURISM. 2. Raja Ampat berbasis KONSERVASI, ada penerapan konsep Carrying Capacity yaitu pengaturan batas jumlah kunjungan untuk mengurangi tekanan pada lingkungan. 3. Raja Ampat ada 6 bulan musim kunjungan karena cuaca baik, dan 6 bulan musim angin dan tidak disarankan untuk berkunjung. 4. Raja Ampat tidak pernah menyalahkan Covid, justru dalam masa Covid 2 tahun alam bebas dari tekanan dan memulihkan diri. 5. Raja Ampat mengutamakan pertumbuhan ekonomi dengan memprioritaskan usaha pariwisata masyarakat lokal. Salam Pariwisata! 😊
November 2022 saya ke sana... memang benar cukup sepi turisnya.. tapi malah jd lbh nyaman, apalagi yg suka foto2.. jarang ada yg bocor. :).. Waktu itu berangkat ber sebelas, biaya perorang sekitar 10 jtan.. sudah all in, selama 4 hari 3 malam, nginapnya di Korpak pulau Wasai, untuk kapal sdh disediakan dr pihak hotel, sebaiknya jika mau kesana ambil paket tour dr hotelnya saja agar tidak ribet dan lbh aman. Salah satu lokasi yg sangat berkesan adalah Kali Biru, jangan sampai terlewatkan kalau kalian ke Raja Ampat.. O ya, sebaiknya berhati hati dgn porter di daerah pelabuhan Sorong.. kdg mrk memaksa untuk bawakan barang2 anda dan minta imbalan yg kurang masuk akal.. Bagi yg suka travelling paling tidak luangkan waktu sekali seumur hidup utk kesana.. alamnya benar2 amazing...
Raja Ampat memang bukan tipikal destinasi pariwisata yang mengejar jumlah kunjungan. Raja Ampat mulai dikenal sejak awal tahun 2000an oleh para pelaku konservasi dari luar negeri. Perkembangan Raja Ampat selanjutnya memang ditujukan kepada pasar wisata minat khusus (wisata bahari khususnya diving dan snorkeling), bukan utk model wisatawan (general tourists) seperti di Bali. Hype yg terjadi di sekitar tahun 2010+ khususnya pada wisatawan domestik memang hanya sebagai bonus diluar target pasarnya yg utama. Hampir 90% wisatawan yg ke R4 adalah wisatawan asing minat khusus yang memanfaatkan sarana LOB dan resort2 khusus dg standar pelayanan yang tinggi (sebagian tidak kalah dengan top resort di Bali). Sedangkan wisatawan domestik (non minat khusus) lebih banyak tinggal di Waisai atau bbrp homestay masyarakat di beberapa pulau, dan jumlahnya tidak banyak. Sesudah berakhirnya Covid, R4 sama sekali tidak kehilangan hype diantara destinasi2 minat khusus diving lain di dunia (bukan hanya Indonesia). Dalam pameran DEMA di Amerika akhir tahun 2022, BOOT Dusseldorf di German awal tahun ini, ADEX di Singapore, bahkan DRT Shanghai bbrp minggu lalu, Raja Ampat masih tetap menjadi top of mind dan primadona sebagai tujuan utama wisata diving, bahkan daftar tunggu (waiting list) bbrp LOB sudah sampai tahun 2025. Bbrp ulasan diatas ada benarnya, khususnya bila dilihat dari kacamata wisdom (non minat khusus), yg mana bukan target utama pasar R4, namun "mahal", "susah dijangkau", "penuh petualangan/panas/tebing" dan semacamnya itu merupakan hal yang memang menjadi daya tarik bagi pasar utama R4. Masalah sampah masih perlu menjadi perhatian.
Totally agree with this. The focus is more on quality tourism rather than mass tourism like Bali. If one is truly appreciative of what Raja Ampat has to offer (above and underwater) the factors of journey and price would not pay a part in determining the destination. However if one is just doing it for the the creating content on social media of course this would be too much for the pockets. The content if the video is only representing the creator' goal that is to get viral content of Raja Ampat.
@@prince060290 Kayak nya perlu ditengok Kemenparekrekraf... selain destinasi prioritas yg sdh dicanangksn Sayang kalo tempat wisata citranya buruk, bisa jadi bad marketing..
Gak bisa lu samakan raja Ampat dengan destinasi wisata lainnya, karena raja ampat masuk daerah konservasi karang laut. Seberapa banyak turis asing dan lokal yang mau SCUBA DIVING? Peminat nya sangat minim bahkan untuk wisata alam akan lebih sulit karena Raja ampat itu terdiri dr pulau2 karang kecil.
@@Pe_De emang bener penilaian elu dari satu sisi itu…tapi inget kebanyakan orang lebih mikir simple kalau harga sama lebih milih ke luar negeri yang trasport mudah dan nyaman
@@Pe_De justru itu. Turis2 eropa senang scuba diving. Hanya saja sarana prasaran menurut sya kurang. Plus pungli oleh warga lokal. Turis meski suka tempatnya tapi klo di pungli trud ya kesel. Sya pernah ke sana dan harga2 di sana lebih mahal dri bali
Sangat setuju. Bukan destinasi wisata kategori budget utk pelancong khususnya traveller domestik. Dari dulu pingen banget bisa kesana. Tapi apa daya emang harus ektra dana utk saya yg seorang keryawan biasa😂
Raja ampat itu tergolong aktifitas wisata yang nggak murah, dan nggak semua orang menyukai tantangan dan petualangan sejauh itu. Setelah tanpa banyak eksplorasi raja ampat kembali ke alamnya, sepi, dan sebenarnya ini baik-baik saja untuk raja ampat yang sudah tidak terangkat
Akhir pekan lalu kita ke Raja Ampat. Memang ga murah, akan lebih baik beramai ramai jadi bisa patungan sewa kapalnya. ❤ semoga makin terkenal dan rame sehingga ada pemasukan yang lebih bagi pelaku pariwisata disana
Indonesia sangat kaya dengan keindahan alam hanya tidak didukung oleh fasilitas dan infrastruktur. Pemerintah hanya bisa promosi keindahannya tapi tidak mau mendukung infrastrukturnya. Sekalipun sudah rame tetap aja tidak banyak perbaikan.
Heran ama yg goblok-goblokin kek plg pinter ama wawasan luas aja. Orang punya pemikiran biar Alam tetap Natural sah-sah aja cuk, nih org pada pasti yg suka pasang PLANG LOVE LOVE, ama tong warna-warni. majunya ekonomi gak dari sektor wisata aja. Yakin lu ke raja ampat tiap hari? Dah dukung wisata alam sono lu?
halo kak, sy salah satu travel di raja ampat, untuk data yg diperoleh dr BPS saya rasa krg valid, untuk 2020 dan 2021 wajar sih segitu krn memang kami sangat kena imbas covid, untuk 2022 sdh ada peningkatan, namun krn ada sengketa antara pemprov papua barat dan Kab.Raja Ampat mengenai kewenangan penarikan entrance fee wisatawan, maka mulai terbagi, mulai 2022 banyak wisatawan domestik yg hanya membayar entrance fee ke Pemkab.Raja Ampat, sedangkan data BPS dr dulu sampai skrg masih berpatokan pada data penarikan entrance fee dr Pemprov sehingga krg valid untuk 2022 dan 2023 ini, demikian kiranya bs membantu, sukses terus untuk kak Ricky dan team🙏🙏
Negara lain kyk Australia bisa bangun pariwisata yg kuat di GBR tapi mereka bisa jaga alamnya. Ya tinggal ngaku aja ga mampu bikin fasilitas first class dan ga mampu punya SDM mumpumi buat jaga alamnya. Ga usa cari pembelaan diri
pembawa skses Bobon santoso n.Nex carlos srta istrinya Petualang skses Kig Ricsnt,sllu mempromosikan wisata kita melalui konten ytubenya mntap luar biasa,sht sllu n skses sllu,Alhamdulillah.
biarkan Raja Ampat sebagai destinasi khusus agar tetap lestari, saya suka karena pernah mengunjunginya walau cuma dari Waisai sampai Arborek. Salam lestari
Please keep raja ampat as pristine as it is now. Jangan sampai satu saat menjadi Halong Bay. Saya sudah pergi kedua2nya, raja ampat dan halong bay, jika dibandingkan itu seperti bumi dan langit. Sama sekali tidak pantas bahkan untuk disandingkan. Raja ampat tidak perlu kapal2 mewah dan resort2 mewah. Alam nya sendiri adalah kemewahan yg ga bisa dibeli dg apapun. Cukup duduk, makan patatas dan dengerin musik, you’re in paradise
Permasalahan utama: Tiket dalam negeri lebih mahal daripada keluar negeri, harga sekali jalan bisa 3-3.5 juta orang mendingan ke Phuket atau HongKong, bahkan ke Jepang pun seharga sama, capek sama kartel industri penerbangan di Indonesia
@@compumetal7959 cek aja, Jakarta Phuket on average harga tiketnya buat low cost airline around 1.5 - 2 juta roundtrip 3.5 hours, compared to Jakarta Sorong on average 6-7 juta roundtrip for low cost airline with 4 hours flight mas,
@@triyantoprabowo8996 dah tau cara ngitung pengeluaran sebuah pesawat ketika terbang ke suatu destinasi ??? Gak cuma dihitung lewat perbandingan average hour yaaa...
Agak tolol emang orang asbun kek gini Alasan disini mahal karena logistik disini minim, lo belum tau beli gorengan satu 10rb atau bakso 50rb cuma isi 5 Disini (papua) emang infrastruktur minim
Jngn sok2an mikir ekosistem, sejauh mana kita peduli dngn lingkungan, ap sumbangsih kita trhadap lingkungan, bersih2 got n parit dri smpah aj kite susah, Sektor pariwisata itu penting, lihat negra luar yg bngkit n berkmbang ekonminy dri wista, malidivs, phuket, pataya, hawai, bora2, istanbul, swiss, dll…lihat bgaimana makmurny n hebatny SDM mrk mngelola alam n tmpt wisata scra balance, untuk ekonomi dpt mmbntu umkm, resort, wista kuliner ,pajak turis untuk pmrintah, dan nature mrka ttp terjaga… Ksmpulany SDM n pemrintah kita blm mmpu memaxsimalkan kelebihan alam indonesia…
@@errykurniawan7818daripada komen “sok2an mikir ekosistem”, mending situ jg bantu saya dan orang terdekatmu supaya mereka2 bisa mikir seperti anda dan saya. mari bantu pemerintah dengan membentuk SDM yg ok utk kemajuan indonesia.
Saya kagum dengan pariwisata Maldives, Walau remot islands tapi penerbangan dan akses ke sanah sangat mudah Bandara disanah juga lagi di upgrade, bahkan pesawat jumbopun bisa mendarat, marinanya sangat keren dan akses mudah. Walau berjauhan satu sama lain pulaunya. Saya rasa klo raja Ampat dibangun bandara internasional pasti banyak wisatawan datang.
Maldive negara kecil = SDM kecil = SDA kecil = APBN kecil bisa maju wisatanya, Indo negara besar SDM SDA APBN besar semua masih kalah sama Thailan soal industri wisata. Jangan mencari pembenaran dengan banyak alasan
Sebenernya ga apa² juga kalau sepi. Supaya memberi kesempatan bagi biota laut u lebih berkembang dgn baik dan pemerintah daerah bisa membangun pariwisata di raja ampat . Infrastruktur nya lbh ditingkatkan. Juga masarakat disana hrs lbh ramah. Juga sumber daya manusia nya disiapkan.
fasilitas di raja ampat sekarang sudah berkembang, seperti RS, penginapan, pelabuhan, bandara bahkan sudah ada minimarket (alfamart/indomart) dipusat kota waisai. harga bahan pangan standart, rumah makan pun banyak yang terjangkau. sudah banyak tour travel yang memfasilitasi trip keliling pulau dengan harga yang sepadan. soal tiket pesawat bisa dicari saat low season agar bisa menghemat tiket bahkan pernah menyentuh 1.7jt. soal keamanan menurut saya raja ampat adalah tempat yang paling aman dan damai dipapua. jadi jangan takut untuk ke raja ampat😄
Memang sengaja ...biar jgn rusak .. masih inget pulau ..yg di jadikan lokasi syuting film the beach nya Leonardo dicaprio...gara2 ini ..pulaunya rame bgt...pantai nya jadi rusak..nah raja ampat sangat, sangat di lindungi...klo di larang sama sekali ga bisa juga ...akhirnya di pasang tarif setinggi tingginya..dan di kasih kuota ..dalam setahun sekian orang saja boleh berkunjung kesana ..
Kami bersyukur sepi karena tidk dikunjungi oleh orang2 seperti kalian yang datangnya dengan biaya terbatas dan maunya banyak😅😅😅 lebih baik seperti skrg sedikit turis tapi dengan biaya yang besar, dan tingkat kesadaran untuk menjada alam, mentaati aturan lebih tinggi. Ekosistem juga lebih terjaga😘😘😘😘
sombong bgt . gpp deh kita tinggal di jakarta gaada sebagus rajaampat . tapi mau nyari apa apa deket disini . gak kaya disono belom ada fasilitas bgus . ups sory wk
KRITK YANG SANGAT MEMBANGUN BANG, SEMOGA PEMERINTAH PUSAT MAUPUN DAERAH SEGERA MENGAMBIL TINDAKAN UNTUK MEMBENAHI SEGALA KEKURANGAN YANG ADA DI SANA. TERUTAMA MENEKAN BIAYA PERJALANAN DA AKOMODASI AGAR LEBIH TERJANGKAU.
R4 memang tidak apel to apel jika dibandingkan dengan Bali. Kenapa? Karena R4 bukan mass tourism. R4 adalah eco tourism. Jadi memang terbatas. Sehingga otomatis mahal. Tapi klu menurun jumlah turis, memang kembali kepada Pemda & Kemenparekraf untuk melakukan strategy menaikkan hype nya lagi. Pemda nya beserta seluruh pelaku wisata di sana harus lebih aktif & kreatif. Bagi saya R4 tetap the best destinasi wisata laut di Indonesia. Sdh beberapa kali dan tetap tidak pernah bosan kembali. Mau liat lumba2 kejar ikan kecil dari teras kamar homestay di atas air dan penyu berenang di depan teras kamar, tidak mustahil. Juga taman laut di depan teras kamar dengan hampir tanpa ombak. Belum suasana sunset nya, top markotop. Sampai kami memilih melaksanakan shalat Maghrib di atas dermaga kayu sambil merenungi keagungan Sang Maha Pencipta. Suasana tenang, indah & syahdu. Luar biasa. G bisa dibandingkan dengan S'pore, Bali, dll. Masing2 ada kekuatannya sendiri2. Pokoknya fresh klu balik ke Jakarta.
@@guspanca5052😂, menurut Lo. Budaya orang raja Ampat sana gak ada?😭😭😭. Klu lu mau bilang Bali identik karena Hindu, apalah daya raja Ampat identik dengan agama😂. Udah 2024 mas, saya mau kesana aja mahalnya minta ampun. Setau saya raja Ampat jadi wisata khusus
Alhamdulillah sudah pernah mengunjungi 2 destinasi wisata populer Indonesia yaitu Raja Ampat & Labuan Bajo melalui kegiatan volunteer (karena kl traveling pribadi ongkosnya memang mahal), banyak pelajaran yang bisa saya ambil melalui kegiatan volunteer trsbt. Kedua wilayah ini memang benar2 memiliki potensi yang luar biasa kebetulan ketika volunteer di Raja Ampat saya bagian divisi ekowisata yg mencanangkan program pembentukan POKDARWIS untuk menarik wisatawan ke sana ❤❤❤
Terimakasih buat updatenya, iya sih buat kami sekeluarga terkendala transportasi kesananya akhirnya bulan lalu kami ke labuan bajo. Padahal mau juga ke raja ampat, kalopun suatu saat kesana, mudah2an begitu nyampe andara di Sorong lgsg tersedia pesawat terusan ke raja ampat sehari itu juga 🤲
Kalau sekedar nyari pemandangan bagus, dibanyak tempat di Indonesia ada banyak. Bedanya kalau di Bali, orang kesana karena ingin melihat pemandangan dan kebudayaan serta adat istiadat yg masih dipegang teguh sampai sekarang.
Untuk beberapa faktor saya sangat bahagiah . Meskipun belum bisa kesana Tp semoga tetap terjaga kelestariannya Gpp gak viral gak terkenal gak maju Tp alam tetap terjaga kelestariannya tanpa ada banyak intervensi dari luar .
Lebih baik disiapkan dulu SDM dan turis2 yg benar2 cinta alam yg ke sana agar bisa menjaga lingkungan yg begitu luar biasa agar tetap menjadi surga dunia 💙
Dari cerita temen, yg pernah ke maldives & raja ampat, biaya ke raja ampat (*transportasi , penginapan, konsumsi) , harganya 11-12 dgn maldives. Bagi org-org, mendingan sekalian ke maldives, karna biayanya juga ga beda jauh dgn raja ampat
2020, 2021, spot wisata kan turun drastis karna Covid dan kita terbatas mobilitas nya. 2022 dan 2023 udh mulai pulih. Dan agak sedikit terlupakan destinasi2 wisata. Karna udah ngga kepikiran lagi. Terima kasih ko, udh ngingetin lagi soal Raja Ampat.
Udah pernah ke Raja Ampat, pengen balik lagi siyy bagus memang tp untuk local taste kayaknya blom sampe ke sana. karena tipikal turis indo itu siang maen di pantai malam belanja ato keliling2 kota makan2. sementara bule yg bener2 nikmatin alam siang island hopping malam nya mereka lebih suka di kamar aja recharge energy (kecuali di Bali yaa pada party). kesimpulannya gpp sepi biar alamnya tetap terjaga. kasian jg klo masuk kapal pesiar kayak kemarin bikin rusak terumbu karang.
raja ampat memang bukan tempat untuk turis tetapi tempat bagi travelers. turis selalu mencari kanyamanan dalam berlibur sedangkan traveler selalu mencari petualangan. beda mentalitas dan tujuan.
Thats good raja ampat terjaga kelestarian, keasrian dan kealamiannya. Sad thing, pelaku wisata lokal kekurangan pemasukan. Semoga kedepannya bisa balance. Banyak pengunjung tapi kelestarian alamnya jg terjaga.
Bang, bahas juga dong wisata Wakatobi yg udh mulai terlupakan. Padahal dulu sama tenarnya dgn raja ampat. Bahkan dijuluki segitiga karang dunia bersama dgn raja ampat
@@settzz iya kan mirip kyak raja ampat, yg gk semua org suka wisata extrim spt diving dll, cuma kenapa habis korona ini wisatawan nya gk seperti dulu lagi. Apa penyebabnya sama seperti video ini atau ada faktor lain
Sangat setuju koh sy tinggal di sorong sangat mahal u/ pergi ke raja ampat dan knp bisa mahal u/ wisatawan lokal yaitu krn biaya transportasinya sangat mahal jika dr Jkt-Sorong, Sorong-waisai setara dengan tiket ke luar negeri. U/ kesehatan mungkin bisa ke Rs di waisai tanpa ke sorong. I2 pendapat sy koh
Banyak hal yang harus perhatikan Al keamanan kebersihan tranponasi pelayanan cindramata tempat makan penginapan kesehatan dan SDM dll semoga kedepan BS diperbaiki salam dr Bali
Tourisme sering orang Indonesia cuman mengartikan alam yang Indonesia indah. Juga sering kepedean dan kegeeran Indonesia negeri terindah di dunia. Mereka lupa bahwa banyak faktor yang menentukan keberhasilan destinasi wisata. Singkatnya Bali itu sukses karena masyarakat dan budayanya adalah faktor utama dan dominan keberhasilan sebagai destinasi wisata dunia. Mikir !!!
@@endorgan.al.baghdadi tapi gpp lah indonesia wisatanya ngadalin alam apa lagi selain alam liat singapore negra kecil tapi banyak turis karena mereka itu tranpotasinya udh ada terus juga singapore sering masuk media tentang tertibnya warganya makanya turis kiranya wahh enak nih singapore bersih tertib walaupun mereka tempat wisata ga ada di alam
Yes S7 harusnya Pemda setempat menggairahkan n menyadarkan masyarakat utk hidupkan sektor pariwisata. Dibanyak tempat lain juga begitu yakni masyarakat setempat mrk tidak menyadari memiliki aset penting utk wisata. Pemda yg peduli tentu lebih menggali n mengelolah n menggalakan sektor wisata mereka. Jika awal sudah memberi kesan buruk maka utk kembalikan kepercayaan wisatawan butuh waktu lama. Kunci utama tergantung kepala daerahnya masing2, maaf semoga bukan karna terlalu sibuk dg politik. Kepariwisataan NKRI adalah industri emas sesungguhnya yg sangat kurang sentuhan secara berkesinambungan. Sudah waktunya para kades bisa dilibatkan dlm sektor pariwisata,sebab para kades 100% lebih tahu apa yg mereka miliki. Jika ada kades atau kerjasama beberapa kades mewujudkan satu titik wisata menarik wajib diberi penghargaan,selain wisatawan dlm negeri apalagi dpt menyentuh hingga mancanegara.
Biaya yg terlalu mahal dan memang belum sepenuhnya dibantu pemerintah contohnyq dari bahan bakar dan fasilitas yang diberikan untuk transportasi ke pulau²nya.tapi banyak orang² asing yg mengelola resort dan memberikan tour menggunakan kapal².
Sepengetahuan saya dari statistik pengunjung Raja Ampat juga sebagian adalah WNA dimana kondisi perang Rusia Ukraina yang juga berpengaruh terhadap ekonomi dunia membuat banyak wisatawan asing yang berpikir ulang untuk spending wisata ke Raja Ampat. Mungkin ini juga tambahan faktor penyebab turunnya wisatawan ke sana.
Sebenarnya hampir sama dgn labuhan bajo. Toh usaha2 wisata dgn kapal kayu dan boat2 kecil laris manis. Utk kelas backpacker mereka tetap bisa mengikuti jenis opentrip yg murah
banyakan promosi dari KKB masalahnya....meski grombolan itu jauh dr sana ....berhasil mengurangi minat wisata kesitu....gua sdh coret papua dr daftar wisata.
Alhamdulillah, makin dikit malah tambah enak Takutnya bule atau orang orang kere kebelet wisata kesini, takutnya jadi Bali 2 .. Gara gara wisatawan banyak pantai dan pemandangan lainnya tercemar
Udah sepi, kok tahu? Karena banyak kenalan yang buka usaha di sana termasuk penginapan. Keamanan dan kebersihan juga patut ditingkatkan. Meskipun sekarang sudah banyak tol laut ke sana tapi untuk ke pula kecil harus menggunakan Boat, itu gak murah.
Raja ampat mehong. Apalagi klo sdah smpai di sana. Dipalaki sama penduduk setempat. Ditambah lagi raja ampat kurang berkembang. Pemerintah Indo aja ga memperhatikan raja ampat. Pemda nya saja korupsi. Gimana berkembang
Semakin banyak turis akan semakin banyak persaingan,banyak sampah,alam rusak di jadikan hotel mewah,,,,dengan sepi nya wisatawan alampun akan tetap alami dan lestari
Bierapapun biayanya. Saya bisa datang ke Raja ampat dan menikmati beberapa hari wisata di sana. Menikmati keindahan alam, kuliner, dan budaya. Saya sangat bersemangat. Pengalaman yg sangat berharga.
Gpp mahal emg seharusnya gitu, gak selalu tempat wisata itu harus rame, quality over quantity dan itu juga bisa membantu long term environmental disitu
Pemerintah dan masyarakat perlu membuka wawasan dan belajar cara mengelola pariwisata alam dan budaya..Jangan ketergantungan dengan pemerintah pusat dan tidak perlu saling menyalahkan..Cari terobosan agar masyarakat dunia tertarik mengunjungi Raja Ampat tentunya dengan terus berbenah terkait akomodasi yang efisien dan efektif sehingga tidak terkesan mahal dan susah.
Harusnya kebijakan kementerian pariwisata adalah terus mengembangkan pariwisata yg jelas jelas udah laku drpada buang2 duit untuk membuat tempat pariwisata baru yg belum tentu laku. Terus dikembangkan dan ditingkatkan pelayanan pengunjung nya
Aku rasa point 1 dan 2 valid bgt. Ditambah lagi perekonomian global lagi lesu. Aku rasa raja ampat ini agak setengah2. Jika ingin premium, harusnya fasilitasnya dibuat sangat premium tetapi yg eco sustainable juga karena area ini premium. Resort bintang 5 l, ferry yg nyaman sangat di butuhkan.
Saran sih biarkan saja raja ampat alami apa adanya jgn ada bangunan di sekitarnya.... Karena raja ampat typikal wisata adventur... Jadi butuh perjuangan untuk dapat menikmati keindahannya dan menurutku di situ lah nilai jual nya
Sebenarnya bukan hanya Raja Ampat yg mengalami penurunan kunjungan, hampir seluruh spot² turis di dunia mengalami hal yg sama....ini karena efek pandemi Covid 19 yll....bukan hanya turisme yg mengalami penurunan tapi hampir seluruh aktivitas ekonomi....setiap orang berpikir keras untuk membelanjakan uang pada hal² yg prioritas dan utama saja....
Sooryyyy to sayyy.. di jaman now masih ada yg bilang ke raja ampat wisata nya mahal bgt wah wih wuhh.. denger nya mallah bikin gak tertarik mennding ke eropa deh meskipun cuma 3 hari.. bisa share ke medsos..
Kalau mau lebih ramai, bisa meniru konsep wisata di Ha long bay Vietnam, jadikan paket wisata, sewa kapal bukan pribadi tapi rombongan, lebih murah dan selain view, gabungkan juga dengan atraksi lain dilokasi entah kano atau berenang melibatkan penduduk lokal, jadi lebih berkesan, secara atas dan bawah air, viewnya jauh lebih bagus raja ampat