I grew up listening to Sheila Majid back in the 80s. I was around 10 at the time. One of the best short lived childhood I ever had! Songs from her brings back fond memories.
Kata demi kata jalin dengan indah Untuk menguraikan maksud hati Ku beranikan diri untuk memulainya Tapi mengapa bibirku tak dapat bergerak? Terasa berat Oh, malunya hati ini Bila ku ingat saat itu Kami hanya saling berpandang Dan terdiam, terpaku Oh, bulan, hanya dirimu Yang menyaksikan segalanya Oh, bulan, tolonglah daku Katakan padanya, ku cinta dia Kata demi kata jalin dengan indah Untuk menguraikan maksud hati Ku beranikan diri untuk memulainya Tapi mengapa bibirku tak dapat bergerak? Terasa berat Oh, malunya hati ini Bila ku ingat saat itu Kami hanya saling berpandang Dan terdiam, terpaku Oh, bulan, hanya dirimu Yang menyaksikan segalanya Oh, bulan, tolonglah daku Katakan padanya, ku cinta dia Ku beranikan diri untuk memulainya Tapi mengapa bibirku trasa berat? Malam pun kian berlalu, kami saling terpaku Diam seribu bahasa, hilang semua kata Yang terangkaikan Oh, malunya hati ini Bila ku ingat saat itu Kami hanya saling berpandang Dan terdiam, terpaku Oh, bulan, hanya dirimu Yang menyaksikan segalanya Oh, bulan, tolonglah daku Katakan padanya, ku cinta dia Oh, malunya hati ini Bila ku ingat saat itu Kami hanya saling berpandang Dan terdiam, terpaku Oh, bulan, hanya dirimu Yang menyaksikan segalanya Oh, bulan, tolonglah daku Katakan padanya, ku cinta dia
4.11.2023..sape masih dgr lagu ni..Jazz yg mengusik jiwa..lagu penuh perasaan cinta antra 1 sama lain..lagu sekarang ni xde jiwa dam perasaan tu xde feeling..tau² habis je lagunya..
Siapa masih dengar lagu Sheila Majid di tahun akhir 2021 ni like geng walaupun lagu zaman dahulu memang tiada tandingan dengan lagu zaman sekarang kurang sedap didengar
Iya, kalo versi mama Ina lagu didenger kalo lagi melow ato santai2 manja, kalo versi Reza didenger kalo lagi beberes rumah biar semangat, kl versi datin Sheila didenger kalo lagi berkhayal lagi di kondangan makan rendang dll
Ikhtisar Lirik Video Dengar Kata demi kata jalin dengan indah Untuk menguraikan maksud hati Ku beranikan diri untuk memulainya Tapi mengapa bibirku tak dapat bergerak? Terasa berat Oh, malunya hati ini Bila ku ingat saat itu Kami hanya saling berpandang Dan terdiam, terpaku Oh, bulan, hanya dirimu Yang menyaksikan segalanya Oh, bulan, tolonglah daku Katakan padanya, ku cinta dia Kata demi kata jalin dengan indah Untuk menguraikan maksud hati Ku beranikan diri untuk memulainya Tapi mengapa bibirku tak dapat bergerak? Terasa berat Oh, malunya hati ini Bila ku ingat saat itu Kami hanya saling berpandang Dan terdiam, terpaku Oh, bulan, hanya dirimu Yang menyaksikan segalanya Oh, bulan, tolonglah daku Katakan padanya, ku cinta dia Ku beranikan diri untuk memulainya Tapi mengapa bibirku trasa berat? Malam pun kian berlalu, kami saling terpaku Diam seribu bahasa, hilang semua kata Yang terangkaikan Oh, malunya hati ini Bila ku ingat saat itu Kami hanya saling berpandang Dan terdiam, terpaku Oh, bulan, hanya dirimu Yang menyaksikan segalanya Oh, bulan, tolonglah daku Katakan padanya, ku cinta dia Oh, malunya hati ini Bila ku ingat saat itu Kami hanya saling berpandang Dan terdiam, terpaku Oh, bulan, hanya dirimu Yang menyaksikan segalanya Oh, bulan, tolonglah daku Katakan padanya, ku cinta dia
Malaysia ..aku lemas dengan nawaitu hari ke hahati para netizen.. jadi..aku singgah di sisa sisa tokoh nya . (Sebab aku datang kotor ❤ kesan kesan.. jadi kebiasaan aku menabur najis @ digeruni .. 😢