Pada 1 November 2019, Eyang Titiek Puspa genap berusia 82 tahun. Beliau sudah lebih dari 60 tahun berkarya, sejak era 1950-an. Mengarsipkan dan medokumentasikan Eyang Titiek sebagai saksi hidup perjalanan musik Indonesia seperti sebuah keharusan.
Eyang Titiek jadi salah satu dari sedikit musisi yang masih eksis hingga hari ini, yang melewati tujuh presiden berbeda sebagai penyanyi.
Karya lagu Eyang begitu banyak. Sedikitnya 200 lagu sudah Eyang tulis. Karya lagu Eyang Titiek juga punya latar historis yang menarik. Lagu-lagunya mewakili zaman. Lagu Marilah Kemari misal, lagu itu ditulis Eyang se-zaman dengan demam rock & roll era 1960-an. Pada waktu lagu itu ditulis (1964) rezim Orde Lama cukup tegas dalam melarang musik "ngak-ngik-ngok" dari barat. Lagu ini jadi bukti "kenakalan" Eyang sebagai seniman.
Secara spiritual, kehidupan Eyang Titiek pun menarik. Eyang bercerita bagaimana dirinya bersahabat dengan Tuhan. Banyak keajaiban terjadi dalam hidup Eyang. Salah satunya, sembuh dari kanker stadium tiga.
Kehidupan Eyang bak kisah dalam novel. Penuh lika-liku dan tiap lembarnya akan membawa kita pada peristiwa-peristiwa tak terduga.
Semoga potongan kisah ini mampu membawa kita untuk lebih memahami sejarah musik Indonesia, dan juga sosok legenda yang pernah berkiprah di dalamnya.
__________________________________________
Tentang Shindu's Scoop:
Kami memiliki semangat untuk mendokumentasikan/ mengarsipkan potongan-potongan cerita dari dunia musik Indonesia - juga beberapa yang terkait dalam industri hiburan - lewat penuturan lisan para musisi/seniman sebagai pelaku utama.
__________________________________________
-Pengarah Produksi:
Jati Savitri
Achmad Firdaus
Coki Lubis
-Produser:
Komang Yudha Wirakusuma
-Pengarah Teknis:
Arie Bachdar
Reza Maharddhika
-Video dan Audio:
Edgar Nurhakim
Fadilla Irna Karomah
Garry Subekhi
Muhammad Ardiansyah
Muhammad Reynaldi
Rafli Aditia
-Media Sosial:
Leni Anggraeni
#TitiekPuspa #Medcomid #Shindusscoop
4 окт 2024