Pak Sigit adalah salah satu mentor terbaik saya, mantan atasan yang ajaran nya selalu saya ingat sampai sekarang even ketika menjadi seorang leader. leadership style pak sigit bisa saya katakan pak sigit Agile Leader dan radical candor. dan Bapak selalu speak based on data, dan objective melihat suatu permasalahan . jadi I can tell, Ketika role jd driver bukan pencitraan. saya ingat tahun 2008 ketika pak sigit masih incharge menjadi Vp central operation, salah satu operator radio kesulitan dispatching order , dan pak sigit terjun menjadi operator dan memberikan contoh bagaimana menjalani nya. Pernyataan bahwa mengalami beda dengan mengetahui, hal ini yang selalu saya bawa sampai sekarang. Purpose dan Value yang merupakan soul di bluebird sangat kuat, walaupun saya sudah tidak bekerja di Bluebird, namun Value dan purpose , customer satisfaction. bahkan customer disini bukan hanya customer eksternal tetapi juga customer internal (anggota/karyawan/mitra di dalam organisasi) . Menurut saya Bluebird adalah salah satu contoh perusahaan yang terus melakukan inovasi dan agility. Sukses terus untuk Bluebird
Py bos mari nyobak jd driver ole piro untuk bawah pulang.... Muter2 sedino ole 100 ewu tok Rubah en aturan e ... Para driver bb cm jd sapi perah perusahaan aja..
Makasih murzzz sudah undang pak sigit… semoga banyak bos2 yg mau terjun langsung dan lihat langsung masalah yang dialami oleh karyawannya.. jadi pemecahan masalahnya tuhh bukan cuman SOP SOP omdoo.. Luvvv ❤
Untuk wangi2an, bisa aja BlueBird buat research kira2 wangi apa yang mayoritas customer cocok atau sedikitnya toleransi. Wangi2an ini bisa saja di-customize utk BlueBird dan menjadi wangi yg khas setiap kali mauk segala kendaraan BlueBird Group, termasuk GoldenBird dan BigBird
Tiap masuk bluebird lgs pusing dengan wangi2annya. Jadi bau wanginya jika bercampur dengan keringat (driver) or bekas penumpang sebelumnya....baunya jadi luar biasa bikin pusiiing
Next pak Sigit harus real merasakan orderan tanpa online...alias mangkal dan melambai....itu driver sejati BLUEBIRD(KALO PAHAM DULU PENDIRI MENJALANKAN BISNISNYA)
Ground truth... Kenyataan lapangan... Semua executive (C-suite) harus mengalami ini supaya tahu pain points di mana saja buat customer atau mitra dan juga karyawan. Improvement juga bisa lebih cepat karena feedback nya top down
Keluhan driver dilapangan: masih ada permainan oknum yg menjual orderan dari pusat/operasi ke driver tertentu....mess yg ngga nyaman tidur saat libur... Kenapa derek lebih ngiler maen derek Bluebird ketimbang pribadi(kasian driver nyicil), target pool bisa merusak budaya sejarah yg menghormati memuliakan driver, banyak hal yg bisa diliat dianalisa di BB akses yg driver keluhkan
Saran abg harus berikan masukan seharusnya biar ga lewat atau gagal terima penumpang di aplikasi buat durasi untuk menerima order ditambah agar tidak terlewatkan
gimana pak sigit perihal prioritas dari kepala cabang ataupun kepala regu disaat turun mengemudi dari apps diarahkan ke mereka semua? padahal stiker bandara tp sepi orderan via bluebird apps tuh pak
Kebanyakan oknum di koperasinya, memainkan setoran hasil pendapatan kita, jadi harus berhati hati jika kebanyakan bayar pake q ris / non tunai, driver di tuntut ramah SMA customer sedangkan pulang narik security pada brongos semuanya lucu BB 😁😁
this is not bigdeal, dont make a bigdeal of such a thing.... bos turun ke bawah bukan sesuatu yang dibanggakan, itu memang kewajiban.. kewajiban bukan sesuatu yang menjadi bahan pembicaraan... begicuuuu yahh manteman!
Maaf bukan maksud membela, apakah bukan sebaliknya taksi konvensional terdisrupsi oleh taksi daring.? Kalo terkesan membunuh, dalam hal apa.? Pelayanan kah.? Bukankah memang masyarakat Indonesia menginginkan sesuatu yg berbeda dalam hal pelayanan dan saya rasa BB sudah terbukti apabila bicara pelayanan
@@sopyanhadi2550 bicara itu based on data la wong blue bird saja untung dan terbukti harga saham naik laporan keuangan bagus, taksi resmi yang gulung tikar biasanya masalahnya bukan karena persaingan online lebih ke internal seperti sahal managemen dan juga utang tidak dikontrol