Di konten kali ini kita akan membicarakan kemajuan Singapura dan pemimpin mereka Lee Kuan Yew, sosok yang membuat Singapura, negara kecil tanpa sumber daya menjadi salah satu negara maju di dunia
Jadi teringat tulisan Machiavelli, yaitu kalo ngak salah pemimpin yang baik harus belajar untuk menjadi kejam. Namun kekejaman disini harus lah terarah, dan hanya dilakukan demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Setahu gw, dari buku machiavelli.. pemimpin itu harus ditakuti bukan dicintai, ditakuti demi kepentingan dan keamanan warganya dari eksternal maupun internal
@@yunandaaja2614Wkwk kalau tidak demokrasi lawan politik pasti dipenjara Di Singapore lawan politik hampir semua di penjara Kecuali keluarga lee kwan yen ini mirip ma monarki korea utara
Sy tdk pernah lewatkan pembahasan Lee Kuan Yew dimana pun. Keberhasilannya selalu menarik karena sosok LKY bukan cuma berhasil memajukan Singapura, tapi juga menanamkam benih keberhasilan Tiongkok menjadi superpower lewat Deng Xiaoping. Kalau kita ikuti video LKY, baca bukunya dst, kita bs liat LKY ini luar biasa unik. LKY bs dibilang berhasil memadukan positifnya Barat dan Timur. Latar blkg sekolahnya itu sangat dipengaruhi budaya Inggris, yang berpikiran terbuka thd hal baru dan rasional, tapi mentalitasnya sangat kental dgn Chinese. LKY itu terdidik scr budaya barat, tapi menerapkan prinsip hidup Chinese, tapi uniknya dia sendiri baru bs mandarin setelah dewasa. Hal positif dari budaya Barat yg dia yakini adalah rasionalitas dan pragmatisme. Jangan salah arti terkait pragmatisme sebagai "shortcut", yg dimaksud adalah mengambil suatu langkah karena langkah tsb terbukti berhasil walaupun bertentangan dgn keyakinan kita. Inilah yg LKY tanamkan ke Deng Xiaoping dengan quote ternama "ga peduli kucing hitam atau putih, kucing yg bs tangkap tikus itulah yg bagus". Bodo amat mau caranya komunis kek, kapitalis kek (yg kalo dikita dianggap bertentangan dgn Sila pertama terkait agama), pokonya kalo terbukti berhasil ya jalan. Hal inilah yang yg menuju pd negara sekuler. Dengan rasionalitas jg, dia menentang keras komunisme. Kenapa? Bukan karena alasan agama. Walau tampaknya utopis, tapi dari sisi ekonomi LKY scr rasional berpikir sistem ini rentan dari segi ekonomi karena tdk ada persaingan bebas yg menelurkan inovasi dan kemajuan. Makanya scr ekonomi LKY membuka secara luas ke luar. Sementara itu, LKY menerapkan prinsip kerasnya dari nilai ketimuran yaitu terkait dengan kemajuan secara kolektif/bukan individu. Nah, untuk sampai ke situ, menurut LKY dalam sejarah Tiongkok, pemerintah yg berhasil adalah raja yg memiliki power yg kuat sehingga kestabilan negara bs dicapai (mirip Machiavelli), bagaimanapun jg berdasarkan sejarah tsb otoriter lebih baik, negara stabil rakyat tetep bs makan walau dalam bayang2 ketakutan, dibandingkan pemerintah longgar tapi kalau ada konflik rakyat juga korbannya. Bagi LKY, oposisi itu kek bom waktu, cepat atau lambat pasti jadi masalah karena simpati publik sering didasarkan bukan karena rasional, tapi emosional, dan itulah yang dimanfaatkan oposisi. Demikian juga dengan kebebasan pers, pers harus mengabarkan hal baik ttg pemerintah, bukan jadi media kritik. Karena ketika kritik ada di ruang publik, berpotensi melemahkan pemerintahan. Sampai urusan permen karet aja dilarang di publik. Agama boleh, pesantren bahkan smp dilarang walau pelan2 dilonggarkan, misionaris dibatasi, dsb. Dalam hal ini terkesan jadi mirip komunis. Lebih baik start dengan keras baru dilonggarkan pelan2 daripada diberi longgar jadi sulit diatur. Apa yg bs kita pelajari? Berdasarkan wawancara2 beliau: 1. Pragmatisme. Prinsip kucing hitam dan putih itu bagi LKY adalah hal fundamental. Bandingkan dengan negara kita yg sering berdebat di level ide, ideologi, dst. Kita belum apa2 udah alergi dgn kata "Liberal" atau "Komunis", padahal ga semuanya buruk dari ideologi tsb. Singapur mengambil kebijakan berdasarkan hasilnya, bukan idenya. Kalo gagal ya gapapa, eksperimen aja, nanti tinggal dicari jalan lain dan kebijakan baru. Kita terlalu lama berdebat di level pembuatan kebijakan, sehingga sulit untuk memperbarui kebijakan yg kurang atau buruk. 2. Antikorupsi. Ini terkait kestabilan pemerintah. Jangan tolelir korupsi dari awal karena dampak tidak langsungnya serius. Di Indonesia, siapapun presidennya mau tidak mau harus mentolelir korupsi pada level tertentu untuk kestabilan negara. Katakan lah orang dekat presiden itu korupsi. Kalau kita tangkap orangnya, maka pasti bakal ada yg mau menggulingkan presidennya. Ini malah bahaya, karena ujungnya perang saudara, yg susah tetep rakyat bisa mati bahkan. Contohnya seperti di Libya, di Mesir. Dalam kondisi itu, jadi mending membiarkan praktik korupsi, walau rakyat ga bisa makan gara2 bansos dikorup, tapi ga akan smp perang. Nah makanya korupsi tidak boleh ditolelir sejak awal 3. Meritokrasi. "The right man for the right place" begitu kata LKY di bbrp wawancara. Karena dengan meritokrasi inilah rasionalitas itu bs muncul, orang baik jg berani muncul dan masuk pemerintahan/politik. Dan ini berhasil ditiru China dalam pengelolaan partai komunisnya. Kita ambil contoh Xi Jinping butuh 40 tahun sejak bergabung di partai komunis untuk jadi presiden karena syarat presiden adalah pernah menjabat di level provinsi 2 kali (inget provinsi di China tuh gede2 setara satu negara eropa), dan untuk mencapai level provinsi, harus pernah menjabat di level kota, untuk menjabat di level kota, harus pernah menjabat di level desa, dan untuk menjabat di level desa harus lolos seleksi partai. Xi Jinping itu tes smp 8 kali ke PKC baru lolos. Dan sistem seleksi di PKC itu ketat sekali, secara prestasi hanya mereka yg juara 1 dari sekolahnya yg punya peluang lolos lebih besar. Sehingga hanya orang terbaik yang akan jadi pejabat publik. Partai PAP milik Lee Kuan Yew pun begitu. Sy pribadi kurang setuju terkait pernyataannya Mas Ferry, "Apalagi negara yg demokrasinya lebih baik, bs ditambah dgn antikorupsi, ga kebayang berapa maju negara tsb" Karena bukan masalah demokrasi atau otoriter, komunis atau bukan, cukup kita berdebat soal itu karena sudah ditentukan oleh pendiri bangsa kita. Apapun bentuk negaranya, selama 3 resep di atas: pragmatisme, antikorupsi, dan meritokrasi, (serta "common sense" disebutkan d bbrp wawancara LKY), negara itu pasti maju
Makasih insightnya mas. Jadi tambah ilmu baru. Ternyata serumit itu ya bisa melebar kemana mana. LKY kalo lahir dan tinggal di Semarang bakal gimana ya hahahaha
@@baybayufirmansyah9932 kalau mau melihat perjuangannya membangun singapur, ada buku beliau The Singapore Story. Kalau mau tau pandangan beliau tentang geopolitik (prediksinya seringkali benar) bisa lihat One Man View of the World /李光耀观天下. Atau bisa juga lihat rekaman interview di youtube ada banyak, terutama channel Razor SPH. Untuk nasihat soal kehidupan, video di youtube cukup banyak. Saran saya coba baca dulu ttg biografi singkatnya di Wiki, lalu sejarah singapur didepak Malaysia, dan apa respons LKY saat itu. Hampir semua rekom di atas dalam bahasa inggris, bbrp dalam mandarin. Sy kurang tau kalau terjemahan Terkait 3 resep membangun negara, itu ada di interview LKY, tapi diulas secara baik oleh Kishore Mahbubani/mantan diplomat Singapura (sebagai opininya sendiri) ttg the Magic MPH.
Wah ini komplit sekali meringkas pemikiran LKY dan saya setuju tiga kunci ini yang lemah dari negeri kita, mau pragmatis tidak bisa karena kita sudah didoktrin dalam level kesadaran kolektif untuk tidak ngutak-ngatik ranah itu siapapun pemimpinnya, mau antikorupsi juga sulit harus lihat-lihat dampaknya jadi harus toleransi siapapun pemimpinnya, mau meritokrasi juga sulit lagi-lagi demi stabilitas harus merangkul perwakilan kelompok dan golongan siapun pemimpinnya.
Lee Kuan Yew menjadikan "diktaktor" in a good way, yang jadi poin sangat penting kediktatoran nya ini dibarengi dengan sebuah sikap disiplin akan nepotisme yang mungkin bisa aja terjadi.
akhirnya ada bahasan mengenai Lee Kuan Yew. Sering berpikir dari dulu bagaimana jika negara Indonesia akan lebih baik dipimpin oleh seorang diktator karena masih ada mental kolonialisme yang dimana lebih memilih untuk tunduk pada seorang pemimpin dan menjalankan tugasnya sesuai dengan kemauan dari pemimpin. Anyway, bahasan yang mantap Bung Ferry!
Izin berkomentar bang. Pertanyaan serupa pernah dilontarkan temen ku waktu kuliah politik. Indonesia tidak bisa menerapkan otoriterianisme atau diktaktor seperti singapura. Meskipun sebenarnya ada poin plus dari otoriter itu sendiri. Mengapa Indonesia tidak bisa otoriter? Karena kita merupakan bangsa multikultural (banyak budaya) sehingga terlalu sulit bagi pemimpin Indonesia untuk bisa memahami setiap budaya yang ada. Kemudian faktor geografis Indonesia yang berupa kepulauan menjadikan negara kita tidak bisa menerapkan sentralisasi pemerintahan. Perlu dilakukan desentralisasi untuk menjangkau pulau pulau selain jawa. (Opini ini terlepas dari kekurangan praktik pemerintahannya)
Ijin komentar bang Lee Kuan Yew sendiri pernah bilang kalau politik kepemimpinan di Indonesia itu berbeda & gak bisa di samakan dengan Singapura karena Indonesia itu sangat majemuk dengan berbagai etnis & kultur budaya dengan kepentingannya masing masing, masyarakat Indonesia juga sangat menjunjung tinggi nilai nilai kebebasan individu oleh karena itu kepemimpinan dengan kebijakan yg terlalu direct & otoriter gak akan pernah bisa di terapkan di Indonesia, dan udah kebukti kan dari sejarah. Walaupun penerapan kebijakan kebijakan di Indonesia melalui demokrasi terkesan lambat setidaknya itu yg terbaik dari berbagai pilihan yang ada, dan Indonesia sampai saat ini masih sangat di segani di Asia tenggara termasuk oleh Singapura dll. Inget bang negara ini masih bisa bertahan dengan demokrasi walaupun terkepung sama negara negara aliansi pra konfrontasi, jadi demokrasi kita yg lambat ya gak jelek jelek amat lah.
Dengan keadaan Indonesia sekarang yang krisis intelektual, disiplin yg rendah dan kejujuran yg rendah mungkin membutuhkan seorang pemimpin yg diktator namun cerdas, bersih dan berintegritas tinggi untuk menjadikan Indonesia maju yg memiliki SDM yg berkualitas
Karena memang nggak ada negara berkembang yg jadi maju karena sistem demokrasi. SEMUA negara maju sekarang yg benar2 menganut sistem itu ketika mereka sudah maju dan yakin akan basic sistemnya yg kuat.
Bagus banget kontennya singkat, padat, jelas. Lihat ini langsung berkaca dengan Indonesia. Jadi mikir kynya di Indonesia ini ngga ada pemimpin yang bener2 mau majuin Indonesia jadi kayak Singapur. Asumsi gw, klo rakyat Indonesia dibikin pinter dan setara, nanti para elit2 itu ngga bisa hidup lavish kayak raja2 kecil. EIndonesia ini kayak playground dimana orang2 yang ga gitu pinter dan ga jujur bisa sukses dan hidup enak. Elit2 itu butuh rakyat yang bisa dibodoh2in supaya mereka langgeng kekuasaannya. Makanya dari dulu pemimpin kita ngga pernah invest ke manusianya kayak Lee Kuan Yew.
Lee Kuan Yew adalah salah satu sosok idola dosen saya. Beliau selalu menyebut nama LKY ketika berbicara mengenai keberhasilan sebuah negara menyedikan basic needs bagi masyarakatnya
Yang menarik juga soal nepotisme Lee Kuan Yew, putranya Lee Kuan Yew, Lee Hsien Long berhasil jadi PM ketiga Singapura karena katanya memang dididik untuk jadi penerus bapaknya. Ada cerita yang bilang kalau Lee Hsien Long itu ahli matematika yang jenius, sampai profesornya berusaha keras bujuk LKY supaya mau melepas anaknya jadi akademisi, tapi LKY tetap kekeuh Lee Hsien Long harus nerusin dia.
Marilah kita berandai-andai maka ibaratkan singkatnya seperti ini : Negara konoha adalah orang tua yang selalu membiarkan anaknya berbuat sesuka mereka. Anak mereka dimanja ingin ini itu ya silahkan, seolah" anak mereka memegang senjata yang siap melukai siapapun termasuk orang tuanya. Sedangkan, singapur adalah sosok orang tua yang tegas dan teratur dalam mendidik anak-anak mereka. Mereka ingin membentuk personality yang bagus & ter-arah pada anak-anaknya. Balik lagi ke soal pilihan, saya pribadi lebih memilih orang tua yang tegas seperti pemimpin yang otoriter untuk sementara ini, karena kita memerlukan orang yang bisa membenahi benang kusut (permasalahan) yang ada di negeri konoha ini. Memang tidak gampang & banyak tantangan, inilah sebabnya kita butuh sinergi antara rakyat dengan seorang pemimpin, yang dibarengi dengan perbaikan pada fundamental (SDM) yang baik juga pastinya. Sehingga, akan menghasilkan rakyat yang tajam keatas dan pemimpin yang tajam kebawah. Sekian terimakasih.
yg jadi masalah sekarang,di konoha ,gak ada orang tua kandung,dari jaman 02 sampai 07 itu hanyalah bibi yg ngurus kita,yg di gaji sama para naga dan selirnya yg jauh dan tak pernah kita lihat ,blum lagi para shinobi2 yg slalu salah ketik anggaran pada saat bayar invoice,konoha oh konoha ,uang buat pendidikan ,infrastuctur,kesahatan ,subsidi,semua di grogoti,gila yaaaa negri kita nih,ada hukum mati pun,gak guna mnurutku ,lah plakunya skarang disemua sector ada
Ada konsep yang namanya "benevolent dictator" yang artinya kepemimpinan tangan besi demi kepentingan masyarakat luas. Contoh paling jelas sama kita ya Lee Kuan Yew Jujur gua juga kadang kepikir, kelemahan demokrasi ala Barat itu salah satunya kebanyakan argumentasi di ruang publik tapi kecil implementasinya di lapangan. Suka atau tidak, China yang 40 tahun lalu negara dunia ketiga bisa jadi seperti sekarang karena kepemimpinan tangan besi dengan visi yang jelas dan efektif disana. Memang kebebasan publik ditekan, tapi apa gunanya kebebasan berbicara kalo isi perut sama mulut buat besok aja masih mikir²?
Setuju sih, demokrasi nggak bakal efektif juga kalo masyarakatnya juga nggak pintar-pintar amat/banyak ngomong doang. Tapi risky juga kalo masuk udah ranah sekuler gitu, sih.
Pernah dengar kata siapa ya, jangan bicara moral kalau masih ada masyarakat yang kelaparan. Kurang lebih begitu dan juga inget Indonesia negara terbesar gak gampang
Intinya kalau mau maju ya pilihlah orang keturunan Tionghoa yang bersih, cerdas, dan keras (diktator mungkin). 😂😂😂 Sudah terbukti negara China yang secara usia lebih muda dari Indonesia (baru "merdeka" 1949) dan jauh lebih miskin sampai bencana kelaparan melanda berkali-kali, sekarang negaranya menjadi kekuatan ekonomi nomor 2 di dunia. Sebuah "Economic Miracle" yang tidak ada negara manapun di segala zaman pernah melakukannya, kalau meminjam istilah Charlie Munger. Singapura juga demikian. Negara tanpa sumber daya apapun selain manusianya (yang kebetulan mayoritas Tionghoa juga) bisa menjadi negara maju dengan pendidikan, kesehatan, dan teknologi yang terdepan pula. Jadi kalau Indonesia dengan sumber daya yang jauh lebih banyak dan usia yang lebih tua sampai kalah dibandingkan China dan Singapura, ya berarti selama ini memang salah kelola. Penduduk Indonesia dijajah oleh pribumi mereka sendiri.
China peradaban lama yang sudah ada 3000 tahun. Sistem otoriter benevolent itu udah konsep di Dinasti China sejak lama. Di Jaman Dinasti Qin 2200 tahun lalu mereka sudah ada sistem pemerintahan yang disebut Legalism, sistem kompleks yang berfokus kepada centralisasi dengan Birokrasi dan Kementrian yang mengatur ekonomi dan sosial. China bukan merdeka di tahun 1949 karena secara mereka tidak pernah dijajah tapi lebih ke foundingnya Communist Party.
@@bunnyfreakz Benar, peradaban China kuno sangat tua. Sebanding dengan peradaban Israel dan Mesir kuno. Indonesia pun memiliki masa dimana pemerintahannya berbentuk kerajaan (walaupun dalam sejarah kerajaan tertua Indonesia tercatat baru muncul pada abad ke-5 M, tidak setua Israel, China, atau Mesir). Tapi kita tidak membahas hal tersebut. Yang saya maksud dengan "merdeka" adalah negara China modern dengan sistem pemerintahan baru (Republik) setelah mereka selesai berjuang menghadapi perang dunia II, perang saudara, perang opium, perang China-Jepang, dan sudah lepas dari sistem pemerintahan lama (Monarki / Kerajaan). Pada masa ini barulah China, dengan pemimpin dan sistem pemerintahan yang baru, punya kedaulatan dan bisa mengatur dirinya sendiri. Titik ini adalah starting point yang sama dengan Indonesia yang merdeka di tahun 1945 dan Singapura di tahun 1965. Oleh karena itu sedari awal saya menggunakan tanda kutip pada kata "Merdeka" tersebut.
Ya Karena China dulu Punya Backingan Kuat Lah, Awal Awal Tahun 60 - 80 Ke Atas Saat Masa Pimpin Diktaktor Ada Yang Lindungi Yaitu Soviet, Jadi Ga ada Negara Lain Yang Berani Macem Macem, Dengan Begitu China Bisa Maju dan Terdidik Secara Perlahan Lahan Sdm nya. Lah Indonesia Mau Maju Dengan Cara Seperti China? Jangan Mimpi Masbro, Bisa Bisa Kena Invasi Atau Embargo Dari Negara/Lembaga Munafik Si Paling Ham, Ujung Ujung nya Kayak Libya.
@@Hkrnji Beking kuat darimana? Wong Uni Soviet sendiri tumbang. Yang ada malah posisi China dirugikan karena dianggap satu geng dengan pihak yang kalah / bangkrut dan dimusuhi oleh pihak pemenang, dalam hal ini Barat dan USA. Justru lebih enak posisi Indonesia dalam era Perang Dingin, karena sedari awal Indonesia itu menerapkan gerakan Non-Blok, tidak terlibat perang. Kerja sama dengan kanan-kiri oke. Hal ini sebenarnya sama seperti era Perang Dagang 2018, seharusnya Indonesia bisa mengambil keuntungan dari banyak perusahaan China yang di-banned oleh USA. Indonesia bisa menjadi alternatif bagi produk China yang di-banned. Tapi lagi-lagi, sama seperti posisi Non-Blok pada era Perang Dingin, Indonesia gagal memanfaatkan kesempatan baik ini.
Ampe mewek2 itu LKY, Singapura pas dilepas lagi miskin2nya Ampe g ketulungan. Sekarang malah banyak yg fitnah mereka negara pengkhianat dan hal rasis lainnya
*Lee Kuan Yew bukan hanya jujur tapi juga cerdas namun tetap realistis* . Menitik beratkan pada pentingnya reputasi, meritocracy, kepastian hukum, anti korupsi, disiplin dan kerja keras. Jujur saja tidak cukup apalagi kalau mengelola negara sebesar Indonesia. Bukannya hanya bisa sesumbar banyak omong jago jargon dan banyak seremonial belaka. Yg terpenting mengacu pada hasil data bagaimana ketersediaan tenaga kerja, indeks pembangunan manusia, pendidikan yg bermutu, layanan kesehatan yg mampu dijangkau rakyak, pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pendapatan negara dan rakyat secara signifikan. Kalau cuma jargon belaka ibarat memang gak ada kelas utk dibandingkan dgn Singapura. Sebenarnya tidak ada keajaiban dlm kemajuan Singapura. *Mereka adalah bangsa pekerja keras* .
Rasionalitas dan akal sehat harus di kedepankan kalo ingin Indonesia jadi negara maju harus di paksa walaupun itu harus memakai tangan besi sekalipun tanpa harus mengorbankan etika dan moral karena apa ,karena orang Indonesia banyak yang bebal susah di atur kayak pengendara motor yang suka lawan arah
.@@Netizen-hc6uw Itu dia contoh: secara peraturan kita menghukum maling 5 tahun penjara misalnya, nanti akan ada kasus seperti nenek yang ngambil biji coklat/kopi ternyata masuk kriteria sebagai maling, disinilah moral bentrok dengan hukum tapi tetap dijalankan sama hukumannya dengan yang lain.
@@Netizen-hc6uw anda musti banyak belajar dan menambah kebijaksanaan, karena dunia ini gak hitam putih, kasusnya mayoritas abu-abu, saya belajar hukum ada pendapat Van Apeldorn, semakin tajam hukum maka ketidak-adilan akan terjadi. kalau kita lihat contoh sebelumnya yang saya kasih, apakah adil menghukum nenek cuma tidak sengaja ngambil biji coklat tetangganya setara dengan maling yang membobol rumah, karena sesuai dengan delik pidana yang ada?
setuju banget sama cara pertama Lee Kuan yuw dengan menyelaraskan pemikiran masyarakat singapura, kalau pemikiran udah sejalur ngatur nya juga pasti lebih mudah. Tapi untungnya Lee Kuan Yuw bukan diktator yg pada umumnya, yuk indo ambil hikmah nya dari bapak Lee Kuan Yuw ✌️
china ud drdl ambil hikmahny dr singapore sejak deng xiaoping berkunjung tahun 70an dan hasilny kerasa sekarang china jg semakin maju ,byk konsep singapore yg dipake dan disesuaikan dgn budaya china
00:25 🦁 Singapura maju karena akses investasi, insentif pajak, dan kebijakan pemerintah. 01:13 🌏 Prestasi Singapura di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi terkenal di seluruh dunia. 02:31 🚇 Integrasi transportasi publik dan teknologi majukan Singapura. 03:26 🙌 Lee Kuan Yew, pemimpin Singapura, sukses menjadikan negara maju dengan taktik cerdas dan efektif. 04:38 🧠 Lee Kuan Yew, lahir di Singapura dengan orang tua berasal dari Semarang, punya latar belakang pendidikan yang baik. 05:47 🇲🇾 Singapura keluar dari Malaysia karena perbedaan etnis dan konflik pemerintahan. 07:01 💼 Lee Kuan Yew fokus pada rasionalitas dan logika, membangun mindset masyarakat Singapura. 08:11 💼 Singapura berinvestasi pada manusia, menarik investasi asing, dan menjadi pusat manufaktur. 09:22 ⚖ Singapura memiliki hukum yang mengikat, keberhasilan tanpa korupsi, layanan kesehatan dan pendidikan terbaik. 10:59 🛣 Lee Kuan Yew dikenal otoriter, tetapi tidak memperkultuskan dirinya, dan menjaga kebersihan dari korupsi. 12:24 🚫 Demokrasi yang buruk dan korupsi dapat menghambat kemajuan negara, sementara pendekatan yang efektif dapat membawa perubahan positif.
Yang pasti memisahkan agama dari politik beda dengan Indonesia 😂😂asal ulamak nya bilang halal korupsi tetap akan di ikutin dan harus seiman walaupun korupsi tetap masuk surga 😂😂itu3 aja propoganda nya
@@spookymyth4413karena saudi negara islam ya otomatis pake sistem syariah dan beruntung diberi kelimpahan minyak bumi coba kl nggak bisa bisa seperti yaman.
Koreksi pak. Singapura bukan "memilih untuk keluar" Dari Malaysia melainkan "diusir dari" Malaysia. Lee Kuan yew sesungguhnya adalah nasionalis Malaysia yang punya keinginan kuat untuk memajukan Malaysia, dan awalnya memiliki visi "Malaysian Malaysia" untuk menyatukan beragam etnis di Malaysia. Ini yang tidak disukai politisi2 melayu yang menganggap bahwa etnis melayu harus dinomorsatukan (Ketuanan Melayu). Mengingat Singapura didominasi etnis cina Dan Lee Kuan Yew dianggap batu sandungan, Maka didepaklah ia beserta Singapura-nya Dari Malaysia. Coba search video Lee Kuan Yew nangis2 waktu Tau singapura diusir dari Malaysia. Keliatan banget dia kebingungan bagaimana bisa menghidupi negara sekecil itu Dan apa2nya Masih bergantung ke semenanjung. Ini yang orang Indonesia sering Salah paham lalu menggunakan narasi ini untuk menggambarkan "Lihat tuh hasilnya kalo etnis cina dibiarin berkuasa, nanti pribumi nasibnya terpinggirkan kayak org melayu di Singapura". Nyatanya udah banyak kajian objektif menunjukkan, cara org cina memang lebih bagus mendidik anak2 mereka dibanding etnis lain, makanya secara umum mereka lebih sukses.
Betul sekali bung pernyataan anda. Mental bangsa kita kalo etnis lain lebih sukses maka akan langsung membenci etnis tertentu disebabkan oleh faktor kecemburuan dgn memfitnah sembarangan tanpa dasar yg jelas. Seharusnya bagian dr keberhasilan org lain bisa menjadi jalan utk kemajuan diri sendiri jika melihat dr sudut pandang yg positif.
Untuk kasus Singapura walau mayoritas etnis China tapi mereka disana tetap merasa itu tanah rantau jadi mentalitas perantau nya tetap dijaga. Coba kalau dibalik orang pribumi Indonesia banyak merantau ke China dan jadi sukses semua disana menguasai perekonomian dan mulai merambah dunia politik pasti orang China di sana juga akan dijangkiti kecemburuan yang sama.
@@AzabManaAzab "mentalitas perantau nya tetap dijaga" Bahhahahahah! Rata-rata WN Singapura etnis Cina tidak ada merindukan negeri asal China. Jangan kau berfitnah. Semenjak pendirian negara & nasionalisme baru, semua warga sudah berbakti pada negara baru nya yakni Singapura itu dan melepaskan kebaktian ke negara asal, dan semua anak-cucunya pun turut serta dalam perkhidmatan negara (National Service; alias wamil). Rata-rata pemuda WN Singapura Cina tidak ada berperasaan terikat dengan China / RRC / ataupun Republik China (Taiwan), lantaran mereka sudah punya negara sendiri! (tidak seperti sebagian (bukan semua) WN Malaysia Cina ataupun sebagian (bukan semua) WNI Cina) Justru rata-rata WN Singapura Cina sangat alergi dengan Partai Komunis China & budaya China Daratan (yang terpengaruhi oleh Marxisme/Leninisme/Maoisme) & dampak-dampak sosialisme China (misal: mereka juga jengkel dengan pelancong RRC yang kasar, yang jelas disebabkan oleh Revolusi Budaya 1966-1976), walau pun PAP masih menjalin hubungan kerjasama dengan PKC. Apaan "mentalitas perantau nya tetap dijaga"? Jangan berfitnah, dan jangan menggunakan mentalitas bocil. Kalau pun kau yang berfikiran rasis, itu bukan berarti orang lain harus berfikiran rasis seperti kau. Kalau pun kau terbiasa melihat WNI Cina begitu, itu bukan berarti WN Singapura Cina begitu pula. 😉
@@AzabManaAzab Di Amerika Serikat, dalam soal integrasi imigran, rakyat nya lebih-lebih dewasa daripada rakyat negara +62 ini, lantaran mereka juga terbiasa dengan konsep negara imigran. Banyak imigran Asia Timur (termasuk etnis Cina) mulai miskin dan lalu beranjak sukses. Apa reaksi rakyat AS di sana? Kagum, memuji, bangga, bahkan menjadikannya sebagai bahan lawak (misalnya di olimpiade matematika & sains: Our Chinese are better than your Chinese! Yeah! USA! USA! 🤣), dan memikirkan hal ini untuk introspeksi diri. Semua keluarga tempatan yang baik-baik di situ selalu menyadari bahwa imigran Asia Timur pasti ada melakukan suatu hal yang benar yang patut dicontohi, maka nya seringkali anak-cucu dari kaum imigran Asia Timur ini masuk sekolah tinggi dan berniaga besar dan menyaingi rakyat setempat; mereka bukan nya bersikap terancam, iri hati, lalu dengki, tak seperti yang kau kira. 😂 "dijangkiti kecemburuan yang sama"; Kuulangi: kalau pun kau yang berfikiran terbelakang, itu bukan berarti orang lain harus sama berfikiran terbelakang seperti kau! 😂😉 Dan maksud mu sebenarnya adalah "iri hati" (dengki, susah lihat orang senang; envy; ḥasad حسد) bukan "cemburu"/"kecemburuan" (takut ketidaksetiaan; jealousy; ḡayra غيرة). Literasi rendah! 🤣
@@AzabManaAzab banyak org arab, Korea, Rusia, dan Vietnam yg sukses dan kaya raya tinggal disana turun temurun hidup damai, namun warga negara china tdk pernah rasis atau cemburu atau melarang kepercayaan agama dr para pendatang tsb
Konoha : "Negara kita kaya, enak semua ada" -> jadi malas2an Negara Maju spt Singapore: "Kita negara miskin, makanya harus belajar dan usaha" -> jadi rajin di snilah saya rasa dutch disease itu real
Dia bukan diktator yg "ANEH", dia diktator yg berintegritas, dermawan & tegas. Bukannya pemimpin yg bilang "Pemimpin adalah ketegasan tanpa ragu" tapi didalam-nya gampang disetir2. 🤭🤭
Indonesia jga punya Ahok tapi sayangnya masyarakatnya udah pada radikal dan iq rendah jadinya ya pada nolak Ahok. Gak usah mimpi udah Indo jadi negara maju
Lawak lu pak Jokowi kata siapa mudah di setir andai pak jokowi memakai cara diktator udah dimakzulkan kali dari lama ingat dia bukan ketum partai jadi wajar dia memimpin dengan banyak kompromi yg penting agenda memajukan bangsa tak di ganggu beliau banyak kompromi aja di ganggu sana sini bahkan oleh sebagainya rakyatnya yg bisa kita sebut kadrun ama kampret dulu
Yaelah orang kayak elu begini yang cuma berangan semu soal pemimpin. Misal kata ada pemimpin macam LKY kalau mental rakyat nya pemalas bakal gk berjalan, malahan dimakzulkan wkwkwk
Iya juga yakk... Ga kepikiran gue. btw gue sempet baca berita, Singapura lagi ketar ketir, gara" thailand sama malaysia pengen buat shortcut jalur laut(dagang) di daerahnya dia apa benar? Tolong om dibahas juga ini...🙏
Tapi tetap aja faktor terpenting ya SDM padahal kalo dibilang strategis kita jauh lebih strategis bisa kita bandingkan batam dan Singapura padahal samping -sampingan
Negara kecil begitu ngaturnya gampang bg, negakin hukumnya juga pasti gampang, hasilnya warga juga tertib dan taat hukum, tapi sosok pemimpin yang bersih juga poin penting
Kalo turis jumat sabtu minggu, selalu kagum sm kemajuan dan pembangunan Singapore, tapi dibalik itu, wah banyak bgt penduduk yg mental sickness akibat tinggi nya biaya hidup, banyak working class di SG protes knp pekerjaan mereka di ambil sm foreigner, tapi post covid situation, banyak expat yg ahirnya pun pulang kampung krn biaya hidup makin ga make sense alias sangat tinggi, terutama biaya rental, jadi kalo temen temen punya kesempatan untuk kerja di SG post covid, make sure tmn tmn dapet at least sbulan SgD18K, otherwise mending di Indo deh, krn ga akan worthed. Gaya korupsi di Singapore udh mirip sm negara maju lain nya melalui Investment Co, Gov SG punya dua investment arms, GIC ( khusus invest di luar SG) , Temasek ( superholding bumn nya) , dan Fund yg di pake berasal dari CPF, semacam dana pensiun karyawan yg kalo pensiun di 65 baru bisa dicairkan, itupun tetep di cicil bulanan. Partai yg berkuasa ya PAP itu, mirip golkar jaman orba, semua nya korup dan banyak skandal. Dan FYi semua investasi yg pake CPF fund banyak yg rugi juga. Beneran deh, Jakarta is the best!
Pajak bisnis rendah, regulasi jelas, pegawai pemerintah sangat jarang menerima rasuah, pegawai pemerintah yang menyeleweng langsung dipecat & dipenjara & dicatat larang, angka kejahatan sangat rendah, kes kejahatan sangat cepat diusut & diselesaikan & tidak berlarut-larut, perintah mahkamah tidak bisa diingkari & tidak bisa dihina (tak seperti mahkamah negara Indonesia), 33 jenis kejahatan besar (termasuk pembunuhan / penyebaran dadah / penculikan / perampokan yang menyebabkan tewas) membawa sanksi wajib hukuman mati (tak seperti negara Indonesia), lingkungan sangat bersih (dengan sanksi denda dilarang buang sampah sembarangan - Hello??), lingkungan tempat tinggal aman, tidak ada diskriminasi sistemis pasal ras / latarbelakang / agama, sistem pendidikan unggul, universitas di Singapura masuk top 10 dunia (sedangkan universitas di Indonesia bahkan tidak masuk top 200 pun! Ujaran ini bukan untuk menghina), nilai matauang tetap kekal sejak awal pendirian negara (sedangkan Rupiah sudah menembus 15000 USDIDR), paspor kuat, peringkat investasi adalah AAA / Triple A (tahu kah Anda peringkat investasi Indonesia berapa?), walau tanpa SDA pun negara berpotensi swasembada pangan & air (dengan rancangan NEWater). Apabila Anda lebih senang dengan negara & kota Anda sendiri, itu tak apa-apa. (Semoga Anda turut membangun Jakarta & juga negara, dan plis cari cara naikkan peringkat universitas di Indonesia) Silakan juga mengkritik selaku warga asing. Tapi sebaliknya, bersiap lah dikoreksi. (Dan jangan seperti si satu bocil di atas ini (@@akashahan75) yang tiba-tiba kejang mau mencari kejelekan pihak lain karena dengki & tak sudi mendengar kebaikan pihak lain itu. 😂 Si bocil ini haus pujian kepada diri sendiri dan alergi pujian kepada orang lain. Mentalitas orang miskin! 🤣) Semua keburukan sosial yang Anda barusan sebutkan masih tidak menyimpulkan kiranya Singapura sangat buruk; Singapura memang bukan surga kok. Dan justru masalah sosial itu terus-menerus sedang diatasi & dibereskan. Dan tuduhan Anda tentang yang-dikira korupsi PAP ini tidak benar. PAP tidak seperti Golkar pun. Baru muncul kasus korupsi di dalam kalangan PAP ini, namun Anda mengira skala korupsi nya sebesar skala korupsi Golkar. Itu lawak. Jangan berdusta. Banyak sangkaan yang Anda kira jelek ini hakikatnya bukan jelek. Biaya hidup sangat tinggi di SG - itu justru membuktikan bahwa ada banyak orang yang ingin bertetap&bekerja di sana (karena lingkungan yang sangat diminati ini), maka nya tempat nya menjadi mahal sekali. WN Singapura yang tidak mampu mengatasi biaya hidup ini yang sedang mengalami kemiskinan ini terus dicari & diberikan rancangan bantuan negara. Negara tidak ada tinggal diam saja. Pekerja lokal disaingi dengan pekerja ekspat asing - ini bukan kesilapan pun! Walau pekerja lokal mendapatkan persaingan yang lebih besar, sebaliknya juga ekonomi (di SG) menjadi lebih dipenuhi dengan pekerja keahlian tinggi dari penjuru dunia, dan pekerja lokal ini pun bukan lah peminta perlakuan khusus (tak seperti peminta/pemanfaat Bumiputera di Malaysia). Bagaimana lagi SG baru boleh bersaing dengan dunia (bukan hanya dengan Malaysia & Indonesia) tanpa penyerapan talenta dari seluruh dunia? (Dan ingat; Pekerja asing juga wajib membayar pajak dan wajib mematuhi undang-undang, jadi tidak ada yang nama nya "perampasan karir" lah atau "pencurian kerja" lah. Kalau mau iba diri tak kuat bersaing, iba diri lah di negara sebelah saja) Pencairan dana CPF dilarang sampai usia 65 - itu justru bagus! (Ini kah kritikan?) Investasi yang rugi tetap tidak melenyapkan tabungan rakyat, sementara GIC & Temasek tetap aman saja, dan peringkat investasi tetap Triple A, dan rakyat tetap akan mendapatkan tabungan nya pada usia 65 - jadi, mana jelek nya, mana korupsi nya?
@@anti-affiliatetrader5143 **hoam** edit: emang penyepong singapur ternyata yang gasuka diomongin kejelekan negaranya, dari cara menulisnya juga formal banget, kayanya WN singapur asli lol
@@anti-affiliatetrader5143 terima kasih untuk fact yang sudah anda jelaskan dan deskripsikan dengan jelas sampai membanding bandingkan antara Indonesia dan Singapore, meskipun bukan apple to apple. Majulah Singapura! Brother, congrats for all the success in your country. Off course i am participating to build my country and don't worry - our country in the right directions. Kapan kapan kita duduk di LauPaSat lah ngopi ngopi sambil sharing.
Gw milih dipimpin diktator yg cerdas dan bersih daripada pemimpin demokratis yg medioker. Tapi negara ini keliatannya udah trauma dengan kediktatoran, banyak banget pelanggaran HAM era Orba, pembangunan terlalu terpusat di pulau Jawa dll. Dengan sistem demokrasi yg sekarang, gw harap masyarakat bisa lebih cerdas dan bijak dalam memilih pemimpin, gak gampang terbawa politik identitas dari segi SARA, punya literasi digital yg bagus sehingga gak gampang terpancing hoaks dll. Dari segi pemerintah, baik level terendah sampai level tertinggi gw harap bisa lebih bersih, punya transparansi yg tinggi, anti suap dll. Jujur, gw masih sangat skeptis harapan gw itu bisa tercapai dalam 1 periode kepemimpinan presiden, kayaknya butuh waktu lebih panjang lintas periode bahkan lintas presiden (intinya butuh beberapa dekade). Tapi gw cukup optimis negara kita akan terus bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Apakah 2045 Indonesia akan menjadi negara maju atau stagnan di situ-situ aja? Let's see...
@@rts9876 2014-2019 Wiranto jadi menhan. 2019-2024 Prabowo menhan? Kalo gw klasifikasikan, menurut gw demokrasi 10 tahun terakhir bisa dikatakan medioker. Apalagi di era sosmed kaya sekarang, tiap warga bebas ngomong apa aja sampe ngolok2 presiden. Gak kebayang nasib mereka yg suka gitu di era Soeharto. Mungkin kalo otoritarianisme ala Soeharto bertahan di era sekarang, bakal bertransformasi jadi kaya di China yg mana segala-galanya diawasi pemerintah.
Hadir Menyimak. Terima kasih sudah mengulas negara Singapura 🇸🇬, sebuah negara maju di Asia Tenggara, maju di bidang pendidikan, penelitian kesehatan, perekonomian, keuangan, kebijakan publik dan keamanan. Singapura, sebuah negara bermayoritas etnis chinese dan beragama buddha. Tokoh yg sangat berpengaruh dari Singapura adalah Lee Kuan Yew. Kalau saya, bakal memilih pilihan dg kriteria no/opsi 1 yg disebutkan tadi dibanding yg no/opsi 2. Salam sehat selalu bang!
Walau Singapura adalah negara yang demografi nya mayoritas etnis Cina, Singapura resmi bukan negara Cina/Chinese dan juga bukan negara Melayu/Malay. Singapura adalah negara berbilang bangsa / multietnis dan adalah milik semua warga nya tak kira ras / bahasa / agama (ikrar negara resmi: "regardless of race, language, or religion"): Cina, Melayu, India, Eurasia, dan kaum yang lain. Semua warga adalah setara di mata hukum, dan semua memiliki hak & kewajiban yang sama pula. Walau kaum Melayu (yang pada masa lalu adalah kaum mayoritas ini) adalah kaum minoritas pada masa kini, kaum Melayu tetap memiliki HAM & kewajiban yang sama serupa dengan kaum yang lain, (sekali lagi) krna semua warga adalah setara di mata hukum. Dan semua warga & setiap kaum dibina untuk saling menghargai & saling melindungi. Dan sebenarnya LKY bukan diktator sungguh-sungguh; Kalau beliau diktator sungguh-sungguh, tidak akan lagi dia memikirkan suara rakyat nya & penerus pemimpin negara. (Banyak netizen di sini sudah mulai salah faham dan termakan hoks dan mengagungkan sistem diktator) Beliau beserta partai nya hanya menciptakan implementasi demokrasi terpimpin ( + disayangkan memang ada sedikit kecurangan dalam persiapan pemilu) sedemikian rupa sehingga rakyat berbondong mengundi partai nya, sementara rakyat juga digalakkan untuk menyumbangi opini mereka dalam berbagai rancangan negara (yakni: partisipasi politik secara tertib secara demokrasi terpimpin melalui pegawai yang terpilih; krna partai nya juga serius mendengar suara rakyat). Secara teori: rakyat boleh mengundi partai lain, dan pengawas pemilu juga adalah independen; Tapi secara praktek: rakyat seringkali tak kenal dengan partai lain dan maka mengundi saja partai yang itu saja yang hanya mereka kenal. Pemilu Singapura adalah terbuka bukan dengan todongan senjata (tidak seperti paksaan untuk mengundi Golkar di Indonesia pada zaman Orde Baru), dan juga dewasa ini persentase pengundi PAP (partai nya LKY ini) terus menurun sampai hari ini juga selayaknya demokrasi, dan banyak kandidat PAP juga mulai sering kalah dalam pemilu GRC (GRC = ekuivalen provinsi di SG). Buat kaum demokrat liberal ( + condong ke kiri): ini adalah sistem diktator! Buat kaum sentris (+ sedikit condong ke kanan): ini adalah demokrasi terpimpin! Bagus lah demokrasi terpimpin daripada demokrasi semu yang penuh huru-hara - tetapi kembali lagi memang asalkan pemimpin semi-diktator nya sungguh-sungguh peduli.
Setelah LKY, bangkitlah Nayib Bukele. Untuk saat ini mungkin Bukele belum bisa diukur pencapaiannya, atau malah bahkan bisa saja menjadi kandidat Diktator kejam untuk kedepannya karena telah merevisi UU El Salvador soal jabatan presiden & pendekatan tangan besinya dalam mengatasi angka kriminalitas yang tinggi di El Salvador. Tapi Bukele sudah menjadi "diktator" yang sukses serta karismatik karena pemberantasan kartel dan meningkatkan pembangunan infrastruktur El Salvador. Semoga bang Ferry bisa membahas beliau ini.
4:20 Dari dua pilihan itu, saya lebih memilih pilihan yang pertama. Dan saya yakin, orang-orang yang pintar juga akan memilih pilihan yang pertama. Meski diktator jadi sifat kekurangannya, pilihan pertama jauh lebih punya kualitas sebagai pemimpin daripada pilihan kedua karena pilihan yang pertama punya satu kunci sifat paling penting, yaitu jujur. Tanpa jujur, orang tidak akan bisa menepati janjinya pada orang lain, bahkan janji terhadap tujuan atau impian untuk kehidupannya sendiri. Tanpa sifat jujur, seorang pemimpin tidak akan berguna sama sekali meski motivasi yang diucapkan di kampanyenya terdengar sangat ideal di telinga banyak orang!
Setuju. Asal hidup semuanya terjamin (pendidikan, kesehatan, dll) dan gak diganggu kroni/oligarki, mending diktator tapi bersih. Dia gak bolehin kritik (apalagi menghina)? Lah, boro-boro. Aku aja secara pribadi gak dibolehin menghina orang karena diharamkan agamaku
@@RendyMuliawan dalam kasus LKY, itu sulit. Tapi klo diterapin ke kita, minimal kita bisa tahu dari track record ato gimana. Termasuk pernyataan tegas yang dibuktikan melalui kerja/kebijakan.
Bang Ferry, bukan menurut rumor, Malaysia memang mengeluarkan Singapura, lee kuan yee justru ingin Singapura gabung ke Malaysia, tetapi lee kuan yew menentang aturan kebijakan pro bumi putra yang mengistimewakan etnis melayu karena Lee Kuan yew mengutamakan kesetaraan ras, akibatnya lee kuan yew perlahan lahan disingkirkan dan dilepaslah singapura sama Malaysia sampai lee kuan yew menangis saat di interview
Tidak peduli kucing hitam atau kucing putih,selagi bisa menangkap tikus apa salahnya, Tidak peduli Demokratis atau Otoriter, Kapitalis Atau Sosialis,kalau bisa bikin masyarakat sejahtera apa salahnya
Sayangnya di Indonesia malah kebalik2 sama singapura.. pemerintahan mulai terasa diktator, tetapi kesehatan dan pendidikan malah di privatisasi sama perusahaan2 besar jadinya tambah mahal karena semua alat dan bahan berasal dari pasar bebas
12:22 Menurutku gak bisa juga dibilang negara demokrasi demokrasi dan bebas korupsi akan lebih maju dari negara diktator dan bebas korupsi. Pendekatannya harus sesuai dgn situasi. Hebatnya Lee Kuan Yew karena di mengerti situasi saat itu dimana warganya belum berpendidikan sehingga lebih baik dipimpin secara keras dibandingkan dibiarkan bebas berpendapat. Analogi yg sama misal kita punya 3 anak dgn karakter berbeda. jika kita menyamaratakan cara mendidiknya, bisa jadi hanya 1 atau 2 orang yang cocok. Kalau Nabi Muhammad SAW, caranya ya dengan mengeluarkan nasihat berbeda untuk tiap orang. "Sebaik-baik orang adalah yang baik ke keluarganya", "sebaik-baik orang adalah yang belajar Quran dan mengajarkannya". Semua sebaik-baik, tapi untuk orang yang berbeda. Nah untuk Indonesia sendiri, saya sebenarnya merasa kita belum siap dengan demokrasi dimana segalanya serba bebas, setiap orang bebas berbicara dan berpendapat tanpa ada kompetensi. Demokrasi yang baik butuh warga negara yang berpendidikan, tapi nyatanya masih banyak kita yang susah untuk makan. Dengan demokrasi, susah menangkap para koruptor karena mereka juga bagian dari pembuat aturan main. Tapi sialnya selamat 30 tahun lebih kita dibawah otorites, justru budaya korupsi yang terpupuk dengan subur sementara budaya kejujuran, logika, dan akal sehat malah tenggelam. Tapi, Indonesia gak mungkin lagi masuk ke masa otoriter. Mungkin ini Anugrah juga dari yang kuasa untuk generasi kita. Kita hanya bisa berharap hidup berdemokrasi betul-betul bisa membawa kita jadi negara maju.
Gw pilih diktator yg kaya Lee Kwan Yew. Karna indo butuh yg kaya gt sih buat benerin mental2 pejabat & warganya. Dengan politik yg stabil negara pemimpin bs lbh enk jalanin pemerintahan & rakyat pun fokus utk berkonomi.
Lewat video ini dapat disimpulkan bahwa ketiadaan melahirkan mindset yang maju. Berbeda dengan sebagian manusia yang sudah punya semuanya. Kekayaan akhirnya membuat sebagian manusia ini merasa nyaman dengan tempatnya sekarang tanpa mindset bahwa SDM saja tidak cukup untuk menjadi maju.
Wkqkkaka gak apple to apple soeharto cuma ngebangun jawa. Dan kelompoknya doank. Apesnya masih kerasa sampe sekarang. Cuma jadi pion barat lewat IMf.melakukan pembunuhan dibanyak tempat. Lee kwan yu. Gak pernah bunuhin orang karena alasan politis
Ga masalah sih kalo diktator dan ga ngasih ruang buat kritik asal kerjanya bener dan bersih emang apa juga yg mau di kritik kalo kerjanya bener dan bersih
terlalu demokratis juga terkadang malah menimbulkan banyak masalah. debat kusir gak ada ujung yg bikin realisasi terhambat contohnya, asalkan bisa mensejahterakan rakjatnya sedikit otoriter bukan masalah. di negri yg masjarakat nya sulit di atur memang butuh pemimpin tangan besi...
Pilih nomor 1, karena pada akhirnya setiap orang hanya ingin ketenangan dalam beraktivitas, mendapatkan jaminan untuk kebutuhannya, dan bisa hidup jauh dari keributan. Negara yang terlalu demokratis kebanyakan ribut, dan rata" semua hal di atas lebih susah didapatkan. Just my 2 cents ✌️
nomer 1 tidak memberi ketenangan dalam beraktivitas malahan mnurutku 🤔 rakyat dipecut untuk bekerja keras secara rasional oleh negara, untuk sekelas negara kita yg tanda kutip "fundamentalis agama" pasti tokoh2 agama koar2 tentang sekuler, karna singapura condong kesana.
"Menghargai agama dan pemeluknya tapi biarkan agama menjadi kewajiban rohani, tanpa harus dicampuradukan dalam tatanan sosial" Ini gua setuju sih. Sampe teriak gua pas denger statement ini wkwk. Btw yang terakhir "udah demokrasi, korupsi lagi" itu bukan negara kita ya! Tapi negara tetangga, namanya konohagakuen bukan gakure.
Kita belajar dari Singapura dari Konten Ferry Irwandi. Wahai kaum SDM Rendah... Rocky Gerung itu Mengkritik IKN. Dia bilang "Harusnya di Kalimantan yg diprioritaskan itu pembangunan Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan". Liat negara yg maju. Investasi SDMnya. Ehk, Rocky malah diserang. Lu butuh IKN(Bangunan doang/Simbol) apa pembangunan SDM yg hebat? Dari sini walaupun bukan golongan Rocky tapi, Visioner Rocky bisa aku baca setelah tau cerita Singapura yg awalnya Investasi SDM dulu baru bangunan/Industri. Gak sependapat yah Gpp. Toh, kita punya sudut pandang sendiri tentang skala prioritas. Negara maju berawal dari rakyat yg berpikir maju. Bukan negara maju gara-gara bangunan mewah tanpa diimbangi SDM yg mumpuni.
Keduanya sama-sama penting dalam negara dan bisa dilakuin secara paralel. IKN juga cukup urgent kok. 1. Jakarta udah terlalu padat & urbanisasi ke Jakarta masih tinggi, jadi perlu magnet ekonomi baru untuk mengurangi beban Jakarta. 2. Jakarta pusat segalanya, mulai dari pusat ekonomi sampe pusat pemerintahan dll. Kalo Jakarta chaos/kacau akibat politik, demo dll, ekonomi Indonesia terhambat. 3. Banyak pikiran Indonesia itu terlalu jawa sentris khususnya dari warga luar pulau Jawa. Kalo dibiarkan, bisa jadi ancaman disintegrasi. Dengan memindahkan ibukota, bisa mengurangi kejawasentrisan Indonesia. 4. Don't put your eggs in one basket. Kalo Jakarta kena bencana entah banjir, gempa, tenggelam dll semuanya kena. Mulai dari ekonomi, pemerintah dll. Dengan pindah ibukota, resiko hancurnya semua telur itu bisa dikurangi. 5. Jakarta udah susah buat dikembangkan, harga tanah mahal dll. Coba berapa biaya yg dibutuhin buat merelokasi warga secara adil untuk memperbaiki tata kota Jakarta? 6. Masih banyak alesan lainnya kalo mau didalami. Lalu perplu diinget, IKN itu projek jangka panjang. Gak bakal rampung cuma dalam beberapa tahun aja. Prediksi IKN rampung 100% itu tahun 2045, yang bilang 2024 pindah ibukota itu sebenernya cuma tahap 1 aja buat istana presiden & beberapa gedung pemerintah tapi aslinya masih jauh dari kata beres. Dengan memulai sekarang aja beresnya tahun 2045, apalagi kalo dinanti-nanti. Kapan lagi mulainya kalo gak dari sekarang?
Singapura sendiri ditendang dari Federasi Malaysia pada 9 Agustus 1965 pak, bukan karena "menurut rumor" wilayah saja yang kecil dan minim SDA, namun karena pada saat itu sering terdapat pergolakan antara Orang Melayu dan Tionghoa. Parlemen Federasi pun mengadakan rapat dimana keputusan bulat disepakati untuk menendang Singapura keluar dari federasi (126:0)
Betul sampai sekarangpun malaysia tetep menganggap singapur wilayah mereka tp ditolak begitu sukses mereka iri dan nyinyir ,inget org keturunan chinese jgn dimusuhi kl memberi manfaat,wilayah malaysia yg tdk ada chinesenya malah jd wilayah tertinggal dan miskin ini diakui penduduk malaysia sendiri
Betul bang, memang maju bgt tp fenomena/masalah socialnya jg byk,, ada rasis, blocking aspiration, tingkat stress masyarakatnya jg tinggi,, walaupun bgtu ttp parahan Indonesia sih,,
Ada beberapa hal juga yg harus dicermati. Singapura itu lebih ke " Nothing to lose" makanya berani buka narik investor asing, krn SDA nya hampir tidak ada. Negara mereka bisa dibilang kecil, jadi lebih mudah untuk memonitoring nya dan mengendalikannya. Pilihan diktator sebenarnya sangat bagus, krn kebetulan ditangan orang yang tepat. Contohnya yang tidak tepat, ya seperti Hokage ke 2. Pasti ada aja investor/ pihak asing yang licik mau ambil untung sepihak (korupsi) dan bekerja sama dengan lawan politiknya makanya itu langsung dimatikan. Cth di kita sebenarnya di Freeport, walaupun skrg ud diusir hamanya.
Betul. Lee Kuan Yeuw itu ibarat "blessing in disguise" bagi rakyat Singapura karena kebetulan dia bukan pribadi narsistik berego tinggi seperti diktator-diktator kebanyakan. Kebetulan wilayah yang harus diperhatikan juga masih bisa kehandle oleh dia, dan jadilah Singapura seperti sekarang.
Faktanya era orba ekonomi bisa tumbuh rata2 8% pertahun, malah 1994 bank dunia memprediksi indonesia akan jadi next asian miracle dgn perkapita USD 20000 thn 2010 sama dgn targetnya indonesia emas 2045. Orba udah bagus masalah utama transisi kekuasaannya tdk mulus dan terlalu banyak yg di otak atik pasca orba alhasil skrg mau balik lagi kan karena terbukti kurang berhasil. Misal. GBHN, penguatan MPR, UU BPIP
@@MsRiko99Tau gak era ORBA ekonomi kita ditopang dengan apa? Apakah pemerataan ekonomi sudah jelas? Belum swasta yang terlalu offside seperti bank bank saat itu... Terlalu mengandalkan SDA bukan menggalakkan research seperti Korsel
@@saleschengdu9602 penopang utama ekonomi indonesia terbaik sepanjang sejarah itu terjadi tahun 1996 karena 30% ditopang industri manufaktur sdh standad negara maju ironi sejak 2000 terus turun hingga sisa 19% skrg sehingga pantas disebut deindustrialisasi sejak saat itu pertumbuhan ekonomi indonesia ditopang komsumsi sampai detik ini. Justru orba byk riset setidaknya dibanding zaman now. Apa buktinya? 30 thn yg lalu kita sdh bisa bikin industri pesawat, industri kapal, industri kereta sendiri. Skrg apa prestasi indonesia zaman now. Big nol. Zero. Dana habis buat biaya demokrasi.
Orang singapura juga yang paling beruntung, karena bisa belanja dan having fun dengan low budget ke Batam atau Johor Baru, di mana mata uang mereka bernilai 10x lipat dari Rupiah Indonesia dan 5x lipat dari Ringgit Malaysia.
Gua lebih milih pemimpin yang cerdas, pintar, bersih dari korupsi namun otoriter, tapi harus ada batas maximal kepemimpinannya sih, karena kalo terlalu lama tidak akan berdampak terlalu baik, dalan arti akan ada fase dimana dia "underperform" dan disitulah bahaya nya otoriter
Untuk jd negara maju,indonesia gak cocok dgn sistem demokrasi liberal spt sekarang.dgn seenaknya orang menghina orang lain termasuk presiden,menyebarkan berita hoaks tanpa merasa bertanggungjawab,demo seenak jidat.ini yg bikin politik indo gak stabil.akibatnya pemerintah sibuk ngurus politik.energinya terkuras buat ngurus politik. Apalagi masyarakat indo banyak yg mabok agama dikit2 penistaan agama.ini bikin konflik horizontal sesama masyarakat
bergantung dengan kecerdasan kolektif masyarakatnya bang, kalau kecerdasannya masih rendah, aku lebih milih yang diktator, sedangkan kalau kecerdasan kolektif masyarakatnya udah tinggi, aku memilih demokrasi. karena demokrasi itu satu suara sama dengan suara yang lain, artinya org dengan kecerdasan yang kurang berpeluang lebih tinggi untuk mengubah tatanan negara atau menjadi point penting dalam mengambil keputusan (casenya sekarng kan cerdas itu langka ya, ga tau dimasa depan, bisa jadi kecerdasan yang tinggi itu bukan hal yang langka).
pak harto juga seorang diktator tapi beliau berhasil membawa indonesia yang dulu nya sangat miskin,banyak konflik dan perang saudara,kondisi ekonomi dan keamanan juga politik yang kurang stabil semua nya bisa diatasi di era pak harto semuanya jadi lebih baik bahkan ekonomi indonesia baru banget pertama stabil di era pak harto.dan mungkin sampe sekarang negara kita masih predikat negara berkembang berkat pak harto
Selain itu kualitas SDM kita jg sangat perlu utk di tingkatkan..yg menjadi masalah besar adalah..banyak nya provokator yg tidak mendapat kue di negara ini membuat framing2 besar yg mmbuat warga nya memakan mentah2 tanpa meriset dgn baik apa yg sudah di lihat..singapura bisa maju krn masyarakatnya jg tau dan mengerti tujuan negara mereka berjalan utk apa..mohon maaf seblmnya, nah negara kita, alih2 masyarakatnya cinta Indonesia, mereka malah cinta sosok..cintanya setengah mati lagi..sampai perang di media sosial..perangnya melibatkan agama pula, perangnya menghina lagi..jadi menurut saya, kita sebagai masyarakat teruslah belajar utk lebih melihat Indonesia nya bukan manusia nya..sekalipun manusia itu yg akan memegang setirnya, tp klu kita satu, supir itu buat masalah, kita satu negara ini berhak utk setrap dia dgn cara yg elegan..salam satu rasa..
kak, bahas dong : knp di indo masih belum ada pergerakan signifikan untuk memberantas korupsi ya.. kyk hukumannya gitu2 aja ga bikin jera, dan rasanya ga ada tindakan khusus untuk mengedukasi masyarakat untuk mencegah perilaku2 korupsi dari dini
Ga akan bisa selama cara untuk naik ke atas mesti bermain kotor dan yg di atas juga bermain kotor. Plus terbentuknya 'raja-raja kecil' di semua sektor dan tingkatan mengakibatkan banyaknya 'kepentingan' yg terancam kalau gerakan anti korupsi digalakkan
Menurut gw indonesia harus beranu keras kepada penduduknya. Dalam artia indonesia perlu menggenjot pendidikan serta daya minat masyarakat dalam berinovasi
Intinya hanya etnis China yang bisa memimpim sebuah negara menjadi negara yang maju dan besar tanpa harus menjual aset negaranya ke asing atau bukan kaya karena sumber daya alam. Contoh saja jepang, china, taiwan, hongkong, macau, korea dan singapore.
Menurut sy si pak presiden kuan yu itu lebih ke arah membangun dulu mentalitas masyarakatnya dulu. Jd benar2 keliatan visioner. Kalo Indonesia kala itu masih mencari sistem pemerintahan yg efisien untuk mengakomodir banyaknya perbedaan di Indonesia. Jd wajar demokrasi terpimpin yg di cetuskan pak karno dijalankan dengan baik oleh pak harto. Kalopun harus memilih, sy memilih presiden yg bisa mengembalikan mental juara ke masyarakat Indonesia. Tidak ada kata terlambat untuk mengubah mental. Tp pastikan aja ganti presiden gak berubah kebijakannya.
Setau saya, dari awal dia sudah bilang, dia ga perduli ras mu apa agama mu apa, kalau ikut aturan dan kerja keras maka bakal dapet imbalan yg setimpal. Di Indonesia bayangin 2023 masih ngeributin beda agama beda ras 😅 kapan mau maju nya.
Salah satu akar masalah Indonesia lambat sekali mencapai kemajuan karena korupsi dan budaya korupsi itu sendiri. Terlalu banyak orang yg menormalkan tindakan suap dan disuap, terlalu banyak orang yg mengiyakan korupsi asal dirinya untung. Makanya gw sangat sangat setuju UU Perampasan Aset segera disahkan. Jadi setidaknya ada ada konsekuensi untuk orang yg melakukan korupsi. Langkah awal yg menurut gw baik, walaupun yg terbaik adalah hukuman mati untuk koruptor, tapi kita tahu sendiri di DPR itu ladangnya korupsi dan banyak pejabat pengecut yg sadar diri mereka akan langsung terancam jika ada undang-undang antikorupsi yg mematikan bagi mereka.
Karena lahan korupsi subur tumbuh di indonesia, banyak yang menghalang-halangi dan menentang etnis china memimpin Indonesia. Karena kalau indonesia dipimpin sama etnis china, pasti para pengkhianat yang mengaku nasionalis dan agamis tidak akan bisa korupsi atau memperkaya dirinya sendiri.
Hati2 dengan uu perampasan aset.. nanti bisa digunakan diktator Indonesia utk merampas aset2 orang2 yang tidak sejalan dengan si diktator, atas nama pemberantasan korupsi..
Bener beut bos, Proyek aja bnyk kepentingan paling males kerja ma org dari pemerintah, bukannya kerja cepat & efektif biar enak...malah manipulasi sana-sini buat nyari cuan😂
@@rts9876 Selama jalannya bener gapapa. Kalo mau niru LKY dan Singapura ya. Beliau sering memenjarakan orang yang dianggap bersebrangan tanpa pengadilan. Cuma itu tadi, jalannya emang udah lurus.
menurut saya dengan banyak nya sdm indonesia yang tersebar di berbagai pulau akan sangat sulit untuk mengajak dan menanamkan mindset yang sama, dikarenakan berbedanya kebutuhan di masing masing pulau serta berbedanya budaya. yang kita butuhkan adalah presiden yang bisa mengatur juga membersikan anggota dari badan pengurus hukum, mentri, pejabat, dpr, kepolisian, dll. dengan tertib dan bersihnya lembaga lembaga penting yang mengatur urusan negara serta rakyat indonesia, kepercayan masyarakat terhadap pemimpin negara menjadi meningkat setelah kepercayaan masyarakat sudah di dapat setelahnya pemerintah bisa menanmkan mindset yang baik ke rakyat indonesia dengan lebih mudah.
Yang aneh itu fanatik sama seorang tokoh seolah-olah dia yang sempurna. Coba bayangkan! Banyak yang berjanji bahwa akan mengabdi?! Jika mereka semua benar-benar mengabdi dan menepati janji, dari dulu Indonesia maju
Nomor 1... Amerika aja ga sungguh2 pake demokrasi... Tapi mereka maksa negara berkembang untuk adopsi demokrasi agar negara2 tsb sibuk masalah2 demokrasi yg ga penting, sedangkan mereka fokus membangun tanpa ada gangguan dari dalam...
Gangguan Amerika dari dalam banyak, radikal kiri, radikal kanan, semua bisa senjata api. Tidak semua negara bisa adopsi demokrasi cara Amerika, setiap negara harus punya bentuk demokrasinya sendiri, apakah demokrasi sempurna, tidak, tapi dengan demokrasi harusnya menjamin kebebasan yang bertanggung jawab.
Di Singapur aparat sipil negara diambil dari juara2 sekolah yg dipantau sejak SD! Ujian kelulusan SD yg namanya PSLE itu adalah peristiwa paling penting. Selain nilai akademis juga ada dalam buku laporan murid laporan sikap murid. Ini berjalan dari SD, secondary school sd Junior college atau SMA. Guru2 digaji dng standard tinggi. Pendidikan guru juga ga main2 ...guru2 SMA atau college tidak sedikit yg phD Dan Master kulusan top Uni dari luar negeri. Soal ujian bhs Inggris SD belum tentu lulusan S1 Indo bisa betul jawab semua. Jadi jauuuuuuh banget beda pendidikan di Singapura Dan Indonesia... Dari sini saja fondasi menjadi pimpinan udah beda sekali. Di Indo yg jadi pimpinan parpol kebanyakan oportunis, gelandangan politik Dan bajixxxx2 yg bertopeng agama atau jualan SARA. Dan itu sukses guys ... Di Singapur ga peduli latar belakang etnis apa kalau coba2 bawa isu SARA ...habis deh apalagi agama... Jadi yg muncul sbg pimpinan di politik Dan lembaga negara memang orang2 yg bisa dikatakan udah lewat saringan... Ga kaya Indo... Artis karena cakep bisa jadi pimpinan parpol dst... Dagelan ...😅😂
Indonesia harus anti korupsi... Dimulai dari hal2 kecil .. tidak terlambat kerja agar tidak korupsi waktu , tidak mengambil hak org lain.... Saya yakin Indonesia akan lebih baik lagi. Semangat teman2 tetap cinta indonesia.
alasan klise, bang. maju tidaknya sebuah negara tidak selalu dipengaruhi luas, jumlah penduduk, jumlah pulau. lihat saja jepang dan china yg maju. Kalo ikuti logika anda, jakarta lebih kecil dari singapura harusnya lebih maju. singapura istimewanya karena mampu lompat dari kemiskinan di awal kemerdekaan jadi sangat maju dan makmur hanya dalam 1 generasi saja.
Ditunggu konten yang membahas mengenai orang-orang hebat yang akan berkompetisi di Pilpres 2024 Bang. Sebagai pemilih muda, tentunya sangat butuh konsumsi informasi seputar itu bang...
Gw pilih pilihan 1. Alasannya simpel suatu negara bakalan ada di jalur yang tepat ditangan yang tepat dan itu orang yang benar-benar seorang tipe1 karena buat apa milih pemimpin yang demokrasi kalo dia gak kompeten yang mana dengan ketidak kompetennya membuat jalur negara jatuh dan membuat masyarakat, rakyatnya terpuruk mending dipimpin otoriter tapi dia benar-benar kompeten menjalankan tugasnya dengan baik menjamin kemakmuran rakyatnya
1. Sanksi apa yang di terapkan pemerintah Singapura terhadap para pelaku korupsi? 2. Apa yang mendasari para pejabat Singapura sehingga mempunyai mentalitas anti korupsi? Semoga ada yg bisa menjawab secara bertanggung jawab.
1 hukumannya tegas dipenjara dan dipecat dari jabatan. Gak pandang mau oposisi atau penguasa sama aja hukumannya. 2 Gaji anggota DPR, menteri, perdana menteri dan presiden di Singapura itu tertinggi di dunia. Gaji perdana menteri Singapura 6 kali lebih besar dari gaji presiden USA. Jadi besar juga biaya biar gak korupsi Eh hampir lupa kemarin ada dua anggota DPR Singapura ketahuan melakukan korupsi dan skandal hubungan gelap.
gw lebih memilih opsi / pilihan 1 tapi sepertinya karakter tegas, menakutkan, BERSIH, cerdas dalam satu kepribadian seperti lee kuan yew di Indonesia akan di matikan dan gak di kasih panggung.
Orang tua selalu bilang, negara itu cuman butuh "Diktaktor" yang baik buat maju, tapi sayangnya hampir gak mungkin bisa ada pemimpin diktaktor yang gak memanfaatkan kekuasaan
Pertama… sudah sejak lama saya merasa bahwa negara ku ini membutuhkan sosok diktator otoriter menguasai tanah sampai udara… namun… tidak korup… tidak mengutamakan kekayaan dirinya dan kroninya… tidak munafik… contoh mudah… di masa presiden kedua Indonesia kesan kuat adem ayem tentrem… bobroknya tergerogot korup tadi…
negara kita ini terlalu besar dengan berbagai macam latar belakang kehidupan manusianya, 78 tahun merdeka masalah makin beragam dan gk abis2. Kalau mau maju, majukanlah manusianya dari titik terkecil, yaitu lingkup keluarga. Ajarkan adab, sopan santun, kejujuran, integritas, kecintaan lingkungan, beri pendidikan terbaik dan yang paling penting beri makan keluarga dengan rezeki yang halal, biar gede nanti gk nginjak kepala anak orang lain.
Omong Kosong, China itu paling korup, tapi yg protes atau tahu akan kekorupan pemimpinnya dan dicurigai akan membuka borok ya langsung dituduh korup dan dihukum mati. Kalo ga ya langsung dihilangkan. Orang miskin di China itu terlalu banyak sampe mereka harus keluar ke semua negara2 lain.
Akhirnya Bang Ferry Bahas juga Idola Ane Yang Mulia Dipertuankan Agung Admiral General Alaaden.... . . . Anyway Bapak Lee Kuan yew dulu memang sadar kalo bangun singapur itu ndak mudah karena memang dulu singapur kena nerf banyak : 1. SDA kagak ada, Wilayah Kecil cuman satu pulau 2. Mayoritas Populasi Penduduk Etnis Tionghoa yang mana merupakan Minoritas di Asia Tenggara jadi secara Geopolitik Insting Survival nya jalan terus karena dikepung negara tetangga yang kebetulan pengen invansi singapur. 3. SDM rendah karena peninggalan kolonial. 4. Kondisi Singapuro Mirip banget kayak Israel Jadi karena hal itu Beliau sadar, kalo mau Singapur masih ada di peta global perlu strategi drastis yang perlu dilakuin walaupun itu kejam dan termasuk otoriter. tapi metode itu menurut beliau adalah yang paling efektif digunain pada saat itu. contoh kebijakan beliau : 1. Hilangin Kampung-Kampung dan geser penduduknya ke Rumah Susun dengan pertimbangan keterbatasan lahan dan Penduduknya nggak boleh punya SHM atas gedung tersebut, jadi hanya boleh punya SHGB maksimal 50 Tahun an. 2. Orang Tua dikasih Pajak Lebih Tinggi kalo punya anak lebih dari 2 untuk program KB. namun yang menurut ane yang paling bagus dari Beliau adalah Konsistensi Pola Pikir dan mentalitas Leader nya Beliau. Dia tahu kapan harus keras dan lembut serta tahu kapan waktunya dia harus Pensiun. . . . di Negeri Odni dulu pernah ada pemimpin yang kayak gitu walaupun tingkatnya RT sama RW, cuman karena pas kampanye pemilihan ketua RT/RW dia salah ngomong dan didemo berjilid jilid sama warga yang ngakunya paling terzholimi dan paling alim, jadi ya sudah lah... salah satu potensi buat bikin Negeri Odni jadi maju ilang..
susah bre. karna syarat negara maju ya sdm nya yg bersih, dan pejabatnya yg ga korup. di negara kita dua dua nya banyak yg ga bener. karna emng pendidikan di negara ini ga mengajarkan nilai kebaikan dan moral, tapi malah fokus menghafal dan berfikir logika perhitungan doang
@@leluconhere7412 semoga dari sedikit orang orang baik usaha dengan intregitas kejujuran dan keikhlasan dapat menumbuhkan rasa optimisme lebih dan menyediakan ruang bagi semua kalangan untuk menuangkan dan memperdebatkan argumennya tanpa batasan sehingga kita dapat melihat negara yang utuh dan tidak risih dengan beraneka keberagaman dimana itulah kita sesungguhnya
Susah bro rakyat indo terlalu malas dan pembenaran diri kl adayg otoriter sedikit lgs pake alasan ham,coba pendidikan di indo yg tanpa un malah membuat murid jd malas ,banyak jam pelajaran kosong eh dgn pembenaran diri mengatakan pendidikan indo mengadopsi finland ,jauh khan,kl beneran mengadopsi cara finland dah maju nih indo dan tdk ada korupsi
Membangun SDM adalah kuncinya. Andaikn Pemerintah mengadakan perekruten GURU PNS yang bersih dari zaman dulu, insya Alllah Indonesia lebih baik. Sy bersykur Indoensia sdh mengadakan perekritan CPNS dengan sitem CAT sehingga lebih akuntable dan menghasilkn GURU yg berkualitas. Sy harap sitem CAT dipertahakn dan celah2 KKN harus segera ditutup dan selalu diawasi.
Kishore Mahbubani (mantan rektor the Lee Kuan Yew School of Public Policy) mengungkapkan kesuksesan singapura dilandaskan pada 3 hal: Meritocracy, Pragmatism & Honesty (MPH) yaitu pilar-pilar yang membawa transformasi radikal dan luar biasa di Singapura dari dunia ketiga menjadi dunia pertama dalam satu generasi saja.
Sistem yg ada sekarang dan dipake di berbagai negara tuh gaada yang cacat sepenuhnya menurut gue (tapi di sisi lain, gaada yang sempurna juga). Semua sistem pasti bertujuan untuk menyejahterakan orang orang. Logika aja, siapa si yg mau susah? Pasti semua sistem itu diciptakan buat dapet common good (dan sustain). Terus, beberapa sistem yang udah melalui test of time adalah sistem sistem yang teruji sehingga bisa bertahan sampe saat ini di dunia. Yang jadi masalah adalah si pelaksana sistemnya itu sendiri. Kalo orangnya emang baik, mau pake sistem apa juga pasti hasilnya cenderung baik. Tp kalo orangnya bobrok, mau pake sistem apa juga yaa bobrok aja, yang dipikir kepentingan diri sendiri sama golongan doang, sisanya biar lah rugi. Manfaatin "celah" sistem buat kepentingan pribadi/golongan. Coba liat deh, demokrasi yg maju ada? Yaa ada. Yg otoriter? Nih yg di video dibahas. Yang monarki maju? Ada. Yang republik? Ada. Kalo liat masa sekarang + sejarah, selalu ada contoh maju dari hampir semua bentuk, sistem pemerintahan, bahkan ideologi. Emang orang orangnya aja yang bikin suatu sistem itu menyejahterakan atau malah nyusahin. Either orangnya kurang cerdas atau simply empatinya rendah.
Indonesia tercinta ini negara yg unik, menurut saya. Bagaimana kriteria pemimpinnya yg paling cocok, berdasarkan pertanyaan Mas Ferry di atas? Bagi saya yg awam dan tidak terlalu paham politik ini adalah.... Perpaduan antara Tipe A dan tipe B di atas, yg ngambil yg baik-baiknya saja. Sesuai kata Iwan Fals, Manusia Setengah Dewa. Kalo bisa itu, yg cerdas, merakyat, sederhana, jujur & anti korupsi, adil, visioner, enak dilihat (good looking), mengayomi, dst.... Sekaligus, demokratis seluas-luasnya, tidak anti kritik bahkan bully, dst. Bahkan, kriteria ini harus juga nempel sama keluarga2 beliau. Pokoknya, Manusia Setengah Dewa. Lucu, bukan? Ya.
Apa yang akan saya pilih jika pemimpin ada pemimpin yang cerdas visioner, bersih dari korupsi tetapi memimpin dengan otoriter atau pemimpin yang tidak terlalu cerdas, tidak terlalu kompeten, tidak bersih tetapi memberikan ruang demokrasi? tergantung kondisi suatu negara yg dipimpin. jika negara tersebut masih baru(benar benar masih baru blm pernah ada negara ini sblm dijajah seperti di indonesia), penduduknya ber-sdm rendah, susah diatur jelas pilih pemimpin yg tipe pertama. karena apa? karena negara yg seperti ini harus mempunyai 1 visi negara atau tujuan negara bersama, dengan mengorbankan ruang ruang demokrasi dan oposisi demi menciptakan "1 kepala dengan tujuan yang sama". nah Singapura itu dulu termasuk negara yg miskin di kawasan asean dan ketemulah pemimpin tipe pertama
Ini adalah contoh terbaik seorang pemimpin negara yg sangat patut diteladani. Sosok *Lee Kuan Yew* adalah gambaran sempurna bagaimana seharusnya seorang pemimpin negara membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat (terlepas dari segelintir 'kontra' yg ada). Apalagi dgn sistem otoriter, tapi sampai saat ini walaupun tampuk kekuasaan diteruskan oleh *Halimah Yacob* Singapura tetaplah menjadi negara makmur yg sesungguhnya. Sekarang satu pertanyaan dri gw, apakah ada presiden Indonesia yg memiliki visi misi sama seperti Lee Kuan Yew ini? Tentu... sudahlah, gw serahkan kepada netizen yg lebih paham sejarah kepemimpinan dri era *Ir.Soekarno* . Semoga saja di masa dpn nanti barangkali ada pemimpin yg memiliki kesamaan visi misi dgn pak Lee Kuan Yew ini
Baik sekarang coba bayangkan begini: Singapura memiliki luas wilayah yang sama dengan Indonesia, memiliki jumlah pulau yang sama dengan Indonesia, memiliki jumlah jenis suku dan ras yang sama dengan Indonesia, memiliki aneka ragam agama dan kepercayaan sama seperti Indonesia, memiliki jumlah penduduk yang sama seperti Indonesia, memiliki jumlah bahasa daerah yang sama seperti Indonesia, memiliki corak aneka kebudayaan seperti Indonesia Silahkan diteruskan