SIRAMAN SEDUDO disebut sebagai mahakarya seni budaya yang berpadu dengan pesona alam yang menawan.
Prosesi ini diangkat dari sebuah ritual leluhur bernama "Prana Prathista" yang berisi ritual sedekah bumi dan pengambilan air suci di Air Terjun Sedudo.
Secara turun temurun, ritual ini dilestarikan oleh masyarakat desa Ngliman, Sawahan, Nganjuk - Jawa Timur
Siraman Sedudo secara umum tiap tahun diadakan tanggal 15 Suro dengan acara inti mandi bersama untuk ngalap berkah awet muda yg dipercaya di pertengahan bulan Suro, bersamaan dengan turunnya Wahyu Kanoman.
Di acara tersebut melibatkan jejaka dan gadis (perawan rambut panjang) yang saat pelaksanaan ada aturan khusus yaitu harus keadaan suci (tidak boleh datang bulan). Karena nantinya mereka akan masuk ke Air Terjun Sedudo guna mengambil air yg ditempatkan pada klenthing (tempat air dari tanah).
Air tersebut nantinya akan di bawa ke makam Ki Ageng Ngaliman dan dimasukkan ke dalam Kendhi Pratala yg ada di area makam.
Salah satu kepercayaan masyarakat, jika kendi diisi masih berisi banyak, maka dalam 1 tahun kedepan rejeki dari masyarakat sekitar akan aman.
Sebaliknya jika diisi banyak namun belum penuh, maka masyarakat diharap bisa bersiap diri untuk lebih prihatin.
Local wisdom yang masih terjaga, bahwa mandi di Air Terjun Sedudo khususnya pada bulan Suro bisa mendatangkan berkah, rezeki, pangkat, jodoh dan keberuntungan.
Event Seni Budaya ini juga turut membangkitkan geliat Ekonomi Kreatif masyarakat di sekitar kawasan Objek Wisata Sedudo di Lingkar Wilis.
9 сен 2024
