SJW Zaman Old, SJW Zaman Now 

Segala sesuatu yg berlebihan itu tidak baik. SJW itu baik, tp SJW dalam bentuk ekstrem yaitu 'cancel culture' sebaiknya dibatasi pada kasus2 luar biasa seperti korupsi, pemerkosaan, seruan kebencian, dll. Jangan sampai SJW justru menjadi alat bagi status quo untuk meredam pemikiran2 kritis yg anti-mainstream. Saya juga setuju kalo kita saat ini perlu 'go beyond SJW'. Saya sendiri memaknai seruan Bang Martin untuk 'go beyond SJW' sbg seruan akan pentingnya sebiah meta SJW--pemikiran kritis atas SJW itu sendiri. Oleh karena itu, kita mesti banyak belajar & selalu otokritik agar dapat mengambil keputusan yg tepat.

SJW inkonsisten dengan prinsip yang mereka anut sendiri. Di satu sisi mereka berteriak "my body my authoruty/rules" di sisi lain mereka mengatur2 orang lain atas tubuh mereka. Mereka melarang orang mengenakan pakaian atau aksesoris tertentu dengan alibi "cultural appropriation" mereka membanned banyak pelawak ternama semacam bill maher yang di anggap jokes2nya bersifat rasis, homofobio, dan misoginis. Padahal kalo memang mereka konsisten dengan asaa "my body my authority" harusnya mereka tidak mengatur2 org atas mulut mereka dong. Bukankah mulut juga bagian dari tubuh? Dalam buku steven pinker enlightenment now, di paparkan bahkan diskusi2 ilmiah seperti genetika saja di cancel dengan alasan bersifat rasis. Pemikir post modern (di ungkapkan oleh richard dawkins, lupa namanya) menganggap matematika sebagai seksis dan rasis (what the hell?) Banyak intelektual ternama amerika yang pada akhirnya bersuara menolak SJW karena bertentangan dengan asas freedom of speech. Mulai dari para psikolot seperti j haidt sampai ilmuwan data seperti rosling pada serempak menolak SJW. Bagi saya sendiri, anda berhak tidal setuju dengan org lain, tapi anda tidak berhak membungkam suaranya. Mau sekasar political incorect apapun pendapat itu. Alat untuk melawan nya adalah dengan nalar dan argumen, bukan dengan kekerasan dan banned.

Wah kayaknya menarik nih, pembahasan masa kini dari sisi filsafat ala MS. terimakasih telah mendengar pendapat sy. salam

Jujur, awoakawok kebetulan macam apa ini mau nyari yang bahas tentang SJW tiba2 langsung ada notif di subscription yang judulnya ada sjw wkwkw. Terima kasih banget 👍

Gua anak perawat tapi gatau kenapa gua demen banget kalo ngebahas filsafat, sejarah sejarah dulu, dan politik

Excited bgt gua

manusia memang pintar membuat argumentasi, tetapi argumennya masih dangkal dan seringkali gampang dipatahkan

salfok ke kaos miki matsubara. langsung autoplay "stay with meeeeee" sepanjang video hahahaha

Trmksh Bung Martin

Namun bagi saya walaupun kita menjadi SJW SJW baru didalam ranah sosial, tpi faktanya kita sebagai sipil biasa sangat sulit untuk memberikan pengaruh dpam ranah regulasi dalam konteka politik di indonesia, baik korupsi, kerusakan lingkungan dan kemiskinan misalnya! Akhirnya hanya menjadi kenikmatan diskusi saja tanpa ada signifikansi dlam ranah kebijakan? Walaupun kadang" Bisa memberi pengaruh tpi itu akan cepat di delate oleh kekuasaan. Yg menjadi pertanyaanya untuk era sekarang, sejauh mana SJW ini memberi pengaruh bagi politik di indonesia, apakah SJW hanya berakhir di kenikmatan argumentasi atau memang dia memiliki pengaruh lebih dpm regulasi publik?

Ini yang namanya mempersenjatai imaji. hidup utopia. Utopia yang nyata hidup ketika proletar dan lumpen proletar mengdengar ini.

Saya bukan pro patriarki, tapi menurut saya kesetaraan gender itu masih abu-abu, tidak ada batas yang jelas untuk mengetahui sampai di mana kesetaraan gender itu berlaku. Terkadang kesetaraan gender hanya dijadikan alasan beberapa oknum untuk kepentingan dirinya sendiri.

walaupun saat ini bukan lagi satu hal yang perlu ditekuni secara spesialis dan mulai bergeser sebagai wacana publik, masih ada masalah mendasar yang laten dan terus diwariskan dari setiap peradaban manusia yakni akses terhadap pengetahuan juga masih menjadi privilege bagi segelintir kelompok manusia. Komersialisasi pengetahuan dalam tiap tingkatan pendidikan jadi pokok utama masalahnya, ini kemudian yg wajib dicatut juga dalam setiap topik narasi apapun di dalam keadilan sosial.

Terimakasih Bung!

civil society watch

mksh kk

Mantap

kenapa gak bikin podcast di spotify? 😁

Bung, sy penasaran dgn project 'penemuan kembali marxisme kita' yg bung tulis beberapa tahun silam. kira-kira sudah sampai mana, ya?

Saya setuju dengan bung Martin SJW itu perlu tapi tidak cukup karena harus diri kita yang merubah biar polll

Jangan pindah ke podcast, tetap stay di youtube. Lebih enak di youtube.

Bang coba bikin podcast pasti banyak orang nonton terus undang bintang tamu yg seru like jika setuju...

SJW mulai benci ketika mereka mulai merubah / merusak apa yang disukai dari audience tersebut atau fun di medium yang di enjoy dari audience tersebut. seperti di gaming mereka merusak appeal dari karakter wanita menjadi cewek kuat androginus berambut pendek bahkan mereka bikin karakter wanita menjadi jelek sedangkan di asia timur (jepang, korea selatan, china) mereka masih menunjukan kecantikan appeal dari wanita bahkan bisa menunjukan ''karakter wanita yang kuat''. kalo kamu ngikutin penjualan komik di amerika, ini ada juga hubungannya dengan penjualan komik di amerika serikat yang didominasi dengan manga dibandingkan dengan komik dalam negeri yang dipenuhi woke lecture.

Mas saya ada saran untuk bikin spotify.

Mas Martin, apakah memungkinkan untuk membahas tema oposisi darisudut pandang filsafat?

set reminder

Sjw era sekarang, nyambung ke critical theory nya po-mo

Saya suka materi SJW ini

Jaman skrg lebih kepada menggurui ketimbang berargumen dengan nalar dan wawasan

Ketidaktahuan adalah surga, ingat ini adalah argumentasi saya, bukan pukul rata.

Bukankah setiap order harus dikritisi? Banyak atau sedikit, tetap ia adalah kondisi politik.

Ada warna dialektik Hegelian di bagian akhir bahasan. Tentu itu penting. Tapi, jangan lupa bahwa pantikan2 dialektik yf menyerang gagasan kemanusiaan pada kenyataannya sudah membangkitkan lebih banyak krisis sosial. Wacana menyetel ulang HAM di Eropa, misalnya, membuat banyak negara justru semakin abai sm refugee. NAZI pun lahir dari pantikan2 dialektik yg coba gugat konsep kemartabatan manusia. Di AS, argumen kontra HAM diangkat utk melegitimasi kebijakan diskriminatif thd imigran. Bayangkan kemana arus dialektikanya nanti. Pada giliran stuasinya, apakah kemudian atas nama mengotokritikan gagasan SJW ini akan lebih baik? Sebab, dalam kompleksitas itu, yakinlah justru ada pihak2 yg diuntungkan dari distraksi2 tsb.

Hiya hiya bener, cuma mau mengargumentasikan ini engga bisa haha

Kok bisa, hari gini, ada orang yang menganggap bahwa komunis pantas digenosida tahun 1965 karena komunis membantai kyai di Madiun 1948? Sekarung yang kayak gitu. Nyatanya. Go beyond SJW itu, Bung Martin bilang, kalau sumber kesadaran ke-SJW-an itu dari Marx, kritisi Marxisme-nya. Kalau kamu tahu hal itu dari Martin, kritisi sekalian Martinismenya.

Bang Martin mohon dibahas tentang puzel penciptaan yg berada pada bible dengan tujuan pembahasan filusuf akedemisi, yaitu kitab kejadian,kitab daniel,dan kitab wahyu,

penawarannya donna haraway udah beyond sjw. feminis yg mengkritik feminis itu sendiri. abis dengerin ytb mjs fahrudin faiz hehehe

wawasan itu ada dua ada yang luas dan ada yang dalam begitu juga ada idealis ada pragmatis Terlalu idealis juga tidak bagus terlalu pragmatis juga jelek begitu juga dengan wawasan luas aja tidak cukup karena luas itu hanya hamparan tidak kritis ke dalam nya dalam wawasan harus diakronis dan sinkronis intinya

...disayang-sayang, digaris-garisin...

keren bang. bajunya

Terimakasih pak atas ilmunya

Ini seperti yg akhir akhir ini Rangga sasana gaung gaungkan

Singkat kata, jaman sekarang tuh bertahan menjadi oon justru butuh tekad yang kuat

Di era ini, ada pekerjaan yg hilang tapi tergantikan dgn pekerjaan baru. Buzzer adalah salah satu pekerjaan baru di musim kampanye 😁

✔️

Ya memang nggak cukup sih butuh sjw sjw yang mau turun bantuin pemerintah buat bikin kebijakan yg tepat

apa pendapat anda tentang ilmu yg mengatakan bahwa ada 16 atau lebih GENDER?

jejak

go beyond SJW berarti harusnya lepas dari moralitas kiri donk, bukannya malah dari SJW jadi kiri tulen (jika diasumsikan bahwa SJW adalah posisi kiri kurang tulen)

Kesini dan subscribe channel ini karena Eno Bening

Jadi penganut buadaya patrarki salah ?

keadilan sosial adalah bukan keadilan. Bang Martin keracunan egalitarianisme

kalo yg abal abal itu bukan SJW tapi SGW (Segawon)

Mas martin wibu kah ??

sepertinya orang ini sjw

Tantangan Martin Suryajaya untuk kawan-kawan kiri agar tak sekedar bermasturbasi intelektual dengan jargon-jargon lama

Sjw sekarang sumpah resek caper + norak

Saya apatis