Soal Pasukan Berani Mati, Tidak Perlu Ditanggapi, KH Suyuthi Thoha: Jangan Terpancing
BANYUWANGI - Kabar soal munculnya puluhan ribu Pasukan Berani Mati, yang akan diikrarkan di Jakarta, Minggu 22 September 2024, dipimpin Sukodikdo Wardoyo, sudah sampai di telinga masyarakat paling bawah.
KH Suyuthi Thoha, Pengasuh PP Mansyaul Huda, Tegaldlimo, Banyuwangi berharap gelaran Pasukan Berani Mati tidak perlu ditanggapi. Menurutnya, menjaga situasi kondusif menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, 20 Oktober 2024, adalah jauh lebih penting.
“Tidak perlu ditanggapi, masyarakat juga tidak perlu ikut-ikutan, apalagi terpancing atau terprovokasi dengan gerakan itu. Yang harus kita jaga adalah kondusifitas atau keamanan masyarakat menjelang pelantikan presiden dan wapres tanggal 20 Oktober mendatang,” tegasnya kepada duta.co, Rabu (18/9/24).
Di samping itu, jelas Kiai Suyuthi, bangsa ini tengah menghadapi Pilkada serentak di berbagai daerah. Pesta demokrasi ini membutuhkan kenyamanan dan keamanan. Kita harus mendukung proses demokrasi ini dengan sebaik-baiknya, agar mendapat pimpinan yang terbaik. “Ujungnya untuk kita sen diri, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” urainya.
Kemenangan Prabowo-Gibran, lanjutnya, adalah kemenangan rakyat Indonesia. “Ini harus menjadi pintu masuk untuk membenahi nasib rakyat Indonesia. Ini bukan kemenangan pribadi, bukan kemenangan kelompok atau keluarga. Ini kemenangan rakyat Indonesia,” tegas Kiai Suyuthi Thoha.
19 сен 2024