Sofjan Wanandi sebenarnya jauh lebih lama mengenal Prabowo ketimbang dengan Jokowi. "Sejak Prabowo mahasiswa saya sudah dekat dengan ayahnya, Profesor Sumitro Djojohadikusumo. Sempat bergesekan dengan Prabowo pasca Mei 1998 (setelah Prabowo di lingkar Cendana dan Danjen Kopassus)". Sebagai warga "minoritas", ia pernah merasakan masa-masa tertekan saat "Kerusuhan Mei 1998". Namun Sofjan sudah menganggapnya sebagai sejarah kelam dan berharap tidak kembali terulang. Meski hubungan pertemanannya dengan keluarga Prabowo tetap baik, Sofjan punya pilihan lain untuk Pilpres. "Harus kita tentukan untuk masa depan, kepentingan usaha masing-masing, kita harus terima". Soal munculnya kembali wacana NKRI bersyariah, Sofjan menolak. "Semoga ini hanya bagian dari kampanye. Pancasila dan NKRI harga mati."
Official Website: beritasatu.com
Facebook.com/BeritaSatu
/ beritasatu
@BeritaSatu
8 окт 2024