Peluang MajemukTugas: 1.pililah sepuluh orang yang berada disekitar tempat tinggalmu sebagai objek survei secara acak yang terdiri dari 5Laki2&5perempuan? 2.lakukan pengamatan mengenai"kendaraan yang di pakai untuk beraktivitas"kendaraan pribadi atau kendaraan umum? 3.Isikan data yang ada dapatkan pada tabel frekuensi (perhatikan pada materi statistika).Lalu buatlah diagram pohon dan histogram dari data yang kalian dapatkan. 4.berdasarkan data yang diperoleh tentukan peluang. a.Terpilihnya minimal 3 orang laki2 yang berangkat menggunakan kendaraan umum. b.Terpilihnya 2 orang perempuan, yang berangkat menggunakan kendaraan umum. c.Terpilihnya 2 orang laki2 yang berangkat menggunakan kendaraan pribadi & Terpilihnya 2 orang perempuan yang berangkat menggunakan kendaraan pribadi. d.Terpilihnya 2 orang perempuan yang berangkat menggunakan kendaraan umum jika terpilih 1 orang laki2 yang berangkat menggunakan kendaraan pribadi. tolong kk2&mas2 bantu jawab soalnya kamis bsk mau di kumpulkan terimakasih
Ka saya pernah lihat di histogrsm temen saya, pada sumbu x (nilai) sebelum nilai paling pertama itu ada kaya tanda petir (naik-turun di sumbu x nya) itu maksudnya apa ya?
Biasanya untuk mengindikasikan skala pada garis tidak tepat. Katakanlah data histogram rentang 700 - 900, maka di sebelah nol dibypass langsung ke 700, tanpa menuliskan data 100 sampai 600.
Coba kecepatan putarnya 0,75 kali ato putar ulang pas yang ngga cepet pahamnya. Gini mungkin analoginya, aku pake contoh lain. Taruhlah ada 80 siswa. Nilai ulangannya menyebar dari terkecil 20 sampe terbesar 90, berarti A. Jangkauannya 90-20 yaitu J = 70 B. Banyak kelasnya ngikutin rumus, K = 1 + 3,3 log 80 = 1 + 3,3 (log 8.10) = 1 + 3,3 (log 8 + log 10) = 1 + 3,3 (0,903 + 1) = 1 + 3,3 (1,903) = 7,28. Nah oleh karena Banyak Kelas harus bulat, maka kita bulatkan, 7,28 berarti kan ada 7 kelas yang utuh, sama satu kelas yang isinya 0,28 bagian. Meski cuma 0,28 bagian itu mewakili 1 kelas. jadi Banyak kelasnya 7 kelas utuh ditambah 1 kelas sisanya, atau total Bnayak Kelas ada 8. C. Kalau panjang kelas pake rumus P = J/K = 70/8 = 8,75. Ini juga harus bilangan bulat. Oke kita bulatkan menjadi 9, panjang kelasnya Jadi Kelas ke 1 ; 20 - 28 Kelas ke 2 ; 29 - 37 Kelas ke 3 ; 38 - 46 Kelas ke 4 ; 47 - 55 Kelas ke 5 ; 56 - 64 Kelas ke 6 ; 65 - 73 Kelas ke 7 ; 74 - 82 Kelas ke 8 ; 83 - 91 Perhatikan ya, Banyak Kelas nya ada 8 kelas (poin B) Panjang Kelasnya 9, sebagai contoh kelas 1 ini panjang kelasnya 9, yaitu 20,21,22,23,24,25,26,27,28. Ada 9 kan? Bagaimana?
Assalamualaikum Kakk Kak Boleh Bantu Saya Mengerjakan Soal dibawah ini Tolong Please 🙏🙏🙏🙏 Hasil ujian dari mahasiswa FE UNPAM adalah sebagai berikut : Kelas Nilai F 30 - 39 5 40 - 49 10 50 - 59 15 60 - 69 25 70 - 79 20 80 - 89 10 90 - 99 5 Dari data di atas: A. Berapa orang mahasiswa yang nilainya diatas 60? B. Apabila batas lulus adalah 60, berapa persenkah mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus?
Yang di atas 60 (mungkin maksudnya 60 termasuk ya), adalah 25+20+10+5 = 60 mahasiswa Total peserta : 5+10+15+25+20+10+5 = 90 mahasiswa. Persentase mahasiswa lulus ( nilai 60 ke atas )berarti (60/90) x 100% =66,67%
Pertama, yang pasti Banyak Kelas dan Panjang Kelas itu berupa bilangan bulat. Misal satu kelas memuat 30 siswa. Kalau terdapat 100 siswa kira-kira akan didistribusikan menjadi 3 kelas atau 4 kelas? tentu 4 kelas ya. Begitu pula dengan analogi untuk Panjang Kelas. Cenderung dibulatkan ke atas. Namun saya belum literasi lagi dan menemukan apakah selalu atau mengapa selalu dibulatkan ke atas.
Pada prinsipnya, banyak kelas, K dan panjang kelas, P itu bilangan bulat. Banyak kelas, K pendekatannya seperti ini, misal satu kelas maksimal terdiri dari 30 siswa, tetapi jumlah siswa ada 100, maka tentunya terdiri dari empat kelas, dengan komposisi mungkin 30,30,30,10. Tidak bisa kita paksakan 100 siswa ke dalam tiga kelas saja, karena per kelas maksimalnya hanya muat 30 siswa. Tentunya, 100/30 = 3,3 kita bulatkan menjadi 4 kelas, bukan 3 kelas. Panjang kelas sendiri harus sinkron dengan Jangkauan, J dan Banyak kelas, K. Misal contoh ini bisa disimak mulai 7:04 , saat kita bulatkan ke atas menjadi 8 dan kelas pertama mulai dari nilai 38, maka yang masuk kelas pertama ini adalah nilai-nilai 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45. Ada delapan. Kelas ke dua mulai dari 46, semuanya yaitu 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53. Ini juga ada delapan.
NIlai tengah itu mudahnya rata-rata antara batas atas dan batas bawah masing-masing kelas. Kalau dirumuskan kira-kira, (X) = 0,5 (batas bawah + batas atas) Contoh, batas bawah 14,5 dan batas atas 28,5, maka nilai tengahnya : (X) = 0,5 (14,5 + 28,5) = 0,5 . 43 = 21,5
Ka disini saya minta tlg, mau minta penjelasan dr kaka, soalnya guru aku rekomendasiin penjelasan pelajaran histogram ini dari yt chanel kaka, kalau kaka bersedia, kaka punya ig? Saya bakal DM kaka:) terimakasih kak, aku harap dibaless😭
Yang diblok Nilai dan Frekuensinya, kemudian Insert Chart. Agar Gap antar batang menyatu, blok semua batang, klik kanan pilih Format Data Series, lalu atur Gap jadi nol. Hanya saja hasil tampilan excel kurang bagus, di video ini dibuat manual di Ms. Power Point.
Kak mau nanya, saya masih belum paham cara mencari nilai tengah dan frekuensi pada tabel distribusi frekuensi, di detik ke 7:49, mohon penjelasannya kak🙏
Begini, kelas pertama itu 38 - 45, tengah-tengah nya tentu 41,5. Oleh karena 45-38 = 7, maka setengahnya adalah 3,5. Jika 3,5 kita tambahkan dari 38 atau kurangkan dari 45, hasilnya 41,5. Cara mudahnya adalah (batas bawah kelas + batas atas kelas) / 2, untuk semua kelas. Frekuensi sendiri berasal dari data nilai yang ada. Bahwa siswa dengan nilai antara 38 - 45 berjumlah 2 siswa. Maka dari itu, frekuensinya 2.
Sederhana sebenarnya. Nilai tengah masing-masing kelas itu jumlah batas bawah dan atas kelas tersebut lalu dibagi dua. Misal kelas yang pertama batas bawahnya 30 dan batas atasnya 35, berarti nilai tengahnya (30+35) /2
Menggunakan Aturan Sturgess, boleh ke atas atau ke bawah. Umumnya ke atas. Karena prinsipnya 7,2 misal, kan yang pasti sudah ada 7 kelas. Nah 0,2 kelas sebagai satu kelas tambahan, jadinya ada 8 kelas (harus bilangan bulat). Setelah itu baru pakai rumus ke tiga yaitu panjang interval kelas. Pertama biasanya bulatkan ke bawah dulu. Tapi kalau data tertinggi tidak masuk ke kelas terakhir, artinya panjang interval kelas dibulatkan saja ke atas.
Itu untuk menentukan tepi atas dan tepi bawah kelas sebagai titik peralihan antar diagram batangnya yang berimpit. Sedangkan selisihnya menjadi lebar kelas. Hasilnya nanti akan sama dengan panjang interval kelas. Sebagai contoh 45,5 - 37,5 hasilnya 8 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45 juga ada 8 bilangan.
Betul 3,3 itu sudah di rumusnya. Sebaiknya kita hafal nilai log 2, log 3 dst sampai log 9. Logaritma sendiri kan bentuk 10 pangkat. Di sini kita fokus ke pangkatnya. 10 itu 10 pangkat 1. 100 itu 10 pangkat 2. Jadi log 10=1, log 100=2. Artinya, log 20 itu log 2.10, yang bisa diurai menjadi log 2 + log 10. Ini juga sudah rumusannya seperti itu. Kita selesaikan untuk log 20 sebagai berikut : Log 2 = 0,301 Log 10 = 1, berasal dari 10 pangkat 1 Log 20 = log 2 + log 10 = 0,301 + 1 = 1,301
Panjang kelas 8 artinya, jumlah bilangan masing-masing kelas yang mungkin ada 8 bilangan. Bila dimulai dari 38, kelas pertama itu mungkin terdiri dari delapan bilangan yaitu: 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45 Sedangkan 46 ikutnya kelas ke dua yang mungkin yaitu bilangan-bilangan 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53. Perhatikan, panjang kelas 8 artinya jumlah bilangannya paling banyak ada delapan. Jika 38 - 46, ini ada sembilan bilangan yaitu 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46. Ini artinya panjang kelas (p) = 9
Cenderung ke 6. Karena 5 utuh, dan 1 meski tidak utuh hanya 0,3 saja. Mudahnya gini. Satu kelas anggap aja maksimal 10 siswa. Nah, ada 53 siswa. Pasti jumlah kelas yang dibuka ada 6 kelas, dengan rincian 5 kelas full masing-masing jumlah siswanya 10 siswa tiap kelas dan kelas ke enam hanya terdiri dari 3 siswa. Begitu ya.
@@rachelfadilaputriherdiansy5478 misal satu bis memuat 50 orang. Jumlah orang 60, maka perlu 2 bis, bukan 1 bis. Begitu kira² analoginya. Satu kelas misal memuat 50 siswa, maka kalau siswa ada 60, harus dibuat 2 kelas.
Rice's rule sebagai alternatif yang lebih sederhana dari Sturges's rule belum ada. Karena hal itu butuh pemahaman lebih advance, atau jenis pengayaan kalau di level dasar.
Cenderung iya, meski tidak harus. Logikanya seperti ini : ada 6 buah apel utuh dan 1 buah apel yang tidak utuh sebagian. Kita akan mengatakan bahwa jumlah buah apelnya 7 buah.
Iya beda. Tepi kelas bawah nilainya batas bawah kelas dikurangi 0,5. Tepi kelas atas nilainya batas atas ditambah 0,5. Sehingga tepi atas kelas pertama sama dengan tepi bawah kelas ke dua. Untuk contoh ini 45,5. Histogram itu berimpit.
Banyak kelas dengan aturan Sturgess, yaitu k = 1 + 3,3 log N. Nilai k sebagai bilangan bulat dan N sebagai banyak data. Di sini jumlah siswanya kan ada 40 siswa. Jadi N nya 40
Ogif tuh grafik yang digambarkan berdasarkan data yang sudah disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Kata kuncinya di sini Kumulatif, ditambahkan dari frekuensi sebelumnya atau dikurangkan, sehingga ada ogif naik sama ogif turun. Yaa bisa dibilang grafik juga.