Тёмный

Tahun Kesedihan Wafatnya Khadijah dan Abu Thalib - Ustadz Nazriel Abdul Muluk 

Kajian Islam
Подписаться 9 тыс.
Просмотров 11 тыс.
50% 1

Tahun Duka Cita Wafatnya Khadijah dan Abu Thalib - Ustadz Nazriel Abdul Muluk
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.’ (QS. At-Taubah:113)
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi ….'” (QS. Al-Qashash: 5)
“Dia beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkariku. Dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku. Dia menyokongku dengan hartanya ketika orang-orang memboikotku. Dan Allah mengaruniakan anak bagiku dari (rahim)-nya. Padahal dengan (istri-istriku) yang lain, aku tak mendapatkannya.”(HR. Ahmad; hadits shahih)
Tahun Dukacita juga disebut Tahun Kesedihan adalah sebuah tahun dalam penanggalan kamariyah saat meninggalnya istri Muhammad, Khadijah serta pamannya Abu Thalib yang juga berperan sebagai pengasuh dan pelindungnya. Tahun ini kira-kira bertepatan dengan 619 M atau tahun kesepuluh kenabian Muhammad dalam Islam.
Sepeninggal Abu Thalib yang merupakan kepala kabilah Banu Hasyim, Muhammad kehilangan jaminan keamanan dalam sistem kesukuan di Arabia waktu itu, dan mulai menjadi sasaran tindakan-tindakan kasar di Mekkah. Ia berangkat ke Tha'if untuk mencari bantuan dan mengajak penduduknya masuk Islam, tetapi penduduk Tha'if menolaknya.
Dalam perjalanannya kembali ke Mekkah, Muhammad meminta jaminan keamanan dari beberapa pemuka kabilah di Mekkah. Muth'im bin Adi, pemimpin kabilah Banu Naufal menerima permohonan ini lalu mengawal Muhammad masuk ke Mekkah serta mengumumkan bahwa Muhammad berada di bawah jaminan kabilahnya.
Abu Thalib adalah salah satu paman Muhammad dari pihak ayahnya, dan merupakan pemimpin kabilah Banu Hasyim. Ia mengasuh Muhammad dalam keluarganya sendiri setelah meninggalnya kakek Muhammad Abdul Muthalib (ayah dan ibu Muhammad telah lebih dahulu meninggal)
Sebagai pemimpin kabilah ia menjadi pelindung Muhammad dalam sistem kesukuan Arabia, dan terus membela keponakannya itu bahkan setelah ia dimusuhi pihak-pihak di suku Quraisy setelah menyerukan agama Islam. Menurut adat di Mekkah pada saat itu, jaminan atau perlindungan kabilah seperti ini tidak dapat dilanggar, sehingga musuh-musuh Muhammad tidak dapat berbuat banyak.
Abu Thalib jatuh sakit tak lama setelah meninggalnya Khadijah. Walaupun ia melindungi Muhammad, Abu Thalib sendiri tidak memeluk Islam, dan di akhir hayatnya Muhammad mengajaknya masuk Islam dengan mengucapkan kalimat syahadat. Adik Abu Thalib, Al-Abbas, yang juga hadir saat meninggalnya Abu Thalib merasa bahwa ia mendengar kakaknya itu mengucapkan syahadat, tetapi Muhammad tidak mendengarnya.
Setelah Abu Thalib meninggal, Muhammad ingin berdoa kepada Allah untuk memohonkan ampun bagi mendiang pamannya tersebut, tetapi menurut riwayat Muslim, pada saat itu Muhammad menerima wahyu dari Allah yang menyebutkan bahwa seorang yang beriman tidak pantas bagi seorang Nabi dan orang-orang beriman untuk memohonkan ampunan Allah bagi orang-orang musyrik, bahkan kerabatnya sendiri.
[Rekomendasi Dengarkan Dengan Headset]
Jangan Lupa Subscribe dan like video ini

Опубликовано:

 

16 окт 2024

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 3   
Далее
Kisah Nabi Nuh dan Penghianatan Istrinya
37:35
Просмотров 8 тыс.
Kisah Sedih Rasulallah ﷺ disaat Wafatnya Khadijah
1:38:03