Sebaik-baiknya orang adalah yang berilmu dan mengamalkannya. Lalu mencoba terus memperbaiki tata cara ibadah agar semakin khusyu. sekarang banyak orang2 berilmu tapi jahil.
kami anak pesantren, mengikuti tata cara sholat versi madzhab Imam syafi'i menurut keterangan yang ada didalam kitab syarah Al muhadzab karangan Al Imam Nawawi disitu lebih lengkap dan detail... karna ada hadist2 dan keterangan dari Ashab Imam Syafi'inya...
Bissmillah. Setiap ku pelajari tata cara dn bacaan sholat imam syafi'i psti ada aja yg beda dri setiap ustadz atau yg lainya. Bissmillah aj. Hanya Allah yg tau.
Mungkin cara kita beda2.. Tpi dihati kita tetap.. Tiada tuhan yg patut disembah kecuali Allah. Dan nabi Muhammad utusan Allah. Klo untuk Mazhab Syafi'i saya lebih condong ke habib Ali Zaenal Abidin al-hamid
4 Mazhab Hanafi Maliki Syafi'i dan Hambali semua baik yang gk baik,.. debat sana sini tapi gk Sholat.. dah itu aja... Syukron Ustadz sudah berbagi semoga Ustadz selalu diberikan kesehatan,.. Aamiin 🤲
Y betul jgn saling membid'ahkan. 4 mahzab sesuai dengan dalil dan di contohkan Rasulullah Saw. Wudhu 4 mahzab ja tata cara beda² kok.justru yg bid'ah klo sholat TDK secara tuma'minah
@@MegaZgmf Kalau masing2 ada hadistnya ya jelas bukan bidah dong namanya. Kalau tak ada contoh dan perintah dari rasul ya jelas bidah. Mau dibuat gimanapun namanya tetap bidah mas hehehe... 😁
@@fajarpratama5497 Diriwayatkan dari Anas bin Malik R.A “Beliau berkata, “Rasulullah senantiasa membaca qunut ketika shalat subuh sehingga beliau wafat.” (HR. Ahmad). Imam An-Nawawi rahimahullah, di dalam kitab Al-Adzkar telah menyebutkan : إِعْلَمْ، أَنَّ الْقُنُوتَ فِي صَلاَةِ الصُّبْحِ سُنَّةٌ لِلْحَدِيْثِ الصَّحِيْحِ فِيْهِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : " أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، لَمْ يَزَلْ يَقْنُتُ فِي الصُّبْحِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا". رواه الحاكم أبو عبد الله في كتاب الأربعين، وقال : حديثٌ صحيحٌ. Ketahuilah, sesungguhnya qunut di dalam sholat shubuh adalah sunnah, karena ada hadits yang shohih di dalamnya dari Anas r.a, : “Sesungguhnya Rasulullah SAW, tidak henti-hentinya melakukan qunut di dalam sholat shubuh, sehingga beliau meninggal dunia”. (H.R. Al-Hakim Abu Abdillah di dalam kitab Al-Arbain) ya masing2 ja gknush d perdebatkan SDH da dalilnya kita patokan Al-Qur'an d hadis . Contoh sholat. Sholat GK tuma'minah tidak sah sholat tsb karena ada dalilnya. Jika ada perbedaan saling menghargai ja
@@fajarpratama5497 yg bid'ah tu 7 harian atau 30 harian trs kasih sembako k orang² tp klo kita membaca Yasin atau membaca Alquran untuk mayit ada. عَنْ سَيِّدِنَا مَعْقَلْ بِنْ يَسَارْ رَضِيَ الله عَنْهُ اَنَّ رَسُولَ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ : يس قَلْبُ اْلقُرْانْ لاَ يَقرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيْدُ اللهَ وَالدَّارَ اْلاَخِرَة اِلاَّ غَفَرَ اللهُ لَهُ اِقْرَؤُهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ )رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدْ, اِبْنُ مَاجَهْ, اَلنِّسَائِى, اَحْمَدْ, اَلْحَكِيْم, اَلْبَغَوِىْ, اِبْنُ اَبِىْ شَيْبَةْ, اَلطَّبْرَانِىْ, اَلْبَيْهَقِىْ, وَابْنُ حِبَانْ Dari sahabat Ma’qal bin Yasar r.a. bahwa Rasulallah s.a.w. bersabda : surat Yasin adalah pokok dari al-Qur’an, tidak dibaca oleh seseorang yang mengharap ridha Allah kecuali diampuni dosadosanya. Bacakanlah surat Yasin kepada orang-orang yang meninggal dunia di antara kalian. (H.R. Abu Dawud, dll) Sebenarnya yg nilainya tu baca surat Yasin dan Al-Qur'an buat sinmayit. Apalagi yg membaca tu keluarga si mayit
Kalau saya mengikuti madzhab Imam Syafi'i. Imam Syafi'i sungguh seorang ulama yang luar biasa, memiliki pemikiran atau persepsi yang sangat terperinci. Mungkin karena itu Kitab beliau lebih tebal. Bahkan sekelas Imam Malik yang menjadi guru dari Imam Syafi'i pun sampai memujinya. Selain itu, Imam Syafi'i ini juga pernah di bicarakan oleh Rasulullah Saw.
Alhamdulillah terima kasih pak ustadz ini sangat bermanfaat untuk saya.. semoga terus memberikan konten yang mengedukasi kita agar bisa lebih baik lagi dalam beribadah.. sehat selalu ustadz dan semua nya🙏
lapangkan dada juga untuk saudara kita yang bermadhzab selain Imam Syafi'i selama masih di antara imam yang empat (Imam Abu Hanifa, Imam Malik, Imam Syafi'i & Imam Ahmad). Semoga Allah menyatukan kaum muslimin di negeri ini dan di seluruh dunia aamiin. semoga bermanfaat, barakallahu fiikum. :)
memang di perlukan belajar mengingat agar selalu ingat dan bisa fokus ketika menggerakkan tata cara gerakan sholat kususnya pada madzhab imam Asy Syafi'i..sayapun masih bisa lupa..✋🏻🙏🏻
Trimakasi bg atas pembelajaran ini,,?? Dulu saya sholat yg abg peraktekan saat ini,ternyata orang tua dulu tidak salah memberi cara tuntunan sholatnya,dri tangan,kaki,dan telunjuknya.semoga ini bisa menjadi kebaikan bg dan saya berserta lainnnya
“Salat 5 waktu, dari Jumat ke Jumat berikutnya, dan dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya merupakan penghapus dosa-dosa yang dilakukan di antara keduanya apabila dosa-dosa besar dijauhi,” (HR Muslim).
Trimakasih pak ustadz untuk ilmunya,sya termasuk orang baru hijrah dan ini sangat bermanfaat,semoga kita ditetapkan iman serta petunjuk untuk slalu mendekatkan duri pd Allah aamiin...
Alhamdulillaah, Aamiin semoga ustad dan yg menjadi control gerakan2 solat semoga Allaah selalu memberi ke sehatan dan umur panjang a ng dan rizqi yg barokah ber limpah dan Allaah m e memberi per lindungan dmn pun brd dan semoga Allaah selamatkan dunya dan akhiratnya nya Aamiin
Alhamdulillah sgt berterimakasih atas ilmu ajaran y pak ustad PD km yg miskin ilmu ini dlm mlksanakn sholat jg mohon MA ap pak ustad bgai mn setelah sujud akhir ibu jari kaki sah tidak solat y klw tidak di tekuk mohon penjelasan y terimakasih
Jadi maksudnya itu menghadirkan niat shalat dalam hati, lalu berbicara dalama hati sebagai penguatan niat shalat seperti shalat sunnah dhuha atau shalat fardhu subuh lalu langsung bertakbir dengan lisan Allahu Akbar, jadi tidak perlu mengucapkan saya berniat shalat, kalaupun membaca usholli boleh asal dalam hati juga, dan asalnya usholli itu untuk orang yg was was ketika shalat atau orang yg sudah tua pikun, Wallahu A'lam Barakallahu Fikum
Insya Allah kalo niat kita memamng beserah pada Allah sujud pada Allah, Allah akan menerima ibadah kita, khusuk karna Allah, mashab adalah tata cara dari Ulama, bagaimana cara baiknya shalat, jadi sebaik2nya tata cara anda shalat, kalo kita tidak niat dan tidak kusyuk, Allah tidak menerima shalat dan ibadahnya ini yg penting
Ini baru benar judulnya. Jangan kayak yang sebelah bilangnya "Tata cara sholat Nabi". Seolah olah dia melihat langsung sholatnya Nabi. Kita jaman sekarang kalau mau Sholatnya seperti Nabi harus melalui ulama. Yaitu melalui salah satu Mazhab. Itu baru benar...
@@faisaljihad8002 Bedakan ilmu fiqih dan sejarah ya... Kalau ilmu fiqih harus ada yang meraciknya melalui para ulama salaf yang merujuk kepada hadits-hadits Nabi juga. Sedang ilmu sejarah bebas...
@@kodratpriyanto9992 Ilmu sejarah bebas ? Bebas dalam arti apa ? Sementara shiroh yg berkaitan dgn Nabi pun berasal dari para Salaf. Berasal dari hadits² & Atsar. Lalu apa bedanya jika kita menyebut SHIFAT SHOLAT NABI jika berasal pula dari Hadits² Nabi yg dijelaskan oleh para Imam Madzhahib ?
@@faisaljihad8002 Kalau ahli fiqih seperti 4 imam Mazhab harus memiliki syarat syarat yang jarang dimiliki oleh orang lain. Salah satunya dia harus punya hafalan ribuan hadits. Sedangkan untuk menjadi ahli sejarah tidak perlu sampai ribuan hadits. Itu saja. Pakai akal jangan pakai nafsu...
@@kodratpriyanto9992 Jika ahli sejarah pun harus tau hadits & Atsar untuk bisa menulis sebuah shiroh MAKA ITU NAMANYA BUKAN BEBAS. Jadi dimana permasalahannya jika sebuah kitab dinamakan dgn SHIFAT SHOLAT NABI jika diambil juga dari hadits² Nabi Sholallahu'Alaihi Wa Sallam ?
KATA IMAM SYAFI'I, Tinggalkan PENDAPATKU Jika MENYELISIHI HADIST.. Ketika suatu pendapat manusia berseberangan dengan sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang harus kita dahulukan adalah pendapat Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak seperti sebagian orang ketika sudah disampaikan hadits shahih melarang ini dan itu atau memerintahkan pada sesuatu, eh dia malah mengatakan, “Tapi Pak Kyai saya bilang begini eh.” Ini beda dengan imam yang biasa jadi rujukan kaum muslimin di negeri kita. Ketika ada hadits shahih yang menyelisihi perkataannya, beliau memerintahkan untuk tetap mengikuti hadits tadi dan acuhkan pendapat beliau. Imam Asy Syafi’i berkata, إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ فَهِيَ قَوْلِي “Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku.”[1] Ar Rabie’ (murid Imam Syafi’i) bercerita, Ada seseorang yang bertanya kepada Imam Syafi’i tentang sebuah hadits, kemudian (setelah dijawab) orang itu bertanya, “Lalu bagaimana pendapatmu?”, maka gemetar dan beranglah Imam Syafi’i. Beliau berkata kepadanya, أَيُّ سَمَاءٍ تُظِلُّنِي وَأَيُّ أَرْضٍ تُقِلُّنِي إِذَا رَوَيْتُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ وَقُلْتُ بِغَيْرِهِ “Langit mana yang akan menaungiku, dan bumi mana yang akan kupijak kalau sampai kuriwayatkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian aku berpendapat lain…!?”[2] Imam Syafi’i juga berkata, إِذَا وَجَدْتُمْ فِي كِتَابِي خِلاَفَ سُنَّةِ رَسُولِ اللهِ فَقُولُوا بِسُنَّةِ رَسُولِ اللهِ وَدَعُوا مَا قُلْتُ -وفي رواية- فَاتَّبِعُوهَا وَلاَ تَلْتَفِتُوا إِلىَ قَوْلِ أَحَدٍ “Jika kalian mendapati dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sampaikanlah sunnah tadi dan tinggalkanlah pendapatku -dan dalam riwayat lain Imam Syafi’i mengatakan- maka ikutilah sunnah tadi dan jangan pedulikan ucapan orang.”[3] كُلُّ حَدِيثٍ عَنِ النَّبِيِّ فَهُوَ قَوْلِي وَإِنْ لَمْ تَسْمَعُوهُ مِنيِّ “Setiap hadits yang diucapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka itulah pendapatku meski kalian tak mendengarnya dariku.”[4] كُلُّ مَسْأَلَةٍ صَحَّ فِيْهَا الْخَبَرُ عَنْ رَسُولِ اللهِ عِنْدَ أَهْلِ النَّقْلِ بِخِلاَفِ مَا قُلْتُ فَأَناَ رَاجِعٌ عَنْهَا فِي حَيَاتِي وَبَعْدَ مَوْتِي “Setiap masalah yang di sana ada hadits shahihnya menurut para ahli hadits, lalu hadits tersebut bertentangan dengan pendapatku, maka aku menyatakan rujuk (meralat) dari pendapatku tadi baik semasa hidupku maupun sesudah matiku.”[5] إِذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَهُوَ مَذْهَبِي وَإِذَا صَحَّ الْحَدِيْثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ “Kalau ada hadits shahih, maka itulah mazhabku, dan kalau ada hadits shahih maka campakkanlah pendapatku ke (balik) tembok.”[6] أَجْمَعَ الْمُسْلِمُونَ عَلىَ أَنَّ مَنِ اسْتَبَانَ لَهُ سُنَّةٌ عَنْ رَسُولِ اللهِ لَمْ يَحِلَّ لَهُ أَنْ يَدَعَهَا لِقَوْلِ أَحَدٍ “Kaum muslimin sepakat bahwa siapa saja yang telah jelas baginya sebuah sunnah (ajaran) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tak halal baginya untuk meninggalkan sunnah itu karena mengikuti pendapat siapa pun.”[7] Perkataan Imam Syafi’i di atas memiliki dasar dari dalil-dalil berikut ini di mana kita diperintahkan mengikuti Al Qur’an dan hadits dibanding perkataan lainnya. Allah Ta’ala berfirman, وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ “Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Rabbmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya” (QS. Az Zumar: 55). Sebaik-baik yang diturunkan kepada kita adalah Al Qur’an dan As Sunnah adalah penjelas dari Al Qur’an. الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ “Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal” (QS. Az Zumar: 18). Kita sepakati bersama bahwa Al Qur’an dan As Sunnah adalah sebaik-baik perkataan dibanding perkataan si fulan. وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al Hasyr: 7). Dalam hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehati para sahabat radhiyallahu ‘anhum, فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ “Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafa’ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.”[8] Semoga kata-kata Imam Syafi’i di atas menjadi teladan bagi kita dalam berilmu dan beramal. Tidak membuat kita jadi fanatik dan taklid buta pada suatu madzhab. Boleh saja kita menjadikan madhzab Syafi’i sebagai jalan mudah dalam memahami hukum Islam. Namun ingat, ketika pendapat madzhab bertentangan dengan dalil, maka dahulukanlah dalil. Wallahu waliyyut taufiq. @ Ummul Hamam, Riyadh, KSA, 5 Rajab 1433 H www.rumaysho.com [1] Majmu’ Al Fatawa, 20: 211. [2] Hilyatul Auliya’, 9: 107. [3] Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 1: 63. [4] Siyar A’laamin Nubala’, 10: 35. [5] Hilyatul Auliya’, 9: 107. [6] Siyar A’laamin Nubala’, 10: 35. [7] I’lamul Muwaqi’in, 2: 282. [8] HR. Abu Daud no. 4607 dan Tirmidzi no. 2676. Syaikh Al Albani menyatakan hadits ini shahih
Didit Rahmadani dalam memahami dalil dari Alquran dan hadits Nabi SAW, kami ikut pemahaman para Ulama!!! Kenapa? Karena para Ulama adalah pewaris Nabi. Tapi kalau ada orang yang berkata mari kembali ke Qur'an dan hadits dengan pemahaman mereka sendiri (tanpa melalui guru/Ulama), maka ketahuilah bahwa orang itu telah tersesat!!! Iman 4 madzhab menjadi rujukan mayoritas umat islam (Ahlussunnah wal Jamaah) untuk memahami dalil dari Alquran dan hadits Nabi SAW. Di luar pendapat Imam 4 tersebut kemungkinan akan tersesat. Al Imam Asy-Syafi'i punya gelar" Penolong Sunnah ". Kalau ada pendapat beliau yang menyelisihi sunnah Nabi SAW, pasti akan banyak Ulama sezamannya yang mengkritik beliau. Tapi kenapa baru sekarang ada sekelompok kecil manusia yang sok paling sunnah dari Imam Asy-Syafi'i. Mudah-mudahan ini bisa menjadi renungan buat para pengikut mazhab Wahabi!!!
Itu pernyataan imam syafii untuk sesama mereka para imam mahdzab..sedang kita puny ilmu apa sehingga berani meningglkan pendapat imam syafi..sya sendiri juz 30 sj belum fasih..
Justru al Imam Syafiie adalah Naashirus Sunnah. Tidak ada pendapat al Imam bertentangan dengan sunnah, klo yang bertentangan dengan albani dan para pemujanya sangat banyak. Biasanya para pemujanya mengaku salafi. Jadi, menurut para pemuja albani, jika hasil ijtihad para imam madzhab bertentangan dengan albani, maka dipastikan imam madzhab tidak sesuai sunnah, klo albani pasti sesuai sunnah. Nabi tidak memerintahkan untuk mengaku salafi, tapi albani memerintahkannya, maka yang harus diikuti adalah albani. Jadi albani menurut para pemujanya melebihi nabi...wal'iyaadzu billaah
Sholat Merupakan rukun Islam terpenting setelah syahadat sekaligus satu-satunya interaksi seorang hamba dengan tuhan pencipta segala-galanya yang bisa dilakukan setiap hari bahkan 5 kali sehari dan itupun di luar sholat-sholat sunnah. Sehingga sangat penting diperhatikan dan didirikan dengan secara maksimal dengan me nyempurkan semua syarat, rukun dan sunnah-sunnahnya serta menghadirkan nilai-nilai sholat ke dalam kehidupan sehari-hari seperti disiplin, kometmen, tanggungjawab, menjalin persatuan, menjaga kesucian lisan, hati dan perbuatan disamping menutup aurat.