Sahabat DW, bagaimana dengan komunitas di lingkungan tempat tinggalmu? Apakah ada krisis air? Kalau ya, yuk mulai panen air hujan seperti yang dilakukan warga Desa Bunder di video.
Kalo kualitas udara bagus dan minim pencemaran tentunya juga akan menambah kualitas air hujan selain penambahan elektrolisa dan berbagai teknologi saringan lainnya
Air hujan saat musim penghujan memang sudah sama dengan air uap karena proses pemanasan sinar matahari, jika di suling artinya sama saja dengan jeruk jadi jeruk 😁😁😁, Jadi pengolahan penyulingan itu Unfaedah !!! Cukup air hujan terasebut dimasak sampai mendidih. Di jamin kandungan mineral dan zat2 tak karu karuan lebih sedikit di banding air tanah dan air pdam
wahhhh Pak Romo Kirjito 😃 saya sugiantara dari Youth Conservation Initiative (YCI) Bali yang dulu pada tahun 2019 pernah mendapat pelatihan dari beliau dan saat ini beberapa tempat di bali telah di pasang instalasi Budaya Air Hujannya😁 Terima Kasih banyak Pak Romo dan pelatih pelatih Budaya Air Hujan yang dulu pernah melatih kami dari YCI Bali dimulai dari membuat adaptornya sampai mencoba langsung air hujan hasil proses elektrolisisnya sehingga beberapa orang di bali khusunya kami para anak muda dari YCI Bali tidak ragu lagi dengan air hujan dan malah merasa sangat senang sekali bisa meminum air hujan yang merupakan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa😃 Salam Lestari 🌱
Bagus tuh kalo di aplikasikan di pembangunan di indonesia,seperti jalan tol/non tol,hotel,apartemen,vila,tempat wisata,cafe dan rumah2 di indonesia agar tidak membuang air hujan secara cuma2.
@@syahrimuharrami betul bang,dulu saya disekolah jadi OSIS BERSIH LINGKUNGAN tiap huja pasti banjir di halaman sekolah dan saya selalu yang bersamgkutan untuk membersihkan saluran air.Dan ini adalah pengetahuan terbaru saya.
Bisa dipake untuk mandi tapi kurang aman untuk minum. pH airnya masih asam, kandungan di dalamnya pun berbahaya untuk manusia seperti NOx SOx meskipun pHnya sudah dinormalkan
Wah.. nih orang orang keren, mensyukuri air hujan.., bahkan tamunya dikasih th kalo kalo kebiasa minum air mineral, emang benar Hujan adalah rahmat Tuhan..perbanyaklah orang orang yg seperti ini ya Tuhan...
bagus pak yg saya baca di australia sekalipun di kawasan gurun mereka juga memanen hujan hujan terbentuk krn penguapan jika daerah tsb kering tentu sdh tdk ada yg diuapkan hanya bergantung pada air tanah di pegunungan semakin byk pohon semakin byk penguapan semakin byk hujan
@@mariaannainditahernawati7132 buat mbak MARIA ANNA INDITA HERNAWATI alias mbak MARIA kira2 mau apa tidak ya..... jika mbak MARIA saya ajak jalan2 keGUNUNG KEMUKUS JAWA TENGAH untuk SOWAN SILATURAHMI keMAKAMnya PANGERAN SAMUDRA ? mbak MARIA mohon balas ya...... 👍 👍 👍 ❤
Dah lebih 35th sejak merantau ke kalimantan saya bisa minum,masak air hujan,Alhamdulillaah sampai sekarang tetap sehat ,Allooh yg menurunkan air, tentu lebih bersih dan sehat .
Sangat berdampak baik bagi lingkungan khususnya Jakarta yang dikabarkan akan "tenggelam" beberapa dekade lagi karena masifnya sumur bor. Apakah metode ini dapat digunakan dengan layak di wilayah perkotaan seperti Jakarta ? Mengingat kadar polusi bisa dikatakan sangat buruk. Saya orang awam, terima kasih.
tidak, karena bkn hanya masalah sumur bor yg dihadapi jakarta tp juga naiknya permukaan air laut karena es kutub sudah mencair, sbnrnya pemerintah seharusnya harus membatasi pengeboran air tanah agar tidak berlebihan
@@mr.cc97 hmm aku bkn org jakarta jdi hal ini menarik sekali. Heran saja kenapa tempat sekecil jakarta malah banyak skyscraper tapi gak mikir sumber air yg sustainable. Sayang pembuatan air suling dri air laut butuh biaya yg besar sekali dengan yield yg bisa dibilang tidak seberapa
tenggelam bukan hanya karena masalah dibor, tapi karena pemanasan global, gletser, salju, atau es pada mencair, menyebabkan permukaan air laut naik, berbandingan air & daratan dibumi sekitar 70%:30%, jadi kebayang kan daratan yg cuma 30% dikepung sama air 70% itu pun masih ditambah gletser & es yg mencair, ibarat gelas penuh berisi air+es, kalau dibiarin lama2 es mencair, dan air didalam gelas akan luber kemana2
yuk bisa lah di mulai dari sendiri coba2 di cari di youtube caranya buatnya, di rumah sendiri.gw mau buat tapi malas hehe,rumah kontrakan ntar penuh air malah banyak nyamuk ;)
@@fazrurrazyid1885 Orang jawa tak terbiasa menampung air hujan dalam jumlah besar, karena sifat air yg di tampung di bejana terbuka akan semakin "acidic" seiring berjalannya waktu karena kontaminasi bakteri. Orang Jawa terbiasa minum rebusan air sumur yg lebih "fresh", mangkanya tanah di Jawa pada amblas karena air tanah disedot semua.
Air hujan di Kalbar sudah dari nenek moyang kami menjadi air baku untuk minum. Kami minum air hujan tidak perlu dimasak alat juga lebih murah dari masak air. Nazava saringan air solusinya.
Setiap daerah masing2 punya kearifan lokal di daerah saya sudah pakai tong air dari bahan plastik seperti merek penquin jadi tidak menggnakan wadah tong semen dan tanah liat.
dulu fungsi talang rumah utk menampung air hujan buat keperluan rumah, sekarang talang hujan langsung disalurkan ke saluran pembuangan limbah alias got.. air hujan yg berlimpah disia2kan begitu saja, pas gk ada air pusing.
Kata orang tua saia, Dulu waktu saia masih kecil sekitar tahun 89 sampai tahun 96 pas tinggal di kalimantan, keluarga saia dan orang orang di kampung sekitar sudah nampung aer hujan di gentong gentong besar untuk di masak dan di minum. Kalo mandi pakai air sungai yang ada di belakang rumah. Emang keren dah kalimantan..
Misalnya ada area yg tumbuh rumput yg cukup tinggi lalu berembun pagi2. Ikat kaos di bawah dengkul.. trus terabas itu area rumputnya... Lalu peras kaosnya. Jadi deh panen air embun pagi hari hahaha kebanyakan nonton acara survival xD
Ini salah satu contoh orang2 yg selalu bersyukur akan nikmat yg ALLAH berikan.., menghargai air, tdk membuang2 air, karena tanpa air tdk akan ada kehidupan!!! Keren ❤💛💚
Di daerah saya pontianak minum air hujan udah umum dan dilakukan sudah sejak lama, bahkan org pontianak jarang minum air pdam. Di pontianak hampir tiap rumah memiliki toren dan tempayan yg besar utk menyimpan air hujan
Ini jadi percontohan yg baik bagi diri saya sendiri, jika dimasa depan saya harus bisa memanfaatkan air hujan yg selalu datang agar tidak terbuang langsung ke saluran air, tanpa saya manfaatkan terlebih dahulu, sekarang masih sibuk di perantauan dan pekerjaan.
Mungkin kedepannya bisa dikembangkan untuk keperluan pertanian, sehingga tidak bergantung dari air tanah maupun air waduk/sungai, akan sangat bermanfaat untuk ladang yg jauh dari sumber air. 🙏
🎯🎯 Bagan Siapi-api dari zaman dahulu sampai sekarang masih mengandalkan air hujan untuk makan dan masak. Rumah² memiliki bak penampungan atau tong air besar untuk menampung air hujan.
Kami di kabupaten Indragiri Hilir - Riau menggunakan air hujan sebagai satu-satunya sumber air bersih untuk dikonsumsi, walaupun sudah ada yg jual air galon, air hujan tetap lebih diutamakan karena sudah menjadi kebiasaan turun temurun
@@pidikwahono8888 "Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu. Sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan yang dengannya kamu menggembalakan ternakmu." (An-Naḥl: 10).
Ayo , ajarkan orang2 di NTT dan NTB yg sering kemarau. Pemerintah desa bolehkah pake dana desa untuk bangun bak2 pebampung air ukuran besar untuk warga secara bergulir/bergantian shg semua warga punya. Dan untuk lahan pertanian/lapangan tandus agar dibuat sistim pemanenan air hujan seperti di India dan Ethiopia
Saya setiap hari selalu minum air hujan (tentu dimasak dulu sebelum nya). Alhamdulillah.. Dengan curah hujan yg tinggi di pontianak akhir akhir ini, jadi stok air hujan di rumah selalu tersedia.
Itulah die Boss Ngade ngade Jak orang di jawe nih, Aek hujan tinggal di masak sampai mendidih lalu di minum. Udah ratusan tahun orang di Pontianak minum air hujan. Sehat2 Jak
Orang2 sperti ini sangat dibenci oleh para kapitalis. Masyarakat yg harusnya membeli air dari PDAM atau air minum kemasan, skarang bisa mendapatkan air secara gratis langsung dari alam. Lama2 nanti air dipajaki juga. Sebab pendapatan negara dari sektor air berkurang.
Wah tesis saya di 2019, emang sulit banget di kecamatan kemalang, Klaten khususnya di 10 desa, faktor tanahnya, efeknya pertanian kurang bagus, harga air baku mahal, tapi skalanya harus besar.. bisa hemat drastis
air dari umbul ponggok dialirkan kemana ya pak? apakah masuk ke rawa jombor? lokasinya kan di utara klaten sementara yg di video ada di selatan dekat gunungkidul
Kami orang kalimantan kalau pas musim kemarau minumnya air hujan kecuali kalau tinggal di daerah dekat bukit pasti ngambil air untuk minum ya dari air terjun , Sebenarnya ngak ada masalah sih minum air hujan sebenarnya tinggal masak air . Pernah minum air tanah sepok/tanah gambut ? kalau air tanah gambut di daerah hutan kalimantan yang masih asri akan terasa segar cuma warna airnya saja yang berwarna hitam kemerahan krn melewati akar pohon dan tanah gambut .
Ada yg perlu ditambahkan, Bagaimana dg kandungan mineral pada air hujan / TDS dan bagaimana dg air hujan diperkotaan yg sdh dicemari dg gas asam yg lbh tinggi?
Wah Klaten,Tempat tinggalku 😯 Saya di Jakarta minum air tanah Jakarta yg difilter pake *bio mineral waterpurifier* Gak perlu beli Galon air lagi & bisa irit ratusan ribu/bulan 👈
Di daerah pesisir khususnya pesisir Jambi, (Tanjung Jabung Barat/Timur) sangat umum mengkonsumsi air hujan sebab kualitas air tanah sangat tidak layak minum. Terlebih di wilayah perkampungan. Warga disana mengolah air hujan dengan cara merebusnya sampai mendidih. Saya tidak tau apakah ada efek buruk yg ditimbulkan dalam jangka panjang, sebab air hujan yg ditampung melalui atap seng rumah yg kadang berkarat(disana rumah penduduk tidak memakai genteng).
kurasa sebaiknya air hujan perlu diendapkan atau dielektrolisa saat akan dikonsumsi, seperti pada video. Sebab, penumpukan logam dalam tubuh melalui air minum baru akan terasa efek jelasnya jika sudah dikonsumsi jangka panjang secara terus-menerus.
@@temanbicara9455 berarti sebaiknya diganti dg genting gerabah saja ya atau bak penampung menggunakan wadah tembikar atau gerabah saya praktek di rumah utk air sumur ternyata bisa mengurangi kadar kapur terbukti dr byk spot putih di dinding luar kendi
betul saya biasa menampung air hujan bisa sampai 3 ember besar dr 1 talang saja padahal ada byk talang buangan jika terlampau byk saya tuang ke tanah utk meresap kembali ketimbang hanya lewat di selokan selain utk siram tanaman tentunya
ini suda diterapkan di daerah bali tepatnya didesa alengkong dan blandingan kintamani .. warga disana jadi bisa bertanam terus selama nnya karena jika menarik air ke danau batur menghabiskan biaya ... jika dengan metode seperti ini ..jd dr rumah rumah sudah di terapkan begini baik sekolahan dan pura ... karena di bor tanah air ndak keluar .. sebab desanya ada diatas bukit bukit dilereng gunung .. sampai ada embung desa .....jd sekarang tidak kwatir masalah air ..
Alhamdulillah air hujan sudah sejah th 70an didesa kami sudah menggunakan air hujan, bisa menghemat biaya yg biasanya dimusim kemarai 1 bln kita beli air 5000 ltr hingga lebih, atau sekitar Rp 400.000
Untuk dimasa sekarang mau mengkonsumsi air hujan sebaiknya disuling / destilasi dulu, karena air hujan saat ini banyak mengandung polutan akibat emisi gas buang co2 yang semakin banyak apalagi di perkotaan.. Awan hujan yang terkontaminasi dengan polutan gas buang, air hujanya akan mengandung sedikit asam / memiliki kandungan ph dan zat yang lain akibat paparan polutan. Yang perlu kita perhatikan adalah menjaga ekosistem tanah dan tumbuhan, menjaga sumber" mata air karena yang dapat menetralkan zat dalam air adalah tanah yang baik yang tidak tercemar oleh zat" kimia..
Kami warga merauke yang hidup di desa. Sudah mengonsumsi air hujan... Dan pemerintah sudah mendistribusikan tong air . 1 tong untuk 2 rumah... Dan skrng sdh ada setiap rumah untuk satu tong
Wah logis banget, dari dulu kepikiran tp skrg baru dpt info jelas dan bgmn langkahnya Pengen studi banding kesana buat nanti sy buat juga di Jakarta di rumah keluarga,
mantaps.... salut... emang sekarang harus bayar, saya tinggal didesa, dekat sumber mata air, dulu air gratis, cuman sedekah seiklashnya untuk perawatan dan ikut kerja bakti, tapi sekarang tahun 2019-2020 semua harus pasang pdam, tiap bulan bayar, kalau terlewat kena denda, kadang meteran gak cocok tagihan meledak, dulu air gratis tapi sekarang bayar, padahal mata air ada didesa kami.... ngawi, jawa timur.
Alhamdulillah... dg pemaksimalan penggunaan air hujan untuk kebutuhan sehari hari menggurangi penggunaan PAM dan juga berdampak berkurangnya biaya. Pemanfaat air tdk hy pada air hujan. Air sisa kami mandi pun kami pergunakan kembali untuk penyiraman tanaman kami.
Pas banget apalagi khususnya untuk daerah pulau Jawa yg katanya 2040 bakalan krisis air bersih, tapi ya butuh sosialisasi aja yg lebih serius biar semua orang itu Sadar betapa pentingnya air bagi kehidupan
Di kampung saya pun sering memanfaatkn air hujan utk kprluan masak dan cuci. Tentunya air hujan yg brsih saluran air hujan di beri saringan. Kmudian utk d minum hrus d rebus dahulu dan aman ko smpai saat ini. Tapi tdk tahu juga jika air hujan yg d dpt dari daerah prkotaan, karena rawan polusi udara.
Di gunung kidul rata2 juga nampung air hujan, bahkan volume nya kurleb seukuran ruang tamu. Sayangnya air tersebut sekedar ditampung.. penggunaan alat pengolah air hujan seperti warga desa divideo belum digunakan. Saya nggak tau siapa yang berkenaan menggerakkan warga sana, tapi yang ini bisa dicontoh..
Di desa saya udah dari dulu bos...berpuluh puluh tahun panen air hujan...soalnya di desa kami tidak ada mata air dan bikin sumurpun tak ada airnya.. akhir nya ya air hujan untuk kebutuhan sehari hari sejak dari dulu...
Didesa desa sudah zaman nenek moyang kli menggunakan air hujan baik buat masak, mandi, cuci dll.. Krna didesa udara tidk seburuk dikota, jdi air hujan baru turun jg bisa lngsung dimasak.
setau sy, teknologi ini udah lama ada ya, cuma banyak orang ngk tertarik, karna ada air minum kemasan, lebih praktis, tp meninggalkan dampak lingkungan, paling skarang itu lebih dipopulerin lagi, jadi makin banyak orang sadar, apalagi soal issue krisis air bersih dikota2 besar baik lokal maupun luar, dulu oang tua sering ngumpulin air hujan, sekedar buat cuci aja, klo untuk dikonsumsi, anak2nya ngk ada yg doyan, hehe
Kalau untuk menampung hujan sebaiknya direncanakan mulai dari Bahan atapnya yang tahan air seperti Galvalum, Bak penampungannya mungkin bisa stainless. Sehingga lebih ringan dalam electrolisisnya. Perlu disebarkan video ini untuk seluruh rakyat Indonesia.
saya dulu waktu kerja di perkebunan sawit saya sering menampung air hujan, saya diamkan 1 hari 1 malam dan saya minum langsung, dan saya masih hidup sampai sekarang
Saya pikir menampung air hujan emang sudah biasa kan kak? Saya kalau di rumah dan sedang hujan,biasanya langsung saya tampung ke bak mandi sama tempat2 air lainnya.... Mayan hemat kalau musim hujan kadang air ledeng bayarnya bisa cuman 60 ribuan sebulan
Tetangga désaku ini dan baru tahu kalau ada teknologi elektrolisis. Btw, di Desa ku juga menampung air hujan di sebuah bak besar tapi gak pakai elektrolisis. Mungkin kedepan kalau sudah punya uang bisa beli alatnya. Biar bisa lebih sehat. Karena masih minum air hujan dengan hanya direbus saja,
Dl klau ada tmn dr bunder Jatinom pasti dbully,"wes adus rung, mesti rung adus?:)" tp sejak 1996 banyak tandon dbangun di daerah Jatinom atas...smoga lebih banyak yg Pahan pentingny air