TEMAN-TEMAN MUSAWARAH BERTANYA KEPADA USTADZ FELIX | PART 1 

1. Seseorang menjadi dewasa kalau dia sudah tahu tanggung jawabnya. Orang yang sudah punya tanggung jawab, maka dia akan dewasa sebelum waktunya. Kenapa? Karena adanya tekanan. Yang membentuk manusia itu adalah adanya tekanan. Kalau kita banyak tekanan, maka biasanya kita akan dewasa sebelum waktunya atau kita akan rusak sebelum waktunya. Tetapi prekursornya adalah crisis. Manusia ketika bertemu dengan krisis, maka dia punya pilihan. Dia bisa berubah lebih baik atau lebih buruk. Contoh: Bagaimana cara membuat badan kita seperti seorang body builder? Dengan cara latihan. Latihan itu definisinya adalah membuat crisis. Beban yang kita angkat itu adalah crisis. Hal ini terjadi saat kita mengangkat beban. Kita sedang membuat crisis bagi otot kita. Dalam ilmu Biologi kondisi ini disebut hyperplasia. Jadi otot itu robek, lalu dilewati sama protein yang akan menambal otot. Tambalan pada otot itu pasti akan lebih tebal dari otot sebelumnya. Setelah ototnya menjadi lebih tebal, maka ketika akan dirobek lagi harus dengan kekuatan yang lebih besar. Bebannya harus dinaiki lagi, agar ototnya bisa robek lagi, dan dilewati protein lagi. Demikian terus prosesnya. Itulah crisis. Manusia yang ingin mempunyai perubahan pada karakternya, maka dia harus melalui crisis. 2. Salah satu yang paling sulit dalam parenting itu adalah ketika orang tua terlalu memanjakan (spoiling) atau terlalu keras pada anak (abusing). Kalau seorang anak tidak dikasih sesuatu yang keras (crisis), maka dia tidak akan berubah. Tetapi kalau orang tuanya terlalu keras, maka anaknya akan patah. Pertanyaannya adalah bagaimana agar orang tua tidak terlalu keras supaya anaknya tidak patah? Perlu digabungkan antara fear dan hope. Contoh: Menyuruh anak ke pasar untuk membeli susu. Ini bukan karena orang tuanya malas. Tapi ini melatih agar anak punya tanggung jawab. Pada saat anak kita punya masalah, maka biarkan dia menyelesaikan sendiri terlebih dahulu. Jangan dibantu terus. Kalau anak dibantu terus, maka akan manja (spoiling). Contoh: Ustadz Felix tidak pernah membeli makanan sendiri seumur hidupnya sebelum beliau kuliah di IPB. Beliau tidak pernah membeli apapun sendiri. Beliau tidak mengerti apa-apa. Saat pertama kuliah di IPB dulu, beliau hanya memandang langit-langit kamar dan merasa dibuang oleh orang tuanya karena tidak tahu cara membeli makanan. Beliau hanya tahu cara ambil uang di ATM. Lalu akhirnya beli ayam di KFC selama 2 hari berturut-turut karena tidak tahu cara membeli makanan yang lain. Uangnya langsung hampir habis. Akhirnya beliau memberanikan diri untuk belajar cara membeli pecel lele yang ada di depan rumah kontrakannya. Beliau baru tahu kalau harga pecel lele itu murah, Rp. 2.000,- sedangkan harga pecel ayam Rp. 3.500,-. Karena ingin hemat beliau akhirnya membeli pecel lele. Lalu timbul masalah baru. Beliau tidak tahu cara makan pecel lele. Daging lele sedikit sedangkan nasinya masih banyak. Akhirnya beliau makan juga kepalanya karena lihat ada orang yang makan kepala lele. Ternyata kepala lele itu keras dan tidak enak. 3. Crisis itu penting. Kalau ada crisis, maka orang akan berkembang. Berikutnya yang lebih penting dari crisis adalah tujuan hidup. Yang paling penting di dalam pendidikan adalah memberikan orang tujuan hidup bukan hanya memberikan skill, karena skill hanya sebuah alat (tools). Tools itu akan berguna kalau ada tujuan. Contoh: Kalau kita sedang tersesat di padang pasir. Pada saat itu kita akan merasa bingung karena tidak punya tujuan. Kalau kita dikasih PS 5 di sana memang kita bisa main sampai bosan, tapi masih tetap tersesat. Kalau dikasih makanan, hiburan, dan mobil juga tidak berguna. Hanya akan berputar-putar saja disana sampai bahan bakarnya habis. Apa yang paling berguna saat kita sedang tersesat? Jawabannya adalah mengetahui tujuan atau arah. Makanya arah atau tujuan di dalam Bahasa Arab disebut hidayah. Karena kata hidayah itu diambil dari kata yang sama dengan hadiah. Maka hadiah kepada orang yang tersesat itu adalah tujuan. Dengan adanya tujuan itu maka semuanya menjadi berarti. 4. Kenapa bapak kita sekarang bisa menceritakan kisah-kisah sedih dalam hidup mereka dengan bahagia? Karena dia ingin menunjukkan bahwa ia melakukan semua itu untuk anaknya. Kalau orang punya tujuan, maka semua hal bisa di manage. Tetapi kalau orang sudah tidak memiliki tujuan, maka segala sesuatu menjadi tidak berarti. 5. Dimana letak kebahagiaan? Kalau kita berbicara dengan orang miskin, maka mereka akan mengatakan letak kebahagiaan itu ada pada harta. Hanya orang kaya yang mengerti bahwa letak kebahagiaan bukan pada harta. Kenapa bisa begitu? Karena harta itu hanya tools. Kalau tidak ada tujuan, maka harta itu menjadi tidak berarti. Contoh: Ustadz Felix punya teman yang sekali dia transaksi export import di Tanjung Priuk bisa dapat 60 juta di tahun 90-an. Tetapi dia selalu tidak punya waktu untuk anak-anaknya. Dia sudah bercerai, sehingga anak-anaknya menjadi broken home. Anak-anaknya juga bandel di sekolah dan saat kuliah. Anaknya punya ketertarikan sama motor. Suatu waktu dia minta ke ibunya untuk dimodalin buat showroom motor. Lalu ibunya membelikan anaknya satu gedung untuk menjadi showroom motor anaknya. Anaknya lalu meminta ibunya untuk datang ke pembukaan showroom motornya. Ibunya bilang tidak bisa karena malam itu dia ada transaksi. Anaknya marah. Setelah pembukaan showroom motornya dia kebut-kebutan di jalan. Anaknya kecelakaan dan meninggal dunia. Saat kejadian itu ibunya sedang transaksi di Tanjung Priuk dan menginap di Hotel Bintang 5. Apakah kita bisa membayangkan diri kita jika berada di posisi ibu itu? Apakah kita bisa makan dan tidur? Mendadak semua harta itu menjadi tidak berguna. Karena ibunya menjadi tidak punya tujuan hidup lagi. 6. Segala sesuatu yang menjadi tools, hanya berarti kalau kita punya tujuan. Kalau orang sudah tidak punya tujuan, maka tools menjadi tidak berarti. Ada orang yang mengatakan ke ustadz Felix, “Saya punya teman ustadz yang tidak beragama, tapi dia senang dengan hartanya.” Jawaban ustadz Felix, “Orang itu telah menjadikan tools-nya sebagai tujuan, dan itu akan hilang begitu dia sudah dapat semuanya.” Contoh: Naik pesawat di first class. Bisa menunggu pesawat di lounge karena punya kartu frequent flyer. Dulu ustadz Felix sering pusing dan terkena depresi karena terlalu sering pergi ke airport dan naik pesawat terbang. Hal ini karena ada beban di hati ustadz Felix ketika harus terus meninggalkan keluarganya. Ini membuat beliau menderita gangguan psikosomatis dan depresi. 7. Kenapa orang-orang dahulu menjadi cepat dewasa? Karena mereka dipaksa oleh keadaan untuk menjadi seperti itu. Hal ini sebenarnya tidak hanya terjadi di zaman dahulu, bahkan juga di zaman sekarang, Bedanya adalah dunianya. Tugas kita sebagai orang tua adalah memberikan crisis kepada anak-anak kita dengan porsi yang tepat dan memberikan bimbingan sehingga mereka tidak takut saat berada di dalam crisis. Parenting sebenarnya hanya tentang itu saja, tapi di sanalah letak susahnya. Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksi jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallahu fikum.

masya allah cerdas yang dipandu dengan wahyu sehat selalu dan berkah buat ustadz felix siau dan asatidz lainnya

Emang ustadz radikal tu macam begini? Sehat2 ustadz...

nyimak part 2

Ustadz org kaya bgt yaa sampe gatau cara beli pecel lele😂.. MasyaAllah pelajaran bgt buat anak nanti

Daging banget nih ilmunya, Jazakallah khayran ustadz

Nyimak butuh pertolongan batiniah 🙏🙏

Baarokalloohu Fiikum

ALLAHUMMA SHOLLI ALAIH

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Serang Banten nyimak UST Felix Siauw semoga Allah SWT melindungi dlm berdakwah n memberi kesehatan aamiin ya rabbal Allamiin 🇮🇩🤲🇵🇸

MasyaAllah, jazakallahu khair Ustadz

AssalamuAllaikum....

kraisis penjelasan lengkapnya apa ya..?

1

kok kayak nggak mikir, langsung nrocos saja. tapi anehnya: kok daging semua