Sejumlah objek diduga cagar budaya, ditemukan saat pembangunan MRT fase 2A, di kawasan Glodok, Jakarta. Temuan ini meliputi saluran air kuno batavia, hingga ribuan artefak berupa pecahan keramik dan tembikar.
Gak mengherankan, dulu area Sawah Besar waktu bernama Weltevreden itu pusat ekonomi dan politik pemerintah Hindia Belanda. Jadi gak mengherankan kalo ditemukan banyak artefak bersejarah selama ekskavasi.
I believe we can create an in-situ exhibition in the middle of the MRT station. Can you just imagine combining the postmodern building (MRT station) with the classical structure of water drainage system? It’s gonna be awesome!
Tiba-tiba teringat sebuah buku lama, sekitar 2007-an yang berjudul Rahasia Meede : Misteri Harta Karun VOC yang ditulis oleh E.S. Ito. Disitu membahas adanya terowongan rahasia yang berpangkal di Kota Tua.
@@hanyaja1907 kan ga harus arca, bisa artefak lain, fosil hewan purba juga bisa. Lagian namanya juga becanda, serius amat hidup lu. Klo mau serius mah gue tinggal di apartemen ga punya halaman.
0:29 - 🫢!!!!,….ada Ronald McDonalds lagi kerja sebagai ngaci tembok MRT ,gaeess..!!! 😦 😦 😦 😦…pantesan kita kagak liat dia berdiri di depan pintu McD 🍔…😮
Bener sih, tapi pada zaman itu yang diuntungkan ya pemerintah dan bangsa elit Belandanya, mereka yang dapet akses air bersih. Sedangkan warga lokalnya tetep aja harus mandi, cuci, dan buang air di sungai
@@DimasSetiawanjapan itu dia, gak ada bedanya makanya buat apa mereka malah "dibanggakan" dan dibandingkan kalau "masih sangat jauh lebih modern dan terarah" seperti yang dikomen oleh mas-nya. Padahal ya sama-sama aja, di zaman Belanda juga gak merata pembangunannya. Kecuali kalau memang Mas-nya keturunan Belanda, yang diperbolehkan untuk nikmatin fasilitas Batavia yang modern itu.
@@DimasSetiawanjapan Iya memang modern infrastrukturnya, tapi apa gunanya kalau yang boleh pake hanya kalangan tertentu aja. Itu poin yang saya maksud, dan jadi aneh untuk dibanggakan karena mereka bangun infrastruktur untuk kebutuhan mereka doang, bukan untuk melayani masyarakat lokal.
Belanda juga pernah bangun kanal di Jakarta ala-ala kota di Belanda. Ada banyak keuntungan untuk membangun kanal di Batavia, misal sebagai jalur transportasi, pencegahan banjir, dll. Bayangkan kota Batavia sama seperti Amsterdam, idenya keren sekali. Tapi juga oleh Belanda kanal itu dipake untuk segregasi masyarakatnya, sengaja diantara kanal gak dibangun jembatan supaya masyarakat lokal gak bisa pindah-pindah tempat dengan mudah. Dan namanya juga Indonesia banyak bencana alamnya ketika kena gempa kanalnya rusak, airnya jadi dangkal dan stagnan, ditambah cuaca panas, jadilah ladang penyakit. Orang Beladanya? Ya tinggal pindah, cari tempat baru. Orang lokalnya yang sengasara.
Lah emang harus seiman. Itu udh PAKEM. Bagaimana sih lu. Lu mah gak ngerti, jadi diem aja udh luh, bloon diem-diem aja ya, gak usah dipublish, kan jadi ktahuan 🤭😆
kalau di temukan, mungkin udah di ancurin pasti.. kalau negara lain mungkin proyeknya akan di ubah rutenya karna terdapat warisan jaman dulu. liat aja kedepan kyak gmna
@@diskisaisa5617 belanda kan bangun proyek pakai sistem kerja paksa. Spek harus sesuai keinginan belanda tapi pekerja diperas ga dibayar kaya tanam paksa dan jalan anyer-banyuwangi yg byk korban jiwa. Kalo VOC itu kantor dagang wajar ada korupsi.
Bener kata narasumber di youtube nya asumsi yang tema chinatown glodok..kalo di bawah itu ada saluran air bunyinya itu,gluduk,gluduk.makanya di namai glodok.
Aduh kamu nyimak ngk, artefak itu nanti di pindahkan, lebih penting bangun mrt lah biar negara bisa lebih maju😒 Di jadikan pariwisata sejarah, turis luar mana yg mau datang? Sesangkan kalau kita membangun lebih banya transportasi umum yg modern seperti salah satunya mrt ini... Akan lebih berguna dan negara kita bisa lebih dipandang baik oleh negara2 lain...
@DICKY biasa boomer di pulau jawa klo nemu hal2 chinese atau batavia suka berlebihan tapi ngerusak dolmen dan situs2 ptg, cuma karena batu, kecuali klo dikorupsi jadi tempat wisata baru peduli dan berlebihan.
@DICKY ,sekolah dimana ya, klo melihat tulisan anda kok sepertinya ada sama sekali gak punya pendidikan, klo tulisan anda tujukan ke pembuat konten saya g akan komentar, tp ini tulisan anda tujukan sebagai balasan komentar saya, yg saya hanya menanggapi soal artefak sebagai bagian dari sejarah /peradaban...terkecuali klo anda memang termasuk manusia yg tidak beradab, lain persoalan...
Ngak heran.. kalau yang naik Transjakarta sih sudah melihat susunan bata di sepanjang tepi selokan kota tua sampai Harmoni.. susunan bata itulah struktur pengairan Jakarta dulu... Dan bahkan sampai ke Angke..
Bangun... Udah siang ,mmbanding era dulu dg skrang ya gk mungkin skali jkarta sekarang sudah padat gk bisa diolah lg penuh dg gedung,pemukiman,tanahpun untuk resapn habis ditimpa coran. Sungai semakin sempit trjadi pendangkalan.lah klau era dulu jkrta masih alas persawahn sungai jg luas airnya bagus 😁
Ian Heart,, LoL iyalah gak ada banjir Batavia jaman Belanda bukan kyk Jakarta jaman now,, Jakarta Sekarang populasinya 12 juta orang,, greater Jakarta 35 juta orang,,mana gak banjir tempat resapan air jadi bangunan semua,,😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Iya banjir lah setelah khazanah alam Jawa diperas semuanya. Harimau aja pupus dibuatnya. Jadi bisa pikir apa yg mereka lakukan saat itu dan ia akan berlaku di Ibukota baru nanti. ✌️
Makanya baca2 sejarah !! ... Sejak era BATAVIA, Jakarta itu emang udah Banjir .. terbesar tercatat di 19 Februari 1918 .. hingga kini JAKARTA selalu BANJIR Kerugian pun bejibun. Peristiwa itu membuat pemerintah kalang kabut. Burgerlijke Openbare Werken (BOW) alias Jawatan Pekerjaan Umum (PU) utamanya. Mereka gagal menghalau banjir. Imbasnya orang-orang di Batavia kemudian memplesetkan BOW menjadi Batavia Onder Water: Batavia di bawah air. Hanya di era Jokowi Ahok lah .. Jakarta Sama Sekali TIDAK PERNAH SEKALIPUN BANJIR & TIDAK PERNAH SEKALIPUN MACET ...
Tumben di Jakarta ditemukan peninggalan sejarah. . Keren tuh harus di jaga kayanya bekas saluran air bawah tanah buat benteng... Salurannya jg masih kokoh
Betul, makanya ketika era daendela pusat kota di pindahkan lebih ke selatan jakarta , salah satu peninggalan nya lapangan banteng.. Karena daerah Utara tidak layak huni dan banyak wabah penyakit. Makanya tembok Batavia di runtuhkan dan sisah2 material nya di pakai untuk membangun kota yg baru
terbesar tercatat di 19 Februari 1918 .. hingga kini JAKARTA selalu BANJIR Kerugian pun bejibun. Peristiwa itu membuat pemerintah kalang kabut. Burgerlijke Openbare Werken (BOW) alias Jawatan Pekerjaan Umum (PU) utamanya. Mereka gagal menghalau banjir. Imbasnya orang-orang di Batavia kemudian memplesetkan BOW menjadi Batavia Onder Water: Batavia di bawah air.
Benar tapi dulu nama nya Sunda kalapa, pelabuhan milik kerjaan Pajajaran. Lalu berubah jadi,, jaya karta, Batavia, lalu jakarta lagi. Nama batavia itu sendiri diambil dari suku asal belanda. Lalu masyarakat dari berbagai nusantara berdatangan ke situ, lalu terbentuk suku Betawi.
Sumber nya se abrek, Jawa adalah wilayah paling subur di Nusantara, karena daerah nya di kelilingi gunung dan tanah vulkanik itu tanah paling subur. Teh , kopi, tembakau terbaik di dunia itu di pulau Jawa. St, haimmer dlm buku nya menerangkan itu. Lalu raflles menerangkan dlm buku nya story of hestrory Java, menerangakan sistem apliaksi ekonomi terbaik di dunia adalah sistem ekonomi yg di lakukan orang Jawa. Jadi mungkin orang yg hanya mengandalkan logika dangakal dan tak pernah baca buku sejarah, tapi sotoy yg meng anggap singapura dan sumatra lebih baik dari Jawa,
Orang2 belanda dlu udh mikir jauh ya. Udh tau kalau batavia itu dataran rendah yg kemungkinan banjir nya tinggi. makanya di bikin saluran air yg rapi, beda dgn pasca belanda pergi
Karena negara mereka sendiri juga dataran rendah, sekalian membangun negaranya sendiri dan negara orang dari hasil panen di tanah orang. Kalau salah koreksi aja yaa
@@hanananotbanana gak salah. Mereka emang gitu Belanda gak banjir lagi kayak dulu itu karena keringat darah pribumi Indonesia, SDA & SDM Indonesia dikeruk, buat Belanda sana
BANJIR terbesar Jakarta tercatat di 19 Februari 1918 .. hingga kini JAKARTA selalu BANJIR Kerugian pun bejibun. Peristiwa itu membuat pemerintah kalang kabut. Burgerlijke Openbare Werken (BOW) alias Jawatan Pekerjaan Umum (PU) utamanya. Mereka gagal menghalau banjir. Imbasnya orang-orang di Batavia kemudian memplesetkan BOW menjadi Batavia Onder Water: Batavia di bawah air.
Mikir jauh apanya? apa belanda gak hitung jakarta 40% wilayah ada dibawah permukaan air laut dan punya curah hujan yang tinggi tapi belanda malah bikin kebun teh besar-besaran di puncak, alhasil lahan resapan air berkurang dan jakarta jadi langganan banjir kiriman tiap musim hujan.
Dibawah kota Jakarta tepatnya disekitaran Jakarta Utara atau di Kota Tua itu banyak harta Karun peninggalan jaman VOC Klo niat cari aja di sekitaran situ, entar juga lu bakal nemu benda sejarah yg terkubur disana Tapi sekalipun lu niat buat di cuanin. Ujung-ujungnya bakal jadi milik pemerintah, dan lu cuma dapet ucapan terima kasih doank atas kerja keras lu. Itu aja sih
VOC tidak pernah meninggalkan harta karun, justru belanda membawa benda2 kerajaan nusantara seperti perhiasan emas2an, mahkota, pedang, keris asli peninggalan kerajaan. Koleksi belanda lebih lengkap dari pada indonesia. Anda bisa mencari di google koleksi musium yg di bawa ke negara belanda
Gimana cerita nya iti di revitalisasi dan di jadikan wisata sejarah, toh itu proyek pembangun mrt dan penggalian tersebut tujuannya untuk proyek mrt bukan untuk menggali sejarah
Kemungkinan besar artefaknya dipindahkan deh. Lagian bakal susah pendanaannya cuma buat pameran saluran air masa penjajahan. Lebih bagus dimasukin musium untuk jadi koleksi baru.
@DICKY Secara tidak langsung berguna untuk rakyat. Misal keramik itu disusun dan disimpan di museum lalu orang asing berbondong2 datang ke Indonesia membayar tiket "hanya" untuk melihat "seonggok" pecahan2 keramik tsb. Tidak hanya itu, pecahan2 keramik yang dianggap tidak berguna oleh sebagian orang yang hanya bisa berkomentar bisa dilelang apabila diperlukan. Barang2 seperti itu pasti bernilai mahal karena ada nilai heritage nya. Dalam berpikir jangan disempitkan padanganya..menjalankan suatu negara tidak sesederhana seperti ngutang ke tetangga terus bingung bayarnya, ada yang namanya makro ekonomi dan itu harus dipelajari dengan detail. Kita yang tak tahu apa2 lebih baik diam. Memikirkan rakyat ialah tugas pemerintah, tugas kita patuh dan mendoakan kebaikan untuk mereka, bila ada kritikan sampaikan langsung pada mereka. Jangan hanya koar2 di socmed yang mana malah mencoreng negara dan mengumbar "kebobrokan" dari pemerintahanmu sendiri kepada orang asing yg berpotensi menertawakan kita. Lakukan perubahan sekecil apapun lebih baik daripada hanya mengetik kata2 yang tidak bermanfaat di kolom komentar (membaca buku tentang sejarah misalnya?.
@DICKY lah..saya tidak ada ngetik kata "pasti" tuh...Ya pasti insyaAllah berkontribusi tapi berapa persen? Sudah sebanyak apa kontribusi nye sampe2 kritik di mari? Intinya ya terus aja berkarya di bidangmu bang, ngapain ngurusin benda antropologi dan pemerintahan kalo kuliah di jurusan itu aja kagak?! Kaya saya ni kalo masalah benda2 bersejarah dan pengelolaan keuangan negara diem bae orang saya bukan ahlinye...baca ya buat tambah2 wawasan aja..kagak sampe campur urusan ahlinya.
@DICKY lagian diajak ngomong kagak nyambung..orang komen pada sopan, situ tiba2 aja komen kasar sampai2 ngatain "mata lu..mata lu". Kata2 kasar itu tidak akan menunjukkan kualitas orang yang anda komentari tapi 100 % merupakan kualitas orang yang mengeluarkan kata2 kasar itu. Kalau pikiran dan hati positif insyaAllah kata yg keluar juga positif,yakin saya.
Tata kota Jakarta jaman dulu yang nama lamanya batavia sangatlah rapi dan tersusun sangat bagus, sekarang malah terbalik, Jakarta jadi nomor satu tata kota paling berantakan sedunia
belanda lebih pintar membuat tata letak kota dibanding negara lain, gak banyak kota di dunia yang nyaman untuk bersepeda seperti amsterdam, di tempat saya orang bersepeda selalu diklakson, rasanya kalau bisa ditabrak biar gak ada di jalan
@@mordred5476 kwkw betul diindo kan ya gtu saya naik motor aja pdhal udh brusaha cepat dan itu bukan jalan raya atau besar tp main lampu tembak n klakson entah harus terbang atau apa , disini yg punya mobil sllu ga tau tata cara n sopan berkendara yang baik sering bgt membahayakan kendara lain
Di jadikan perpaduan saja tapi proyek MRT jangan hentikan ntar mlah ribet pembangunan GK jadi klau ngurusin itu. Yang itu jangan di rusak tapi GEMANA caranya supaya proyek jalan. Dan benda benda apa yg di temukan di pamerkan dong biar masyarakat tau jangan di umpetin
Namanya standar eropa dan uang hasil menjajah. Bikin proyek mahal pun oke2 saja. Bangunan2 aja temboknya sampai tebal2 kelas perkantoran tapi kontruksi benteng. Benar2 bangunan mahal.
Gausah memberitakan kehebohan kaya gini. Nanti banyak rakyat yang ingin nemu harta juga sampe pada ngeruk² tanah dinamai dengan "kelompok pencari artefak di dalam tanah" bahaya pada ngeruk semua orang² kek trenggiling
jaman nenek cerita sampe poto msh ada jama era batavia rmng bener³ ke d luar negri kebetuluan kake orang sini kalau msh ada umur 100 lbh nenek alahdmullikah msh hidup umur 91 smaoe poto jaman sekola belanda msh ada ampe nangis cerita jaman dlu😭😭