UPDATE! CEK SEBELUM KOMEN ⭐️ Identifikasi Senjata Susulan: 8:09 kudhi, 8:18 pethel wadung, 10:40 bethok (atau) kadga 👉 Buku Rahasia Nusantara bisa dibeli di Gramedia atau: linktr.ee/asisi.channel 👉 Cek playlist SPESIAL KEMERDEKAAN: ru-vid.com/group/PLSkxmTSBb6ulcANaUPTeNgTNbYMgdettZ&si=iXcqAWMDjUbVdEs6 Terima kasih untuk Sobat ASISI yang sudah membantu mengidentifikasi beberapa relief senjata di video kali ini 🙏
Menit 8:18 Mas Asisi itu namanya KATIL sejenis kapak tapi pungsi utamanya adalah untuk memapas kayu kayu Balok. Senjata ini biasanya di gunakan untuk membuat perahu,sampan atau jukung. Dan itu masih digunakan sampai saat ini di daerah pantai.
Menit 10:40 dwarapala pegang senjata namanya betok trs 12:40 senjata nmr 2 dari kiri kayaknya bukan tombak mas asisi itu namanya katga soalnya bilahnya pendek tapaknya lebar dan senjata nmr 3 dari kiri namanya pedang lar bango trs yg kayak sabit biasanya orang nyebutnya wedung 🙏 … tpi klo saya slah mohon maaf 😄
Kemungkinan majapahit memang sudah mengenal meriam, sebab mereka bisa mengalahkan armada tiongkok dilautan. Akan sangat sulit mengalahkan armada tiongkok dilautan bila majapahit tidak punya meriam. Meski tidak ada catatan spesifik bukan berarti tidak ada meriam. Mudah mudahan nanti bisa ditemukan peninggalan leluhur kita yang bisa mengungkap sejarah secara gamblang
Jujur setelah saya subscribe dan ikuti terus setiap vidio chanel ini saya selalu teringat semasa sma satu satunya mapel yg paling saya sukai dinjurusan saya ips dan juga dari pemaparan kakaknya sangat persis guru idola saya serta tutor saya dalam mengerjakan tugas akhir penelitian yaitu bapak guru trijono sejarawan dari man satu tulungagung jawatimur . Sehat selalu bapak guru idolaku .
Aku sebagai tukang bangunan dan penikmat alam,sangat bersukur lahir di Indonesia. Para leluhur udah meninggalkan sebuah prradaban yg muktahir. Lewat Asisi canel kita bisa belajar ap yg tersirat dari penigalan2 itu. Semoga kita semua bs menjaga dan mepelajari ap yg tersirat di dalamnya. Rahayu mas🙏🇮🇩
Saya sangat bersyukur dan bangga sebagai rakyat jelata yang lahir dinusantara indonesia raya kaya akan warisan budaya bahasa satra tata krama dari para leluhur yang telah menndahului kita dan alam semestanya yang indah untuk di jaga dan melestarikannya semoga generasi penerus bangsa ini selalu memayu hayuning bawana rahayu rahayu rahayu 🇮🇩❤️🙏🙏🙏
Kami juga bangga hidup di Nusantara,padahal nenek moyang kami itu sangat hebat dan mempuni tapi kenapa sekarang cucu2nya tak bangga dgn nenek moyang kami.
Sedikit berbagi cerita tentang bambu runcing, Mas Asisi..... Jaman dulu, para dukun bayi memotong tali pusar bayi tidak menggunakan pisau atau gunting yg berbahan logam. Tapi menggunakan bilah bambu tipis yg tajam. Di sebut welat atau welit. Sebelum digunakan untuk memotong tali pusar, digunakan untuk memotong kunyit lebih dahulu. Untuk filosofi minta izin kepada "ibu bumi". Mungkin tanpa disadari oleh para dukun bayi, kunyit mengandung zat anti biotik. Dari sinilah muncul kepercayaan bahwa orang yg kebal terhadap senjata logam atau kayu, akan mempan terhadap bambu. Bambu punya peran memberi kehidupan. Maka bambu dianggap bisa mengembalikan manusia kembali ke asalnya (melalui kematian). Mungkin karena itulah prajurit jaman dulu, selain membawa senjata logam. Juga membawa bambu runcing untuk melawan musuh yg kebal. Hal ini terus terjaga sampai zaman ini. (ingat kasus Salim Kancil di kasus tambang pasir di Lumajang beberapa tahun lalu) Beberapa senjata jaman dulu mungkin tidak digunakan untuk bertempur langsung. Seperti keris atau kujang. Tapi lebih berfungsi seperti tongkat komando. Untuk komandan pleton atau komandan batalyon. He..he..he... Jangan saya ditanya darimana sumber cerita ini, Mas Asisi. Sumbernya dari mulut orang-orang tua. Tetap semangat dan selalu sukses, Mas....🙏
@@ASISIChannel Saya jadi ingat kisah ini saat Mas Asisi menunjukkan relief di candi Sukuh. Relief tokoh Punakawan yg membawa senjata tombak logam dibuat tendem dengan bambu runcing. Prinsipnya mirip bom penjebol bunker dengan peledak ganda di jaman modern. He..he..he..
Betul, senjata hanya alat bantu. Kekuatan sebenarnya adalah manusia itu sendiri. Mantap Mas Asisi. Semoga suatu saat saya bisa hadir ke seminar sejarah yang Mas Asisi adakan. Rahayu 🙏
Mas Asisi moga ada rezeki/sponsor. Di museum New York amerika buanyak sekali peningalan kerjaan mjapahit sriwijaya kutai dll mulai dr senjata artevak perhiasan dll.rasanya tak ternilai segitu banyaknya tersimpan disana.
peradaban tinggi suatu bangsa bisa dilihat dari banyaknya kosa kata dalam bahasanya. seperti halnya suku jawa yang bahasanya sangat lengkap dalam mengidentifikasi suatu hal. seandainya ada ahli tafsir alqur'an yang menerjemahkan alquran dalam bahasa jawa maka akan sangat terdefinisi sekali kosa katanya.
INI MEMBUKTIKAN BAHWA PERADABAN MODEREN BERASAL DARI NUSANTARA INDONESIA BAGAIMANA NENEK MOYANG KITA DULU BISA MEMBUAT VARIASI SENJATA ILMU PELEBURAN BESI SUDAH SANGAT MAJU INILAH BUKTI. PERADABAN MODEREN BERASAL DARI INDONESIA
Ya memang begitu, coba aja compare dengan bangsa-bangsa lain di seluruh belahan bumi, mereka sudah mencapai karya apa pada masa itu? Sedih, sejarah kita banyak dibelokan, benda peninggalan leluhur banyak yang dicuri, dihilangkan, bahkan dihancurkan, generasi penerusnya didoktrin bahwa leluhur kita itu bodoh dan primitif (yg justru bertentangan dengan bukti peninggalannya yg ada, yg jauh dari kata bodoh dan primitif).
Kitavdijauhkan dari leluhur dengan berbagai cara, terutama agama, karena apapun dari lelhur dianggap SESAT, MUSRIK, SYIRIK, contoh keris gamelan itu mistik, ada jinya, gamelan hiburang para jin para lelmbut, atau baju saja dipermasalahkan, yang dari eropa menjauhkanya dengan modernisasi, ketika kita hidup seperti leluhur ya kita dikatakan ketinggalan jaman, kuno, aneh dan lain sebagainya, sehingga kita sudah meninggalkan bahkan pengetahuan leluhur.@@lilikwidhianto
Bela dirinya juga canggih bro, coba liat seni beladiri pasukan khusus Majapahit yang tertinggal di Philipina "kalimajapahit", keren kaya bela diri MMa efektif ngga banyak kembangan mematikan akurat dan cepat💪💪💪🇲🇨🇲🇨🇲🇨
Senjata di gunakan oleh manusia untuk melindungi diri & keluarga dari binatang - binatang buas, namun lama - lama... senajata digunakan untuk mencelakai sesama manusia yg menuruti emosinya..... Manusia dibekali akal dan pikiran, serta bisa berkomunilasi dgn berbicara antara sesama manusia. Agar setiap ada perbedaan bisa di bicarakan dgn baik... bukan saling melukai, seperti halnya binatang yg dibekali : cakar, taring, racun, dll.... untuk membela dirinya dari Sesama hewan lainnya.....
Lama absen gak nonton mas Asisi. Wah ternyata Majapahit dulu sdh bisa membuat berbagai macam senjata. Di awal video yg relief seorang bangsawan memegang pecut sy Jd ingat pernah baca dulu di Majapahit ada beberapa klan pangeran yg memiliki keahlian senjata berbeda, ada yg ahli menggunakan pisau, pedang, tombak, dan paling menarik yg ahli menggunakan pecut yg di ujungnya ada roda bergerigi.
Yang seperti kapak tapi ada gagangnya panjang dan mata kapaknya diikat dengan tangkai yg panjang itu namanya wadung, mas. Di tempat saya (Temanggung) sampai sekarang orang masih menggunakan kapak dan wadung.
indikasi dipakainya baju besi itu bisa dilihat dari penggunaan senjata gada. kalau dipikir-pikir, kenapa kok sebuah pasukan sampai rela memakai gada atau kapak mana yg lebih berat dan susah dikendalikan dibandingkan pakai pedang? kemungkinan besar adalah karena musuh tidak mempan kalau diserang dengan senjata tajam, bisa jadi mereka memakai baju zirah yg terbuat dari bahan yg susah dikoyak, tapi cukup lentur kalau kena gada.,seperti chainmail, atau plate yg tipis. atau ya, bisa jadi mereka kebal bacok aja.
Melihat banyaknya versi kapak saya jadi membayangkan pasukan pemukul majapahit saat itu adlh para infanteri berat yg bersenjatakan kapak..."bayangkan saja satu peleton pasukan dg badan tinggi besar lalu berhamburan dg mengibas2kan kapak spt orang kesetanan.."pst akan membuat barisan pasukan musuh kalang kabut dan porak poranda...pst menggerikan menghadapi pasukan spt itu terutama bagi pasukan yg tdk pny senjata tempur jarak jauh yg memadai...
Apapun topik bahasannya, Mas Asisi selalu bisa menarik benang merah sejarah kepada relasi realita di masa kini… kita jadi bisa selalu mengerti bahwa sejarah memang selalu aktual dan relevan dgn masa kini
Terimakasih mas Asisi atas ilmu yg di bagikan. Saya Pribadi sangat Terharu ketika di menit menit akhir, Pesannya buat kami sebgai penonton sangat memotivasi dan menjunjung Tinggi nilai2 luhur bernegara di nusantara ini. Menit 18:37 sampai selesai. Salam satu Indonesia di tanah nusantara.❤🇮🇩🤘🤘🤘🤘. MENYALAH ASISI Channel❤🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Nah iki, aq dl pernah bertanya-tanya soal senjata yang digunakan masyarakat klasik Medang, Singhasari, sampe Majapahit, arep tanya blm sempat-sempat, sampe mas Antok akhir e bikin review
Sippp, semoga bermanfaat ya. Beberapa relief yang membingungkan, sudah diberi masukan oleh pemirsa. Nanti klo udah senggang akan diupdate di pinned comment.
,Mantap pak Asisi, chenel cerdas yg tidak mengedepankan Ajian Sakti Mandraguna tapi lebih Rasional dan masuk akal, btw saya yg komentar soal senjata di jaman Diponegoro..😅
Menarik nih menyimak tentang senjata senjata yang digunakan di zaman dahulu dan ternyata keren dan digdaya lho...terima kasih untuk infonya Mas Asisi, jadi ada wawasan baru
Terimakasih videonya mas Asisi tentang senjata2 yg digunakan jaman dulu. Menambah pengetahuan saya...btw hancurnya suatu bangsa & negara bukan karena senjatanya, tapi karena perpecahannya....pesan yg sangat penting untuk kita renungkan bersama👍
Untuk mas Asisi, soal baju perang/zirah, saya sarankan ke Candi Panataran & Tegowangi. Saya dari dulu agak frustasi mcr data2 baju zirah. Ternyata saya bisa temui di Panataran. Di relief candi induk, ada pasukan memakai baju zirah dikombinasikan kalung badong. Karena gaya relief udah beda dg Medang, pembuatan relief zirah cuma difokuskan pada badong menutupi dadanya, dengan memakai hiasan kepala mirip mahkota adat wanita Manggarai & Deli. Uniknya badong2 diukir dg hiasan Sangka bersayap, atau Tirta Amerta. Penemuan Badong emas satu2nya di Kediri , sekarang disimpan di Museum Mpu Tantular, Sidoarjo. Uniknya bentuk badongnya sama digunakan pada penggambaran relief berzirah di candi induk Panataran. Melalui observasi saya, badong emas di museum Mpu Tantular dan relief badong Penataran memiliki pengaruh Waisnawa. Badong Mpu Tantular ada Garuda mirip garuda Airlangga dan di petirtaan2 Jatim. Untuk badong di Penataran, juga tak jauh dari Sangka Bersayap dan Tirta Amerta. Ada satu lagi relief Penataran menggambarkan dengan jelas baju zirah dan badong, cuma ini baru saya temukan di internet dan luput dr pengamatan saya. Di sebelah utara candi induk Penataran, ada susunan model bangunan utama mirip dg model Candi Naga. Pada "calon bangunan induk" itu ternyata ada relief orang memakai baju zirah sisik dan dikombinasikan dengan badong emas mirip badong di Mpu Tantular. Dari sini kita bisa tau wujud baju sisik kuno Jawa. Saya sewaktu cari2 bentuk baju zirah Jawa, ada satu temuan baju zirah model sisik-lamellar dari tanduk kerbau yg sdh disimpan diluar negeri. Sayangnya saya masih kesulitan cari akses untuk mengetahui bentuk keseluruhan dg jelas, yang ada cuma foto close up sisik yg sudah dipoles halus. Saya cari2 tau bentuk baju zirah kuno dari Medang sampai Majapahit memang agak kesulitan, apalagi deskripsi tentara Majapahit yg ditulis abad 17 oleh non Majapahit bikin keraguan. Saya biasanya mencari data2 diluar Jawa terutama daerah2 masih kental tradisional yg mempunyai rekam jejak penggunaan baju zirah lokal Nusantara. Satu contoh Nias, penggunaan tertua baju zirah mereka menggunakan kulit buaya, tetapi karena buaya semakin kurang, mereka menodifikasi dg lempengan besi, terutama era kolonial. Suku Dayak juga banyak varian baju zirah mirip badong ataupun rompi dengan bahan beraneka ragam, ada yang dari rajutan rotan, kulit buaya, kulit pohon, kombinasi rajutan kulit kayu dengan batang2 kayu berukir. Suku Toraja juga ada baju sira (zirah) terbuat dari anyaman dipadukan lempengan tanduk atau kayu, sebagian ada dikombinasikan batu dibuat bulat halus menjadi lempengan rompi. Baju Zirah Toraja ini banyak dikoleksi orang asing yang minat barang antik, sayangnya kesejarahan kita banyak gak mau menyinggung ini sbg produk Austronesia, yang mungkin sekali Jawa Kuno memakai cara yg sama digunakan di Toraja & Dayak. Selain itu di foto2 KITLV tentang Suku Tanimbar di Maluku Tenggara, ada satu pemuda memakai baju zirah. Tidak diketahui zirahnya terbuat dari apa, apakah kulit kayu atau binatang. Zirah Tanimbar ini mirip zirah2 kuno Jepang era periode Yayoi.
Minta alamat email atau contact WA-nya mas. Saya ajak ngobrol sambil direkam aja sekalian kalau bersedia. Saya sendiri belum berminat meneliti lebih dalam mengenai baju zirah (bukan penggemar metalurgi, jujur).
Mas Asisi, penjelasan beliau bagi sebagian subscriber channel njenengan cukup menarik (bagi saya). Alangkah baiknya jika dapat dilanjutkan, agar kesejarahan nusantara tidak hanya berhenti di ranah bidang sosial tetapi juga nonsosial dlm hal ini engineering secara umum dan metalurgi secara khusus. Tetap semangat mas, utk menelisik sejarah nusantara. Salam 🙏
@@ASISIChannel ngapunten mas Asisi, bukan memaksa. Saya paham akan lebih baik jika njenengan fokus pada bidang yang sedang njenengan jalani, agar hasil pembahasannya tidak melebar dan berkualitas. Hanya saya membayangkan apabila ada yang berminat di bidang metalurgi dan sejarah nusantara dapat berkolaborasi dengan mas Asisi, begitu saja maksud saya. 🙏
Terima kasih mas asisi.. sudah membahas persenjataan ini.. semoga ke depannya film2 berlatar kerajaan jawa bisa lebih realistis berdasar sumber sejarah bukan sekedar adu kesaktiaan..
'take home message' di bagian akhir narasi, seperti deskripsi bebas dari kondisi kita saat ini..mudah - mudahan Tuhan lindungi semua bangsa Indonesia, buat Mas ASISI dkk, terus maju, jangan lelah berkarya👍
Yg besi di iket mirip kapak itu "péndél" kang... Di masa sekarang yg masih menggunakan itu para tukang kayu/ pengrajin jrumpul/ pembuat pintu atau jendela rumah/ para tukang bagunan tp lebih spesifik krn punya skill untuk perkayuan... Bapak saya masih menggunakan nya...😊😊
ijin nyimak mas Asisi 🙏 , seputaran senjata kuno kalau boleh saya ikut nyebutin ada kudi semacam sabit bilah lebar dgn tonjolan di pangkal , lalu ada wedung sejenis golok dgn bilah lebar ujung lancip , lalu ada bandil bola besi bertali rantai , yg dipakai untuk keseharian ada wadung sejenis kapak utk belah kayu , kemudian pethel yakni wadung dgn bentuk lebih kecil.. 🙏
10:59 itu mirip sama Senjata Moksala mas klo di Bali Semoga mas asisi bisa datang ke bali ya untuk melihat peninggalan peningalan hidup Majapahit disini 😁
Mas Asisi mungkin perlu juga membahas soal nama nama desa atau wilayah zaman majapahit. Ada yang hilang dan kembali jadi lahan kosong bahkan hutan rimba. Apalagi saya juga sedang bikin naskah drama kolosal. Terimakasih literasi sejarah yang bahkan nggak saya dapat di web yang justru divideo mas asisi ada. Kisah patih nambi hingga konspirasi kematian jayanegara oleh tabibnya sendiri.
Beberapa waktu lalu saat suka nonton HEMA (historical eroupean martial arts) seketika kepikiran "kalau senjata eropa klasik begini.. Indonesia klasic gimana ya?" Lha kok pas googling banyaknya soal keris. Padahal menurut saya keris itu hanya secondary weapon aja. Bukan senjata utama. Terimakasih mas asisi atas liputan dan informasinya🙏
8.24 itu kalau dilihat lebih mirip kapak beliung yang biasa pakai orang Dayak kalimantan untuk menebang pohon, ujungnya kapak diikatkan pada handel dari rotan panjangnya sekitar sedepa, handelnya/rotan itu lentur. Hanya saja kalau kapak beliung itu lebih sebagai alat kerja bukan senjata
Next bahas beladiri dan skill individu prajurit Majapahit yang terkenal tangguh di pertempuran juga standar atau syarat menjadi prajurit era jawa klasik, saya bangga menjadi penikmat sejarah bangsa kita yang memiliki leluhur hebat ini, suka membayangkan betapa tangguh nya prajurit jawa kuno pada masa itu dengan fisik dan ketangkasan diatas manusia normal masa kini yang tentunya latihan nya pun terbayang luar biasa keras, seperti dengan senjata era Majapahit selain hebat epik maka pengguna nya pun bukan kaleng-kaleng harus memiliki nyali yang besar dan skill mumpuni
Di banding professor-professor Malaysia yang narasi nya hasil karya mengarang bebas... Mas Asisi ini lebih akurat dan valid, selalu meyebutkan dari mana sumber dan referensi yang disarikan... bahkan berdasarkan sumber yang bukan saja dari Indonesia tapi juga dari luar Indonesia.
Kalau orang Jawa (Jogja) membedakan Kapak dan Pethel senjata atau alat menebang pohon yg bentuk keduanya mirip. Kapak tangkai panjang dan mata senjata cukup besar, kalau Pethel tangkai lebih pendek dan mata senjata lebih kecil. Pethel senjata tokoh Petruk, Punokawan
Nuwunsewu komen tentang senjata yang tergambar di candi Sukuh , bentuk cabang yang panjenengan duga ketapel mungkin lebih tepat disebut cawang sebab menilik proporsinya dibanding denan tombak yang ada didekatnya ,didaerah saya alat tersebut pernah menjadi kelengkapan di pos ronda tahun 70 an dan fungsinya untuk menekan serta menjepit leher orang bersenjata sehingga bisa dilumpuhkan tanpa melukai dan menghindarkan si pemegang alat ( cawang ) dari serangan senjata lawan . Untuk senjata mirip kapak yang bermata bajak ditempat kami disebut patuk ada juga yang menyebutnya banci ,bilahnya bisa dilepas dan dipasang sesuai kebutuhan artinya dipasang melintang atau membujur karena untuk keperluan membelah atau untuk membuat cekungan pada kayu ,jika alat tersebut berukuran besar dengan bilah selebar telapak tangan disebut wadung . Untuk lebih detail panjenengan bisa ke Pakisaji ( kab Malang )melihat para perajin topeng masih menggunakan alat tersebut . Btw matursembahnuwun atas sajian videonya terutama tentang bambu runcing ,disini kami menyebutnya pring cucukan atau lancupan ,sebatang bambu dengan panjang kira kira 2M serta dipotong meruncing pada kedua ujungnya ,alat tersebut memiliki dua fungsi selain bisa dipakai sebagai senjata juga berfungsi sebagai pikulan ,dibeberapa tempat alat tersebut juga masih sering dipakai dalam atraksi pencak silat . Matursembahnuwun dan sugeng makarya semoga konten panjengan semakin menambah wawasan kita semua .❤
metalurgi. gamelan yang rumit nada2 nya aja ,mereka udah mampu membuat. apalagi hanya senjata manual. sederhananya, dibutuhkan peralatan pahat baja yg berkualitas tinggi untuk mengukir di media batu andesit. sedetail dan sebagus apapun arca modern dibuat, belum ada yg menyamai kehalusan seni arca era singhasari yg sekarang banyak di belanda dan museum nasional jakarta
Hi .. i found your video and watched some of your video thank you for added english subs I studied for my thesis about a historical event of hinduism-buddhism kingdoms in south east asia , especially about classic history of before The Indonesia was established .. I wonder you could made an episode about mongols invasion of java ? Or in case if i missed some of your video , could you give me a link video about mongols invasion ? Your subscriber from Napoli , Italy 🇮🇹 Edit : i'm interesting to learn more , i look forward for your next content ❤
Senjata bukan sembarang senjata. Sudah pasti zaman dulu senjata diisi dengan kanuragan dan bisa punya kekuatan magis. Sampai suatu daerah taklukan saja bisa diambil alih. Saya yakin ada yg unik dengan senjata senjata itu. Dan juga skill tempur yg memakainya. Dia juga punya lah kanuragan
@@ASISIChannel masa lalu banyak keajaiban dan dimasa penjajahan pun senjata banyak yg pakai kanuragan contohnya simpel salah satunya keris dan tombak. Selain skill selain skill yg punya ilmi lebih bisanya jawara ada. Tapi sang pemakai tidak mau mengandalkan itu. Saya yakin hanya Disaat genting dan menghadapi ratusan pasukan itu perlu