Ternyata Saija adalah karakter dari novel Douwes Dekker/Multatuli berjudul "Max Havelaar". Ini adalah kisah cinta tragis di era penjajahan Belanda di Indonesia. Cinta itu antara Saija dan Adinda, yang berjanji akan segera menikah setelah Saija kembali ke desa mereka. Sayangnya, saat Saija tiba di desa mereka dan menunggu Adinda untuk mengetahuinya, dia tidak pernah datang. Kemudian dia mendengar bahwa desa mereka telah diserang oleh penjajah Belanda dan segera setelah itu dia menemukan mayat Adinda terbaring di tanah. source : LUQMAN
kayaknya mereka cenderung milih go full psychedelic-trance daripada genre sebelumnya di rasuk. menurutku sih perpindahan antara rasuk-zaman yang paling top (tuah/sebak, saija, emtam)
2018.. 2016 beli CDnya yang album Zaman Zaman di Omuniuum Bandung, dengerin lagu ini kemudian timbul rasa.. susah dijelaskan.. namun kemudian suka mendengarnya.. Saijaaaah Remuk
+Johan Iswara iya sama seperti yang saya rasakan saya di Aceh diujung Sumatra, saya sedih media masih banyak menyembunyikan hal2 seperti ini. saya sedih anak2 disana banyak yang tertipu oleh media2 itu sendiri.
@@oloanyulianto2053 orang yang di thumbnail lagi nyanyi, atau 3:16 performa panggung TTaTW sekarang lebih ke suasana gelap dan sendu, jadi suasana riang dan tersenyum kaya di video udah ga terasa lagi.