Bismillah In sya Allah Rabu 22 november nanti mau sidang skripsi, nervous banget takut ngeblank waktu ditanya jadi aku makin rajin nonton video Ibu Ira sangat membantu, doain ya bu 😢
Bagian yang membuat saya takut untuk sidang adalah menunggu, Bu. Jadi ceritanya udah siap untuk sidang, dan pada setengah 2 pagi saya melihat segala vidio tentang sidang padahal jam setengah 10 nanti saya sendiri ada sidang hehehe. mau tidur tapi takut nanti lupa materi lah, tidak bisa bangun lah. Sehingga saya lebih baik eksplore vidio nya Bu Ira untuk mengatasi nervous saya. Doakan saya guys ya. Tapi beneran, nunggu itu gk enak guys, prinsip saya adalah Que Sera Sera, apapun yang terjadi terjadi lah, tok gagal sidang gk akan membuat kita menjadi sampah masyarakat, yang penting persiapan udah mateng, materi udah lengkap, kalau lupa ya tinggal minta maaf, kalau salah ya akui, kalau gk lulus ya berarti kita yang belum siap, walaupun bayar ukt lagi huhuhu. Saya bisa tenang-tenang nervous gini soalnya udah beberapa kali interview kerja tapi gagal, jadi udah khatam dengan yang namanya gagal, dan saya merasa interview itu kok kayanya lebih ngeri daripada sidang ya, soalnya HRD akan lebih judgemental daripada dosen penguji
Alhamdulillah hari ini saya wisuda, masyaAllah terimakasih bu atas ilmunya yang sangat bermanfaat. Dari sempro sampai sidang saya banyak belajar mempersiapkan jawaban dari kisi-kisi yg ibu berikan. Semoga Allah membalas kebaikan ibu aamiin.
Pengalaman saya ketika sidang skripsi ketahuan copas. Saya LULUS temen saya GA LULUS. Padahal kami sidangnya 1 gelombang dan 1 penguji yg sama. Kenapa saya bisa tau itu. ? Beberapa hari setelah sidang saya ngobrol panjang dengan dosen yg nguji saya. Saya tanya. Pak kemarin saya ketahuan copas pas bagian statistik Alhamdulillah lulus. Tapi kenapa si mawar dengan kasus yg sama tidak lulus ? Beliau jawab. Ketika kamu ketahuan copas dan kami tanya. Kamu jujur mengakuinya. Sedangkan si mawar itu tidak jujur. Kekeh dengan pendiriannya bahwa itu hasil kerja dia. Padahal kami tau itu copas. Jadi mungkin itulah hikmah dari kejujuran kita. Meskipun kita ketahuan copas lebih baik jujur. Dengan alasan sebisa kita 😅
Bu saya pernah waktu sidang, diuji 2 dosen penguji, hasil penelitian saya ditolak sama salah satu dosen penguji, padahal itu hasil pengujian real, dan memakai software Eviews, dan udh banyak penelitian terdahulu , dgn hasil yg sama, dan keluarlah hasilnya sedemikian rupa, tetapi hasil tersebut berbeda pendapat dengan salah satu dosen penguji, dan dosen tersebut kekeh harus nya hasilnya harus sesuai beliau/pengalaman beliau, dan disuruh revisi, yg mana revisi tersebut, akan mengubah hasil keseluruhan penelitiannya, padahal itu data jelasnya, beserta bukti dan pengujiannya, sementara dosen penguji yg satunya lagi sudah setuju dengan hasil penelitian yg sedemikian rupa, jadi saya bimbang mau revisi atau tidak, karena 2 penguji tersebut memiliki pendapat yg berbeda, dan saya mau bertanya, emang boleh ya, dosen penguji, memaksa kita sebagai mahasiswa merevisi yg mana hasilnya, harus menurut perkataan/pribadi beliau, tanpa melihat data2 pendukung?, Memang dosen yg menolak tersebut sudah sangat tua, atau dirinya kurang mengikuti perkembangan ilmu tersebut saya kurang tahu., padahal itu semua sudah dilengkapi bukti, hasil2 pengujian, dan penelitian terdahulu yg nyata adanya
Alhamdulillah saya sudah sampai dititik menunggu wisuda Terimakasih bu ira😊, sudah memberikan tips dan saran mengenai hal mengenai per skripsian, yang lain yang belum atau masih jalan dengerin apa yang di berikan di konten2 bu ira cantik ini uhui, makasih bu❤
Sebenernya kalo kita percaya sama hasil skripsi kita gak bakalan nervous. apalagi kita dah paham banget sama isi skripsi nya, intinya PD dengan skripsi kita gosah mikirin yg aneh aneh deh
buk izin bertanya,saya sekarang di semester 5 .apakah skripsi itu ada patokan deadline nya gak ? kayak harus siap dengan waktu yang sudah ditentukan ,?apa bebas kapan aja
BU maaf mau tanya dan tolong dijawab help me, kalo kuali dengan judul mengambil dari peraturan kebijakan atau berdasarkan literatur UU/PP, tanpa melakukan wawancara itu bagaimana?
