Wajibnya tarif jg di subsidi itu,.org KA.Sritanjung Jogya-Banyuwangi yg jaraknya lbh jauh dgn rangkaian dan gerbong yg sama hrg tiket hnya Rp 94 ribu, dan KA Bengawan dari Solo Purwosari-Pasar Senen Jkt hny Rp 74 ribu. Subsidi wajib harus masih ada,. pemerintah jgn ngejar profit melulu,. kapan rakyat bawah dibantu jika tdk ada kls subsidi, aplg ekonomi skrg pd ngalamin sdg lesu,gak usah ngoyak negara maju,kalo msyrktnya msh pd kesulitan ekonomi,Krn pengalaman negara2 lain smkin maju smkin malah semuanya/biaya utk hdp.
Kesalahan utamanya, PSO udah dicabut sejak 2019 bareng Logawa, tapi malah di-rolling dengan Bengawan sejak itu. Di saat lambat laun bus makin berkembang sejak adanya Tol Trans Jawa apalagi Tol Cisumdawu, KAI nggak segera mempersiapkan rangkaian baru untuk Pasundan. Kalo secara harga dan kenyamanan, jelas kalah sama EKA dan Sugeng Rahayu, meskipun kedua bus tersebut waktu tempuhnya lebih lama. Itu belum tekanan dari Malabar Pagi, meskipun lanjut Jombang/Mojokerto/Surabaya, kudu ngojek dulu ke Braan dan kalo mau langsung ke Surabaya, opsi terbaiknya ada Bagong dan Harapan Jaya yang via tol Bandar-Warugunung
biaya untuk hidup atau biaya untuk lifestyle nih?jangan dipukul rata. kadang yang bilang "biaya untuk hidup" itu pengennya termasuk nongkrong di kafe, beli vape, pod segala, beli kuota, langganan streaming2, dll. Beli sepatu2 kece. faktanya masyarakat kita itu konsumtif, mau sampe kiamat pun seberapa gede pendapatan bakal percuma dan ga akan cukup JIKA lebih besar pasak daripada tiang, gakan bisa hidup kalau masih nurutin gengsi dan gaya hidup. Harusnya pemerintah jor2an subsidi transportasi publik, bukan itung2an. Tahun 2022 subsidi tembus 500 triliun, masa iya skrg transportasi publik ga dikasih prioritas. Subsidi bbm untuk kendaraan pribadi harus dihapuskan, dan alihkan ke subsidi transportasi publik, bangun jaringan kereta di seluruh kota di indonesia.
Kalau Pasundan reguler memang tidak disubsidi tapi kalau Pasundan tambahan itu masih disubsidi, entah dengan pertimbangan apa malah kereta tambahan yang hanya dijalankan setiap peak season justru yang disubsidi
@@ntznbgzt Selama ketergantungan kepada PKB, jangan harap subsidi BBM kendaraan bakal dihapus dan tegas penerapannya. Pasalnya selain banyak angkot, ojek pangkalan, dan motor2 lainnya yang PKB + plat nomornya mati, ketergantungan terhadap BBM ini masih meluas sampe ke urusan pertanian, kapal nelayan, apalagi genset masih pake solar
Rumornya entar ka pasundan kebagian ekonomi NG lungsuran dari GBMS kalo ga salah ya, jadi jangan berharap dulu 8:24 belang karena K3 stiker arceo 1 lagi nyangkut di ka jayakarta
Kemungkinan Pasundan masih lama sih ganti rangkaiannya mungkin 2025 kali kenapa? (Ini menurutku ya) karena dia masih rolling ama Kahuripan kan jadi kemungkinan nunggu gapeka😅😅
@@shintafitri-zs7vl bisa kok dibikin nggak rolling, selama Pasundan punya 2 rangkaian dan Kahuripan 2 rangkaian. Untuk saat ini kan 3 rangkaian dipakai bersama Pasundan dan Kahuripan.
Mending Malabar Pagi, tapi kudu ngojek + sambung bus Bagong/Harapan Jaya di Braan Kertosono, daripada Pasundan kondisinya begini terus. Atau naik Lodaya Pagi, sambung EKA Full Tol Solo-Surabaya jam 17:15. Kalo Sancaka jam ketiga masih jam 18:03. Tapi kalo males nunggu lama, mending ngojol ke dekat Stasiun Purwosari buat naik Cititrans jam 16:15 Kalo bus, yang recommended dengan harga Pasundan ini, ada EKA jam pertama. Sugeng Rahayu jam pertama cocok juga misal mentoknya Buntu, paling banter Jogja/Klaten sih
Ya bgtulah yg bkin jengkel, udh tau ekonomi kursi 106 malah gk segera di upgrade. Koq malah duluin Progo yg rute menengah, hrsnya Pasundan dulu yg di upgrade..😮
KA Lokal Sukir (Surabaya gubeng - Kiaracondong) 🤣🤣🤣 Perkiraan sih kalo ganti rangkaian nunggu habis gapeka ini dan rangkaian barunya nanti pasti gak bakal rolling2an sama jam keberangkatannya jadi berubah pula
Sebenarnya udah malas naik PASUNDAN mahal tapi masih adu dengkul seat.nya malah kadang AC banyak yang gak dingin. Semoga aja PASUNDAN diperhatikan alih ke Rangkaian NEWGEN.
Efek kesalahan utama rolling dengan Bengawan sejak PSO nya dicabut ya begini. Padahal lambat laun bus makin berkembang. Kemudian ada Malabar Pagi yang pake rangkaian eks Gopar dan Lodaya Pagi yang udah all new, meskipun kudu pindah moda transportasi lain ke bus karena tunggu kereta sambungannya lama (Lodaya Lagi sampe Solo jam 14:50, Sancaka jam ketiga jam 18:03), begitupun Malabar Pagi kalo mau cepet sampe Surabay, mending ke Braan Kertosono dulu buat sambung Bagong/Harapan Jaua
Saya yakin abis KA progo dpet new gen,dharmawangsa&brantas dpet new gen modifikasi kahuripan sm pasundan nyusul dpet jg apa lg ni kereta komersil bukan subsidi 😂😅
mas Risang anggara ini bila naik kreta membuat saya ngiri nih terutama.selalu memamerkan makanan.yv.di beli bener jdi buat perut laper trrusn selamat trip moga selamat sampe tujuan 👍🚂🚂🙏
Kalo di Daop 2 Pasundan Rolling rangkaian sama Kahuripan Ka bersubsidi sementara itu di Daop 1 Matarmaja Rolling rangkaian sama Bengawan yang juga sama bersubsidi.
Saya kuliah di Bandung kebetulan rumah saya di Probolinggo. Dulu sering naik KA Pasundan tetapi KA nya mentok2 hanya sampai Surabaya Gubeng harganya hampir menyentuh 300 ribu pula. Semenjak saya mengenal KA Sri Tanjung dan KA kahuripan, alhasil saya naik 2 KA tersebut walaupun nantinya transit di Lempuyangan 😅
@@dzikriachmadzulfikar4534 Sekarang mending naik Pandalungan/Blambangan Ekspres sampe Cirebon, lanjut travel Cirebon-Bandung aja. Belum ada bus direct Jember-Bandung
pernah mengalami keseruan naik Pasundan dari Sta. Madiun ke Surabaya waktu masih jalur single track, begitu bergerak meninggalkan Madiun persiapan kena silang susul bertubi-tubi rasanya lungkrah lelah.
KA PASUNDAN kayaknya tahun depan mas risang. KA ARGO WILIS yang katanya RAJA jALUR SELATAN aja masih stainless gen 1 apa mungkin si anak ekonomi ngedahuluin sang RAJA JALUR SELATAN ? ( pelari bandung - surabaya { 1. KA ARGO WILIS/TURANGGA, 2. MUTIARA SELATAN DAN TERKAHIR 3. PASUNDAN)
@@RisangAnggaraAmbulakral amin.... Aja hahahahah....... Kayaknya jalur bandung - Surabaya jalur kurus penumpang bukan jalur gemuk mas .... Makanya dapatnya belakangan
padahal bisa minjem rangkaian ex malabar yg NI atau lodaya SS, atau kalo males ya blocking seat 3 jadi 2, tapi gatau dah ga pernah di denger kritikan saya wkwk
Sekarang kereta dari jakarta arah ke jateng jatim sudah banyak pake rangkaian NG terbaru atau SS Tapi kenapa ya daop 2 selalu belakangan terus dapat rangkaian terbaru nya Argo wilis aja masih belum ganti kulit Pasundan udah seharus nya pake ya minimal kemenhub seat 2-2 lebih bagus pake premium SS
Dengan harga selisih 5000 - 20.000 dari bandung ke yogya mending naik KA lodaya atau malabar ,semoga segera lepas rolling dengan KA kahuripan supaya bisa upgrade rangkaian
Hadir mas lokomotif..doubel traksi lepas dimana. Ya. Apakah buat lokomotif posko di Cibatu.atau perawatan di balaiyasa Yogyakarta.filing.antara dua itu aja .🙏
@@gagahe.p6395kemarin logawa new generation relasi Purwokerto Jember nah sekarang mulai tanggal 15 Oktober 2024 giliran KA Progo New generation relasi Lempuyangan pasar Senen
Sedih liat sky bridge St. Kiaracondong tanpa eskalator/travelator, tidak seperti St. Bandung, Cimahi bahkan Rancaekek & Cicalengka pun ada eskalatornya. Tidak direkomendasikan untuk sepuh dan yang berkebutuhan khusus. 😌😅
Kayanya stasiun purwakarta yang ga ada progres untuk renovasi, atap stasiun karatan, parkiran semerawut, ruang tunggu kecil, dan ga ada kanopi juga peron tinggi.
Sudah hampir 3tahun tidak naik pasundan untuk perjalanan bjr-sgu pp Ngerti lah kelas rendah tarif non subsidi Masih enak di mutsel untuk malam hari dan malabar siang sambung sancaka untuk perjalanan siang hari
seharusnya untuk konfigurasi ekonomi 106 penumpang di khususkan untuk kereta lokal saja. untuk konfigurasi ekonomi kemenhub digunakan sebagai kereta ekonomi jarak jauh (subsidi). untuk ekonomi berjenis modifikasi ala² premium ataupun new gen modifikasi digunakan kereta jarak jauh yang non subsidi (komersil) untuk ka ekonomi premium tetap menggunakan konfigurasi ekonomi new image, ekonomi premium, ekonomi premium stainless stell untuk ekonomi new gen stainless stell menurutku sih kurang cocok kalau rangkaian tersebut di anggap sebagai kelas ekonomi. lebih cocok kalau kereta rangkaian tersebut di anggap sebagai kelas bisnis stainless stell. dari rangkaian tersebut bisa tuh digunakan sebagai rangkaian kereta api jarak jauh. sedangkan untuk rangkaian kelas bisnis yang lama, lebih cocok digunakan untuk perjalanan kereta jarak menengah saja dengan harga yang jauh lebih murah daripada, rangkaian stainless stellnya untuk rangkaian kelas eksekutif yang lama alangkah baiknya digunakan sebagai kereta campuran non flagship, jarak menengah. non flagship yang saya maksud adalah, kereta yang belum mendapatkan percepatan maksimal seperti ka sancaka (120km/jam) untuk rangkaian eksekutif new image, dan stainless stelll alangkah baiknya digunakan untuk kereta jarak jauh/ jarak menengah baik itu campuran maupun tidak campuran. seperti pangandaran, argo cheribon, argo parahyangan, papandayan, mutsel, turangga, brawijaya, pandalungan, sancaka dll sedangkan untuk kereta api eksekutif stainless stell gen 2 digunakan untuk kereta unggulan (cepat dan mahal ) seperti gajayana, argo wilis, argo semeru, argo bromo anggrek, turangga, argo lawu dan argo dwipangga. alasan argo semeru dan gajayana masuk adalah, gajayana merupakan kereta dengan ticket termahal dan kereta tercepat yang menghubungkan kota malang, kediri, dengan jakarta sedangkan argo semeru kereta yang menghubungkan surabaya gubeng, mojokerto dan jakarta. supaya penumpang tuh punya pilihan baru seperti, mau naik unggulan dari sby ke bandung pilih argo wilis tapi kalau mau naik yang non unggulan pilih saja turangga. begitu juga untuk penumpang SGU mojokerto dan sekitarnya kalau pilih unggulan (argo semeru) pilih non unggulan ( bima ), sedangkan warga malang, blitar, kediri unggulan ada (gajayana) gk unggulan ada ( brawijaya) namun unggulan dengan tidak unggulan harus benar benar dibedakan. perbedaannya gk hanya di waktu, menu restoran, dan harga ticket yang lebih tinggi melainkan, kursi yang dipakai harus benar benar di bedakan. kalau bisa sih kursinya pakai milik rimba kencana yang sudah dilengkapi dengan leg rest ataupun foot rest. selain itu, penumpang juga mendapatkan fasilitas selimut dan bantal yang dulunya ada namun sekarang hanya tersisa selimut saja. untuk fasilitas itu sih kalau bisa gk hanya untuk perjalanan malam saja melainkan, pagi, siang dan malam. alasan pakai seat tersebut karena, seat yang dimiliki bus dengan menggunakan rimba kencana benar benar lebih nyaman daripada yang dimiliki kereta eksekutif new gwn sekalipun. sedangkan seperti yang kita tau, seat dari ekonomi new gen dengan eksekutifnya itu hampir mirip sedangkan harga ticketnya saja selisih 2x lipatnya atau bahkan lebih. jadi apa worth itnya dari segi harga dan kenyamanan kalau seperti itu? ini sih hanya opini saya saja tapi ku berharapnya bisa di sistem seperti itu supaya, penumpang bisa mendapatkan kualitas yang sesuai dengan harganya dan, pilihan kelas dari kereta api bisa lebih beragam. masa iya gajayana dengan harga 950k kereta eksekutif termahal kedua di indonesia dengan ka majapahit new gen dengan harga 300an K. mempunyai fasilitas yang hampir sama bahkan, teknologinya pun masih lebih baik di ka majapahit daripada gajayana. gajayana hanya yang memberikan waktu tempuh yang lebih cepat saja sedangkan selebihnya? apakah sebanding dengan harga yang di tawarkan?
Kalo ekonomi subsidi itu sudah ditentukan keretanya apa rangkaiannya apa, ada aturannya, jd susah kalo yg subsidi mau upgrade armada, hampir pasti bakal dicabut subsidinya
Berharap segera diupgrade ke Ekonomi New Generation, tidak hanya biar tidak sharing rangkaian dengan Kahuripan tapi juga agar jadwalnya pas. Kalau pakai rangkaian sendiri, Pasundan dari Bandung pun bisa berangkat lebih pagi, sama dengan yang dari Surabaya kalau tidak rolling. (Atau kalaupun tidak segera, setidaknya menunggu Gapeka 2025 dan modifikasi K3 Kemenhub di BY MRI selesai)
Sayapun sepertinya kalo naik KA lewat Cipeundeuy ngikutin Mas Ambul , Jajan di luar , 20 udah dapet 2 Jajanan 10 ribuan , kalo beli di Restorasi KA kan 20 belum tentu bisa jajan banyak 😁👍🙏🙏
Dulu waktu msh pso, pasundan adalah ka andalan klo ke sby. Sekarang mah ya mending naek mutsel atau wilis/turangga. Harga beda dikit. Ya mudah2an daop 2 paham keinginan kita orang😂
Gapeka 2025 harus rombak jadwal besar besaran sih. Diwaktu yang deketan KA arah Banjar melet mepet banget. Pangandaran, Malabar, Pasundan. Ya pasti pada pilih Malabar karena lebih worth. Rangkaian belum di upgrade karena masih rollingan sama Kahuripan kah? Miris sekali
Harus itu. Bangku masih tegak kursi masih adu dengkul. Malah keduluan kereta lain yang dapat rangkaian baru. Minimal Ekonomi NG modifikasi lah, sesuai rumor yang beredar. Atau kalo bisa Ekonomi NG SS malah lebih bagus
Kereta pasundan bisa tidur nyenyak duduk disudut Kursi no 2A dan 2E sudut.tembok miringkan badan ke tembok sandar ketembok klu duduk posisi tengah sakit pegal pegal ga bisa nyender
naek pasundan pas itu di kereta 6. Dari awal perjalanan ampe akhir cuman 4 orang jir pnp nya berasa vibes nyewa tapi pas jam menuju magrib hingga malam tuh serem juga kwkwkw
Dikira Sudah Punah Rangkaian itu. Dulu kereta Pangrango Sukabumi Bogor rangkaian itu. Sekarang Ogah banget naik rangkaian itu. & sekarang di ganti rangkaian nya.