Film bagus ini, kebanyakan kita terbutakan oleh manusia yg mengatasnamakan Habib/Ustad dan lain², tp justru mereka sendiri yg lbh bobrok agamanya karena menggunakan agama demi tujuan terselubung mereka. _"Whoever can supply them with illusions is easily their master and whoever attempts to destroy their illusions is always their victim"_ -- Gustave Le Bon.
Kita juga butuh seorang ustadz/ulama dalam mengetahui hukum agama terlepas dibelakangnya seperti apa itu tidak perlu kita ikuti, yang terpenting yang beliau berikan ilmunya kepada kita itu baik dan benar. Ber huznudzon saja terlebih dahulu.
@@wp856ya allah maksud dia itu ada orang-orang jahat yang berpura-pura menjadi habib atau ulama demi kepentingan mereka bro, bukan menggeneralisir semua habib atau ulama itu jahat
saluut... apresiasi setinggi-tingginya dengan para sineas dan crew film ini..berani mengangkat tema yang sensitif.. yang mana relate terjadi di dunia nyata. orang yang dari luar tampak alim..baik.. berbudi luhur.. panutan..tapi itu hanyanyalah topeng yang menutupi sifat bejatnya.. Film ini menyadarkan kita jangan terlalu percaya dengan tampilan dan imej baik orang lain..good job mas Hanung Bramantyo..semoga filmnya tembus 5 juta penonton 👍
saya salut terhadap film ini, sama persis kejadiannya di suatu vihara dimana ada seorang biksuni berbuat maksiat cinta sejenis, tapi walo ada bukti tapi tetap di tutupin dan di bela oleh orang2 yang mengatas namakan agamanya, sangat miris melihat KEMUNAFIKAN yang memakai topeng dari sebuah agama
Tapi kenapa yg dijadiin film selalu islam??? Karen islam itu dominan, market target tinggi. Intinya, lebih mudharat klo yg namanya film. Yg bener itu dakwah ceramah...
Aku ingin seperti cadas yang telah tawakal dan pasrah diri untuk menerima gempuran- gempuran buih kenyataan yang didorong oleh badai takdir. Seperti cadas, Aku ingin dengan gempuran itu sendiri menjadi jauh lebih kuat dari sebelum- sebelumnya. Sebab, terkadang melalui dosa yang dinikmati, seorang manusia bisa belajar dewasa.
Wkwkwk jangan coba2 roma.. terkadang kesesatan memang mengajarkan kita akan kedewasaan tapi faktanya akan selalu memberi kesesatan, dimana opsi paling utama yg hadir untuk melawan dunia malah tersesat dan membuat mu gk bisa bertahan dalam kebenaran.. gua pernah hadir dalam keadaan itu.. sampai akhirnya tertampar pada kenyataan dalam menjadi warga binaan, bukan seberapa hitam masa lalu mu tapi seberapa hebat kau mengalahkan kesesatan..
Aku prnh baca novelnya, sumpah ini ceritanya sedih bgt, mungkin judulnya d remake kali ya biar lebih sopan, krn setauku judul aslinya “Tuhan Izinkn Aku menjadi Pelacur”😢😢😢
Hidup itu pilihan,Perkuat Iman,dari Ujian Allah memberi Kekuatan,bukan Amarah yang dikuasai Hawa nafsu setan🥺jika tdk nyaman hatimu,pergi tinggalkan,masih banyak Rumah Allah untuk kau tinggali sebagai tempat Pulang💕
Aku dpt info ini dari kisah nyata. Ketika seorang anak difitnah dan dilecehkan bahkan orangtuanya mempercayai mayoritas orang pendusta, lantas anak itu berpegang pada siapa? Hatinya menjerit minta tolong tapi tak ada yang mendengar suaranya.
Nonton filmnya dulu baru komentar,,,klo udh nonton tapi kontra maksud filmnya alangkah lebih baik di skip. Bagi yang menikmati isi filem dan terbuka cakrawala berfikirnya,, selamat, pemahaman anda diatas rata2
Film ini sensitive ya! Tp jgn smpe orang2 di luar sana jd punya pikiran kalo orang yg alim habib/ ustad/ yang pesantren itu munafik! Orang yang jilbab panjang. Inget yang salah itu individunya, jangan mengeneralisasi sgala sesuatu! Kalo ada orang yg mikir masih kaya gini tandanya dia mainnya kurang jauh! Karena banyak juga habib/ ustad atau anak anak santri yang g munafik dan beneran baik dan beneran menjadi practicing moslem sesungguhnya
Tpi pasti semua orang pernah diposisi ini. Menjadi taat itu memang berat. Tergantung pemikiran masing* sih. Ibarat bukan cuma lo doang yg punya Tuhan. Dan setiap manusia pasti punya aib punya dosa
Baru aja nonton film ini di bioskop. Jujur topik yang berat dan sensitif, tapi sering terjadi di sekeliling kita saat ini. Tapi dari segi cerita kok saya merasa kurang ngena ya? Tantangan datang bertubu-tubi tanpa resolusi yang jelas. Mungkin memang ini bukan cerita dengan ending yang bahagia, tapi tetap secara keseluruhan terasa sangat flat.
ya gapapa toh, di negeri Barat yang dianggap besar saja, banyak yang kesinggung masalah gender padahal di kita mah biasa-biasa saja. Lain lubuk, lain ikannya. Hargai. Selesai.
@@moby4447 Gak, semua ideologi termasuk agama layak buat dikritisi biar gak ada mahkluk yang kerjanya ngebebek dalam beragama atau memanfaatkannya. Yah kayak lu! 🤣
Harap Mvp Pictures Dan Hanung Bramantyo Dapat buat Remake Descendant Of The Sun Versi Indo Dan Panggil El Rumi Dan Syifa Hadju Sebagai Lakonan Dan Kenangan Mereka Berlakon Bersama Kerana El Rumi Tubuhnya Sesuai Menjadi Tentera Dan Peminat Ingin Melihat Beliau yg Lama Tidak Berlakon Selepas Kampung Zombie Dan Peminat Juga Ingin Melihat Chemistry Berlakon Bersama Kekasih Dan Bakal Isteri Harap-harap Pengarah Dapat Pujuk Mereka Berlakon Untuk Peminat ElCipa
Kapan ya, Hanung nyutradarai film yg mengkritisi sistem yg bikin koruptor marak, kejahatan oligarki, misal kaya di sexy killer diangkat jadi fiksi yg keren. Yg begitu banyak di Indo & jauh lebih jahat efeknya buat masyarakat. Banyaknya film2 senengnya mengkritisi Islam
Kebanyakan yg di angkat SD soal Islam,yg maaf kalau beliau mau belajar Islam yg sesuai Alquran d Sunnah,tidak ada Islam yg mengajarkan seperti d film film nya itu,kalau dia yakin untuk berbuat dosa saja manusia berdoa,kenapa tidak belajar berdoa untuk membuat film tentang Islam yg benar
Kenapa hanung terus, sutradara lain byk yg lbh detail penggarapannya, teddy soeriaatmaja bagus, anggy umbara abis gara vina...bagus...upi afianto bagus...kayanya hanung spesialis film sejarah, tapi dia kurang detail sie.....
fun fact: 1.ini adalah 𝙗𝙞𝙨𝙣𝙞𝙨. dan bisnis tidak mengenal apa itu 𝙖𝙜𝙖𝙢𝙖,𝙞𝙙𝙚𝙤𝙡𝙤𝙜𝙞,𝙥𝙤𝙡𝙞𝙩𝙞𝙠 ataupun 𝙨𝙖𝙧𝙖 😂 2.produser MVP and fams adalah WNI tapi dia adalah orang India dan beragama hindu. kalian tahu orang hindu "prindapan" sangat membenci muslim.kita tau banyak berita tentang "genosida" muslim di India. dan kalian bisa ambil kesimpulan tentang ini. terlepas banyak hal yg bisa diambil dari film ini. tapi percayalah akan banyak "perspektif liar" tentang umat islam dan keislaman. semoga kita yg muslim masih bisa istiqomah dan bisa menyaring segala "polutan" dan fitnah akhir zaman.amin *semoga tulisanku ini bukanlah sebuah fitnah tapi sekedar "sharing keresahan" dari hati seorang muslim.
Tuhan, Izinkan aku berdosa Film ini sangat luar biasa, membuka pranala dan paparan fakta yang tidak terekspose, kejadian traumatik psikis yang dialami perempuan di indonesia ino, gua kagum pada Hanung Bramantyo karena berani membuat rangkuman peristiwa nyata yang tak terlihat oleh semua orang, dengan film ini semoga menjadi pelajaran buat kita untuk membuka mata dan hati betapa buruknya diskrminatif terhadap perempuan, poin² yang akan saya uraikan disini yang berkaitan dengan film tsb agar tidak salah faham 1. Pelecehan dan perundungan banyak terjadi di lingkungan pendidikan, paling sensitifnya di pesantren, seorang perempuan yang ingin berusaha taat belajar tentang keagamaan, banyak dilecehkan oleh oknum pelaku bullying, bahkan dilecehkan juga oleh oknum guru ngaji nya, sampai di iming iming akan dinikahkan, nyatanya pelecehan dengan dalih surga, seperti umpamanya daging babi dibungkus dengan label halal dan ada bacaan bismillah, guru gembul bahkan memaparkan penjelasan nya sangat detail sekali, banyak terjadi pelecehan yang terjadi akibat tindakan bodoh yang dilakukan oleh pelaku, yang sangat disyangkan nya oleh orang yang sangat faham agama 2. Peranan orang tua yang sengaja dihilangkan dalam benak dirinya, karena kecewa terhadap anaknya, orang tua seharusnya menjadi shield dan motherhome for children, karena terlanjur kecewa berat akibat berita miring padahal fakta sebenarnya tidak diketahui, ruang obrolan anak dengan orang tuanya ditutup rapat oleh orang tua, dan diaitu hilang komunikasi 2 arah, antara orang tua dan anaknya, yang ingin membuka keluh kesah akibat apa yang di alami, hingga menjadi broken home dan broken heart 3. Lembaga pesantren yang kebanyakan tidak tegas dan cenderung menutupi sebuah kesalahan. Banyaknya pelecehan hingga bullying yang berujung murtad dan bunuh diri, peran kelembagaan sangat penting, apalagi orang tua menitipkan anaknya ke embaga pendidikan islam (pesantren), malah amanah itu dipudarkan oleh nafsu dan takut reputasi nya jatuh, yah memang resiko kelembagaan itu apabila reputasinya tercoreng, haarus siap menerima segala kritik, tapi seolah olah itu dihilangkan begitu saja, jajaran kepengurusan hingga sebagian guru ngaji terlihat kesan anti kritiknya, 4. Orang munafik yang mengatasnamakan agama, ini yang paling vital, kadang suka menilai satu sisi tanpa melihat sisi lain nya, dan itu banyak terjadi di lingkungan mayoritas, teriak seolah olah paling benar nyatanya paling salah, kadang ada yang menjebak dengan alasan nafsu, pantas saja sabda nabi itu benar adanya, terpecah belah akibat perbedaan, Sebelum film yang digarap HB ini rilis, penjelasan nya sangat detail yang di uraikan oleh Guru Gembul. Gua melihat dengan kacamata semiotik nya sebagai melindungi kebaikan dan melindungi keburukan juga, terlepas dari hal itu, kita semua harus membuka mata agar pelecehan tidak terjadi, oknum yang mengatasnamakan agama padahal ingin menghancurkan nilai kebaikan agama, sebaiknya cepat berubah, atau terima konsekuensi nya Semoga kalian bisa melihat nya dengan kritis, jangan ada judgement yang aneh². Kita kritisi dengan tegas dan bijak pada sesuatu yang objektif, bukan yang subjektif
klo ad yg tokoh agama atau ustad kyai yg tersinggung brarti dia pelakuny,ini bkn tntg ajaran agama tpi ini tntg nafsu mnusia yg mngatasnamakn agama sbgai kedok agar mreka bsa ngondol
Mengingatkan tentang film perempuan berkalung sorban,yg mengulik sisi kelam dunia pesantren.jd kontroversial krn pesantren selama ini dianggap tempat bersih,suci,dgn akhlak org2nya yg baik tp trnyt ga smuanya baik
@@ceritadarikimo9723 truss..maunya harus baik semua.....ini manusia..kan..dan masih..bnyak anak pesantren..yg bagus...jangan asal..tebang semua gituhh
Hanung emang paling seneng bkin film mengkritisi Islam ,perasaan agama di Indonesia bukan cumab Islam aja. Dalam setiap film dia secara ngga sadar mencoba menggeneralisasi bahwa smua orang taat itu ada oknum ck ck ck
Bahaya sekali film nya.. Kalau yang nonton gak bisa mencerna dengan baik maka akan menganggap bahwa sah sah saja kok berbuat dosa yang di sengaja. Karena dalam islam (sesuai latar belakang di film ini) berbuat dosa apapun yang di sengaja padahal tau hukumnya,maka sanksi nya akan sangat berat sekali.
Jadi pengen liat full filmnya apa alur film ini sama ceritanya dengan apa yg pernah saya baca, baca ( novel karangan munidin m. Dahlan yang judulnya Tuhan izinkan aku menjadi pelacur ) ???
BEDANYA FILEM DAHULU DAN SEKARANG.. DAHULU PENUH NILAI MORAL, SEKARANG NILAI MORAL DI EDIT AGAR BERFIKIR LIAR.. BUKAN NYA MELURUSKAN YANG TERSESAT, TAPI MEMBUAT POTENSI YANG BISA MENJADIKAN YANG LURUS JADI TERSESAT😂😂
Orang orang kita memanfaatkan Pro - kontra untuk Sarana Marketing, yah contohnya film ini nanti bakal ada Pro kontra Lagi Kayak siksa kubur, & film Vina
Siksa kubur karya joko anwar itu film yg bagus, begitu pula dengan film ini Tapi sayang kebanyakan Boomer masih berlindung dibalik kata "penistaan agama" dan gak bisa mencerna dengan baik apa isi film nya
Kasus dunia nyata sih...... Sebenarnya bukan rahasia umum kalo mantan Santri bisa rubah haluan Masuk ke Dunia Malam ( Prostitusi). Salah satu faktor kenapa hal ini bisa terjadi bisa lewat beberapa hal kyk. 1. Faktor ekonomi 2. Faktor lingkungan sekitar 3. Faktor keluarga. 1. Faktor ekonomi. Cari kerja sekarang ini susah, bahkan bagi kaum perempuan yg memang susah buat masuk ke bagian pekerjaan buat Laki-laki. Bahkan setelah nikah, Perempuan juga harus jadi tulang punggung keluarga jika ekonomi suami kurang mencukupi. 2. Faktor lingkungan. Keadaan sekitar yang agak Toxic agama terkadang gk selamanya baik. Ada banyak pengekangan, beberapa penyimpangan dan Juga sesuatu yang tidak sejalan dengan agama . 3. Keluarga. Ini yang paling sering, terutama bagi mereka yg lahir di keluarga miskin dan punya banyak adik. Emang bener sih kalo ada banyak keluarga yang cukup kental keagamaannya. Tetapi dalam prakteknya Cenderung tidak sanggup menafkahi anak mereka bahkan untuk bisa meraih karir di masa depan.
Dulu jaman mau lulus usia menuju mau Kuliah, udah baca novelnya... Dan waktu itu udah ngerasa ini karya wow banget, menakutkan secara kita mau masuk dunia kampus, tpi terasa rialita yg harus di shuuuut (jangan rame2) dari novel kan ya film ini.. Tadi udah ditulis di thriller
Alur Film dalam Puisi RISALAH KELAM Binar pagi... engkau mengingat lagi hari kemarin dimana binar itu masih pendar di sinar matamu Garang siang menerjang... engkau tersadar akan rintang yang menghadang gairahmu Tanya yang tak terjawab Realita yang selalu menentang ekspektasimu Memperosokkan mimpi mimpi semakin benam dalam pencarian yang tak jua menemui muaranya dan kini pada malam malam kau lari dan lampiaskan segala karena yang kau tahu Dia telah melupakanmu dan dengan caramu kau coba tuk mencuri lagi setitik peduli dari-Nya dan Risalah Kelam itupun bermula... #risalah_kelam #tuhanizinkanakumenjadipelacur #tuhanizinkanakuberdosa #nidahkirani
Dibikin Novel Gak Mau Baca!! Dibikin Film Gak Mau Nonton!! Terus tiba² ngejudge cuma gara² JUDULNYA 🗿🗿 Klo berilmu Sudut pandangnya diperluas Yok👏 Jgn Jadi SDM yg rendah Mulu😅 Apalagi Islam mengajarkan untuk selalu BERHUSNUDZON