makasih dok semua materinya ,,, rumah akreditasi ini benar-benar solusi masalah akreditasi,,, alhamdulillah ya alloh... ditunggu materi-materi selanjutnya ,,,,
Alhamdulillah..barakallahu luar biasa,..jazakallahu utk sharing ilmu nya pak surveyor yg tlh berbaik hati membagi ilmunya, smoga mnjdi amal kebaikan bagi ak dokter & jg memberikan bnyk kemashlahatan bagi semua pihak..aamiien yra 🙏🙏
Terimakasih dok atas ilmunya, sangat bermanfaat. Mau izin bertanya dok 1. penilaian severity, occurancce, detection rujukan awalnya mengacu kependapat siapa ya dok? Stamatis atau McDermott atau siapa dok 2. Mau minta saran dokter untuk Buku penunjang untuk FMEA ini dok. Terimakasih dok
Kami mengikuti Kemenkes, berdasarkan pelatihan2 yang diberikan, untuk memudahkan fasyankes, menyiapkan akreditasi. Tidak ada pembakuan pada akreditasi, fasyankes boleh menggunakan rujukan mana saja
Selamat siang dok, kebetulan saya adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang melakukan penelitian menggunakan metode FMEA, saya ingin menanyakan 2 hal yaitu, 1. Untuk skala severity, occurrence, dan detection itu apakah ada ketentuan dari ISO atau bagaimana ya dok? Sebab saya membaca di journal atau Tugas Akhir seseorang berbeda-beda 2. FMEA dilakukan 1 tahun sekali itu berdasarkan apa ya dok? Apakah ada acuannya? Saya sangat perlu untuk menguatkan urgensi Tugas Akhir saya. Terima kasih dok
1. Jika untuk keperluan penelitian harus menggunakan referensi, silahkan menggunakan salah satu referensi yang ada, tidak harus sama antara referensi satu dan lainnya. 2. Dilaksanakan 1 tahun sekali, kami menggunakan referensi Kementerian Kesehatan.
@@rumahakreditasi baik dok, untuk Industri fabrikasi/offshore berarti tidak bisa digunakan ya dok urgensi yg menyatakan FMEA harus dilaksanakan 1 Kali dalam setahun?
Terima kasih dok untuk penjelasannya. Izin bertanya dok, dalam penentuan prioritas modus kegagalan apakah harus menggunakan metode RPN dan Pareto? atau boleh salah satu misal RPN saja terima kasih dok 🙏
Allhamdulillah, materimya sangat jelas Dokter. Mohon maaf sebelumnya, sepertinya slide yg menerangkan tentang detektif terlewatkah..,??. Mohon maaf bila saya salah. SEHAT DAN SUKSES SELALU DOKTER... aamiin...
Terikamasi bnyk atas penjelasany dok. Mohon ijin bertanya dok setelah adanya desain uji coba dan implamentasi berarti akan terjadi perubahan SOP, apa SOP langsung dilakukan revisi atau bs ttp menggunakan SOp sebelumnya atau mungkin jika direvisi tenggang waktu yg untuk merubah SOp boleh berapa lama setelah adanya uji coba . Terimakasi bnyk 🙏
Terima kasih dokter atas tutorialnya yang sangat membantu. Mhn ijin dokter, FMEA dibuat fasyankes 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun, artinya fasyankes hanya membuat 1 FMEA saja setiap tahun...mhn pencerahan selanjutnya apakah yang dimaksud membuat 1 FMEA itu adalah hanya membuat FMEA untuk 1 topik terpilih?
trima kasih materinya sangat bermanfaat dokter. ijin bertanya untuk menentukan skor RPN disebutkan ada komponen "Deteksi", mohon dijelaskan kembali cara pemberian skornya sperti apa dokter, trima kasih sebelumnya.
Ijin bertanya dok, 1. Jadi seharusnya kita membuat identifikasi risiko di awal tahun Risiko tersebut belum terjadi sewaktu kita mengidentifikasi tapi bisa terjadi di bulan2 yang lalu 2. Uji coba selama 6 bulan Kapan kita membuat laporanya? Di akhir tahun atau bagaimana?
Izin bertanya dok. Untuk menentukan topik FMEA, apakah bisa langsung menggunakan resiko prioritas hasil dari profil resiko yg kita buat ? Atau harus menggunakan highrisk, high volume, n high cost lagi ? Atau bisa kedua-dua nya
ijin bertanya dok....disampaikan bahwa FMEA itu untuk kejadian yang belum terjadi, lalu bagaimana kita menentukan keseringan terjadinya, saat menentukan prioritas modus kegagalan juga saat kita menentukan nilai RPN saat uji coba...mohon penserahan. maturnuwun
dok ijin bertanya, untuk penentuan nilai severity, occurance dan detection pada suatu perseroan terbatas dilakukan dengan asumsi kita? ataukah ada data yg dibagikan?
Ijin bertanya dr Yanto, kalau tim FMEA nya adalah tim manajemen risiko bolehkah, jika boleh apakah hrs disebutkan dalam sk tim manris bahwa sekaligus sebagai tim fmea. Trmks
izin bertanya dok, jika saat dilakukan monitoring proses baru tidak ditemukan masalah, apa perlu dibahas di rapat dok? mungkin bukan untuk mengidentifikasi masalah/membuat rtl tapi untuk menginformasikan keberhasilan? mhn responnya dok, terimakasih🙏🙏
Terima kasih jawabannya dok🙏, Dok, Resiko dari tiap unit,apakah langsung kita entry di tabel identifikasi masalah atau harus di buatkan form inventaris resiko ?
dok..izin bertanya...apakah dalam tim FMEA,,,sebaiknya anggotanya juga berasal dari bagian atau unit yang akan di FMEA? misal tentang Kesalahan pemberian obat. berati anggotanya ada yg dari ruang obat juga? terima kasih
Ijin bertanya untuk menentukan topik yg mau di FMEA di cek high risk, high volum dan high cost. Untuk high cost apa bisa di share nilai nya 1-5 artinya apa?trmksh
FMEA, bisa digunakan untuk KMP, UKM, maupun UKPP. Contoh untuk UKM: Proses pemberian imunisasi di Posyandu, modus kegagalannya bisa: salah sasaran, salah dosis, salah vaksin dst.
@@rumahakreditasi ijin bertanya dok, disebutkan di video bhw fmea didesain untuk meningkatkan keselamatan pasien. Contoh penerapan fmea di KMP /admen apa ya dok yg lgsg berdampak pada keselamatan pasien ? Trmksh salam sehat
@@rumahakreditasi Dari penjelasan di video, mohon koreksi jk sy salah menangkap: Tim FMEA ini dibentuk 1 tim dalam fasyankes dan di sk kan. Topik dipilih dari daftar topik sefasyankes lalu di fmea kan. Apakah ada ketentuan berapa fmea yg hrs dibuat oleh tiap fasyankes, atau semua topik dalam daftar harus di fmeakan berurutan sesuai ranking hight risk- hight volume- hight cost. Dan apakah setiap pokja KMP-UKM-UKPP masing2 hrs ada minimal 1 fmea atau bagaimana. Trmks
@@rumahakreditasi di langkah 1 disebutkan bikin daftar topik dulu baru bentuk tim fmea. Siapa yg bikin daftar topik apakah tim mutu? Jk langkahnya ada daftar topik dulu baru bentuk tim fmea fasyankes dan di sk kan , artinya tim fmea ini tidak dibentuk oleh fasyankes dari awal kah, tunggu dibuat daftar topik dulu baru lahir tim fmea yg di sk kan? Mohon maaf jk pemahaman sy sedangkal ini
Assalamualaikum, Dok Apakah FMEA harus tentang ke pasien? Misalkan ke Fasilitas puskesmas apakah bisa dok dan siapa penanggung jawab nya, ketua MR atau bisakah anggota
Assalamualaikum selamat malam dokter Izin bertananya untuk penyelesaian RCA sederhana dg kasus petugas tertusuj jarum di ruang tindakan, pertanyaan untuk 5 why nya minta tolong berkenan d bantu pa dokter.. ☺️
1. Mengapa petugas tertusuk jarum, karena petugas melamun. 2. Mengapa petugas melamun, karena sedang memikirkan anaknya yang sedang sakit. 3. Mengapa memikirkan anaknya yang sedang sakit, karena anaknya masih kecil hanya dijaga oleh kakaknya dst lanjutkan sampai 5 pernyaan mengapa lagi (jika sdh tidak bisa menjawab, berhenti disitu, tidak harus samapai 5)
Mlm dok, jika di profil resiko punya nilai tertinggi yg sama, lalu untuk perengkingan nya seperti apa dan yg mana ya yg bisa diambil utk dibuat FMEA nya ?
Selamat siang dok, ijin bertanya dokter: 1. kalau FMEA untuk manajemen resiko yg belum terjadi, apakah bisa secara tidak langsung disimpulkan bahwa skor probabilitas nya 1 atau 2? atau yg dimaksud dengan "belum terjadi" ini resiko sdh pernah terjadi di tahun2 sebelumnya dari sebelum kita membuat FMEA dok? 2. setelah dilakukan identifikasi prioritas modus kegagalan berarti hanya yg RPN tertinggi saja yg diteruskan sampai ke fish bone, redesign, etc ya dok? terima kasih sebelumnya dokter
izin bertanya lagi dok 🙏🏼🙏🏼 1. apa korelasi antara isi register resiko yg kita buat dgn FMEA? Karena hasil register resiko itu lumayan banyak tiap unitnya. Sedangkan penentuan topik utama FMEA bukan berdasarkan hasil matrix grading di register resiko di tiap unit, tapi malah memilih jenis pelayanan dgn 3H. Apakah 2 proses itu terpisah dok? 2. siapakah yg melakukan penilaian 3H untuk memilih topik? mohon pencerahannya dok, terima kasih🙏🏼🙏🏼
Detection adalah kemudahan untuk mendeteksi penyebab terjadinya insiden. Contoh, dengan adanya SOP, maka penyebab kesalahan (insiden) mudah di deteksi jika dilaksanakan monitoring SOP. Contoh lain, penyebab insiden mudah diketahui jika ada double cek. dst
@@rumahakreditasi dok mohon maaf sebelumnya, sepertinya divideo belum di jelaskan untuk skoring detectionnya acuan/tabel skornya juga belum di munculkan jadi saya pribadi masih bingung untuk penentuan skor detection 🙏🏻