Banyak saya temukan begini, saat masih miskin manusia mengatakan begini, rizki itu udah ditentukan. "berapa tahun kemudian ia menjadi hampir kaya, lalu pemahaman nya berubah dan ia mengatakan, rizki itu harus di kejar dan takdir itu bisa di rubah. "saya tanya, "gimana maksudmu? "dia menjawab, "buktinya orang kaya klu sakit jantung bisa cangkok jantung tapi orang miskin ndak bisa dan mati. "saya jawab, "kau tunggu ucapanmu di akhirat nanti! "bagi saya rizki udah di jatah Allah, kita harus bekerja karena Allah tidak menyukai orang orang malas, dan bekerjalah sebaik mungkin hasil dari kerja serahkan pada Allah.
Maksud kitab minhajul abidin, kita tidak bekerja untuk mencari rezeki, namun untuk mencari pahala. Karena rizki itu sudah ditentukan, namun pahala kita harus mengusahakannya dengan melakukan perbuatan2.
Ya betul Rezki adalah Kasih Sayang Tuhan,satu masa dulu saya pernah 23Jam ,utk menyara hidup..malahan engak cukup, tapi setelah belajar agama,Saya sering berdoa ,tawakal dan usaha,alhamdulillah dengan kasih syg Allah,rezkiku sekeluarga alhamdulillah dipercukupkan Allah
1. Allah membentangkan rezeki, bagi yang mau silahkan berusaha, bukan membagi sesuai jatah. (az-Zumar: 52) 2. Qadar itu artinya kemampuan terbatas, setiap orang diberikan kemampuan untuk mencari rezeki. 3. Lauh Mahfudz itu tempat tersimpannya Qur'an dalam bentuk abstraksi Allah, bukan tempat dituliskannya rezeki atau apalah...keliru! Kesimpulannya: usaha bisa menambah rezeki karena Allah membentangkan rezeki seperti orang walimah menyediakan prasmanan, bukan diijatah setiap orang sekian sekian. Pahami Qur'an dengan baiik.
Ya Alloh saya yakin jika rezkiku kan mengalir seperti air,sehatkan badan ku lindungi anak2 aku ,,,bayarin bank orang tua di janjikan di kasih sawah 1 bau 5x garap,setelah BPK menikah lg sawah di akui lagi,tidak mengakui hutang,malah di kasih tanah yg ada makam keluarga yg di janjikan ortu dulu tanah itu untuk makam anak cucu sekeluarga,tp kenapa saya dikasih bayarnya tanah yg udah ada kuburan nya😭😭😭
Ngapain percaya perkataan seorang ustad dan imam gazali.. Jika rasulullah sendiri memerintahkan kita mencari rezeki agar rezeki kita bertambah Sayyidah Aisyah radhiallahu ‘anha meriwayatkan sebuah hadis, yang mana Rasulullah SAW bersabda: “Bangunlah di pagi hari untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan (keberuntungan). (HR. At-Thabrani) “Seusai salat fajar (Subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki.” (HR. At-Thabrani)
Surat At Taubah Ayat 105 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia: وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (Waquli’maluu fasayarolloohu ‘amalakum warosuuluhuu wal mu’minuuna wasaturodduuna ilaa ‘aalimil ghoibi wasy syahaadati fayunabbi-ukum bimaa kungtum ta’maluun) Artinya: Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. Allah saja menyuruh bekerja.. Bukan cuma nganggur berzikir dan berdoa saja.. Seimbangkan dunia dan akhirat
Jadi kita tidak usah ngapa2in???? Sedangkan kata nya mintalah apapun kepada ku pasti aku ( Allah ) akan berikan berzikirlah berdoalah karna hanya doa yg bisa merubah takdir, Jadi yg mana yg betul Ustadz, bener saya zikir doa apa aja saya lakukan tp Allah tidak kabul2 kan doa saya ternyata ini ya nasib tdk bisa di rubah sudah jatah nya begini hmmmmm
Jangan terlalu meyakini perkatan seorang imam ataupun ustads secara mambabi buta karna seorang imampun jugalah manusia biasa,namun tak perlu juga diperdebatkan ambil sisi baiknya buang buruknya .. mengikuti pemikiran imam qozali dan buya yahya maka kita ini manusia, sama halnya dengan boneka karna apa yang kita kerjakan dan apa yang kita dapatkan sudah dicatat dan sudah ditentukan oleh allah dan sama sekali tidak berubah Tidak ngaruh seolah-olah manusia adalah simyem yg sudah diprogram (tidak memiliki kebebasan) karna menurutnya apa yang kita perbuat semuanya sudat di tentukan... Sedangkan allah berfirman bahwa allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah diri mereka sendiri... Itu artinya manusia itu merdeka manusia bukan boneka yang di program manusia itu diberi kebabasan untuk berpikir mau ikut aturan atau membangkang itu sepenuhnya hak manusia.. Karna takdir itu ada dua 1 takdir mutlak (takdir yg tidak bisa dirubah contohnya kelahiran dan kematian) dan yang ke 2 takdir yg sudah ditentukan tapi bisa dirubah yaitu rezeki tadi...
Imam besar tidak hanya satu para ustadz pun juga tidak hanya 1 oranh.. Penafsirannya tentang agamapun juga berbeda2 jadi tolong jangan ditelan bulat2 apapun yg disampaikan oleh ulama yg satu ataupun yg lainnya...
Bisa disimak di menit 08:00 Rizki manusia tidak akan bertambah atau berkurang, sudah dijatah, sudah tetap kadarnya, tertulis di lauhil mahfuzh. Tapi maal (harta) bisa bertambah atau berkurang, tergantung dari apa yang kita usahakan. Rizki adalah segala sesuatu yang kita makan, pakaian yang kita pakai. Rizki adalah yang ditakdirkan terpakai oleh kita. Sedangkan harta yang kita dapat, belum tentu milik kita, dan belum tentu menjadi rizki kita. Karena harta bisa berpindah, entah itu karena dicuri orang, kita infakkan kepada fakir miskin, atau kita berikan kepada anak, istri, orang tua kita. Alhamdulillah, jelas sekali pemaparan ustadz Buya Yahya.
1. Allah membentangkan rezeqi, bagi yang mau silahkan berusaha, bukan membagi sesuai jatah. (az-Zumar: 52) 2. Qadar itu artinya kemampuan terbatas, setiap orang diberikan kemampuan untuk mencari rezeki. 3. Lauh Mahfudz itu tempat tersimpannya Qur'an dalam bentuk abstraksi Allah, bukan tempat dituliskannya rezeki atau apalah...keliru! Kesimpulannya: usaha bisa menambah rezeki karena Allah membentangkan rezeki seperti orang walimah menyediakan prasmanan, bukan diijatah setiap orang sekian sekian. Pahami Qur'an dengan baiik.
Berarti maksudmu Lauhmahfuz ditulis stelah Allah Tahu perjalanan Manusia didunia? Brati itu semua yang terjadi itu hakikatnya atas kehendak Manusia sendiri donk. Karna Allah memcatat setelah Allah Mengetahui. Padal di Alquran dijelaskan Allah Maha Berkehendak, Jadi tidak ada yang terjadi kecuali kehendak Allah.
Afwan. Jadi bagaimana dengan pengertian fiman Allah yg berbunyi Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai kita merubahnya sendiri ( berulah Allah membatu merubah nya) Jazaakallah..
"Allah punya kehendak kita menghendaki maka terjadilah kehendak" bekerja itu hampir sama dg doa pasti terkabul.jadi rizky itu di kasih lantaran bekerja/usaha.bila usaha kita g menghasilkn rizki ,Allah kasih di akherat berupa amal ibadah.bekerja,doa, itu ibadah.jadi bekerja itu bisa nambah dan juga bisa tidak ,itu tergantung Allah