TL;DR Meskipun pada kebanyakan kasus Cacar Air hanya bersifat ringan, sebagian kecil penderita mungkin akan mengalami komplikasi berat.
Jujur saja, Cacar Air seringkali dianggap remeh, tidak hanya oleh masyarakat awam, melainkan juga oleh tenaga kesehatan. Dalam kebanyakan kasus, Cacar Air memang tidak berbahaya. Tidak perlu berobat, cukup membeli obat di apotek/toko obat saja, penyakitnya sembuh (nyaris) tak berbekas.
Apalagi kekebalan yang timbul paska Cacar Air bersifat menetap seumur hidup. Menjadikan Cacar Air seolah menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan anak di Indonesia. Buktinya, kebanyakan dari kita justru akan heran saat mendapati kisah seseorang yang mengaku seumur hidupnya belum pernah terkena Cacar Air.
Padahal ada sebagian orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi berat dari Cacar Air. Di antaranya adalah mereka yang menyandang kanker, sedang menjalani kemoterapi, menjalani terapi yang melemahkan sistem imun, orang dengan kekebalan tubuh yang terganggu, atau ibu hamil di trimester akhir.
Ibu hamil di trimester akhir yang terkena Cacar Air berpotensi melahirkan bayi dengan Cacar Air Kongenital yang (umumnya) bergejala berat.
Seseorang yang tidak memiliki kekebalan terhadap Cacar Air dengan mudah akan tertular melalui kontak erat dengan penderita Cacar Air. Maka dari itu, dami melindungi diri kita, keluarga, dan orang lain dari kemungkinan mendapat komplikasi berat dari Cacar Air, cara yang bermartabat, rasional, serta aman untuk dikerjakan adalah dengan melaksanakan vaksinasi.
..............................................
Dokter Krisna Adhi adalah seorang dokter anak.
Ia merupakan Founder dan Direktur Utama dari PT Princival yang menaungi klinik-klinik pelayanan vaksinasi di kota-kota perifer.
Silakan tinggalkan pertanyaan Anda seputar vaksin anak di kolom komentar. Pertanyaan yang menarik akan kami bahas di video yang akan datang.
Ikuti juga kami di Instagram @borositumurah dan Quora Indonesia @Krisna Adhi
6 сен 2024
