VALIDITY AND RELIABILITY TEST USING SMARTPLS 4: VALIDITY IS NOT JUST A LOADING FACTOR 

silahkan nonton video ini supaya kita punya referensi yg memadai...channel ini menurut saya sangat kredibel dalam penjelasan soal SEM PLS dgn smartpls. Tonton dari awal sampai akhir dan jangan diskip2 supaya lengkap pemahamannya: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-dzQm3HqC7to.html

referensi lain, bisa lihat artikel dari hair ini. Hair adalah penulis yg banyak dijadikan referensi untuk pengujian SEM khususnya SEM PLS: 1drv.ms/b/s!Aj4aDHmRkhyGgXLV2B1DygWymoYH?e=IrPPS6

klik choose workspace, terus pilih folder tempat penyimpanan semua data yang kita buat di smartpls...atau bisa buat folder baru. Setelaha da folder penyimpanan, smartplsnya baru bisa bekerja untuk inpu data dan olah data.

coba lihat video kami yg ini: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-jcjBB1GrX4s.html

Untuk yang di smartpls versi 4

tipsnya buatlah instrumen atau angket yang item-itemnya memang mengukur apa yang ingin diukur. Jadi misal mau mengukur motivasi, ya item-item yang dibuat memang untuk mengukur motivasi, bukan untuk mengukur yg lain. Itu saja tips sederhananya....

​@@jogobonitogabrieltidak menjamin sekalipun itemnya bagus

@@belajarpenelitian itu awal supaya nanti item2 kita tidak terdeteksi gak valid....mengapa? karena pembuatan item itu penting...peneliti yg membuat item itu harus benar-benar membuat item antra satu konstruk dgn konstruk yg lain itu betul2 berbeda...misalnya, kalau peneliti itu punya dua variabel misal motivasi dan minat, nah, si peneliti perlu jeli membuat item supaya item motivasi memang untuk mengukur motivasi bukan untuk mengukur minat (karena seringkali motivasi ini disamakan dgn minat). Ini penting, supaya pada saat menguji validitas, misal validitas diskriminan, item itu benar2 valid, tidak tumpang tindih, yg sebenrnya mengukur motivasi, ternyata pas diuji validitas diskriminannya ternyata menguji minat...makanya, penting pada saat pembuatan item itu, peneliti membuat item yg benar2 mengukur konstruknya...tentu saja, ada faktor2 lain seperti faktor responden yg mengisi juga berpengaruh...tapi, selama kita benar2 membuat item yg tepat (betul mengukur konstruksnya), besar kemungkinan item itu akan valid...kalau mau refrensinya,bisa lihat pada video ini: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-dzQm3HqC7to.html

@@belajarpenelitian ini video pembuktian, bahwa pembuatan item itu memang perlu teliti supaya item tidak tumpang tindih, yg teryata mengukur variabel X ternyata malah mengukur variabel Y: ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-B5RMnQWjULc.html