Arakan sahur merupakan kegiatan masyarakat Kab. Tanjung Jabung Barat provinsi Jambi khususnya warga Kuala Tungkal dengan cara membuat bunyi-bunyian dengan menggunakan barang bekas, seperti pipa besi dan barang-barang logam lainnya. Terkadang masyarakat Kuala Tungkal juga mengkolaborasikannya dengan Beduk kentongan bambu dan kompangan untuk mendapatkan bunyi yang senada dengan mengaraknya di sepanjang jalan pada Bulan
Ramadhan yang bertujuan untuk membangunkan warga dari tidurnya
guna melaksanakan makan sahur untuk berpuasa esok harinya.
Pada zaman dahulu sekitar tahun 1966 kegiatan arakan sahur ini berfungsi juga sebagai
moment penting bagi pemuda yang ingin memikat sang gadis pujaannya,
dengan membunyikan tabuhan di jendela rumahnya, sehingga
terjadilah tatapan asmara diantara mereka, meskipun itu hanya sekejap dan dari kejauhan saja, namun ini bisa menjadikan awal mereka
merajut kejenjang pernikahan dan membina rumah tangga.
Dalam penampilan Arakan Sahur mengumandangkan yel - yel sebagai
berikut :
HUR - SAHUR - SAHUR
KAN - MAKAN - MAKAN
NUM - MINUM - MINUM
Oiii..... BUJANG GADIS
Kegiatan Arakan Sahur ini juga merupakan bentuk kearifan lokal
masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung barat guna ciptakan kehidupan
sosial dan masyarakat yang rukun dan damai melalui kebersamaan.
Berdasarkan hal tersebut, pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung
Jabung Barat melaksanakan upaya Pengembangan Daya Tarik Wisata dan
atraksi wisata berasal dari tradisi lokal dengan membuat kegiatan
Tahunan Festival Arakan sahur yang sudah dilaksanakan sejak Tahun 2001 sampai sekarang .
SALAM KREATIF!
#wonderfulindonesia #pesonaindonesia
#banggaberwisatadiindonesia #appi2023 #eventdaerah #april
11 апр 2023