bermain gitar memetik dawai
dawai dipetik sambil bergantian
kalau ingin makan wadai
silahkan datang ke kota Tembilahan
Tembilahan ibukota Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau merupakan kota yang multi etnis memiliki ragam kuliner yang sangat memanjakan lidah bagi para peminat atau pecinta kuliner tradisional. Kota yang berada ditepian Sungai Indragiri memiliki berbagai jenis makanan khas salah satunya disebut WADAI.
Wadai adalah sebutan oleh para etnis Suku Banjar yang telah bermukim beberapa generasi di Tembilahan atau di Kabupaten Indragiri Hilir terhadap berbagai jenis kue yang diolah dari bahan utama berupa tepung terigu, tepung beras, tepung beras pulut dan juga tepung sagu. Umumnya adonan tepung dipadukan dengan gula putih atau gula merah, santan, parutan kelapa, susu, dan rempah-rempah. Proses memasaknya dengan dikukus dan dipanggang serta dibakar. Cara pembuatan atau pengolahannya telah diwariskan secara turun temurun.
Adapun wadai yang sangat legendaris antara lain Amparan tatak, bingka kayapu, martabak pisang, kalalapon, paparik, kue talam, bingka ubi, bingka pisang, bingka pulut, pulut panggang dan berbagai jenis lainnya termasuk Gambong dengan Sarikaya yang gurih. Aneka wadai tersebut ada yang memiliki rasa pedas, rasa asin dan umumnya rasa manis.
Bulan suci Ramadhan adalah saat yang tepat untuk berburu kuliner wadai di kota Tembilahan. Dibulan ini setiap sore beberapa ruas jalan di kota Tembilahan para penjual wadai menggelar dagangan untuk berbuka puasa. Dapat dibeli dalam ukuran Loyang atau pun potong per potong. Dihari-hari biasa juga ada aneka wadai yang dijual terutama diwaktu pagi dan sore hari tetapi tidak sebanyak dimasa bulan Ramadhan.
Inilah sekilas keunikan yang dimiliki kota Tembilahan dengan Wadai yang menjadi sebutan khas di negeri ini.
16 окт 2024