Тёмный
No video :(

WAE REBO, DESA YANG MENDUNIA KOMPAS TV 

Siregar
Подписаться 564
Просмотров 71 тыс.
50% 1

Опубликовано:

 

26 авг 2024

Поделиться:

Ссылка:

Скачать:

Готовим ссылку...

Добавить в:

Мой плейлист
Посмотреть позже
Комментарии : 61   
@ElangRimba
@ElangRimba 2 года назад
Salam dari ranah Minangkabau untuk sodaraku wae rebo Manggarai
@ramlinaiyo9508
@ramlinaiyo9508 Год назад
Samo samo salam,buat anak elang,dr pak jhon kenedi urang awak dlabuan Bajo,
@saipulrahman4812
@saipulrahman4812 4 года назад
Saya pernah kesini dan mengelilingi ntt Salam dari pulau lombok
@alsonprima
@alsonprima 6 лет назад
Kampung saya itu akhirnya masuk tv juga haha
@jelajahdesa007
@jelajahdesa007 Год назад
satu kata, menakjubkan 👍
@luckysarah4982
@luckysarah4982 8 лет назад
Buat pemimimpin indonesia? Sy juga orang indonesia... Pantau terus dari sabang sampai merauke... Jaga bineka tunggal ika.. Biar indonesia tetap utuh?
@betidjap6621
@betidjap6621 4 года назад
6766
@matheojunior4352
@matheojunior4352 2 года назад
Luar biasa keindahan alam waerebo
@hsibahsalma2526
@hsibahsalma2526 7 лет назад
wah jdi inget masa2 kecil suka cari kayu d bagunungan ......
@hermawansetiawan6348
@hermawansetiawan6348 7 лет назад
Kepada semua calon wisatawan yang akan berkunjung berwisata alam, dimana disana nanti ujung2nya anda hanya akan meninggalkan sampah, merusak keaslian alam, mencorat coret, berbuat apapun yang hanya akan mengganggu dan merusak KEASLIAN dan ekosistem alam, Dan sama sekali tidak memiliki perasaan untuk menjaga alam. saya sarankan ANDA TIDAK USAH BERKUNJUNG. Silahkan pergi ke mall saja, anda mau buang bungkus/puntung rokok, sampah, anda mau meludah, anda mau coret2, lebih baik disana saja (pasti anda akan langsung berurusan dengan pihak security). Akan lebih baik apabila alam tidak usah anda kunjungi, jika anda hanya akan meninggalkan kerusakan disana. LEBIH BAIK PAD (Pendapatan Asli Daerah) "NOL" TAPI ALAM TETAP LESTARI. By The Way ; kalau ada yg menanggapi dengan : Suka2 gue dsb? Saya sudah bisa simpulkan, anda memang salah satu pelaku perusak alam. SORRY BGT!!! SAYA SUDAH TIDAK TAHAN dengan wisatawan perusak alam. SESUNGGUHNYA ALAM TIDAK PERNAH MEMBUTUHKAN ANDA, TAPI ANDA LAH YANG MEMBUTUHKAN ALAM. O, Y. Peringatan ini juga BERLAKU kepada PETUGAS NEGARA dan PIHAK PENGELOLA SWASTA agar ANDA lebih serius dan ketat, menjaga alam tetap lestari. Terlebih anda juga mencari makan dan pendapatan dari alam juga kan???
@konengbae4429
@konengbae4429 5 лет назад
Bahagianya mereka hidup sederhana tapi menyenangkn....😍😍
@ultrasmanggarai7806
@ultrasmanggarai7806 2 года назад
Penelitian Dr. Verhoeven memberikan petunjuk tentang adanya kehidupan zaman purba di daerah Manggarai (Mirsel dan Embu, 2004). Tempat hidup manusia purba antara lain ditemukan di Labuan Bajo, sedangkan alat-alat batu yang umumnya berbentuk mikrolit (flake and blade) ditemukan di Golo Bekkum, Liang Momer dan Liang Panas. Pada tahun 1951, tim yang sama membuat penggalian di beberapa situs antara lain di Liang Momer dan Liang Panas. Pada dua tempat itu, ditemukan tulang belulang manusia purba yang kemudian ditetapkan sebagai manusia protonegrito (Doroteus Hemo, 1990). Penelitian tentang keberadaan manusia purba di Manggarai juga masih dilanjutkan hingga tahun 2004. Pada tanggal 7 November 2004, peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menemukan fosil berupa kerangka manusia yang diidentifikasi sebagai homo floresiensis (manusia dari Flores) di Liang Bua. Selain itu juga ditemukan periuk, beliung persegi dan beberapa benda lain. Temuan-temuan ini seperti menguak masa lalu orang Manggarai yang ternyata nenek moyang mereka telah menginjakkan kaki di tanah Manggarai jauh sebelum suku-suku lain di bumi Nusantara menetap dan bermigrasi ke sana. Jika demikian, bagaimana hal itu dikaitkan dengan sejarah keberadaan setiap suku di Manggarai yang cenderung menyatakan bahwa mereka adalah pendatang? Apakah manusia purba yang ditemukan di Liang Bua pada waktu tertentu punah dan kemudian terjadi missing link (mata rantai terputus) seperti nasib Homo Erectus di Pulau Jawa? R.P. Soerjono (2005) dalam tulisannya di Majalah Tempo mengatakan bahwa sebenarnya masih banyak rahasia manusia kerdil dari Flores yang belum terjawab. Pernyataan ini menyajikan kenyataan bahwa di Manggarai ada penduduk asli yang sudah mendiami wilayah itu jauh sebelum beberapa suku di Nusantara menetap di sana. Bahkan informasi yang disampaikan oleh Marybeth Erb (1997) mengatakan bahwa orang Manggarai berasal dari Vietnam dan Thailand. Pernyataan ini berdasarkan penelitiannya di Warloka yang menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Manggarai Barat dan menjadi informasi yang sangat luar biasa. Perdagangan yang dilakukan pada masa lampau membawa serta akibat pertemuan dengan penduduk asli dan adanya keputusan untuk menetap di sana. Apalagi posisi Warloka berdekatan dengan Kerajaan Bima di bagian Barat dan Kerajaan Gowa di bagian Utara. Meskipun demikian, studi-studi kritis yang menelusuri sumber-sumber sejarah berusaha meluruskan sejarah yang disorientasikan. Ada satu kesalahan dalam pelajaran sejarah yang menyatakan seakan-akan orang-orang Manggarai hanya berasal dari satu suku dan satu nenek moyang (Toda, 1992). Penelitian-penelitian ilmiah atas temuan fosil serta kontak dengan pihak luar melalui perdagangan menunjukkan dengan tegas bahwa orang-orang Manggarai berasal dari suku dan keturunan yang berbeda. Toda (1992) dalam hasil studinya menyebutkan keturunan-keturunan itu berasal dari Sumba, Mandosawu, Pong Welak, Sulawesi Selatan, Bima, Turki, Melayu-Malaka, Melayu-Minangkabau, dan Tanah Dena. Toda (1992) juga menjelaskan bahwa keturunan-keturunan yang beranekaragam ini kemudian tersebar di seluruh Manggarai. Keturunan Wangsa Kuleng (Mandusawu) berasal dari Turki. Dari kepandaian yang mereka miliki pada masa itu, jelas bahwa mereka bukan berasal dari kebudayaan batu melainkan keturunan manusia yang sudah mengenal menyepuh logam. Maka, amat mungkin orang-orang Turki ini adalah pedagang-pedagang yang terdampar dan menetap di Manggarai pada abad ke-16. Wangsa Kuleng inilah yang mengasalkan dalu Cibal dan Dalu Lamba Leda di wilayah Manggarai. Pada bukunya berjudul ”Manggarai Mencari Pencerahan Historiografi” Toda (1992) menjelaskan keturunan Sumba membentuk Adak Bajo yang berpusat di Tangge dan membawahi sejumlah wilayah Selatan dan Barat Manggarai sehingga membentuk gelarang-gelarang adak dan beberapa kedaluan seperti: Dalu Kolang, Lo’ok, Wontong, Munting Welak, Matawae dan Ramut. Selain keturunan Sumba dan Turki, ada pula migran asal Sulawesi Selatan dan Bima yang menetap di Manggarai, baik di bagian Barat maupun di pantai utara dan sedikit di selatan. Diduga kuat, migrasi ini terjadi pada abad ke-16 tatkala Kerajaan Luwu dan Goa berjaya dan memperluas kerajaannya. Pada masa itu gelombang migrasi terjadi selain karena keinginan sukarela, juga karena adanya tekanan politik lalu menjadi pelarian politik ke pulau-pulau lain, termasuk ke Manggarai. Akan tetapi, gelombang pelarian politik terbesar terjadi setelah Perjanjian Bungaya 18 November 1667 antara Belanda dan Kerajaan Goa-Tallo (Sultan Hasanudin). Selain suku-suku yang disebutkan di atas, masih ada suku lain yang menjadi pendatang di Manggarai yaitu suku Melayu Minangkabau. Mereka mendirikan dalu dan mendiami wilayah selatan Manggarai. Suku ini mendapat tempat tersendiri dalam sejarah Manggarai karena mejadi penantang kerajaan Cibal yang terletak di utara. Kelompok yang menjadi keturunan langsung dari Minangkabau adalah keturunan Todo-Pongkor. Dari uraian yang menyelisik usul-asal ini dapat disimpulkan bahwa orang Manggarai tidak berasal dari satu keturunan saja. Mereka datang dari Sumba, Malaka, Minangkabau, Sulawesi Selatan, Bima dan bahkan dari Turki dengan daerah pemukiman serta persebaran utamanya yang berbeda-beda pula. Dewasa ini, dengan adanya mobilitas sosial yang tinggi dan pembauran lewat perkawinan, suku-suku dengan usul-asal yang berbeda ini mulai tercampur baur membentuk identitas baru yang lebih “Manggarai” (Mirsel dan Embu, 2004). Latar belakang yang berbeda itu menjadi alasan beberapa dekade terakhir orang Manggarai mulai menelusuri kembali identitas mereka. Sebenarnya nenek moyang mereka berasal dari mana saja. Apa benar seperti klaim selama ini nenek moyang orang Manggarai hanya berasal dari Minangkabau? Pencarian-pencarian itulah yang mengantar pada beberapa fakta mengejutkan bahwa orang Manggarai berasal dari berbagai daerah di Nusantara bahkan juga negara tetangga. Fakta-fakta yang sebelumnya tersembunyi dan berserakkan kini berhasil dikumpulkan.Dengan berbagai latar belakang yang demikian, semuanya menjadi satu dalam budaya Manggarai. Perpaduan berbagai latar belakang turut memperkaya budaya dan tradisi orang Manggarai. Pandangan terhadap alam, kehiduan sosial, toleransi, keagamaan, tanah, air, rumah dan masih banyak lainnya merupakan efek lanjut dari keberagaman latar belakang orang Manggarai. Semuanya terangkum dalam filosofi hidup orang Manggarai yang masih terus bertahan hingga sekarang
@rikuschannel2367
@rikuschannel2367 5 лет назад
Wae rebo....kampung diatas awan.....tempel balik ya...
@ramlinaiyo9508
@ramlinaiyo9508 Год назад
Damailah negeri ku,
@rizzichannel5922
@rizzichannel5922 Год назад
Bagus Bang.. Kereeen.
@sambalharyanto6088
@sambalharyanto6088 4 года назад
Saran utk *pemda NTB/ yg mengelola wisatanya, tolong jalan akses menuju ke wae rebo di perbaiki dg paving/ aspal spy mempermudah para wisatawan yg dtg & terlihat lebih baik & bersih karna sudah mendunia jd pemda wajib mengelola infrasturktur nya dg baik spy tidak memalukan indonesia, & utk meningkatkan pendptan daerah sebaiknya di buatkan stand/ lapak traditional yg menjual karya2 seni & kerajinan lokal / hsl alam spt kopi khas wae rebo atau makanan traditional dll* shg *bermanfaat utk meningkatkan taraf hidup warga desa nya* mohon di segera di tindaklanjuti saran sy. Thanks🙏 ayo maju terus indonesia ku💪👍
@nikoje4709
@nikoje4709 3 года назад
Bukan NTB tapi NTT😀
@arnoldlimant977
@arnoldlimant977 3 года назад
NTT konco bukan NTB
@blaugrana8541
@blaugrana8541 3 года назад
NTT bro bukan NTB, banyak baca lagi sebelum berkomentar.
@ultrasmanggarai7806
@ultrasmanggarai7806 2 года назад
bahwa Manggarai bukan kekuasaan Belanda-Bima adalah kunjungan orang Barat ke Manggarai baru terjadi pada 1880. Fredericus Albertus Colfs adalah orang Barat pertama yang menjelajahi wilayah Manggarai untuk meneliti perihal kupu-kupu. Colfs membuat peta pedalaman Manggarai. Jadi meski seandainya Manggarai telah menjadi wilayah kekuasaan Belanda, Belanda sejatinya tidak pernah tahu menahu, apalagi mengurus wilayah ini sampai dengan kedatangan Colfs pada 1880. Toda juga memeriksa dokumen-dokumen pasca-1900 yang berhubungan dengan Manggarai. Berbeda dengan sumber-sumber sebelum 1900 yang kebanyakan adalah dokumen Kerajaan Bima, dokumen setelah 1900 adalah dokumen-dokumen yang ditulis orang Belanda di lokasi (di Manggarai atau dari kunjungan ke Manggarai). Meski orang Belanda ini berhasil merangkai sumber-sumber asli dari informan lokal, meski masih menggunakan latar belakang dokumen Bima. Tiga dokumen utama Belanda yang dikaji oleh Toda adalah Laporan Zollinger, Laporan Freijss dan Dokumen Braam Morris. Pada 1847 pemerintah Belanda di Sulawesi mengirim Zollinger untuk membuat penelitian di Flores. Zollinger mengumpulkan informasi tentang sejarah, geografi, etnologi, religi dan kepercayaan lokal, demografi, kemasyarakatan, pemerintahan dan ekonomi. Zollinger mempertanyakan klaim kerajaan Bima atas Maggarai karena tidak menemukan jejak Bima dalam penelitiannya (hal. 180). J.J Freijss melakukan perjalanan ke Manggarai dalam rangka menjajaki perdagangan ke wilayah ini pada tahun (1854). Freijss menggunakan surat dari Raja Bima untuk kunjungannya. Namun surat tersebut ditolak oleh Adak Todo, karena Adak Todo tidak merasa bahwa Manggarai adalah bawahan Bima. Meskipun begitu, Adak Todo tetap berkenan memberikan ijin bagi Freijss dan anak buahnya untuk melakukan penelitian dan tinggal di salah satu lokasi di dekat pantai (hal. 185). Dalam laporannya pada 1860, Freijss menyebutkan bahwa Flores memiliki potensi tambang mineral (emas, timah dan besi). Namun setelah diteliti oleh Wichmann, seorang ahli geologi yang didatangkan oleh Belanda, ternyata laporan Freijss tidak benar. Laporan Freijss salah karena dia menggunakan penterjemah dari Bima yang tidak paham bahasa Manggarai. Akibatnya Wae Pesi yang artinya ‘sungai untuk mencari udang’ diterjemahkan sebagai ‘sungai yang mengandung besi’. Sementara itu, dokumen Braam Morris tentang nama-nama kampung dan nama-nama tempat ternyata 99 persen salah! Braam Morris membuat dokumen administrasi kepemerintahan di wilayah Manggarai dalam rangka menyiapkan intervensi Belanda di wilayah Manggarai (hal. 194). Selain mengkaji dokumen, Toda juga melakukan penelitian langsung di lapangan dengan mewawancarai para informan. Melalui para informan ini, dilengkapi dengan hasil penelitian John Hakim Song (1986), Toda menggambarkan asal mula kerajaan Manggarai. Toda menyampaikan bahwa selain penduduk lokal, Manggarai berturut-turut bercampur dengan pendatang dari Sumba, Turki, Goa-Tallo, Melayu dan Minang. Baru pada tahun 1640, terjadi pembaharuan ketataneragaan mengikuti model yang dibawa oleh Goa-Tallo (hal. 247). Kehadiran Kerajaan Bima di wilayah ini adalah karena diundang salah satu kerajaan Todo yang berkonflik dengan kerajaan Cibal. Namun Bima tidak pernah berani menghancurkan Cibal karena Cibal masih berada dalam perlindungan Goa-Tallo.
@adenredendharizkyputra4295
@adenredendharizkyputra4295 2 года назад
Gini nih cita2xku pengin jdi Dokter dan Guru geratis ke desa2x pelosok Terpencil seperti ini
@telpongenggam5467
@telpongenggam5467 5 лет назад
WOW WAE REBO
@asihyulianti5797
@asihyulianti5797 4 года назад
I want to go to Flores and going for this trip.
@meyjoni9552
@meyjoni9552 7 лет назад
bukan Manggarai Barat mbak, dia Manggarai-Ruteng..
@UtteJau
@UtteJau 6 лет назад
wahh... baik. terima kasih koreksinya.
@mosalakimujhe9105
@mosalakimujhe9105 5 лет назад
salam budaya manggarai flores
@davidtupulu
@davidtupulu 2 года назад
Wae rebo Manggarai memang beda...
@melkyferdin9778
@melkyferdin9778 7 лет назад
slmat datang mbak
@UtteJau
@UtteJau 6 лет назад
terima kasih
@uwieckndruju9805
@uwieckndruju9805 6 лет назад
Tahun depan insyaalloh aku datang,,,, Kira² brapa budget yg harus di siapkan untuk dua orang aku sama anak,, yg tau tolong jawab, tq
@ryandblank9506
@ryandblank9506 5 лет назад
Uwieck ndruju Klau dri jawa(surabya) naik kapal mngkin 400san klau peswat di atas 1 jt..hotel 200san..murahla
@naskelenk35crot45
@naskelenk35crot45 4 года назад
5 juta gk habis
@sedrazatt4236
@sedrazatt4236 Год назад
ru-vid.com/video/%D0%B2%D0%B8%D0%B4%D0%B5%D0%BE-_p0_vm48aPI.html
@ariffinjelly3619
@ariffinjelly3619 4 года назад
Aku subcribe semula
@chrismichael7593
@chrismichael7593 2 года назад
Wae Rebo itu bukan di kab. manggarai barat min tapi di kab. Manggarai.
@fabymeta5244
@fabymeta5244 2 года назад
Mantap
@rovincanelshy3420
@rovincanelshy3420 2 года назад
Ini bukan Manggarai barat mba ini Manggarai Tenga ,
@misterseveno.m1282
@misterseveno.m1282 6 лет назад
bukan 300 orang setahun tetapi skrng 1000 tamu per tahun.
@UtteJau
@UtteJau 6 лет назад
Terima kasih mas untuk info terbarunya, dulu di tahun 2013 masih 300, berarti sekarang makin terkenal yaa Wae Rebo. Mas pernah ke sana juga kah?
@misterseveno.m1282
@misterseveno.m1282 6 лет назад
tonggie siregar. iya. sya dulu yg ajukan proposal ke kementrian pendidikan tuk rehab 2 rmh adat di sana.
@UtteJau
@UtteJau 6 лет назад
Good job!
@nancymalini6869
@nancymalini6869 5 лет назад
Kalo anak unur 8th kuat gak ya d bawa kesana?
@user-us7dn8io8l
@user-us7dn8io8l 2 месяца назад
Kalau sekedar berkunjung buat apa arus ada dampaknya secara ekonomi kepada masyArakat setempat
@floresmanggarai1619
@floresmanggarai1619 5 лет назад
Waerebo itu manggarai bukan manggarai barat. Trs satarmese itu bukan manggarai timur tapi manggarai.
@abang2098
@abang2098 4 года назад
Dia bilang satar mese nusa tenggara timur. Bukan manggarai timur
@emanuelporat5639
@emanuelporat5639 2 года назад
Keliru... bukan kabupaten Manggarai Barat tetapi Kabupaten Manggarai.
@lorensjoni4529
@lorensjoni4529 Год назад
Adat rusak karna agama.kalau mau adat tetap bertahan hilangkan agama,karna agama bertentangan dengan adat.agama menyembah setan orang,adat menyembah setan moyang.jadi antara agama dan adat bertentangan,tentang menyembah.intinya jangan buka gereja disitu atau mesjid,atau rumah ibadat agama lain disitu biar budaya tetap kokoh.
@blaugrana8541
@blaugrana8541 3 года назад
Bukan manggarai barat tapi manggarai...
@sulaemansulaeman2701
@sulaemansulaeman2701 5 лет назад
Jadi anak anak d sana g memperoleh pendidikan dong...??
@floresmanggarai1619
@floresmanggarai1619 5 лет назад
Brata's couple maaf ya sebelum kita disana juga dpt pendidikan. Walaupun jln kaki naik turun tiap hri tpi kita tetap sekolh utk mendpt ilmu dan kita seklh sungguh2. Bkn sklh hnya buat orang tua senang jah. Drpda sklh di kota yg seklhnya setengah2. Kita juga berpendidikan ok.
@welamatamanggarai4883
@welamatamanggarai4883 5 лет назад
skolah bang ada kampung yg berdekatan dengan skolah dan pasar satu kmpung waerebo saja yg di sengaja tidak boleh masuk kendaraan
@avikanurdin8821
@avikanurdin8821 3 года назад
Kau pikir orang Flores tinggal di pedalaman jadi ta ada sekola?? Mimp Lo kali,biar kami tinggal di pedalaman kami tetap semangat sekola dengan sunggu2,, bukan kaya di kota besar sering bolos sekola,,coba Lo pikir kalau ta ada sekola orang sana Enda bisa bahasa Indonesia dong,,pikir dan pikir jangan asal komen,,NTT Flores maju pantang menyera,,,
@avikanurdin8821
@avikanurdin8821 3 года назад
Mom litlle,,kau tau apa asal komen aja ni orang,,tau aja
@bajatualb6688
@bajatualb6688 3 года назад
mom.littlee,,,kau pikir manggarai tu orgnya tdk sklh kh. jgn asal komon lo ya
Далее
Wae Rebo, Desa di Atas Awan Berumur Ribuan Tahun
9:05
Просмотров 139 тыс.
Trip ke Desa Waerebo, Flores, Nusa Tenggara Timur
25:08
Only I get to bully my sister 😤
00:27
Просмотров 27 млн
JEJAK PETUALANG 598 WAE REBO KAMPUNG SERIBU SENYUM
21:35
10 DESA ADAT DI INDONESIA YANG MENDUNIA! BALI ADAKAH?
19:54
VIDEO|SEJARAH ASAL-USUL MASYARAKAT WAE REBO SESSION I
15:42
Waerebo | Desa Pedalaman Berumur 1.200 Tahun
18:05
Просмотров 101 тыс.
Only I get to bully my sister 😤
00:27
Просмотров 27 млн